NovelToon NovelToon
Emergency Daddy

Emergency Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Genius / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Ayah Darurat
Popularitas:47.3k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Tak ingin lagi diremehkan oleh teman-temannya, seorang bocah berusia enam tahun nekad mencari 'Ayah Darurat' sempurna; tampan, cerdas, dan penyayang.

Ia menargetkan pria dewasa yang memenuhi kriteria untuk menjadi ayah daruratnya. Menggunakan kecerdasan serta keluguannya untuk memanipulisi sang pria.

Misi pun berjalan lancar. Sang bocah merasa bangga, tetapi ia ternyata tidak siap dengan perasaan yang tumbuh di hatinya. Terlebih setelah tabir di masa lalu yang terbuka dan membawa luka. Keduanya harus menghadapi kenyataan pahit.

Bagaimana kisah mereka? Akankah kebahagiaan dan cinta bisa datang dari tempat yang tidak terduga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Emergency Daddy 31.

Pagi ini, Elvano terlihat tengah bersiap di dalam kamar. Setelah mengenakan seragam sekolah, bocah tampan itu merapikan penampilannya di depan cermin. Elvano menata rapi rambutnya seperti biasa, namun sesaat ia sempat terdiam, memperhatikan wajahnya dengan seksama, dan tak lama kemudian ia pun tersenyum.

"Seperti ini." Elvano mengacak sedikit rambutnya di bagian depan. "Lebih mirip Daddy," lanjutnya dengan terkekeh. Sekali lagi ia memperhatikan penampilannya, Elvano tersenyum puas, ia terlihat keren dan merasa semakin mirip dengan Nathan.

Elvano lekas meraih ransel dan meletakkan satu talinya di bahu sebelah kanan, bocah itu pun siap untuk keluar. Menuruni anak tangga, Elvano segera menuju ruang makan untuk bergabung dengan keluarganya.

"Kau tidak pergi ke galeri, Sayang?" suara Sekar terdengar. Ia memperhatikan heran Anggita yang datang ke meja makan dengan masih mengenakan piyama.

"Tidak, Ma. Aku dan Elvano akan di rumah saja hari ini."

Galang yang juga ada di sana terlihat mengangguk. Anggita pasti mengambil keputusan itu, karena mengkhawatirkan Elvano.

"Elvano mau sekolah, Mom."

Anggita yang baru saja meraih kursi untuk ia tempati itu langsung menoleh ke sumber suara, begitu juga dengan Galang dan Sekar. Ketiganya bisa melihat Elvano sudah berdiri dengan seragam rapi yang melekat pada tubuhnya.

"Hari ini izin dulu untuk tidak masuk. Mommy sudah memberi tahu Miss Salsa."

"Kenapa?" tanya Elvano langsung. Bocah itu terlihat tidak senang saat mendengar sang ibu yang memintanya libur. "Elvano tetap mau sekolah."

"Hanya hari ini, El. Besok kau akan kembali masuk." Anggita mendudukkan dirinya di kursi. Ia tak melihat raut wajah putranya yang sudah berubah, hingga saat merasa tak ada pergerakan dari Elvano barulah Anggita kembali menoleh. "Kenapa masih tetap di sana?" tanya Anggita heran. Putranya tidak segera mendekat ke meja makan untuk sarapan bersama.

"Elvano tetap mau sekolah hari ini," tegasnya pada sang mommy.

Mendengar hal itu, Anggita menarik napas. Ia beranjak dari duduknya, berniat mendekat ke Elvano untuk memberikan pengertian pada putranya secara perlahan.

Tapi Elvano sudah lebih dulu berbalik, ia segera berlari menuju pintu utama. Bocah itu tidak ingin mendengar larangan sang ibu, ia tetap ingin pergi ke sekolah.

Anggita mendengus melihat putranya yang kabur. Ia pun dengan cepat menyusul Elvano untuk menahan keinginan kuat putranya itu, namun belum mencapai pintu, langkah Anggita terhenti saat melihat Elvano sudah berada di dalam gendongan Nathan.

"Itu emergency-nya, Dad" Elvano mengarahkan jari mungilnya pada Anggita yang menatap mereka heran.

Nathan terkekeh. Pria itu baru saja tiba, dan disambut lebih dulu dengan kemunculan Elvano yang membuka pintu, bocah itu melesat berlari mendekat ke arahnya dan langsung melompat masuk ke dalam pelukan setelah Nathan merentangkan tangannya.

Elvano bahkan sempat berteriak, mengadukan pada Nathan jika ada situasi darurat. Nathan tentu saja panik, tapi setelah melihat kemunculan Anggita dan Elvano menambahkan jika wanitanya itu lah keadaan daruratnya, Nathan jadi terkekeh, merasa gemas sendiri pada Elvano juga Anggita.

