NovelToon NovelToon
Bercerailah, Bunda

Bercerailah, Bunda

Status: tamat
Genre:Tamat / Pelakor / Keluarga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:675.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Muliana95

Vina, seorang Ibu yang rela dan sabar menahan sakitnya perlakuan KDRT dari suami terhadap dirinya selama sepuluh tahun terakhir.
Ketika, Adit anak pertamanya berkata bercerailah bunda. Saat itulah dia tersadar akan sakitnya dan sia-sia semua perngorbanannya.

Akankah semua berjalan lancar?
Yuk, ikuti kisahnya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhirnya sah

"Bagaimana para saksi sah?" tanya penghulu.

"Sah." teriak semua tamu yang hadir.

Setelah membaca doa, akhirnya rombongan nikah pulang ke kediaman Vina. Mereka melangsungkan pernikahan di mesjid. Itupun atas permintaan Vina.

"Silahkan di makan. Maaf jika hidangannya kurang memuaskan." ucap Adit setelah sampai di rumah mereka.

"Saka tolong melihat apa saja yang sudah habis." pinta Adit sama Saka.

"Oke Bang." jawab Saka.

Saat Lisa keluar, mengantar minuman pada tamu berada diluar. Dia tidak sengaja melihat Anwar yang berada di mobilnya. Lisa mengenali Anwar, karena beberapa kali dia melihat Anwar datang ke rumah Vina. Seperti waktu Anwar dan Nadin mengundang Vina untuk acara 7 bulanan.

"Saka, di luar kayaknya ada Ayahmu deh. Dia di mobil, nggak turun." ucap Lisa sama Saka.

Lisa umurnya lebih tua daripada Adit dan Saka. Makanya dia memanggil Saka dengan nama saja. Lagian Vina menyuruh agar Lisa dan Hera memanggil dengan nama saja.

"Biar aku cek dulu." ucap Saka.

Saat melihat Saka ingin menghampiri mobilnya, Anwar langsung menjalankan mobilnya. Dia tidak tahu harus beritahu alasan apa, jika nanti Saka bertanya untuk apa dia disana.

Saka yang melihat Ayah kabur, hanya mengendikkan bahunya.

🍁🍁🍁🍁🍁

Anwar hendak menuju ke tempat tongkrongannya, di perjalan tadi dia menelpon Boy dan Ilham. Tetapi Boy dan Ilham tidak bisa datang, karena mereka lagi kerja. Sedangkan Anwar mengajukan cuti untuk menemani istrinya melahirkan.

"Sialan, kenapa gua kagak ikhlas ya, melihat Vina sama orang lain." gumam Anwar.

"Akan ku buat kalian cerai, terus kita bisa bersama lagi. Ya, aku akan menghancurkan pernikahan kalian." ucap Anwar senang.

Karena teman-temannya tidak bisa datang, akhirnya Anwar memilih kembali ke rumah. Semalam Nadin sudah di bolehkan untuk pulang. Karena, dia melahirkan secara normal. Dan juga, anaknya sehat.

"Dari mana Mas? Bukannya kamu masih cuti? Kenapa nggak nemani aku disini?" serang Nadin.

"Aku keluar sebentar, sumpek di rumah terus." ucap Anwar.

"Aku ini baru melahirkan lo Mas, Aku butuh kamu di sisi ku." balas Nadin.

"Kenapa harus aku, disini kan ada orangtuamu juga para pembantu. Jadi kamu tidak butuh aku." cetus Anwar.

"Mas, aku istrimu loh." tutur Nadin.

"Kan aku sudah bilang, jika kamu mau aku terus di sisimu, kita pulang saja ke rumah. Jangan pulang ke sini. Ke rumah orangtuamu." kilah Anwar.

"Kita di sini cuma satu minggu Mas. Nanti setelah acara akikah selesai kita juga akan pulang lagi ke sana." sahut Nadin.

"Lagian orangtuaku juga mau agar acaranya dibuat di sini." jelas Nadin.

Anwar yang malas ribut, memilih keluar kamar. Dia menuju taman belakang yang ada kolam ikannya. Sedangkan Nadin, hanya bisa menangis di dalam kamar. Sebenarnya dia merasakan jika sikap Anwar belakangan ini mulai berubah. Tetapi dia berpikir jika dia berhasil memberikan anak perempuan sikap Anwar akan kembali hangat seperti semula.

🍁🍁🍁🍁🍁

Malam harinya, Iqbal dan Vina memilih menginap di hotel. Karena mereka ingin menikmati waktu berdua tanpa gangguan dari siapapun.

Sedangkan Rasti dan suaminya Rangga, mereka juga menginap di hotel yang sama dengan Iqbal. Rasti tidak tahu, jika Iqbal sudah menikah. Karena selama satu bulan penuh. Suaminya senantiasa berada disisinya. Dan itu, tidak serta merta membuat suasana hati Rasti membaik. Makanya Rangga meminta agar untuk malam ini mereka nginap di hotel untuk mencari suasana baru.

Kembali ke kamar Iqbal dan Vina. Mereka memilih menyantap makan malam di dalam kamar. Tadi pihak hotel sudah mengantarkannya. Setelah makan mereka melakukan kewajiban sebagai suami istri yang sah.

Pagi harinya, Iqbal dan Vina memilih sarapan di restoran bawah. Begitupun Rasti dan Rangga. Rangga yang melihat kedatangan Iqbal pun memanggil. Rangga mengenal Iqbal, karena duku saat pernikahannya dengan Rasti. Iqbal pun datang sebagai tamu undangan.

