NovelToon NovelToon
Pawang Dokter Impoten

Pawang Dokter Impoten

Status: tamat
Genre:Cintapertama / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:673.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Dokter Arslan Erdem Mahardika, pria tampan dan cerdas berusia 33 tahun, memiliki segalanya kecuali satu hal yaitu kepercayaan diri untuk menikah.

Bukan karena dia playboy atau belum siap berkomitmen, tapi karena sebuah rahasia yang ia bongkar sendiri kepada setiap perempuan yang dijodohkan dengannya yaitu ia impoten.

Setiap kencan buta berakhir bencana.
Setiap perjodohan berubah jadi kegagalan.

Tanpa cinta, tanpa ekspektasi, dan tanpa rasa malu, Tari Nayaka dipertemukan dengan Arslan. Alih-alih ilfeel, Tari justru penasaran. Bukannya lari setelah tahu kelemahan Arslan, dia malah menantang balik sang dokter yang terlalu kaku dan pesimis soal cinta.

“Kalau impoten doang, bisa diobatin, Bang. Yang susah itu, pria yang terlalu takut jatuh cinta,” ucap Tari, santai.

Yang awalnya hanya pengganti kakaknya, Tari justru jadi pawang paling ampuh bagi Arslan pawang hati, pawang ego, bahkan mungkin pawang rasa putus asanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 8. Layu

Langkah Nayaka otomatis terhenti, napasnya tersangkut di tenggorokan. Matanya langsung tertuju pada sosok yang berdiri tegak bersandar pada motor besar berwarna hitam matte, lengkap dengan helm full-face di tangan.

“Kamu diminta mamaku ke suatu tempat Sekarang juga,” ucap Arslan datar, tatapannya tak berubah, seolah kejadian di restoran tadi tak pernah terjadi.

Nayaka menelan ludah. Suara pria itu terlalu tenang, terlalu dingin dan terlalu menusuk di saat seperti ini.

“Kita mau ke mana, dokter?” tanyanya ragu, berusaha mencairkan suasana dengan suara sedikit dibuat manja.

“Kamu nggak usah banyak tanya,” balasnya cepat tanpa menoleh sedikitpun.

Nayaka melirik helm pink di tangan Arslan. Ia mendesah pelan.

“Tunggu, mobilku gimana? Parkir di pinggir jalan gini ntar diseret Satpol PP.”

“Simpan aja, nggak bakal ada yang nyuri,” ketusnya singkat sambil menyodorkan helm.

Tanpa pilihan lain, Nayaka meraih helm itu dan memakainya setengah malas. Ia tahu, pria di depannya ini susah didekati, tapi bukan berarti tak bisa digoda.

Saat Arslan duduk di atas motornya, Nayaka ikut naik, dan tanpa peringatan, tubuhnya menempel erat.

Tangannya melingkar di pinggang sang dokter, tapi perlahan-lahan mulai ‘nakal’. Ia menyusupkan jemarinya ke bagian bawah jaket Arslan, pura-pura memperbaiki posisi duduknya.

Satu elusan kecil mendarat di sisi pahanya agak ke tengah hingga menyentuh sedikit bagian sensitif milik calon suami dadakannya, tapi Nayaka merasakan tak ada reaksi apapun yang terjadi. Lalu naik sedikit, lalu ke pinggang dan punggung.

Nayaka mengulanginya, kali ini dengan sentuhan lebih genit.

“Nyaman ya ternyata pelukan dari belakang, Dok...” bisiknya sambil menyandarkan dagu ke pundak pria itu.

Masih tidak ada reaksi. Nafas Arslan stabil. Tubuhnya tetap kaku, tapi bukan karena gugup bukan juga karena malu.

“Apa jangan-jangan beneran apa yang dikatakannya beberapa hari lalu kalau dia impoten...” gumam Nayaka dalam hati mulai curiga campur kasihan.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di depan sebuah butik mewah yang seluruh kacanya dipenuhi pantulan lampu-lampu gantung seperti kristal. Arslan mematikan mesin motornya, membuka helm dan langsung turun.

“Turun, Nay. Mamaku nunggu jangan bikin malu.” ucapnya tenang tatapannya tetap sulit ditebak.

Nayaka menurut. Ia membuka helm perlahan sambil masih melirik pria itu dari ujung mata. Hatinya setengah bingung, setengah bersalah.

