Berjuang dari titik terendah, Gou Long memapak jalannya sendiri di Dunia Kangow.
Dunia Kangow penuh dengan Kultivator-Kultivator yang tamak dan ingin berkuasa.
Pertarungan, perebutan, pelarian, kelicikan lawan dan berbagai macam rintangan lainnya. Pertemuan dengan orang-orang baru, pencarian akan musuh dan pembalasan dendam.
"Aku akan berdiri di Puncak Dunia Persilatan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KidOO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB — 032
Ledakan petir yang menyambar memang ganas, orang-orang hanya melihat dari kejauhan, seekor Naga turun lalu menghilang, disertai suara ledakan, dan getaran tanah dahsyat.
Tidak ada seorang pun melihat, ke mana Naga itu menyambar dan turun, hanya Gou Long dapat merasakannya, perasaan tersambar petir, dengan rasa sakit yang tidak bisa diungkapkan kata-kata.
“Untung aku sudah terlalu sering merasakan sambaran petir dahulu, saat awal berlatih,” batin Gou Long.
Sakit seperti beberapa tahun lalu, ketika hantaman-hantaman keras petir, menyambar tubuhnya di Lembah Gunung Petir, tapi ini lebih gila dan dahsyat.
Beruntung, daya tahan tubuh Gou Long sangat kuat, ditambah tulang berupa logam magnet perak, dapat menampung dan menyerap petir. Maka hantaman tadi, dapat diubah Gou Long menjadi tenaga dalam.
“Sambaran tadi harus aku manfaatkan sebaik mungkin, guna memperluas fondasi tenaga dalam ku,” lanjut batin Gou Long.
Di antara rasa sakit, ada sedikit kenyamanan, Gou Long merasakan dantiannya melebar, serta dapat menampung energi murni dalam jumlah besar, petir yang tadi menyambarnya terisap ke dalam dantian. Tidak berhenti di situ saja, dantian Gou Long juga terus menghisap energi alam dengan cepat.
Langit kembali menghitam, bahkan lebih pekat, memadatkan aura yang sama seperti tadi, juga lebih besar.
Sangat aneh dan jarang terjadi, malapetaka Dunia dua kali memadatkan auranya, membentuk Naga Petir Kirin, Naga yang lebih besar dan garang.
“Jeddhaarrr!”
“Dhhuaarr!”
Hantaman kedua ini, memekakkan telinga dan juga menggetarkan tanah. Tapi, bagi Gou Long, seperti mendapatkan usapan lembut ditubuh, tiga dantian utama yang membesar, tertawa mendapatkan makanan lezat juga melimpah.
Setelah menerima hantaman petir kedua, tubuh Gou Long memancarkan cahaya keperakan terang, lebih terang dari sebelumnya, untuk menstabilkan energi melimpah ini, Gou Long terus berkultivasi.
Kemudian ....
“Dess!”
“Dess!”
“Dess!”
Gou Long mendengar bunyi meridian, secara terus-menerus terbuka. Aura Gou Long sendiri terasa berbeda, murni dan berwibawa, postur Gou Long yang bersila, melayang satu tombak di atas tanah.
Suara ledakan keras kembali terdengar.
“Baanggg!”
Tubuh Gou Long yang melayang, mengeluarkan cahaya terang, cahaya itu meluncur ke atas, membelah gelapnya langit.
Langit yang tadinya sangat gelap, telah berganti kembali seperti semula, alam menjadi tenang. Gou Long melayang turun perlahan, kembali ke permukaan tanah, dia telah berhasil menerobos ke Ranah Langit.
Gou masih terus berkultivasi, agar tenaga dalam dan aura Ranah Langit stabil, pakaiannya telah rusak, compang-camping akibat hantaman petir, beruntung Gou Long hanya sendirian di sana. Saat merasa sudah sangat stabil, Gou Long bangkit, mengeluarkan pakaian lain dari cincin semesta, memakai pakaian tersebut.
“Sangat berbahaya, yang terjadi hari ini tidak pernah aku perkirakan, malapetaka Dunia dua kali terjadi,” heran Gou Long.
Berhasil menerobos Ranah Langit Tahap Awal, ia mengistirahatkan tubuh seharian penuh, Gou Long sangat gembira, belum pernah dia merasakan tubuh senyaman ini, enteng, dan segar.
“Sekarang! Saat yang tepat untuk kembali mempelajari Kitab Emas pemberian Hauri,” gumam Gou Long.
Hari itu, ia membaca lembaran kedua dari jilid kedua Kitab Emas dalam kultivasinya. “Jurus Pedang Tarian Peri, jurus ini berupa ilmu pedang dengan dua puluh gerakan lentur, membentuk tarian pedang.”
Larangan keras! Bagi siapa saja yang melawan, atau melihat gerakan ini, yaitu tidak boleh melihat bayangan yang muncul dari gerakan pedang. Bagi yang melihat akan terjebak dalam ilusi pedang, dan bergerak menuruti arahan si pengguna jurus.