"Mommy melarangku sekolah, Dad. This is very urgent!¹."

Benar-benar darurat. Seorang ibu melarang anaknya untuk sekolah? Keadaan yang tidak normal dan sepertinya membutuhkan tindakan cepat dan tepat untuk mengatasi bahaya yang bisa ditimbulkan, begitulah pikir Elvano.

Nathan lagi-lagi terkekeh. Ia mengacak rambut Elvano dan menurunkan bocah itu. "Kenapa mommymu melarang? Kau sudah menanyakan alasannya?"

"I don't know. Mommy didn't say why.²"

"But, I'm sure, you know the reason.³" Nathan memicing pada Elvano dengan tersenyum sebelum menatap pada Anggita. "Biarkan dia sekolah. Aku yang akan mengantarnya."

"Tapi...,"

"Aku akan menjaganya dengan baik. Jangan khawatir."

Anggita terdiam. Ia memperhatikan raut wajah Elvano yang berdiri di sisi Nathan dengan menggenggam tangan pria itu. Sampai akhirnya memberikan anggukan.

Elvano seketika bersorak. Ia kembali memeluk Nathan, pahlawan yang selalu ada di setiap situasi tersulit bocah itu.

Nathan dan Elvano langsung menuju mobil, Anggita juga ikut mengiringinya.

"Tidak ke galeri?"

Anggita menggeleng. Dan saat melihat raut wajah Nathan yang masih menuntut jawaban, Anggita pun menambahkan. "Aku masih sedikit mengantuk. Aku ingin beristirahat hari ini."

"Pasti tidak bisa tidur malam tadi, karena kau yang terus memikirkanku, kan?" tanya Nathan penuh percaya diri. Dan jangan lupakan wajah tengil pria itu yang membuat Anggita memutar bola matanya malas. "Aku tahu itu, makanya aku datang pagi ini, untuk mengobati rindumu," bisik Nathan agar Elvano tidak mendengarnya.

Anggita tidak menanggapi ucapan Nathan. Wanita itu hanya mendengus dengan terus melangkah.

Melihat itu, Nathan tentu saja semakin terkekeh. Saat sudah mencapai mobilnya, Nathan membukakan pintu untuk Elvano, memastikan bocah tampan itu masuk ke dalam, dan memberikan perintah, "tutup matamu, Son!" Yang segera dituruti oleh Elvano.

Nathan langsung meraih tubuh Anggita untuk mendekat dan ia dekap. Membuat wanita itu tersentak dengan pekikan yang tertahan.

"Elvano bisa mendengar suaramu, Sayang."

"Apa yang kau lakukan, Nath! Jangan seperti ini!" Anggita terlihat panik. Ini pagi, sinar matahari begitu jelas menyorot mereka berdua. Bagaimana jika Galang dan Sekar sampai melihat mereka yang sedang berpelukan.

Nathan hanya terkekeh. Ia ingin mengambil jatahnya pagi ini. Netra pria itu sudah mengunci bibir Anggita yang menjadi candunya. Satu morning kiss yang pria itu inginkan.

"Emphhh..." Mulut Nathan terbungkam. Anggita bergerak jauh lebih cepat dari Nathan untuk menahan bibir pria itu sebelum melakukan keinginannya. "Akhhh!!"

Anggita lepas dari belenggu tangan Nathan setelah memberikan tendangan pada kaki Nathan.

"Astaga! Sakit, Sayang," rengek Nathan. Ia sudah berjongkok mengusap kakinya yang jadi sasaran Anggita.

Melihat itu Anggita merasa panik, mengingat ia cukup kuat memberikan tenaga pada tendangannya. Anggita pun mendekat, ikut berjongkok memeriksa kaki pria itu.

Tapi Anggita tidak tahu, itu hanyalah akal-akalan Nathan, karena saat Anggita sudah berada di dekatnya, dengan cepat Nathan menerkam Anggita dan menempelkan bibir mereka singkat.

Cup!

Netra Anggita melotot sempurna.

"Dapat," kelakar Nathan puas. "Aku pergi dulu, Sayang. Bye!" Nathan langsung berlari masuk ke dalam mobilnya. Meninggalkan Anggita yang masih berjongkok dengan wajah terperangah.

"Hahaha...calon menantu kita seperti bocah, Mas." Sekar masih menyingkap tirai jendela dengan tawa dan satu tangan yang menutup mulutnya. "Mas?" Sekar menoleh saat merasakan ketidakhadiran Galang di sampingnya.