Di dalam butik, seorang wanita paruh baya langsung berdiri dari sofa beludru biru tua. Penampilannya anggun, berkelas dan sedikit menegangkan.

Di belakangnya berdiri seorang gadis muda yang manis, rambutnya dikepang dua, mengenakan rok span dan kemeja putih ketat. Celine, sepupu Arslan.

“Akhirnya kamu datang, Han. Dan ini pasti Nayaka. Ternyata adiknya Aylara lebih cantik dari kakaknya,” kata mamanya dengan suara tajam tapi penuh penilaian.

Nayaka tersenyum kaku. “Iya, Tante. Maaf datangnya agak telat.”

“Panggil Mama. Kita akan jadi keluarga. Jangan terlalu formal.” imbuh wanita itu sambil menghampiri.

Celine ikut melirik Nayaka dari atas ke bawah, senyumannya sopan tapi tidak sepenuhnya tulus.

“Yuk masuk, Kak Nayaka. Gaunnya udah disiapin. Ini fitting terakhir sebelum hari H. Tante Selma pengin lihat langsung kamu pakai semuanya.” ujarnya Celine.

Nayaka mengangguk dan mengikuti Celine ke ruang ganti, meninggalkan Arslan yang duduk menyilangkan kaki di kursi ruang tengah butik dengan wajah datar, memainkan cincin perak di jari manisnya tapi sorot matanya terus terpusat pada satu sosok yaitu Tari Nayaka Ghazali.

Di ruang ganti, saat mencoba gaun renda putih susu dengan detail kristal, Nayaka menatap dirinya di cermin.

Ada sejumput ragu di matanya. Tapi juga ada sorot berani yang tak pernah padam. Ia menghela napas, lalu tersenyum kecil.

Saat tirai dibuka semua mata tertuju padanya termasuk Arslan. Matanya tak berkedip, tapi wajahnya tetap sulit dibaca.

“Gimana?” tanya Nayaka pelan sambil berputar pelan.

“Bagus,” jawab Arslan singkat nyaris tak terdengar.

“Cuma bagus?” pancing Nayaka lagi sambil menoleh.

“Cukup ganti yang lain lagi. Kita coba semua yang sudah disiapkan.” imbuh Arslan masih dengan nada tanpa emosi.

Bu Selma ikut mengangguk puas. “Kalau kamu percaya diri, semua orang akan percaya ini keputusan yang tepat, Nayaka termasuk publik.”

Nayaka menoleh cepat. “Publik? Maksudnya ini bakal disiarin?”

“Kita keluarga Mahardika. Semua hal punya sorotan. Termasuk lamaran dan pernikahan kamu.” sahut Celine dari balik meja, mengangkat ponsel, memperlihatkan draft undangan elektronik dan rundown acara yang luar biasa detail.

Nayaka menelan ludah matanya kembali mencari Arslan.

Tapi pria itu berdiri, mengambil jaketnya, dan berkata pelan tanpa menoleh, “Aku ada operasi. Kamu lanjut di sini. Mobilku di depan, kamu bawa aja pulang. Kunci di tas Celine.”

Nayaka hanya sempat berkata, “Dokter tunggu...” tapi pintu butik sudah tertutup kembali.

Celine mendekat, menepuk bahunya sambil menyodorkan kunci mobil.

“Selamat datang di dunia Mahardika. Nggak semua cinta dimulai dengan pelukan, tapi kamu beruntung. Karena dia nggak pernah izinin siapapun sedekat ini.”

Nayaka menatap pintu dengan napas tak teratur. Tiba-tiba sentuhan genitnya di atas motor tadi terasa sangat bodoh dan nggak penting.

Ia bukan cuma sedang menjalin hubungan dengan laki-laki impoten. Tapi juga pria yang belajar menyimpan perasaan sedalam-dalamnya karena takut satu kenyataan kecil menghancurkan segalanya. Termasuk harga dirinya sendiri.

PARKIRAN BUTIK – DI DEPAN MOTOR MERAH

Arslan berdiri beberapa detik sebelum akhirnya membuka helm dan menatap langit yang mulai menggelap.

Angin sore menyentuh wajahnya pelan. Tapi pikirannya jauh lebih kacau dari kelihatannya.

“Kalau aku jujur sekarang, kamu pasti kabur,” gumamnya pelan, nyaris tak bersuara.

