NovelToon NovelToon
Dinikahi Duda Mandul!!

Dinikahi Duda Mandul!!

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Romantis / Janda / Duda / Romansa / Chicklit
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hanela cantik

Kirana menatap kedua anaknya dengan sedih. Arka, yang baru berusia delapan tahun, dan Tiara, yang berusia lima tahun. Setelah kematian suaminya, Arya, tiga tahun yang lalu, Kirana memilih untuk tidak menikah lagi. Ia bertekad, apa pun yang terjadi, ia akan menjadi pelindung tunggal bagi dua harta yang ditinggalkan suaminya.

Meskipun hidup mereka pas-pasan, di mana Kirana bekerja sebagai karyawan di sebuah toko sembako dengan gaji yang hanya cukup untuk membayar kontrakan bulanan dan menyambung makan harian, ia berusaha menutupi kepahitan hidupnya dengan senyum.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanela cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15

Yuda baru sampai di rumahnya sekitar jam sepuluh, setelah menempuh jalan sekitar tiga puluh menit. Sesampainya di rumah, Yuda melihat lampu ruang tengah rumahnya masih menyala dan melihat Lasma disana belum tidur.

"Assalamualaikum Bu, kok belum tidur Bu. Ini udah larut malam loh. Ngga baik untuk kesehatan ibu." ucap Yuda sambil mendekat ke arah ibunya.

"waalaikumsalam. kamu kok lama banget pulangnya. Ibu khawatir loh, gimana kondisi Tiara"

Yuda tersenyum kecil, mencoba menenangkan. “Tiara baik-baik saja, Bu. Ibu nggak perlu khawatir. Alhamdulillah cuma demam ringan, sekarang sudah turun." ucap Yuda tak mau membuat i ibunya kepikiran.

Lasma menghela napas panjang, seperti beban besar baru saja diangkat dari dadanya. “Syukurlah… anak itu masih kecil, kasihan kalau sakit.”

“Iya, Bu. Udah ya… Ibu harus tidur sekarang. Ibu sendiri suka ngomelin aku kalau begadang, sekarang malah Ibu yang masih melek,” ujar Yuda sambil menggandeng ibunya berdiri.

Lasma tersenyum tipis dan bangkit. “Iya, iya. Ibu tidur dulu. Kamu juga jangan tidur terlalu malam.”

“Siap, Bu,” balas Yuda.

Yuda pun beranjak menuju kamarnya. Ia segera mandi air hangat, membersihkan dirinya dari lelah. Setelah itu, ia berganti pakaian tidur.

Yuda menjatuhkan diri ke ranjangnya. Kamar terasa sunyi, namun pikirannya sangat bising. Ia memandang kosong ke langit-langit kamar.

Entah apa yang ia rasakan.

Ada sesuatu yang menggelitik dadanya sejak sore tadi. Perasaan aneh yang tidak seharusnya ada. Perasaan yang membuatnya ragu pada dirinya sendiri.

“Kenapa jadi kepikiran gini…” gumam Yuda pelan, mengusap wajahnya kasar.

Yuda ragu dengan perasaannya sendiri. Apakah ia hanya terbawa suasana karena merasa dibutuhkan? Apakah ia hanya merasa kasihan pada Kirana yang seorang diri?

Kirana adalah wanita yang terluka dan tertutup. Ia sangat takut membuka hati. Jika Yuda salah melangkah, ia bisa kehilangan kesempatan.

...****************...

Kirana sudah terbangun sejak subuh. Ia telah menunaikan salat Subuh, dan kini duduk di sisi ranjang Tiara. Ia sempat mengecek suhu tubuh putrinya demamnya sudah jauh menurun, membuat hatinya sedikit tenang.

Arka terbangun tak lama setelah itu. Ia terlihat lebih ceria, meskipun wajahnya masih menyisakan sedikit jejak kantuk.

" adek masih panas ya Bun?" ucap Arka.

"Panasnya udah mulai turun, ngga kayak semalam lagi. Arka ngga perlu khawatir lagi" ucap Kirana mengusap pelan kepalanya.

" Arka ngga mau lihat Tiara sakit lagi Bun, kasian dia."

Kirana tersenyum haru mendengar penuturan putranya " yang penting Abang doain adek biar cepat sembuh yaa, biar kita cepat pulang."

tak lama kemudian Tiara terbangun dan merasa haus. "Bun...... minum" ucap Tiara dengan suara parau.

Kirana langsung sigap mengambilkan minum yang ada di atas nakas tersebut.

Seorang perawat datang membawakan sarapan bubur khusus untuk Tiara. Kirana mengambil bubur itu.

“Tiara, ayo makan bubur sedikit, ya. Biar tenaga kamu kembali pulih,” bujuk Kirana lembut.

Tiara membuka mata. Ia tersenyum lemah pada Ibunya. Kirana mulai menyuapi Tiara dengan sangat hati-hati dan sabar. Tiara hanya bisa makan beberapa suap, namun itu sudah cukup melegakan bagi Kirana.

Setelah memastikan Tiara nyaman dan kembali terlelap, Kirana menoleh pada Arka. Ia melihat jam dinding. Sudah jam sembilan lewat.

