Kisah Cinta antara seorang duda beranak satu dengan gadis cantik yang ternyata adalah adik dari asistennya sendiri.
Semuanya berawal ketika Ghea bertemu dengan bocah tampan bernama Gathan. Dilanjutkan dengan pertemuan Ghea dengan Gavin, yang ternyata adalah ayah dari Gathan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BatagorAci, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 31
2 Minggu Kemudian.
___________________
"Adek kamu tuh dibiasain bangun pagi! Kamu ini anak gadis, harus bangun pagi-pagi. Kalo kayak bunda, abis sholat subuh langsung bersih-bersih, masak, nyiapin kebutuhan anak sama suami, kalo kayak kamu bisa langsung bersihin badan bukan langsung tidur lagi. Emang kamu mau tidur dikelonin sama gendruwo? Pernah denger orang jawa pernah ngomong, ojo turu esuk-esuk ora ilok (jangan tidur pagi-pagi, nggak baik). Pagi hari itu waktunya orang-orang kerja, nyari rezeki, kalo kamu jam segini masih molor rezeki dapet darimana coba?" Ucap Bunda Citra mengomeli Ghea, sedangkan Ghea masih duduk diatas ranjang sambil mengumpulkan nyawanya.
"GHEA BURUAN MANDI!" Ucap Bunda Citra dengan suara naik satu oktaf.
"Astaga bunda gua nih kenapa dah, emosi bener sampe uratnya mengoar-ngoar. Jangan-jangan abis disodok ayah nih." Batin Ghea buru-buru berjalan menuju kamar mandi nya.
Meja makan~
"Ghe, lu itu harus fokus sama kuliah lu dulu. Pacarannya dipending dulu, jangan banyakin ngapel mulu. Lo itu adik gua, yang bener aja abangnya sekeren gua adiknya malah bucin akut. Dan bukan hanya itu, lu jangan sampe malu-maluin ayah sama bunda gara-gara lu kebanyakan pacaran dan kuliah lu malah jadi ke geser." Ujar Satya secara tiba-tiba.
"Kenapa dah?" Guman Ghea.
"Kalo dinasehati itu diperhatiin jangan cuma plonga-plongo doang, gini-gini gua abang lu." Sambung Satya lagi.
"Iya bang." Balas Ghea.
"Gimana hubungan kamu sama Gavin, dek?" Tanya ayah Juan.
"Aman yah, baik-baik aja." Jawab Ghea apa adanya.
"Oh baguslah, ayah juga mau nambahin, yang dibilang sama abang mu itu ada benernya juga. Belajar nya diselesaiin dulu, abis itu terserah deh kamu mau lanjutin hidup kayak gimana." Ujar Ayah Juan.
"Bentar-bentar, Abang sama ayah nih kenapa sih? Kok kayaknya ada yang aneh deh. Jangan bilang Abang sama ayah sekarang malah nggak dukung hubungan Ghea sama Pak Gavin." Ucap Ghea cemas.
"Bukannya nggak dukung, tapi-
"Kemaren biasa aja, nggak ada bahas-bahas ginian. Kok sekarang jadi bahas hubungan Ghea sama Pak Gavin, bunda sama ayah kemaren setuju-setuju aja, Ghea ngerasa ada yang disembunyiin loh." Ucap Ghea mendahului.
"Intinya kita satu keluarga maunya lu nyelesain kuliah dulu, baru setelah itu lu bisa lanjutin hubungan lo sama siapa pun itu!" tegas Satya tak mau dibantah.
"Terserah lu!" Seru Ghea langsung beranjak dari tempat duduknya dan keluar rumah tanpa berpamitan kepada mereka.
"kamu nih bang aktingnya berlebihan, liat tuh adik kamu kesel banget kelihatannya." ucap bunda Citra.
"Ya maap bund, Tya kan cuma mendalami peran supaya aktingnya totalitas. Gimana udah cocok jadi pemain film layar lebar belum? hehe." Satya.
"Film layar lebar apaan, film kakak laknat iya!" Balas Bunda Citra.
"Kejutan nya entar sore kan? Udah nyiapin orang-orang buat bantu kan?" Tanya Ayah Juan.
"Udah yah, ntar sore pas Ghea pulang kita langsung kasih surprise rame-rame. Uhh bunda jadi nggak sabar deh, anak gadis satu-satunya mau dilamar orang." Ucap Bunda Citra.
____________________________________
Mood Ghea hari ini benar-benar buruk. Tak dirumah, tak di kampus semuanya membuat dirinya kesal.
Bayangkan saja, dikampus Ghea hanya bisa meratapi keuwuuwan pasangan terpenomenal siapa lagi kalo bukan Bagas dan Ara.
"Bagas, Ara mau dipetikkin bunga yang warna putih dong." pinta Ara kepada Bagas. Bagas yang sudah terkena virus bucin langsung dengan sigap mengambilkan setangkai bunga kamboja khas bali yang berwarna putih. Pria itu menyelipkan bunga kamboja berwarna putih itu ditelinga Ara.
"Dih, kalian pikir itu romantis? yang ada mistis kali kek suzana pake kembang-kembangan segala." Sambur Ghea kemudian menyedot minuman didepannya.
"Ini romantis tau, Ghe. Liat deh Ara cantik kan dipakein bunga sama Bagas." Ucap Ara senang.
Entah kenapa hari ini Ghea begitu merindukan suara Gavin. Niatnya mau menghubungi Gavin, tapi ia ragu dan takut jika menganggu pekerjaan Gavin dikantor.
Tapi perasaan rindu ini sudah tak bisa dibendung lagi! Akhirnya Ghea memberanikan diri untuk menghubungi sang kekasih terlebih dahulu, semoga harapannya sesuai ekspektasi.
^^^Halo selamat^^^
^^^siang bapak Gavin^^^
Siang, kenapa Ghe?
...Lah kok Ghe? biasanya kan yang, sayang. Perasaan Ghea nggak enak nih!...
^^^Lagi sibuk nggak?^^^
^^^makan siang bareng yuk^^^
Maaf Ghe, lain kali aja ya.
Ini kerjaan kantor numpuk
soalnya.
^^^OKE^^^
...Tuttt...........
...Sedih sekali epribadeh😭...
...Ekspektasi Mbak Ghea tak sesuai realita~...
"Sabar ya Ghe, Ghea ditolak cowok ya?" Tanya Ara.
"Pak Gavin siapa Ghe, sugar daddy kamu?" Bagas.
"Asyuuuu." Batin Ghea.
Gadis itu meninggalkan Bagas dan Ara dengan perasaan dongkol dan kesal.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Hiks kalian jahat banget sih, ngasih kejutan tapi dibikin kesel dulu seharian hiks srottt." Tangis Ghea sambil menyedot ingusnya yang mbeler kemana-mana.
"Jangan nangis lagi yang, maaf ya." Gavin mengusap puncak kepala Ghea, kemudian Gavin berjongkok didepan Ghea dan hal itu disaksikan oleh keluarga kedua belah pihak, dari Ghea maupun Gavin.
"Malam ini, aku akan mengatakan dengan segenap kerinduanku. Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Jadilah pendamping hidupku." Gavin mengucapkan kalimat manis itu dengan tulus, pria itu berjongkok didepan Ghea sambil menyodorkan satu cincin berlian mewah yang disimpan dalam suatu wadah berbentuk kotak dihadapan Ghea.
Nungguin ya? Ya pasti nggak lah!😌 iya kan?