semua cerita dalam novel ini tidak ada kaitannya dengan sejarah, semuanya hanya fiktif belakang. 🙏🙏
Dewa dewi didunia hampir sudah tidak ada didunia ini, dewi dari dunia bawah yang penasaran dengan kehidupan manusia zaman sekarang.
Dewi itu adalah dewi keadilan, nama resminya Nemesis tapi orang di dunia bawah memanggilnya dengan Nemi.
Setelah sampai didunia atas dengan asistennya bernama Gero siluman anjing, mereka berdua pergi ke dunia atas tanpa sepengetahuan dewa bawah.
Tinggal didunia manusia mereka beradaptasi dengan lingkungan sekitar, mereka berdua menjadi manusia yang polos tanpa tau apa-apa tentang kehidupan manusia zaman sekarang.
Saat mereka yang sedang kebingungan dengan tempat tinggal, seorang jaksa yang bernama Mark Webber.
Maka saat didunia atas mereka berdua tinggal bersama Mark, untuk membalas bantuan nya Nemi membantu kasus yang ditanggani oleh Mark.
apa saja yang dilakukan Nemi didunia manusia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24.Bertemu kakek.
Semenjak Nemi bertemu dengan Jack, dia selalu terdiam dan tidak bersemangat.Semua orang mengkhawatirkan Nemi, mereka bingung dengan sikap Nemi yang sekarang selalu murung.
"Ada apa dengan Nemi? " Tanya Mark.
"Tidak tau tuan" Jawab Gero.
"Sejak dari tempat kerja tuan, dewi bersikap aneh" Ucap Mou.
"Memangnya apa yang terjadi kepada dewi? " Tanya Gero.
"Mungkin karena pria itu, Nemi menyebutnya Ri.. y. Siapa ya aku lupa! " Ucap Mark.
Gero lalu menyambung ucapan Mark. "Riley! " Ucapnya.
"Benar itu dia!, memangnya siapa dia? " Tanya Mark yang penasaran.
"Dia orang yang sangat berarti untuk dewi" Jawab Gero.
Gero lalu berdiri menghampiri Nemi, dan Mark sangat penasaran dengan pria tersebut.
Tapi Mark harus pergi pagi-pagi sekali karena dia ada sidang, setelah Mark pergi. Gero mulai menanyakan tentang pria yang dilihat Nemi di tempat kerja Mark, Nemi tidak menjawab hanya terdiam.
"Baiklah jika dewi tidak mau cerita, saya pergi dulu!" Ucap Gero.
Nemi lalu memegang tangan Gero, dan bersender di pundak Gero. "Pria itu mirip sekali dengan dirinya" Ucap Nemi.
"Maksud dewi?, kekasih manusia dewi! " Ucap Gero.
"Iya, tapi itu bukan dia. Wajahnya memang mirip, tapi aku yakin dia. Hanya pria yang mirip dirinya! " Ucap Nemi yang sedih.
"Jadi, kenapa dewi sedih?. Pasti tuan Riley sudah tenang, mungkin dia sekarang sudah bereinkarnasi kembali ke dunia ini. Entah menjadi apa? " Ucap Gero.
"Kau benar!, buat apa aku sedih?. Yang jelas pria itu bukan Riley! " Ucap Nemi.
Setelah mereka berdua berbincang-bincang, tiba-tiba rumah mereka kedatangan tamu.
Tok..
Suara pintu dan bel rumah berbunyi bersamaan, Mou yang berinisiatif membukakan pintu untuk mereka.
Saat membuka pintu, Mou melihat beberapa pria kekar dan memakai setelah hitam berdiri didepan rumah mereka.
"Siapa kalian? " Tanya Mou.
"Apa nona Amy ada disini? " Tanya salah satu pria bersetel hitam dengan sopan.
"Ada, tapi siapa kalian? " Tanya balik Mou.
Lalu dia memperkenalkan dirinya sebagai asisten keluarga Marcus, tujuan mereka datang kemari untuk menjemput Amy.
Mou lalu menyuruh mereka untuk menunggu, dan dia akan memanggil Amy keluar.
Mereka bersedia menunggu di luar, Mou lalu berlari memberitahu Amy. Setelah diberitahu kalau ada orang yang mau bertemu Amy kepada Nemi. "Untuk apa mereka mencari Amy? " Tanya Nemi.
"Kata mereka dari keluarga Marcus, mau menjemput Amy" Jawab Mou.
"Bagaimana dewi?, sepertinya keluarga kandung Amy datang untuk bertemu"Ucap Gero.
"Sebaiknya aku temui mereka dulu, kalian tenang saja. Aku akan baik-baik saja" Ucap Nemi.
Akhirnya Nemi menemui mereka yang sudah menunggu Amy, Nemi pun membuka pintu dan langsung ikut dengan mereka masuk kedalam mobil van hitam bersama pria kekar tersebut.
Di dalam mobil, mereka memperlakukan Amy dengan baik dan ramah. Sifat mereka tidak seperti penampakan mereka yang galak, ternyata mereka sekumpulan pria ramah.