“Arka, Abang tunggu di sini sebentar, ya,” pinta Kirana. “Jaga Adik Tiara. Bunda mau ke kantin rumah sakit dulu, belikan kita sarapan."

“Arka ikut, Bun,” pinta Arka, tidak ingin ditinggal sendirian.

"nanti kalo arka ikut yang jagain Tira siapa. Arka tunggu sini yaa. Bunda usahain ngga lama"

Arka hanya diam berpikir sejenak, lalu mengangguk.

Kirana mengambil dompet di dalam tasnya, dan merapikan selimut Tira sebelum pergi. Baru ia hendak melangkah keluar—

Seseorang mengetuk dan membuka pintu ruangan itu.

Disana terlihat seseorang yang baru saja ia jumpai semalam berdiri disana. Yuda yang memakai stelan yang biasa ia pakai untuk ke pabrik.

"Assalamualaikum mbak" ucap Yuda.

Kirana berdiri di ambang pintu antara terkejut dan heran. " Waalaikumsalam salam, ada apa ya mas"

Sebenarnya Yuda tadi sudah mau berangkat ke pabrik, tapi ditengah perjalanan dia kepikiran dengan kondisi Tiara. Sebenarnya bukan hanya itu yang dia khawatirkan tapi dengan Kirana juga, apa dia bisa mengurusnya sendiri. Itulah yang dia pikirkan.

"anu mbak, maaf datang pagi-pagi. Saya khawatir dengan kondisi Tiara gimana mbak"

"Alhamdulillah Tiara mulai membaik dari semalam mas." jawab Kirana apa adanya.

Sebelum Yuda sempat menjawab, suara riang kecil terdengar dari dalam ruangan.

“Om Yudaaa!”

Arka langsung menghampiri Yuda dengan wajah berseri-seri. Ia masih memakai baju tidurnya, rambut acak-acakan, tapi senyumnya cerah.

"halo arka, selamat pagi."

" pagi om"

" mbak mau kemana" tanya Yuda melihat Kirana yang akan pergi.

"itu mas, saya mau ke kantin dulu mau beli sarapan" balas Kirana.

" biar saja aja mbak. Mbak Kirana tunggu sini aja biar ada yang jagain Tiara. mana tau nanti Tiara butuh sesuatu " ucap Yuda menawarkan diri.

Yuda menunjuk tas kertas yang ia letakkan di kursi tunggu. “Saya tadi sudah sempat beli roti dan susu sedikit, tapi kalau Mbak butuh yang lain, biar saya carikan sekarang.”

Kirana menggeleng sungkan. “Tidak usah, Mas. Tidak perlu. Saya sudah terlalu merepotkan Mas Yuda.”

“Tidak merepotkan, Mbak. Anggap saja ini karena saya tidak bisa menemani Mbak semalaman. ” bujuk Yuda. Ia kemudian menoleh ke Arka.

“Arka, mau ikut Om Yuda cari sarapan yang paling enak di kantin?” tawar Yuda.

Mata Arka langsung berbinar. “Mau, Om! Arka mau ikut"

“Nah, begitu lebih baik, Mbak,” kata Yuda pada Kirana. “Arka ikut saya, biar Mbak bisa istirahat sebentar, pasti mbak dari semalam kurang istirahat"

“Baiklah, Mas. Tapi ini uangnya,” kata Kirana, mencoba menyodorkan beberapa lembar uang dari dompetnya.

Yuda menolak dengan lambaian tangan. “Tidak usah, Mbak. Pakai uang saya aja"

Yuda langsung membawa arka keluar menuju kantin. Pria itu menggenggam tangan arka saat berjalan.

Setelah Yuda dan Arka pergi, Kirana kembali menutup pintu kamar rawat. Ia berjalan perlahan ke ranjang Tiara, memastikan putrinya tetap nyaman.

Air mata Kirana kembali menggenang. Rasa sungkan dan rasa terharu bercampur aduk. Seumur hidupnya setelah Arya meninggal, Kirana terbiasa menanggung semua beban sendiri. Ia membangun dinding pertahanan yang sangat tebal, menolak bantuan dari siapa pun, bahkan dari Mbak Rita.

1
Ds Phone
marah betul tak ada ampun
Ds Phone
orang kalau buat baik balas nya juga baik
Ds Phone
baru bunga bunga yang keluar
Ds Phone
mula mula cakap biasa aja
Ds Phone
terima aja lah
Ds Phone
orang tu dah terpikat dekat awak
Ds Phone
orang berbudi kitaberbads
Ds Phone
dia kan malu kalau di tolong selalu
Ds Phone
tinggal nikah lagi
Ds Phone
terlampau susah hati
Ds Phone
dia tak mintak tolong juga tu
Ds Phone
orang tak biasa macam tu
Ds Phone
senang hati lah tu
Ds Phone
dah mula nak rapat
Ds Phone
emak kata anak kata emak sama aja
Ds Phone
dah mula berkenan lah tu
Ds Phone
itu lah jodoh kau
Ds Phone
kenapa kau tak bagi dia balik
Ds Phone
anak yang kau pinjam wang nya
Ds Phone
makan nasi dengan mee insten campur telur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!