Aditya Wijaya prakasa(35 tahun), atau biasa dipanggil Aditya..adalah seorang CEO tampan dan juga duda kaya raya,memiliki kecerdasan diatas rata2, Aditya adalah seorang laki - laki yg baik dan penyayang, karena masa lalu nya bersama mantan istrinya yang dulu pernah selingkuh darinya.. kini Aditya menjadi seorang yang dingin, cuek, arogan, dan tidak percaya lagi akan cinta..
Nabila sanjaya(25 tahun) adalah seorang Janda muda yang memiliki 2 orang anak,memiliki paras cantik,sangat penyayang, humoris,tegas, pekerja keras, dan baik hati..
bagaimana jadinya ya kalau si duda tampan dan cuek itu bertemu dengan Nabila si janda muda yang sangat baik hati dan penyayang itu.. akankah Aditya berubah dan percaya akan cinta sejati..
stay tune ya teman..☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virsya eldina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
jam telah menunjukkan pukul 6.30 pagi, suara alarm yang telah berbunyi sekitar 2 jam lalu pun tidak di hiraukan oleh Nabila, Nabila masih terlelap dalam tidurnya, suara Zahira sayup - sayup terdengar di telinga Nabila dan Nabila pun mulai membuka matanya perlahan.
" Bunda.. bangun..bangun.. sudah pagi " ucap Zahira.
" i.. i.. ya.. Zahira, sudah jam berapa sekarang nak " ucap Nabila bangkit dari tidurnya sembari menggulung rambut panjangnya ke belakang.
" Sudah jam 6.30 bunda, Zahira sudah siap mau ke sekolah nih " ucap Zahira.
" Hah.. aku kesiangan " ucap Nabila kaget dan langsung berlari keluar menuju kamar mandi.
Hanya 10 menit, tidak butuh waktu lama untuk Nabila menyelesaikan ritual mandinya dan kembali ke kamar untuk berganti pakaian.
" Mbak.. Mbak.. " panggil Sumi dari luar kamar.
" Ada apa mi " ucap Nabila sembari membuka kan pintu.
" Mbak, kalau Mbak mau cepat berangkat, Mbak berangkat aja nanti biar anak - anak Sumi yang antar Mbak, tadi Hafidz juga udah Sumi mandiin Mbak " ucap Sumi.
" Iya Sumi Terima kasih ya, makasih udah ngertiin Mbak, Mbak udah kesiangan banget ni Mi " ucap Nabila.
" Ia Mbak " jawab Sumi kemudian berlalu menuju dapur.
Sumi sangat mengerti jika Nabila semalam pasti kelelahan karena sepulang dari jalan - jalan Nabila tidak langsung istirahat melainkan mengerjakan laporan kuliahnya.
Dengan sedikit polesan bedak yang tipis dan juga lipcream berwarna nude di bibirnya, membuat Nabila tanpak cantik natural.
" Zahira, bunda mau berangkat dulu ya, nanti biar di antar sama Mbak Sumi " ucap Nabila yang sudah siap berangkat menuju kantor Aditya.
" Iya bunda Assalamualaikum " ucap Zahira.
" Waalaikumsalam " jawab Nabila.
Di tempat lain, Nana juga tengah bersiap menuju kantor Aditya, kali ini Nana berpakaian tidak seperti biasanya, Nana memakai pakaian yang agak sedikit terbuka di bagian dadanya berharap agar Aditya sedikit tertarik melihat penampilan dirinya.
Di perjalanan, dering ponsel Nabila berbunyi, Nabila segera menepikan scoter maticnya mencoba melihat siapa yang sedang menghubungi nya.
" Hallo Bila, kamu dimana, aku sudah di kantor Bila " ucap Risa.
" Iya Ris, aku bentar lagi sampai, maaf ya aku gak bisa jemput soalnya kesiangan " ucap Nabila.
" Gak pa - pa Bila, ya sudah hati - hati di jalan " ucap Risa.
Nabila menutup teleponnya bersama Risa dan segera melaju ke kantor Aditya karena ia sudah sangat terlambat.
Di kantor, Aditya tampak gusar menunggu kopi pagi nya yang tak kunjung datang, sesekali Aditya mengintip ke arah jendela dan melihat hanya ada Lula yang sedang berkutat dengan komputernya, tidak nampak wajah Nabila di sana.
Nabila baru saja tiba di kantor, karena tergesa - gesa Nabila tidak sengaja menabrak seseorang wanita yang berjalan menuju meja resepsionis.
BRUKK..
" Maaf Mbak, saya gak sengaja " ucap Nabila menundukkan tubuhnya kemudian berlari lagi menuju lift
" Huh.. gak pake mata kali ya jalan, hampir saja aku jatuh " ucap Nana sembari memperbaiki baju dan juga rambutnya.
" Permisi Mbak, Aditya ada " tanya Nana kepada pihak resepsionis.
" Apa sudah ada janji Nyonya "
" Belum, tapi aku ada hal penting dan harus segera bertemu Aditya "
" Tunggu sebentar ya Nyonya " ucap seorang resepsionis sembari menelpon Haris.
" Pak, ada seorang wanita yang ingin bertemu dengan Pak Aditya "
" Siapa " tanya haris.
