Narendra cakrawala seorang pria badboy berusia 25 tahun, niat hati melarikan diri ke kampung halaman sang nenek untuk menghindari perjodohan, namun siapa sangka di sana justru Naren malah di paksa menikahi salah satu gadis di sana, akibat kecerobohan nya mengendarai motor...
Ayuna mandala seorang gadis yang selalu hidup mandiri sejak kecil karna keadaan ekonomi, kini dirinya baru berusia 19 tahun, niat hati ingin menghirup udara segar di sawah saat sore hari, namun dirinya malah di sangka mesum akibat kecerobohan dari si pengendara motor tersebut...
❤️❤️❤️❤️❤️
Bagaiman kisah mereka selanjutnya? penasaran, yuk baca 👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emak naufal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 : kedatangan mertua pt2
Ayuna nampak kesulitan untuk naik ke boncengan motor Narendra, Narendra menghela nafas nya begitu melihat ke arah Ayuna yang hanya diam sambil menatap motor nya.
" Kenapa, ga bisa naiknya ?" Tanya Narendra dan langsung di angguki oleh Ayuna.
" Motor akang tinggi banget, gimana Una naik nya, masa harus pake bangku !" Ujar Ayuna membuat Naren terkekeh.
" Jangan nyalahin motor gua, salahin bada lu yang Segede botol Yakult !" Cibir Naren membuat Ayuna mendengus sebal.
" Ayo naik, gua pegangin, lagian kalo jatuh juga paling ke bawah !" sambung Naren sambil menahan senyum melihat wajah cemberut Ayuna, entah kenapa Naren sangat senang melihat perubahan wajah Ayuna yang begitu cepat.
Dari banyak nya wanita yang dia kenal di jakarta, seperti nya Ayuna adalah satu-satunya wanita yang paling polos dan apa adanya.
" Ga usah ngebully, dosa !" Celetuk ayuna sambil naik ke boncengan motor Narendra dengan memegang tangan laki-laki itu.
" Siapa juga yang bully Lo, emang kenyataan nya badan lu kecil kaya botol Yakult !" Ujar Narendra dengan enteng dan langsung mendapat tepukan yang lumayan keras di bahu nya dari Ayuna.
" Udah ayo jalan, keburu orangtua akang Dateng nanti !" Sahut Ayuna pada Naren yang sibuk mengelus bahu nya yang terasa panas, ternyata tenaga si botol Yakult boleh juga, batin Narendra.
Akhirnya Narendra pun melajukan motor nya sesuai arahan Ayuna, tidak terlalu jauh hanya butuh waktu lima menit saja mereka sudah tiba di warung bik Idah.
Begitu motor berhenti Narendra kembali mengulurkan tangan nya pada Ayuna agar istrinya itu bisa turun dengan selamat.
" Gua tunggu di sini aja, jangan lama-lama !" Ujar Narendra dan langsung di angguki oleh Ayuna.
Ayuna langsung melangkah menuju warung bik idah, dan nampak beberapa tetangga nya yang juga sedang di sana, begitu sampai ayuna langsung mendapat beberapa pertanyaan dari mereka, namun Ayuna hanya menjawab seperlu nya saja dan langsung mempercepat aktivitas nya memilih kue.
" Udah bik ini aja, jadi berapa ?" Ujar Ayuna sambil menunjuk sebuah tampah berisi kue pilihan nya, ada risol, lapis legit, putu ayu, talam ketan, dan lain-lain.
" Jadi 76 ribu neng Una, tumben beli banyak, mau ada tamu ya ?" Tanya bik idah dan hanya mendapat jawaban anggukan kepala dari Ayuna, wajar bik idah bertanya seperti itu, sebab biasanya Ayuna hanya membeli beberapa kue saja tidak pernah sampai sebanyak ini.
Setelah mendapat kembalian nya dan mengucap terima kasih, Ayuna pun bergegas pergi dari sana, sebab malas kalau harus berlama-lama dan harus menanggapi pertanyaan mereka yang cukup nyeleneh.
" Udah ?" Tanya Naren begitu melihat Ayuna sudah berada di depan nya dengan sebuah kantong plastik di tangan nya, Ayuna hanya mengangguk saja sebagai jawaban.
" Ini kembalian nya kang !" Ucap Ayuna sambil menyodorkan uang kembalian tadi sebesar 24 ribu.
" Ada kembali nya ?" Tanya Naren dengan heran, pasal nya kue yang di beli Ayuna cukup banyak.
" Ada atuh !" Jawab Ayuna dengan bangga.
" Buat lu aja kalo gitu, gua males pegang duit receh !" Ujar Naren lagi dengan sedikit sombong namun mampu JK membuat senyum Ayuna mengembang perlahan.
