NovelToon NovelToon
Bahu Bakoh

Bahu Bakoh

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:3M
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Sebuah cerita perjuangan hidup seorang ayah yang tinggal berdua dengan putrinya. Meski datang berbagai cobaan, selalu kekurangan, dan keadaan ekonomi yang jauh dari kata cukup, tapi keduanya saling menguatkan.

Mereka berusaha bangkit dari keadaan yang tidak baik-baik saja. Ejekan dan gunjingan kerap kali mereka dapatkan.

Apakah mereka bisa bertahan dengan semua ujian? Atau menyerah adalah kata terakhir yang akan diucapkan?
Temukan jawabannya di sini.

❤️ POKOKNYA JANGAN PLAGIAT GAESS, DOSA! MEMBAJAK KARYA ORANG LAIN ITU KRIMINAL LHO! SESUATU YANG DICIPTAKAN SENDIRI DAN DISUKAI ORANG MESKI BEBERAPA BIJI KEDELAI YANG MEMFAVORITKAN, ITU JAUH LEBIH BAIK DARI PADA KARYA JUTAAN FOLLOWER TAPI HASIL JIPLAKAN!❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Kebaikan Ervin

Uang tinggal tiga puluh ribu, dan Teguh sudah berjanji akan membawa pulang roti untuk Ayu. Sedangkan dia tahu betul, semua kue yang ada di etalase itu punya bandrol lebih dari uang yang dia punya.

Dia memandang nasi kotak yang dijatah untuk para karyawan saat jam makan siang. Ada balado telur dan perkedel kentang sebagai pendampingnya. Teguh tak berniat memakannya. Teringat bayangan Ayu dengan wajah polosnya makan hanya dengan kaldu bubuk instan membuat Teguh tak selera makan.

"Kenapa mas? Kok enggak di makan? Apa mau di bawa pulang lagi?" Baru bekerja beberapa hari dengan Teguh, Ervin sudah mulai hafal kebiasaan teman sejawatnya tersebut.

"Iya Vin. Aku kesihan sama anakku. Dia di rumah makan cuma pake masa_ko, aku enggak tega nelen makanan ini. Biar nanti buat anakku aja di rumah." Teguh menatap sendu pada nasi kotak yang sudah tertutup rapat itu.

Ervin yang tadinya lahap memakan nasi beraneka lauk di depannya ikut terbawa suasana. Dia menelan susah payah nasi di dalam mulutnya.

"Masa_ko mas? Mas Teguh nyetok masa_ko buat anaknya? Jangan kebanyakan dikasih micin mas, enggak baik buat pertumbuhan anak." Ervin bertanya bukan bermaksud menyudutkan.

"Heeh bukan begitu, dia sendiri yang beli di warung Vin. Aku juga baru tahu tadi pagi waktu dia mau bawa bekal ke sekolah. Dia bilang udah bawa nasi dicampur bumbu asin.. Vin, aku jadi orang tua merasa enggak berguna. Buat kebutuhan makan anak aja, aku belum mampu mencukupi." Teguh sedikit membagi keluh kesahnya pada rekan kerjanya.

"Ya Allah mas.. Maaf aku enggak tahu. Kirain mas Teguh sengaja nyetok micin di rumah."

"Mas, nasi mu ini dimakan aja. Jangan kewatir soal anakmu, nanti aku tak ke pantry ambil dua box nasi yang masih nyisa tadi. Bukan nasi sisa orang mas tapi, emang ada sisa dua box enggak ada yang mau. Mau mas?" Lanjut Ervin yang langsung meneguk air dalam botol kemasan.

"Lho kok gitu, emang siapa yang enggak mau ambil jatahnya Vin? Tapi.. Aku enggak enak sama yang lain Vin.. Enggak usah lah. Biar ini aja buat Ayu."

"Budhe Efa. Dia selalu dapet jatah dua kan. Nah hari ini dia enggak masuk. Tensi dia naik kali, itu orang marah-marah mulu sih hahaha." Tak ada raut khawatir yang ditunjukkan Ervin saat memberikan keterangan mengenai budhe Efa yang tidak berangkat bekerja.

