Aku terlibat satu malam panas dengan calon adik iparku, hingga aku harus mengandung benih lelaki itu.
Tentang Kiara, yang di benci oleh semua keluarganya karena di tuduh menggoda calon suami adiknya hingga mengandung.
semenjak malam itu hidup Kiara berubah, kini dia dan anaknya harus menerima kebencian dari seluruh keluarganya. Semua menyalahkan Kiara atas kejadian malam itu. padahal, ada rahasia di balik malam panas Kiara bersama calon adik iparnya.
akankah Kiara mampu menghadapi tekanan yang di berikan oleh keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali pulang
Satu tahun kemudian
"Apa aku benar-benar tidak bisa ikut tidur di sini satu malam lagi, ini sudah malam aku bingung harus pergi ke mana?" Ucap Kiara dengan penuh permohonan, dia mengiba, berharap pemilik toko yang dia sewa mengizinkan dia untuk dia menginap sehari lagi.
"Penyewa baru akan datang tengah malam nanti, jadi kau harus pergi dari sini." Lelaki itu pun meninggalkan Kiara begitu saja, hingga Kiara hampir saja terjatuh ke lantai, namun dengan cepat Kiara menegakkan tubuhnya.
"Mama apa kita akan pergi sekarang?" Tanya Heana. Kiara Berusaha untuk tidak menangis di hadapan Heana, dia tersenyum kemudian mengangguk.
"Hmm, kita pergi dari sini, tapi mama tidak mempunyai uang Heana, bagaimana jika kita menginap di stasiun bawah tanah saja besok mama akan pikirkan Kita harus bagaimana," ucap Kiara dengan hati yang remuk, pada akhirnya tangis yang dia tahan pun pecah, membayangkan malam ini dia harus pergi dari toko kemudian menginap di stasiun bawah tanah yang tidak terlalu jauh dari tokonya.
Ini sudah setahun berlalu semenjak dia bercerai dari Hazel, setahun lalu, Kiara memberanikan diri untuk membuka toko kue, dia menggunakan semua uangnya untuk menyiapkan bisnisnya.
Kiara berpikir semuanya akan lancar, tapi nyatanya tidak. akhirnya setelah setahun berlalu, bisnisnya bangkrut. Kiara tidak sanggup lagi membayar sewa toko yang sangat mahal, sekarang Kiara bingung harus pergi ke mana, sedangkan dia tidak memegang uang sepeserpun.
Heana yang melihat ibunya menangis juga ikut menangis, dia langsung menghapus air matanya kemudian menepuk bahu ibunya.
"Ayo Mama, kita pergi ke stasiun bawah tanah," kata Heana, setidaknya di sana mereka ada tempat untuk berteduh dan bisa tidur di kursi yang tersedia.
***
"Ayo kemari!" kata Kiara ketika sudah duduk di kursi, dia menepuk-nepuk pahanya mengisyaratkan agar Heana berbaring di kursi, lalu menjadikan pahanya sebagai bantal hingga Heana pun mengangguk, tubuhnya sudah sangat lelah apalagi dari kemarin dia demam jadi dia langsung merebahkan tubuhnya, dan setelah Heana berbaring, Kiara melepaskan jaketnya kemudian menyelimuti tubuh putrinya
Saat Heana sudah tertidur, Kiara menyenderkan tubuhnya kebelakang, wanita itu terlalu lelah untuk mengeluh, jadi dia hanya menangis dan menangis, sekarang pikirannya begitu bercabang, besok dia harus bagaimana, dia tidak mempunyai uang sepeser pun Heana pun sedang demam, lalu bagaimana dia akan menjalani hari esok.
"Haruskah aku kembali ke rumah." Tiba-tiba Kiara terpikirkan sesuatu, hal yang sangat gila untuk dilakukan yaitu kembali ke rumah, di mana pasti orang rumah tidak akan menerimanya tapi jika dia tidak kembali ke rumah dia bingung harus pergi ke mana.
"Tuhan aku tidak meminta apapun, tapi tolong lembutkan hati keluargaku untuk menerima aku dan putriku kembali." Kiara bergumam pelan, hanya Tuhan yang bisa melunakkan hati keluarganya terutama ayahnya.
Malam berganti pagi,
Kiara dan Heana keluar dari kamar mandi setelah mereka membersihkan diri, hari ini rencananya Kiara akan pergi ke rumah orang tuanya.
Tempat dia berada sekarang dan ke rumah orang tuanya tentu sangat jauh dan membutuhkan ongkos yang banyak, hingga Kiara terpaksa menjual satu-satunya jam yang dia punya, dan jam itu adalah hadiah dari ayahnya dan harganya cukup mahal. Kiara memang sengaja tidak menjual itu dari dulu, karena hanya itu yang dia punya sebagai kenang-kenangan.
Kiara menjual itu pada petugas stasiun, dan ditawar dengan harga murah, hingga pada akhirnya Kiara pin melepaskan jam tangan itu, yang terpenting dia mempunyai ongkos untuk pergi ke rumah keluarganya.
Dan sekarang di sinilah Kiara dan Heana berada, dia berada di depan rumah mewah keluarganya, sekarang dia sedang menunggu jawaban penjaga karena barusan penjaga menelepon ke rumah utama.
"Bagaimana paman, apa papa mengizinkan ku masuk?" Tanya Kiara ketika penjaga sudah mendapatkan jawaban dari ayahnya.
Tinggalin komen dong gengs
jamuran nungguin... terpikir niat gak yach nulis nya... coz gak jelas upnya kapan...
kasih konfirmasi donk Thor....
lm x lah up nya ya 🤦♀️
smg kali ini kiara bahagia