"Hah koq Bisa sih Lo Sama Kak Reyvan?" ~Naya~
"Gue Juga Mana Tau, Ternyata Nyokap Gue Sahabat Nyokap Lo Nay, Dan Gue udah dijodohin Sama Kak Rey dari Kecil" ~Sasha~
.
.
"Kamu Harus Ingat ya, pernikahan ini hanya sebatas kontrak tiga tahun, tidak ada Hak dan Kewajiban dalam Pernikahan ini" ~Reyvan~
"Aku Mengerti Kak, Maaf" ~Sasha~
.
.
"Kamu Terlalu Baik Untuk Reyvan, Jika Kesempatan Datang diawal Padaku, Aku Akan Ambil Kesempatan Untuk Menikahimu dan Tidak Mengabaikanmu" ~Radit~
"Biarlah Seperti ini Mas, Aku Tak Mengapa" ~Sasha~
.
.
"Sha.. Lo Berhak Bahagia" ~Fitto~
"Gue Udah Gak Mikir Bahagia Fit, Dari Bokap Gue Selingkuh dan Pernikahan Gue yang Sakral Berubah Menjadi Pernikahan Kontrak, Gue Udah Gak Mikir Bahagia" ~Sasha~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEMPERBAIKI HUBUNGAN
Malam hari Sasha merasa tenggorokannya sangat kering, dia mengambil gelas dinakas sebelah tempat tidur untuk mengisinya kedapur.
Sasha berjalan menuju dapur dan mengambil minum, saat melewati ruang tamu, Sasha melihat Reyvan tertidur di sofa.
"Koq mas Rey tidur di sofa ya?" Batinnya.
Sasha mencoba mendekat pada Reyvan,
"Mas Rey bener-bener ketiduran, gue kasih selimut aja kali ya"
Sasha mengambil selimut untuk menyelimuti Reyvan, tangannya tidak sengaja menyentuh tangan Reyvan,
"Mas Rey Demam"
Sasha mengulurkan tangannya ke kening Reyvan seolah mengukur suhu tubuh Reyvan.
"Iya, ini sih demam"
Sasha mengambil kompresan dan mencari obat penurun panas.
Dengan telaten Sasha mengompres kening Reyvan, membuat Reyvan sedikit tersadar.
"Sha.."
"Kamu demam Mas, minum dulu obatnya" Ucap Sasha sambil membantu Reyvan untuk setengah duduk dan meminum obatnya.
Reyvan yang masih lemas pun kembali tertidur,
Sasha pun menjaga Reyvan dan tertidur sambil duduk di single sofa.
Menjelang Subuh Reyvan terbangun, dirinya sudah merasa enak, dia melihat Sasha yang tertidur dengan posisi duduk, kemudian mendekat dan membelai pipi Sasha.
"Trimakasih Sha" Kemudian Reyvan mencium kening Sasha.
Reyvan kembali tertidur,
Sasha bangun dipagi hari dan melihat Reyvan yang masih tertidur, dia mengukur suhu tubuh Reyvan lagi,
"Syukurlah, demamnya sudah turun"
Sasha menuju dapur, membuatkan soup untuk Reyvan, kemudian membawakanya semangkuk soup untuk Reyvan.
"Mas udah bangun" Sapa Sasha.
"Eh iya Sha" jawabnya Grogi.
"Ini aku udah buatkan Soup, dimakan ya mumpung hangat"
"Nanti Sha, aku masih pusing"
"Harus dipaksain makan mas, nanti diminum lagi obatnya" Bujuk Sasha kemudian Sasha menyuapkan makanan untuk Reyvan.
Reyvan menerima suapan dari tangan Sasha, entah mengapa, hatinya merasa ada yang lain.
"Trimakasih Sha" Ucapnya pelan.
Sasha hanya tersenyum.
"Kamu gak pergi Sha?" Mengingat ini hari minggu dan Sasha biasanya tidak ada dirumah dengan segala urusannya.
"Aku lagi gak mood pergi mas, Mas mau aku antar kedokter?"
"Gak usah Sha, kamu juga kan calon dokter, cukup dirawat sama kamu aja, nanti juga sembuh"
Sasha tertawa, "Berarti kamu pasien pertama aku dong mas"
"Iya, pasien pertama ya Sha"
Sasha membereskan sisa bekas makan Reyvan,
"Mas pindah aja kekamar, biar tidurnya enak"
"Engga Sha, aku mau disini aja biar dipantau kamu terus"
Sasha tertawa, "Passiennya manja"
Reyvan ikut tertawa, "Manja sama istri sendiri gapapa dong Sha" godanya.
Sasha menatap Reyvan, "Manjanya nanti sama istri beneran Mas, jangan sama istri kontrak" Jawab Sasha sambil berdiri.
Reyvan menarik tangan Sasha hingga Sasha duduk ditempat asalnya kembali. Mata mereka saling beradu pandang, perlahan Reyvan mendekatkan wajahnya kewajah Sasha dan mengecup bibir Sasha sekilas.
"Kamu istri Sah ku Sha, bukan istri kontrak, maafkan kesalahan aku Sha, tapi aku benar ingin memperbaiki rumah tangga ini, menjadi rumah tangga yang sesungguhnya"
Sasha terdiam, dirinya merasa terkejut dengan apa yang ia dengar langsung.