"Eh.. Budhe Efa sakit? Ya Allah..."

"Ya Allah senangnya, ya mas hahaha.." Ervin makin lebar saja tertawanya.

"Bentar aku ambil dulu. Abis itu mas pake aja motorku, pulang sebentar buat nganterin nasinya. Takut nanti kadung basi kalau nunggu nyampe sore. Toh hari ini orderan dikit, bukan mas Teguh yang nganterin juga enggak bakal teriak-teriak itu kue-kuenya. Nanti biar aku yang gantiin tugas mas Teguh dulu kalau emang ada orderan yang wajibkan aku kudu turun gunung."

Teguh menatap tak percaya. Ervin, orang yang baru dia kenal bisa sebaik ini kepadanya.

"Terimakasih ya Vin.. Semoga Allah membalas semua kebaikan mu berkali-kali lipat."

"Iya mas iya.. Enggak usah melow lah mas. Aku ambilin dulu ya."

Ervin berjalan menuju pantry. Teguh tak menyangka, ternyata di dunia yang mulai tidak baik-baik saja ini masih ada orang yang tulus dengan kebaikan yang ditawarkan untuk sekitarnya, Ervin misalnya.

____

Seperti biasa setelah bel tanda berakhirnya pelajaran berbunyi, Ayu dan banyak siswa di SD negeri 01 Jatipohon berhamburan keluar dari dalam kelas masing-masing. Setelah setengah hari berada di sekolah, wajah-wajah polos itu mempunyai keinginan yang sama. Pulang ke rumah.

Ayu pun sama, dia menggerakkan kakinya keluar gerbang sekolah. Tidak seperti temannya yang lain, Ayu tak sedikitpun melirik ke arah penjual minuman atau jajanan yang berbaris rapi di luar area sekolah. Dia tahu jika mendekati salah satu penjual dengan gerobak atau sepeda motor sebagai tempat mereka berjualan, pasti ada keinginan untuk membeli. Jika niat atau keinginan itu muncul, hal yang bisa dia lakukan hanya melihat, diam, terkadang juga hanya tersenyum kecut membayangkan jika dia adalah salah satu dari pembeli yang antri mendapatkan jajanan yang ingin dibeli.

Kenapa bocah sekecil itu bisa menahan diri untuk tidak merengek minta ini dan itu seperti anak-anak sebayanya? Karena keadaan. Ayu terlatih dari kecil harus bisa menahan keinginannya karena keadaan. Bapaknya bukan orang berpunya. Bisa makan nasi sehari-hari saja dia sangat bersyukur. Karena kadang, jika bapaknya sedang tak punya uang sama sekali untuk membeli beras, singkong atau ubi akan jadi pengganjal perutnya yang terus berbunyi karena lapar.

"Yu, Ayu.." Suara yang tak asing. Sebaris senyum tercetak nyata saat Ayu melihat bapaknya sedang duduk di atas sepeda motor. Entah punya siapa. Ayu tetap senang melihat bapaknya ada di deretan orang tua yang menjemput teman-temannya.

"Bapaaak.. Bapak jemput Ayu?" Pertanyaan yang dia sendiri sudah tahu jawabannya.

"Iya. Pulang sekarang?" Teguh menyalakan motor.

Betapa senangnya Ayu saat ini. Bukan karena bapaknya menjemputnya dengan motor, bukan itu. Tapi, dia baru tahu.. Seperti ini rasanya dijemput orang tua saat pulang sekolah. Dari kelas satu sampai hampir kelas tiga, Ayu terbiasa pulang sendiri. Kadang ada saja yang mengajaknya pulang bersama tapi Ayu selalu menolaknya.

"Bapak kok udah pulang.. Bapak bolos lagi? Nanti dimarahi bu bos lho pak." Ayu menikmati saat dibonceng motor oleh bapaknya seperti ini. Udara semilir menerpa kulit, tak ada panas berarti yang menusuk kulitnya. Dia senang naik motor.

