Leukemia atau kanker darah adalah salah satu penyakit mematikan yang paling di takuti banyak orang di dunia ini. Leukemia juga bukan sekedar penyakit sepele, karena jika seseorang terlambat mengatasinya bisa - bisa akan sulit untuk disembuhkan. Proses pengobatannya pun cukup menguras kantong karena harus rutin melakukan kemoterapi sampai waktu yang telah ditentukan oleh seorang dokter.
Laura Shalsabila adalah seorang siswi cantik dan berprestasi yang harus mengalami nasib malang ini. Laura di vonis mengidap penyakit leukemia ini sejak ia masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Namun disaat Laura di vonis mengidap penyakit leukemia secara bersamaan masalah besar datang menghampiri Laura, dimana Laura harus menyimpan perasaan sakit hatinya terhadap Chika sahabatnya sendiri berpacaran dengan seseorang yang ia sayangi.
Akankah Laura mampu melawati hari - hari tersulitnya ini?🤔
Author : Febi Ayeni
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febi Ayeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32
Sementara itu disisi lain Laura sedang melakukan kemoterapi yang begitu sakit ia rasakan sehingga ia bertanya - tanya dalam hati.
"Emang karena cuma gara - gara sering pingsan harus melakukan kemoterapi ya?" Tanya Laura dalam hati.
"Sus!" Panggil Laura kepada suster yang bertugas untuk kemoterapi Laura.
"Iya, ada apa?" Tanya suster itu.
"Saya boleh nanya?" Tanya Laura kembali.
"Iya boleh!" Jawab Suster itu.
"Saya kenapa harus melakukan kemoterapi sih sus, kan saya ga sakit parah?" Tanya Laura penasaran.
"Saya juga ga bisa jawab pertanyaan mbak yang barusan saya ga berani soalnya Dokter Hans berpesan jangan memberitahukan kepada mbak Laura!" Jawab Suster itu sambil menunduk ketakutan.
"Kenapa gitu, saya kan berhak tau sus!" Ucap Laura kesal.
"Tapi saya tidak boleh memberitahukan itu kepada mbak Laura!" Jawab suster itu.
"Kalau suster ga mau kasih tau penyakit saya sekarang, saya akan bilang sama Dokter Hans kalau kerja suster ga beres!" Ancam Laura.
"Tapi saya tidak melakukan kesalahan apa pun kepada mbak!" Jawab suster itu.
"Saya ga nyaman dengan pelayanan suster jadi suster bisa aja di pecat karena tidak bisa memberikan pelayanan terbaik!" Ucap Laura yang sangat nyolot.
"Baik, saya akan beritahukan kepada mbak tapi saya benar - benar minta tolong sama mbak jangan kasih tau dokter Hans bahwa saya yang memberitahukannya!" Jawab suster itu dengan wajah yang sangat ketakutan.
"Kalau masalah itu suster ga perlu khawatir saya tidak akan bilang!" Ucap Laura meyakinkan Laura.
"Mbak Laura sebenarnya mengidap penyakit Leukemia atau lebih tepatnya kanker darah!" Jawab suster itu dan seketika membuat Laura benar - benar terkejut akan yang suster itu katakan.
"Leukemia? Kanker darah?" Tanya Laura dengan mata yang sudah berkaca - kaca.
"Iya mbak, dan sekarang sudah stadium 2!" Jawab suster itu lagi.
"Stadium 2?" Tanya Laura yang perlahan - lahan air matanya terjatuh.
"Tapi mbak Laura masih memiliki kesempatan untuk sembuh jika mbak menuruti anjuran dokter!" Jawab suster itu.
"Maaf saya masih ada kerjaan lain mbak Laura, saya tinggal dulu ya!" Ucap suster sambil berjalan keluar dari ruangan tempat Laura berada.
Laura yang masih duduk di atas tempat tidur rumah sakit masih benar - benar tak penyangka apa yang ia alami saat ini hanya tangis yang ia bisa lakukan saat ini. Dengan berat hati Laura berjalan keluar dari ruangan itu dan segera membayar biaya administrasi. Laura pun menghapus air matanya karena ia tak ingin kelihatan sedih di depan orang banyak.
"Mbak atas nama Laura Salshabila, biaya nya berapa ya mbak?" Tanya Laura kepada salah satu staff admin yang ada di rumah sakit itu.
"Totalnya dua juta dua ratus ribu rupiah mbak!" Jawab Staff tersebut yang baru selesai mengotak atik komputernya.
"Hah? Mahal amat!" Ucap Laura yang terkejut mendengar ucapan staff tersebut.
"Memang segitu biayanya mbak!" Jawab staff tersebut dengan ramah. Laura pun mau tak mau mengeluarkan kartu ATM nya dari dompetnya yang nominalnya cuma berisi tiga juta rupiah saja, dan itu pun ia dapatkan karena hasil menang lomba yang dia ikuti baru - baru ini.
"Terimakasih mbak, ini kartu atm nya dan ini obat beserta Struknya! " Ucap staff tersebut dan Laura pun kemudian mengambil struk, kartu ATM dan obat - obatan itu tanpa berkutik apa - apa.
Kini Laura benar - benar bingung harus mencari uang untuk pengobatannya sedangkan ia sama sekali tidak Mempunyai pekerjaan apa pun dan Mamanya pun baru saja di pecat. Laura hanya bisa menangis meratapi hidupnya saat ini. Laura berjalan dan terus berjalan hingga pada akhirnya ia menghentikan langkahnya tepat di depan sebuah Cafe yang pernah ia dan Chika datangi sedang memerlukan seorang pelayan wanita.
Laura pun tak ingin membuang - buang waktunya. Laura pun segera memasuki Cafe tersebut namun langkahnya terhenti ketika ia melihat Chika dan Randy yang sedang bercanda gurau berjalan menuju pintu keluar Cafe tersebut. Laura yang melihatnya segera kembali berlari keluar dari Cafe itu dan bersembunyi di balik tembok Cafe tersebut.
Laura yang melihat padangan yang sungguh amat romantis yang berada di depannya yang tak lain adalah Randy dan Chika yang sedang bergandengan tangan, membuat Laura benar - benar harus sabar menghadapi cobaan ini.
Kira bisakah Laura sembuh dari penyakitnya?
Silahkan beri masukan kalian dibawah ini ya guys😊
Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membacanya ya guys. 😉
Terimakasih buat yang udah dukung, like dan komentnya. 😊