"Mas kamu masih demam, kamu pasti ngigau"
"Engga Sha,, aku sadar apa yang aku ucapkan"
Reyvan terdiam kemudian berbicara lagi, "Aku menyesal Sha, sungguh aku ingin memperbaiki semuanya dari awal"
"Tapi tidak ada cinta diantara kita Mas" lirih Sasha.
"Aku janji akan membangun rasa cinta itu Sha, dan aku akan membuat kamu jatuh cinta juga sama aku, kita perbaiki hubungan kita ya Sha, dari sekarang"
"Entahlah Mas, aku masih bingung"
"Sha, aku hanya ingin menikah satu kali, tidak akan ada perceraian diantara kita Sha"
Sasha merasa senang dengan apa yang dia dengar, tapi dirinya sudah merasa kecewa akan surat kontrak itu.
Ponsel Sasha berdering, terlihat nama Dave memanggilnya. Sasha menjauh dari Reyvan dan mengangkat panggilan dari Dave.
"Iya Dave"
"Sha, hari ini kamu narik?"
"Engga Dave, aku ada urusan lain"
"Boleh aku minta tolong Sha?"
"Apa yang bisa aku bantu Dave?"
"Ada penumpang offline minta diantar kebandara sekarang juga, posisiku masih jauh dari lokasi dia Sha, kasian dia Sha, harus kejar penerbangan karna suaminya sedang sakit diluar negri"
"Baiklah Dave, aku ambil, kirimkan lokasinya ke aku ya"
Sasha mematikan ponselnya, kemudian Sasha mendekat pada Reyvan.
"Mas maaf, aku ada urusan mendadak, aku tinggal dulu ya"
"Mau kemana Sha?"
"Ada urusan mas" Sasha berlalu sambil meraih kunci mobilnya.
"Tunggu Sha!!" seru Reyvan.
"Iya mas?"
"Kamu menghindar dari aku?"
"maksud mas apa ya?" tanya Sasha heran.
"Aku baru aja ngajak kamu untuk mulai dari nol, tapi sepertinya kamu menghindar"
"Mas aku gak mau bahas ini sekarang"
"Sha, kamu benar menghindar kan?" tanya Reyvan dengan nada tinggi.
Sasha menghela nafas,
"Yang menghindar siapa mas? dari awal mas sendiri kan yang menghindar denga membuat surat kontrak, mas sendiri yang menghindar dengan membuat jarak kita tidak satu kamar, sekarang mas lempar ke aku kalo aku yang menghindar?"
Sasha kekuar dari apartemen dan menutup pintu dengan sedikit agak keras.
Reyvan mengusap wajahnya.
"Gue udah coba berubah, kenapa jadi begini" Umpatnya.
Siang itu cuaca sedang tidak baik, Sasha berhasil mengantar penumpang offlinenya itu hingga tiba dibandara dengan tepat waktu, penumpang yang merupakan wanita paruh baya itu senang dan memberikan Sasha tips lebih.
Hujan semakin deras ketika Sasha sudah berada ditol, pandangannya pun jadi kabur karna hujan yang lebat.
Brakkk
Sebuah mobil menabrak Sasha dari belakang, segingga membuat Sasha hilang kendali dan membanting setirnya kekiri hingga mengenai pembatas jalan dan bagian mobil depan menabrak mobil lain,
kecelakaan beruntunpun terjadi, dan Sasha terluka sangat parah karna mengalami benturan yang sangat keras.
Billy sudah tiba apartemen milik Reyvan untuk membawakan Reyvan makan siang sekalian berbicara soal Sasha.
Billy yang mendengar penuturan sahabatnya itu sangat senang jika Reyvan benar-benar ingin memperbaiki hubungannya dengan Sasha, hingga mejelang sore, cuaca masih tidak bersahabat, dan Sasha belum juga kembali.
Sementara Fitto yang sedang mengerjakan tugas dirumahnya mendapati ponselnya berdering dari nomer tidak dikenal dan segera mengangkatnya.
"Halo selamat sore"
"Selamat sore, kami dari kepolisian, apakah benar ini dengan kerabat dari nona Natasha Aluna Ferdian? berdasarkan dari kontak terakhir, kontak anda yang terakhir dihubungi oleh nona Natasha"
Iya sebelum ke bandara, Sasha sempat menelpon Fitto untuk mengirimkan tugasnya lewat email.
"I- iya saya saudaranya, ada apa ya dengan Natasha?"
"Nona Natasha mengalami kecelakaan di Tol dekat bandara, sekarang posisinya dibawa kerumah sakit X, bisakah keluarga atau kerabatnya segera datang kerumah sakit, karna ada beberapa tindakan yang memerlukan tandatangan dari keluarga"
"Ba.. Baik pak, saya akan segera kesana dan menghubungi keluarga yang lain"
Fitto mendial nomer Naya namun tidak tersambung,
"Duh Nay, lo dimana sih" gerutu Fitto.
.
.
.
.
...Tinggalkan Vote, Like dan Komentar ya Agar Author Semakin Bersemangat Up Ceritanya"...
Untuk Rey 👍👍👍👍 masih tetap menganggap Fazell anaknya.