" Serius ?" Tanya Ayuna dan hanya di angguki oleh Naren, Ayuna pun langsung bersorak gembira membuat Naren tanpa sadar ikut tersenyum, mudah sekali membuat gadis itu senang, batin Naren.
Akhirnya mereka pun langsung pulang, seperti berangkat tadi, Naren kembali membantu Ayuna untuk naik ke atas motornya, setelah sang istri sudah duduk nyaman baru lah Narendra melajukan motor besar nya, plastik berisi kue yang tadi Ayuna bawa juga di gantung di depan oleh Naren, walau agak kesulitan menyetir tetapi bukan masalah bagi Naren.
***
Tepat pukul 10 pagi sebuah mobil Fortuner berhenti tepat di halaman rumah Ayuna, ternyata itu adalah kedua orangtua Naren dan juga Oma Ratih yang ikut serta.
Wanita sepuh itu merasa cukup terkejut saat anak dan menantu nya datang tadi malam dan bertambah terkejut lagi begitu tau alasan apa yang membuat mereka datang ke sana.
Ibu indah dan pak Ahmad nampak sudah berdiri di depan pintu bersama Narendra dan juga Ayuna, wajah Ayuna nampak sedikit pucat lantaran gugup bertemu mertua untuk pertama kalinya, di tambah melihat mobil yang mereka bawa serta dandanan mereka yang terlihat sangat berkelas membuat kadar kegugupan Ayuna semakin meningkat.
" Assalamualaikum !" ucap orangtua Naren dan juga Oma Ratih.
" Wa'allaikum salam!" Jawab mereka kompak.
Ayah dan bunda Naren langsung menyalami Bu indah dan juga pak Ahmad, begitu pun dengan Oma Ratih, begitu di depan Ayuna bunda Naren nampak memindai penampilan gadis itu dari atas sampai bawah membuat Ayuna bertambah gugup.
" Jadi ini menantu bunda bang ?" Tanya bunda Farah ibu kandung Naren, sementara Naren hanya mengangguk saja sebagai jawaban.
" jangan di liatin kaya gitu Bun, kasian istri Naren jadi pucat !" Tegur ayah Bagas, ayah kandung Naren, sementara ibu indah dan bapak Ahmad hanya diam saja memperhatikan mereka.
" Bunda cuma heran aja, kenapa cewe secantik dan semenggemas kan ini mau sama anak bunda yang kaya ondel-ondel begitu !" ujar bunda Farah sambil menatap sinis anak laki-laki nya membuat Naren menelan ludah kasar sebab jika sang bunda sudah memanggil nya seperti itu artinya sang bunda sudah sangat murka.
"ehm gimana kalau kita ngobrol nya lanjut di dalam aja pak buk, biar lebih enak dan leluasa !" Ucap pak Ahmad pada besan nya itu, seketika mereka sadar jika niat mereka ke sini adalah untuk membicarakan perihal anak-anak mereka.
" Ah iya, maaf pak buk jadi ngobrol di sini kita !" sahut ayah Bagas akhirnya mereka semua pun langsung masuk ke dalam rumah.
" Maaf ya pak buk duduk nya di bawah !" Ujar ibu indah dengan nada merasa bersalah.
" Ga masalah buk, santai aja jangan sungkan sama kita, malah lebih enak begini !" Jawab bunda Farah membuat ibu indah mengangguk segan.
Sementara Ayuna langsung melipir ke dapur untuk membuat minuman untuk mertua dan juga nenek mertuanya, dan Narendra juga mengikuti istrinya ke dapur sebab dirinya masih ngeri dengan tatapan sang bunda.
" Mau buat apa, biar gua bantuin ?" Tanya Narendra membuat Ayuna terlonjak kaget sebab tidak mengetahui kalau Narendra mengikuti nya.
" Akang ngapain ngikutin Una ?" Bukan menjawab Ayuna malah balik bertanya pada Naren.
" Gua mau bantuin lu bikin minum, takut lu ga bisa bawa nya nanti !" Kilah Narendra membuat Ayuna percaya saja.
Akhirnya Ayuna pun membuat 7 cangkir teh hangat, tidak lupa Ayuna juga meminta Naren untuk membawa kue yang tadi mereka beli, setelah semua siap mereka pun membawa minuman dan juga kue nya ke ruang depan.
Visual
Kang Endra
Neng Una
# jangan lupa like, komen and vote ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️
Thank you 😘 😘 😘 😘 😘
aihhhh miris kali hidup kau una
pasti Naren jg banyak masa lalunya ihhh ga cocok merek