Tangannya menggenggam erat kunci motor. Matanya tak fokus. Di dadanya ada rasa sesak yang sudah ditahan terlalu lama.

“Nayaka, sejujurnya kamu adalah cinta pertamaku. Dan juga terakhir. Dua tahun lalu aku ngeliat kamu pertama kali di seminar kesehatan kamu naik ke panggung buat nanya soal prosedur donor darah dan setelah itu aku nggak pernah bisa lupain kamu,” lirihnya dengan napas berat.

Ia lalu duduk perlahan di atas motornya, helm belum dipakai. Pandangannya jatuh ke aspal yang penuh bayangan pohon dan pantulan lampu butik.

“Enam bulan lalu, aku kena bola waktu main futsal sama rekan sejawat. Konyol, cuma karena bola nyasar. Tapi nyasarnya tepat. Dan sejak itu tubuhku beda. Aku impoten. Nggak bisa lagi jadi lelaki sempurna secara fisik. Tapi waktu seminggu lalu Mama bilang kamu yang akan jadi jodohku, bukan Aylara, aku sempat marah, bingung tapi jauh di dalam hati aku senang bukan main.”

Ia menggertakkan giginya. Suara langkah seseorang terdengar dari arah belakang, tapi ia tetap bicara, pada dirinya sendiri.

“Kamu jujur waktu itu. Katanya nggak masalah kalau pasanganmu ada kekurangan. Tapi kamu belum tahu kekuranganku yang paling nyata.”

Ia lalu berdiri, meraih helmnya, memakainya cepat, dan menyalakan motor. Tanpa menoleh lagi, ia melaju keluar dari parkiran, meninggalkan suara knalpot yang bergemuruh pendek.

RUMAH MAHARDIKA – MALAM HARI

Pintu kamar besar itu terbuka pelan. Arslan berdiri di ambang pintu, masih mengenakan kemeja dokter yang belum diganti sejak pagi.

Ia melihat ke dalam ruangan. Meja kerja penuh berkas, laptop menyala dan di salah satu sudut, ada bingkai foto seminar dua tahun lalu. Foto itu diam-diam ia simpan.

Dalam foto itu, Nayaka berdiri di depan podium, tersenyum lebar dan Arslan berdiri jauh di belakang. Tak seorang pun tahu siapa yang mengambil gambar itu. Tapi ia ingat jelas, itu dari ponselnya sendiri.

“Aku nggak butuh banyak kata,” ucapnya pelan sambil menatap foto itu, “tapi kalau kamu bisa lihat isi kepalaku, Nayaka kamu pasti tahu aku bukan laki-laki yang bisa main-main dengan perasaan.”

Ia menarik napas dalam, lalu melanjutkan, suaranya serak dan nyaris tenggelam oleh degup jantungnya sendiri.

“Aku mungkin bukan pria yang kamu harapkan hadir dalam hidupmu. Aku keras kepala. Kadang terlalu dingin. Tapi satu hal yang nggak pernah berubah aku jatuh cinta padamu dengan cara yang paling diam-diam, paling nggak masuk akal dan paling menyakitkan.”

Arslan tersenyum tipis, pahit. Tatapannya tak lepas dari foto itu.

“Aku bukan lelaki romantis, setiap langkah yang kamu ambil, bahkan ketika kamu marah, bahkan saat kamu membenciku aku masih di sini. Diam tapi selalu ngelihat kamu.”

Matanya berkabut. Ia menunduk, menggenggam bingkai itu lebih erat.

“Jadi kalau suatu hari kamu bertanya kenapa aku selalu muncul di tempat dan waktu yang kamu anggap kebetulan itu bukan takdir. Itu aku. Yang terlalu pengecut buat bilang ‘aku cinta kamu’ di depan wajahmu.”