Hebatnya, jurus ini terdiri dari dua puluh gerakan, setiap gerakan akan meninggalkan bayangan pengguna jurus, melawan jurus pedang ini, seperti melawan dua puluh orang secara bersamaan.
Setiap gerakan, memiliki sepuluh cabang gerakan pecahan, yang menyebabkan Jurus ini sangat menguras tenaga dalam. Oleh sebab itu, seseorang harus berada di Ranah Langit agar bisa mempelajari jurus ini.
“Jurus hebat, juga sangat mengerikan!” pikirnya
Gou Long hanyut dalam pelajaran Jurus Pedang Tarian Peri, dalam pikiran terus-menerus terproyeksikan bayangan gerakan dari jurus tersebut. Saat tiba-tiba muncul ide di benaknya.
“Hauri keluarlah!” panggil Gou Long.
Sosok Gadis Peri muncul di depan Gou Long, memintanya untuk mencontohkan Jurus Pedang Tarian Peri.
Hauri memenuhi permintaan Gou Long, bahkan dia menjelaskan gerak-gerakan yang tidak dipahami Gou Long.
Gou Long mengambil ranting kayu, meniru gerakan Hauri, ia hanya sanggup melakukannya sekali putaran kemudian terkapar kelelahan. Jurus yang benar-benar menguras tenaga, akhirnya Gou Long menyerah, berpikir kembali berlatih ketika tenaga dalam sudah berada di Ranah Langit Tahap Menengah.
Beristirahat sejenak, Gou Long berkata pada Hauri. “Aku merasa sudah saatnya bagi kita keluar dari Hutan ini! Aku tidak tahu jalan keluar dari sini, tapi menurut perkiraanku, andai kita mengikuti aliran sungai, kita pasti akan berada di luar Hutan ini.”
“Aiyaa! Semenjak menerobos ke Ranah Langit kau sudah menjadi lebih cerdas!” jawab Hauri, memuji dan mengolok secara bersamaan.
“Memang benar idemu itu, dengan mengikuti arus aliran sungai, keluar dari Hutan ini bukanlah hal yang mustahil, lalu kapan kita akan keluar dari sini?” lanjut Hauri, bertanya.
“Kita akan berangkat esok hari,” jawab Gou Long, singkat.
“Hauri! Maukah kau bercerita padaku! Kau ini sebenarnya makhluk apa? Bukankah sekarang sudah saatnya kau bercerita?” Gou Long bertanya, rasa penasaran terlihat dari sorot matanya.
“Hemm! Baiklah, akan aku ceritakan! Hi hi hi ... tapi, aku bingung harus mulai dari mana? Hemm! Singkatnya, aku adalah seorang peri! Aku di fitnah oleh saudara mudaku yang licik.”
“Ayahku, percaya pada setiap perkataan saudaraku, lalu aku dijatuhi hukuman mati. Tapi, karena ayah sayang padaku, dia tidak menghukumku dengan hukuman mati. Dia menyegel jiwaku ke dalam pedang yang ada pada dirimu ini kemudian mengasingkanku ke dunia manusia ...” Hauri terus bercerita, sepenggal-sepenggal.
“Jurus yang digunakan ayahku, setingkat di atas Jurus Segel Pengunci Jiwa ... ya lebih tepatnya Jurus Segel Pengunci Jiwa tingkat lanjut ... jurus itu ada di dalam Kitab Emas yang kuberikan padamu.”
“Aku berharap, kau kelak berhasil mempelajari Jurus Segel Pengunci Jiwa tingkat lanjut! Aku sudah bosan tersegel dalam pedang selama ratusan tahun ...” Hauri mengakhiri ceritanya yang sepenggal-sepenggal, harapan tinggi disematkannya pada Gou Long.
Mulut dan bibir hauri tersenyum indah kala bercerita, tapi raut wajahnya mencerminkan kesedihan dan juga kesepian. Gou Long dapat membayangkan, betapa kesepiannya gadis ini, jiwa tersegel dalam pedang selama ratusan tahun.
“Yakinlah! Aku tidak akan mengecewakanmu kelak!” ucap Gou Long, menguatkan Hauri.
“Terima kasih! Akan kutunggu saat itu tiba ...” tulus, Hauri berkata.
“Nah, baiklah! Sebaiknya sekarang kita beristirahat, perjalanan esok akan sangat melelahkan, dapat aku pastikan bahwa akan ada beberapa siluman yang menyerang kita.” Santai, penuh senyuman Gou long berkata.
Hauri yang menghilang, kembali ke bentuk tato pedang di lengan Gou Long. Menunggu fajar datang, Gou Long duduk berkultivasi, perjalanan panjang menanti mereka esok hari.
👍
👍
👍
😂
😂
😂
👍
👍
👍
🗿
/Scare/
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
terlalu cepat
🗿
🗿