Dan tak beberapa lama mobil yang membawa Nemi sampai di sebuah rumah dengan gerbang yang besar, gerbang itu terbuka secara otomatis dan mobil tersebut masuk melewati gerbang tersebut.
Tempat itu memiliki halaman yang luas dan panjang, dan tak beberapa lama mobil tersebut berhenti didepan rumah yang besar dan luas, dengan dua tingkat.
Nemi pun disuruh untuk turun, saat Nemi turun dari mobil. Dia disambut oleh asisten rumah tangga keluarga Marcus, yang bernama Leo yang mengantar Nemi menemui kakek Amy.
Nemi lalu diantar ke ruang kerja kakek Amy, saat Leo membuka pintunya. Disana seorang pria tua yang masih memiliki tubuh tegap, berdiri dari kursinya menyambut Amy dengan senyum.
"Amy cucuku!, kemarilah nak! " Seru kakek Amy.
Nemi berjalan perlahan-lahan kearah kakek Amy, setelah itu kakek Amy memeluk Nemi.
"Akhirnya aku bisa bertemu dengan cucuku!, sebelum pria tua ini menutup mata" Ucap kakek Amy.
Kakek Amy sangat bahagia melihat cucunya, Nemi pun penasaran dari mana kakek Amy tau kalau dia punya seorang cucu.
Sambil mengobrol berdua, Nemi menanyakan rasa penasarannya dalam pikirannya. "Kakek, dari mana tau kalau aku cucu kakek? " Tanya Amy.
"Dari teman kakek, dia yang memberitahu kalau kamu cucu kakek dan kakek juga diberikan liontin ini. Yang katanya dia temukan saat berpapasan dengan mu! " Penjelasan kakek Amy.
"Teman kakek!, siapa? " Tanya Amy.
"Sebentar lagi dia akan kemari, kalian berdua pasti bisa berteman juga dengan dirinya" Ucap kakek Amy.
"Memangnya siapa kek?, buat aku penasaran!" Ucap Amy.
Tiba-tiba saja seseorang masuk kedalam ruangan kakek Amy. "Itu dia sudah datang! " Sahut kakek Amy.
Nemi lalu menoleh kearah pintu, yang dimaksud oleh kakek Amy. Ternyata dia adalah Jack, Nemi pun terkejut sampai dia berdiri melihat kearah Jack.
Jack pun mendatangi kakek Amy, mereka berdua terlihat akrab dan kakek Amy memperkenalkan Amy kepada Jack.
Mereka berdua pun berkenalan, dengan wajah yang mirip dengan Riley membuat Nemi gugup berhadapan dengan Jack.
Kakek Amy yang merasa mereka berdua terlihat serasi, maka dia meninggalkan mereka berdua di ruangannya. Agar saling mengenal, dan biar mereka berdua lebih akrab.
Di rumah Mark.
Hari sudah malam, Mark juga pulang ke rumah seperti biasa. Dulu saat masih terkena panah Cupid, jika tidak melihat Nemi di rumah.
Dia sangat khawatir, Mark seperti lem yang ingin terus menempel kepada Nemi. Tapi setelah dia terlepas pengaruh Cupid, dia bersikap seperti biasa.
Mark setelah pulang langsung masuk kedalam kamar, tapi kedua pengikut Nemi malah khawatir kepada Nemi.
Karena salah satu dari mereka tidak ada disampingnya, mereka berdua terlihat gelisah. Terutama Gero yang tidak pergi ke kantor Peter, karena mencemaskan Nemi.
Mou juga hanya duduk diam sambil mondar-mandir melihat kearah jendela rumah, sehingga lupa dengan memasak makan malam untuk mereka.
Dan tak beberapa lama Mark keluar dari kamar, dan melihat sikap pengikut Nemi yang secemas itu. Dia pun bertanya kepada mereka berdua dengan santai. "Ada apa dengan kalian? " Tanya Mark.
"Kapan tuan pulang? " Tanya balik Mou.
"Dari tadi, kalian saja yang tidak memperhatikan aku datang. Memangnya apa yang membuat kalian berdua seperti itu? " Ucap Mark yang berjalan kearah mereka berdua.
Mereka berdua hanya terdiam, tapi Gero yang terlalu mencemaskan Nemi. Dia memberitahu tentang tamu yang membawa Nemi pergi, Mark yang marah setelah mendengar ucapan Gero.
"Kenapa kalian tidak menghubungi diriku sebelum Nemi pergi?" Tanya Mark yang marah.
Mereka berdua pun meminta maaf,dan tak beberapa lama suara mobil berhenti didepan rumah Mark.
Mereka bertiga bergegas keluar dari rumah, kecuali Gero yang tiba-tiba langkah kakinya terhenti setelah dia mencium bau darah manusia.
Saat Jack keluar dari mobil sebelum Nemi, Gero melihat dari balik jendela rumah dengan cermat.