" Maaf Nyonya siapa nama anda "
" Nana "
" Namanya Nana Pak "
" Tuan, ada seorang wanita yang ingin bertemu tuan dan namanya Nana " ucap Haris.
" Apalagi maunya wanita itu, katakan saja aku sibuk " ucap Aditya.
Haris kemudian menyampaikan kepada pihak resepsionis jika Aditya sedang sibuk.
" Maaf Nyonya, Pak Aditya sedang sibuk sekarang dan tidak bisa bertemu "
" Sial, pasti dia berbohong " batin Nana.
" Oke Terima kasih " ucap Nana melangkah kan kakinya untuk keluar namun diam - diam menuju ke lift ingin naik ke atas menuju keruangan Aditya, Nana sebelumnya sudah mengetahui bahwa ruangan Aditya berada paling atas.
Nabila saat ini sedang berada di pantry, begitu sampai ia langsung menuju ke pantry untuk membuat kan secangkir kopi untuk Aditya.
" Permisi, apa ini ruangannya Aditya " ucap Nana kepada Lula.
" Iya benar Bu, ada yang bisa saya bantu " ucap Lula.
Nana tidak menjawab pertanyaan Lula namun dengan berani langsung masuk keruangan Aditya.
" Ehh Bu.. Pak Aditya sedang.. " ucap Lula yang tidak selesai karena tidak bisa menahan Nana yang sudah masuk ke dalam ruangan Aditya.
Aditya dan Haris terkejut melihat kedatangan Nana.
" Maaf Pak, ibu ini memaksa masuk " ucap Lula kemudian keluar dari ruangan Aditya.
" Mau apa kau ke sini Nana " ucap Aditya.
" Dit, aku minta maaf atas keteledoran ku kemarin, aku gak sengaja dit " ucap Nana sembari maju melangkah kan dirinya mendekati Aditya.
" Iya, aku sudah memaafkan mu, sekarang pergilah " ucap Aditya sambil berdiri.
Di luar dugaan, Nana langsung memeluk Aditya dan itu dilihat oleh Nabila yang baru saja masuk ingin membawakan kopi untuk Aditya.
" Ma.. aaf.. Pak, saya hanya ingin mengantarkan kopi ini " ucap Nabila berjalan menuju meja dan menaruh kopi itu di atas meja dan kembali keluar dari ruangan.
Aditya yang melihat Nabila reflek mendorong Nana dengan keras hampir membuat Nana terjatuh.
" Aduh.. sakit Aditya " ucap Nana.
" apa yang kamu lakukan, kamu terlalu lancang Nana " ucap Aditya Marah.
" Aku mencintaimu Dit, tidak bisa kah kau melihat diriku Dit,apa yang kurang dari ku Dit,aku sudah berusaha untuk selalu sempurna di depan mu" ucap Nana.
" Kita baru saja bertemu Nana, tidak mungkin kau langsung mencintaiku,lebih baik kau PERGI "ucap Aditya meninggikan suara nya.
Tanpa di suruh, Haris sudah mengerti jika Tuannya itu sudah sangat marah dan menuntun Nana untuk segera keluar.
" Ayo Nyonya, saya mohon untuk keluar dari sini sekarang " ucap Haris.
" Tidak perlu, aku bisa keluar sendiri " ucap Nana dan keluar dengan wajah kesal.
Setelah melihat adegan di dalam tadi, Nabila termenung dan larut dalam pikiran nya,ia tidak mengerti dengan perasaan nya sekarang.
Entah ada sedikit rasa sakit melihat Aditya di peluk oleh wanita itu, namun ia berusaha untuk menepis rasa dan pikiran itu.
" Ya Allah, kenapa dengan ku, kenapa pikiran ku jadi bertanya - tanya siapa wanita tadi, apa dia kekasih Pak Aditya " batin Nabila.
" Huss.. Nabila.. melamun aja " ucap Nabila.
" Eh Mbak, gak kok Mbak " ucap Nabila.
" Mbak, Mbak wanita tadi pacarnya Pak Aditya ya " ucap Nabila memberanikan diri untuk bertanya kepada Lula karena penasaran dan segera ingin mendapat jawaban dari pertanyaan yang ada dipikirannya.
" Pacar.. Ha.. ha.. gak mungkin lah Bila, Pak Aditya gak punya pacar, kalaupun punya pacar gak mungkin juga Pak Aditya mau sama dia,tadi itu dia maksa buat masuk kedalam lo padahal aku udah coba buat nahan "
" Oh gitu ya Mbak " jawab Nabila kemudian melamun kembali.
" Tapi kalau bukan pacar, kenapa tadi di dalam mereka berpelukan ya " batin Nabila.
" Sudah.. sudah Bila, Pak Aditya bukan siapa - siapa kamu, mau wanita itu pacar nya atau bukan itu bukan urusan kamu, fokus.. fokus.. " batin Nabila menyadarkan kembali pikirannya.
***Bersambung..
Jangan lupa like, comment dan vote ya readers ku sayang 😍***
Semngat baru komen di bab ini soalny keasikan baca😅
Smga saja semakin kebelakang semakin bagus dlm penulisannya🙏