"Jangan mengintip mereka!"

Sekar mencebik mendengar ucapan Galang yang ternyata sudah menjauh. Bukannya tadi, suaminya itu juga berdiri tepat di sampingnya.

*

*

*

"Satu mobil terlihat keluar, Tuan. Anak itu ada di dalamnya," lapornya pada sang tuan melalui sambungan telepon.

"Wanitaku?"

"Nona Anggita tidak bersama mereka. Hanya pria itu dan putra Anda."

"Bocah itu bukan putraku, sialan!!"

"Maaf, Tuan," Basin langsung meminta maaf saat mendengar Ivan yang mengumpat marah, karena ia sudah salah dalam memilih kata-kata.

"Awasi mereka! Aku akan menemui bocah itu!"

Basin mengangguk. Setelah panggilan mereka terputus, Basin segera melajukan mobilnya untuk mengikuti kendaraan Nathan. Tuannya memerintahkan untuk tidak bertindak apapun, cukup awasi, karena Ivan sendiri yang akan langsung menemui bocah bernama Elvano itu.

Entah apa yang ingin tuannya itu lakukan sebelum menghabisi nyawa putranya sendiri, mungkinkah menyapa sesaat dan berbincang dengan anaknya. Karena setelah Elvano lahir, Ivan hanya pernah bertemu bocah itu satu kali, tepat di hari kelahirannya dan saat itu juga Ivan sudah berniat ingin melenyapkan Elvano.

***

¹ Ini sangat darurat!

² Aku tidak tahu. Mommy tidak mengatakan alasannya.

³ Tapi, aku yakin kau tahu alasannya.

1
〈⎳ FT. Zira
tapi Anggi nya sudah gak mau lagi ma dirimu. gimana dong🙄🙄
〈⎳ FT. Zira
sekarang aku kepo.. yg dibisikin apaaaa/Curse//Curse/
〈⎳ FT. Zira
superhero asli ya El.. bukan pahlawan yg datang kesiangan
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
superman kali /Facepalm/
ora
Terlambat Ivan😔😔
Nana Colen
aaaaah kenapa aku jadi merasa kasian ya ma ivan..😓😓😓😓
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻSunshine💐
kasihan banget si basin, kalau gak dari Ivan dpat dari Nathan 🤣😭
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻSunshine💐
nganter undangan gak tuh🤣
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻSunshine💐
kemana perempuan buta tadi? apa suruhan Ivan dia
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻSunshine💐
penculikan orang dewasa 😭🤣
Asriani Rini
Cinta ivan juga terlalu besar cumah dia salah dia hanya menerima anggita dan enggak mau anaknya pdhl elvano anak kandungnya
Selina Navy
cantikk
〈⎳ FT. Zira
karya Luar Biasa..
mau komen apa dari karya ini, entahlah. Tapi gregetnya itu lho...
kesel ia,, ngakak iya... lengakp amat sih buat karyanya..

sukses selalu untuk karya luar biasamu Kak Diana.. semoga karyamu semakin bersinar❤️❤️❤️🥰🥰🥰
〈⎳ FT. Zira: retensi jangan ditanya... sangat menyiksa soanya😭😭😭
👑Queen of tears👑: terima kasih banyak kak zir ulasannya😍🥰

Aamiin 🤲 sama² semangat kita untuk terus berkarya kak,,meski turun naik nafsu ngadapin retensi 😭😭🤣🤣
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
apes amat si bas nasibmu di sini.. balik kandag sana/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: salah sendirii pindah kandang.. Ronan kurang baik apa coba/Speechless/
👑Queen of tears👑: teraniyaya dia 😭🤣🤣
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
mau pelukan sambil adu jotos biar si onoh makai penyangga lehernya diperlama
〈⎳ FT. Zira
mungkin macam Reagan 🤧
Dessy Rinda
aq blm tau ceritanya kak thor,tlng ksh tau dong judulnya
Dessy Rinda: oohhh jd masing2 ceritanya ya kak,kirain jd 1...baiklah nanti sy baca keduanya
👑Queen of tears👑: kisah Nathan ada di karya dengan judul 'Asmara Setingan', kak; sedangkan Anggita ada di karya dengan judul 'Tsania Laura' 😊

klw baca semoga gak jadi benci sama Anggita ya 😭🤣🤭
total 2 replies
ora
Serem😣
ora
Ivan?🤔
👑Queen of tears👑: Nathan 😭😭🤣🤣
malah jadi Ivan /Facepalm/
total 1 replies
ora
Basin sana sini kena pukul😂
👑Queen of tears👑: teraniaya dia 😩😭🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!