1
Lilik Rudiati
baru nemu dan mulai marathon
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: Alhamdulillah makasih banyak kakak 🙏🏻

bisa mampir baca novel aku yang lain judulnya Tangisan Dimalam Pertama dan Asi Untuk Bayi Kembar Duda Hot
total 1 replies
Elizabeth Zulfa
Goooooodd👍👍👍👍
𝙉𝙖𝙮𝙖𝙠𝙖..... 𝙢𝙧𝙚𝙠𝙖 𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙣𝙩𝙚𝙨 𝙙𝙞𝙜𝙞𝙩𝙪𝙞𝙣 😏😏
Arshaq Hanif
wooooww sukses malam pertama nya pak dokter dan pak komandan 🤭🤣
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: saking sukses hingga teriakan mereka terdengar 🤭🤣

mampir Baca novel aku yang lain judulnya Tangisan Dimalam Pertama dan Asi Untuk Bayi Kembar Duda Hot.
total 1 replies
Li siok Lie
wah wah demi harta pilih yang kaya kaisar, entar juga elu di campakkan
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: hari gini uang yang jadi raja
total 1 replies
yeni kusmiyati
bayinya kembar. 3 yang satu gugur
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: iya kak jadi yang bertahan dua saja
total 1 replies
Elizabeth Zulfa
𝙤𝙤𝙤𝙤𝙬𝙬𝙬... 𝙥𝙚𝙣𝙜𝙖𝙜𝙪𝙢 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 𝙣𝙮𝙖 𝙣𝙖𝙮𝙖𝙠𝙖 𝙩𝙧𝙣𝙮𝙖𝙩𝙖
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: fans yang selalu buat ulah...

mampir Baca boleh kakak novel baru aku judulnya Tangisan Dimalam Pertama dan Asi Untuk Bayi Kembar Duda Hot
total 1 replies
Elizabeth Zulfa
𝙨𝙪𝙠𝙖 𝙣𝙞𝙝 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙠𝙚𝙡𝙖𝙠𝙪𝙖𝙣 𝙧𝙖𝙣𝙙𝙤𝙢 𝙉𝙖𝙮𝙖𝙠𝙖... 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙗𝙖𝙣𝙜 𝙏𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖 𝙖𝙟𝙖 𝙗𝙞𝙖𝙧 𝙝𝙙𝙪𝙥𝙢𝙪 𝙜𝙖𝙠 𝙡𝙖𝙠𝙪 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙠𝙪 𝙢𝙪𝙠𝙖𝙢𝙪 🤣🤣
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: oh ho betul banget Kak ☺️
total 1 replies
Lestaree
pede sekali anda nay 🤣
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: hehehe 🤭
total 1 replies
yeni kusmiyati
keren thor
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: Alhamdulillah makasih banyak kakak...

sempat berkenan mampir baca novel baru aku judulnya Tangisan Dimalam Pertama dan Asi Untuk Bayi Kembar Duda Hot.
total 1 replies
Li siok Lie
kocak nih Nayaka 🤣🤣🤣
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: makasih
total 1 replies
레이디핏
Yesssss happy ending, sukka buangettttt, ujiannya dikit bahagianya banyakkk, love dehhhh🥰😘😍
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: amin ya rabbal alamin...

makanya mampir baca kakak supaya pembacanya bertambah.
total 3 replies
레이디핏
Nggak ada tenang-tenangnya wehh anjirrr
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: adalah kakak masa nggak ada 🤣
total 1 replies
레이디핏
Asikkkkkkk SAH nya langsung Adik-Kakak dan persepupuannnn cimihiwwwww 🥰😘😍💐
레이디핏
Emang yhhh ujin mau nikah ituuu jasjisjuss buangetttt😩😩
레이디핏
Ihhhhhh kok bisa asiknya cepet bangettttt, fiks ketemu pengganti ata gimana nihhhhh😍😍
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: harus cepat move-on nya kak
total 1 replies
레이디핏
Melepaskan yg buruk dan nggak jelas arahnya itu suatu hal yg bagus dan pati akan digantikan dengan yg lebih baik lagi, love Ayyy
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: betul banget Kak
total 1 replies
레이디핏
Acara nggak sihhh
Anita Candra Dewi
masa anak el
infonya anaknya ditinggal 2th lalu
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: anaknya ditinggal waktu jalan sebulan kak dan saat ketahuan Nayaka hamil itu Baby Queena sudah delapan bulan ini yang benar.
total 2 replies
레이디핏
Waduhhhhh😍😍
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: waduhh kenapa kak 😂🤭

mampir sempat berkenan baca novel terbaru aku judulnya Tangisan Dimalam Pertama dan Asi Untuk Bayi Kembar Duda Hot
total 1 replies
레이디핏
Ilangin kata bar-bar nya pleaseeeee, biar cowoknya aja yg bilangin jan cewekhyaaaaaa😩😩😩😩
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: hehehe 🤭🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!