bella di paksa ibu tirinya menikahi paktua kaya demi uang yang di janjikan pak tua itu. namun siapa sangka, saat di sebuah hotel, dia memberontak berusaha kabur dari paktua itu hingga bella bersembunyi di sebuah ruangan yang sedikit gelap bella kira di dalam ruangan itu tidak ada siapa siapa. ternyata seorang lelaki sedang sempoyongan karena pengaruh obat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasbyhasbi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tiba tiba di suruh menikah
"Mom..Kau kenapa?" Richard dengan panik segera menghampiri ibunya yang berada ranjang pasien. Ia mendapat telepon dari pelayan pribadi nyonya Kayle bahwa ibunya itu di larikan kerumah sakit.
"Mom tidak apa apa, mungkin penyakit mom sedang kambuh." Ucap nyonya Kayle lemah.
"Mom punya penyakit!" kaget Richard.Karena setahunya mommy nya itu terlihat sangat sehat, tidak seperti orang yang memilki penyakit. "Kenapa mom tidak memberitahuku?" Tambahnya cemas.
"Mom tidak ingin membuatmu cemas nak..."
"permisi menggangu.." seorang dokter datang menghampiri mereka.
"Ya dok, bagaimana keadaan ibu saya? Ibu saya punya penyakit apa?" tanya Richard pada dokter yang menangani ibunya itu.
"Ibu anda mengalami penyakit jantung koroner, dan....."
"Dan apa dok..." Richard semakin panik.
"Ada kemungkinan ibu anda tak bisa bertahan lebih lama..."
Jeger...... Seperti kilatan petir menyambar tepat pada tubuh Richard, dia mematung kala mendengar apa yang di ucapkan oleh dokter itu. Tanpa ia ketahui ibu tercintanya ternyata mengidap penyakit jantung yang begitu serius dan ibunya sengaja menutupi itu darinya.
"Sebaiknya, anda jaga ibu anda dengan baik, penuhi keinginannya sebelum dia benar benar meninggalkanmu." ucap dokter itu menepuk pundak Richard.
Richard segera berhamburan memeluk ibunya, dia begitu syok juga belum rela jika harus di tinggal ibunya. Tak terasa air matanya mengalir begitu derasnya.
"Mom tidak apa apa nak...." elus nyonya pada punggung Richard untuk menenangkan.
"Tapi mom, kenapa mom merahasiakan masalah besar ini?" tanya Richard memegang erat tangan ibunya.
"Nyonya, penyakit nyonya begitu serius, kenapa nyonya menyembunyikannya dari anakmu." ucap Bella yang berada di samping nyonya bersama Garrel. Ia juga terkejut dengan penyakit nyonya yang cukup serius.
"Aku tidak ingin membuat anakku khawatir dengan kondisiku." jawab nyonya.
"Aku lebih khawatir jika mom tidak jujur padaku soal penyakit yang kau idap." Richard mengusap rambut ibunya dengan lembut.
Bella yang melihat adegan itu merasa terharu dengan sikap Richard yang begitu sayang juga perhatian pada ibunya. Ternyata dari sifat dinginnya itu Richard juga seorang yang begitu penyayang pada keluarganya.
"Richard, Bella." panggil nyonya Kayle.
"iya mom."
"iya nyonya."
Sahut mereka bersama.
Nyonya Kayle meraih tangan Bella dan di satukan dengan tangan Richard. Membuat Bella juga Richard merasa canggung. "Apakah aku boleh minta permintaan pada kalian?"
"Permintaan apa nyonya?." tanya Bella yang penasaran dengan permintaan nyonya Kayle.
"Ada apa mom?." tanya Richard juga.
"Aku ingin kalian menikah."
"MENIKAH!" Kaget Bella. Segera tangannya di tarik dari genggaman nyonya Kayle. "Apa saya tidak salah dengar." tambahnya..
Richard yang langsung tahu arah pembicaraan ibunya itu kini mengerti. 'menikah, apakah ini rencana yang di maksud mom, kalo iya berarti aku kena prank dengan dengan penyakit mom.' Batin Richard.
"Aku ingin melihat anakku menikah sebelum aku tiada, dan kaulah pilihanku untuk menemani anakku." ucap nyonya yang kembali meraih tangan Bella. "Apakah kamu mau.?" tambahnya.
Bella merasa di bingungkan dengan keadaan ini, tiba tiba di suruh menikah dengan lelaki yang belum lama ia kenal.
"Garrel sayang, mami mu bolehkan nikah sama om Richard." nyonya yang kini meminta pendapat dari Garrel.
"Kalau aku si, boleh boleh aja, lagian aku sangat suka dengan nenek .Asal om ini tidak menindas mamiku, apalagi membuatnya sedih" Garrel menunjuk ke arah Richard.
Bella malah semakin di bingungkan dengan persetujuan Garrel, dia harus menjawab apa. Dari lubuk hatinya ia masih belum ingin menikah, apalagi menjalani rumah tangga dengan lelaki yang baru ia kenal. Ini bukan keinginannya, namun dia juga merasa tidak enak dengan nyonya Kayle jika harus menolak keinginannya, mengingat ibunya Richard itu begitu baik pada Garrel juga penyakit yang di derita oleh nyonya Kayle.
Richard yang melihat Bella yang kebingungan itu merasa tidak enak karena ini termasuk sebuah tekanan juga pemaksaan untuk Bella, padahal yang ia inginkan adalah Bella yang suka rela mau menikah dengan dirinya tanpa ada beban. 'Maaf Bell, mungkin ini jalan terbaik untuk aku mendapatkan mu.' Gumam Richard dalam benaknya.
"Bagaiman Bella? Umurku sekarang sudah tidak lama lagi." tanya nyonya Kayle.
"Tapi nyonya, aku harus izin dulu pada seseorang, boleh nyonya memberiku sedikit waktu?" pintanya karena sebelum ia memutuskan seseorang yang penting dalam hidupnya harus mengetahuinya.
"Aku akan menunggumu, namun jangan terlalu lama. Aku takut tubuhku tidak kuat lagi. Uhuk...uhuk..."