"Tadi bapak ijin Yu. Nanti bapak balik kerja lagi." Ucap Teguh dijawab anggukan mengerti oleh Ayu.

Tak butuh waktu lama, mereka tiba di rumah. Saat motor itu berhenti di sana, tatapan tak suka Vera langsung menyambut mereka.

"Sekarang selain kere juga punya keahlian baru ya, nyolong! Entah motor siapa itu yang dicolong. Emang ya, kalau miskin itu bisa lakuin apa aja buat bertahan hidup!" Sindir Vera keras.

"Jangan didengerin Yu. Ini motor punya temen bapak. Ayo masuk."

"Yu.. Ini di makan. Bapak pulang buat nganterin ini. Juga.. Kamu mau roti kan, bapak cuma bisa beli roti bakar.. Ini.. Bapak beli di depan sekolahmu tadi." Imbuh Teguh.

Bukan main senangnya Ayu. Dia bahkan sampai loncat-loncat kegirangan.

"Waaaah pak.. Ini enak banget. Ada telurnya, ada lauknya.. Ini apa ya pak? Ayu suka... Rasanya kayak telur dadar." Ayu belum pernah makan perkedel kentang sebelumnya.

"Itu perkedel kentang nduk.. Abisin ya.. Ini masih ada satu lagi. Bapak ambilin minum, enggak usah buru-buru makannya, nanti keselek."

Hari ini.. Karena kebaikan Ervin, seorang anak bernama Ayu bisa merasakan nikmatnya makan dengan lauk telor balado dan perkedel kentang. Menu makanan yang tak setiap hari bisa Ayu makan. Bahkan untuk perkedel kentang saja, baru kali ini Ayu memakannya. Dengan wajah polos tangan itu memasukkan nasi suap demi suap ke dalam mulutnya.. Rona kebahagiaan terukir jelas di sana.

1
Nik momRiz&Ga
nyebelin nyuyok,,, 😁😁😁
Nik momRiz&Ga
thor km bener2 the best,,,
Nik momRiz&Ga
thor,,, cerita apa sih ini? knp bawang nya banyak bget,,, 😭
Nik momRiz&Ga
🥺🥺
Nik momRiz&Ga
😢🥺😢🥺,, ayu,,,
Irma Minul
Luar biasa
Diana Puji Astuti
sediihhh
Diana Puji Astuti
wkwkwk... othor
Diana Puji Astuti
wkwkwk...othor
Diana Puji Astuti
ceritanya bagus banget Thor...
Diana Puji Astuti
keren
Diana Puji Astuti: bagus banget ceritanya Thor..Dr awal mewek bacanya...mesem baca Komen othor..mewek lg...
total 1 replies
Dy
Luar biasa
Arista Putri
Luar biasa
Basriaty Ny Syahril Ginting
😭😭😭😭😭
Sativa Kyu
👍👍👍
Phoenix
mau mencet 5 bintang..tapi pas jari nggak sengaja nyentuh di tengah yang kuning bs 2 atau 3 atau 4 dan tidak bisa dikoreksi lagi jd 5..
mgkn noveltoon bs memperbaiki ini..
Dfe: Sudah saya hapus. Silahkan lanjutkan membaca dan jangan lupa tinggalkan jejak di karya saya. Terimakasih 🙏
total 1 replies
Awin Sandika
Wah cukuplah 5 tahun 6 bulan tapi itu disertai sangsi sosial bukan hnya dikurung biasa
Awin Sandika
jadi teringat almarhum istriku
Zha Fian
cerita nya bagus banget... gaya penulisan nya juga rapi daan bener² enak dibaca...
Zha Fian
setuju ga sih kalo pelaku pembullyan di hukum seumur hiduo ato hukuman mati?? krna efek dari perbuatan nya itu dialami korban seumur hidup lho... bahkan ada yg sampe bunuh diri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!