"Dokter, duduk sini." panggil Rangga melambaikan tangan.

Rasti yang mendengar suaminya memanggil seseorang langsung menoleh. Betapa terkejutnya Rasti, saat melihat Iqbal datang bersama Vina dan merangkul tangganya Vina. Jantung Rasti berpacu lebih cepat. Pasalnya dia tidak tahu jika Iqbal sudah menikah.

"Dokter disini juga?" tanya Rangga saat Iqbal mendekat.

"Iya, kenalkan ini Vina. Istriku." tutur Iqbal mengenalkan istrinya.

"Kapan nikahnya? Kok gak undang-undang kami." seru Rangga.

"Kami baru nikah kemarin, cuma ngundang keluarga inti sama keluarga dekat saja." jawab Iqbal.

Sedangkan Rasti malah menatap tajam ke arah Vina. Tetapi Vina malah megeratkan rangkulannya pada Iqbal. Seolah-olah sengaja untuk memanaskan Rasti.

"Duduk disini aja dok, sekalian kita ngobrol-ngobrol." tawar Rangga.

"Istriku agak pemalu dengan orang asing, jadi kami duduk tempat lain saja." ucap Iqbal memberi alasan.

Rangga melihat ke arah istrinya, semenjak melihat kedatangan Iqbal dan Vina istrinya. Rasti tidak lagi memakan makanannya. Dia hanya mengaduk makanannya.

"Kamu kenapa? Cemburu melihat Iqbal sudah menikah?" tanya Rangga. Dia mulai jengah dengan sikap istrinya. Padahal dia sudah berusaha untuk selalu ada.

"Nggak, ngapain cemburu. Orang masih cantikan aku." cetus Rasti.

"Itu kamu tahu, makanya cepetan makan. Nanti biar kita bisa pergi ke dokter. Untuk cek masalah kesuburan dan bila perlu kita program hamil." rayu Rangga.

Rasti yang mendengarkan ucapan Rangga pun senang.

🍁🍁🍁🍁🍁

Di rumah Vina, Ibunya Lisa disuruh sama Vina untuk menyiapkan makanan selama mereka tidak ada. Rencananya Iqbal dan Vina akan menginap di hotel selama tiga hari.

Adit, nanti sore harus balik ke tempat kosannya. Karena besok dia ada jam kuliah. Sedangkan Saka masih libur, karena sudah berlangsungnya ujian semester.

Hera mendekati Adit, dia dari dulu memang menyukai Adit. Karena dia terkenal dengan sifat yang pendiam.

"Boleh aku bantu?" tawar Hera, saat melihat Adit menyetrika pakaian.

"Tidak usah, lagian cuma tinggal dikit doang. Kamu bantu Lisa beres-beres saja." ucap Adit.

"Kami sudah bersih-bersih. Tadi para tetangga juga ikut membantu. Jadi semuanya selesai dengan cepat." seru Hera.

"Ya udah kamu istirahat saja. Aku bisa sendiri. Coba kamu lihat om Syahril apa dia perlu bantuan. Soalnya tadi aku melihatnya mau masak mie instan." usir Adit secara halus, dia kurang nyaman jika bekerja ada yang memperhatikan.

"Bukankah Ibunya Lisa sudah masak untuk kita?" cetus Hera mengulurkan waktu, agar lebih lama bersama Adit.

"Ia lagi kepingin mie instan. Jadi coba kamu lihat ya." seru Adit lagi.

Kemudian Hera meninggalkan Adit. Dia ke dapur untuk melihat Syahril.

Syahril di minta tolong sama Iqbal, untuk menemani Adit dan Saka di rumah. Karena jika malam hari Lisa maupun Hera pulang ke rumah mereka sendiri.

Saka yang melihat Hera keluar dari ruang setrika pun menuju ke sana. Karena dia tahu jika Abangnya sedang menyetrika.

"Pantesan jomblo terus, orang setiap ada cewek yang deketin malah diusir." ejek Saka.

"Kamu juga jomblo kan? Berarti kita sama dong." ucap Adit.

"Adik masih sekolah Bang, kalau Abang memang sudah seharusnya punya pacar." goda Saka.

"Apa memang Abang tidak normal ya? Soalnya belum pernah lihat kalau Abang dekat dengan cewek. Teman cewek pun kagak ada." tutur Saka.

"Siala*an lo, gua normal. Gini-gini, aku juga suka sama cewek. Sekarang aja gua lagi suka sama satu cewek." terang Adit.

"Siapa?" tanya Saka penasaran.

"Adalah." jawab Adit.

Sore harinya Adit balik ke tempat kosnya di antar sama Syahril dan Saka. Tadi dia sudah izin sama Vina melalui telpon. Di perjalanan tiba-tiba Syahril kebelet. Jadi, mereka mampir ke pom bensin terdekat.

Saat Syahril sedang ke toilet. Adit pun turun untuk membeli minuman di mini market yang berada dilingkungan pom bensin. Di saat dia hendak membayar. Matanya menangkap sosok gadis yang membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Saat gadis tersebut, juga menatapnya. Rasa-rasanya didalam perut ada banyak kupu-kupu yang berterbangan.

1
Siti S
Luar biasa
Suriyani Laba
kok mau ya di bikin kaya babu 🤦
Suriyani Laba
ngapain juga masih bertahan🤦
Gktau
Luar biasa
Happy Family
biadabnya
Happy Family
melamar ke org tuanya...
Happy Family
entahlah keluarga apa itu ..... Nauzubillah
Happy Family
aku tak suka lelaki anggap perempuan tak pernah salah.... lelaki jenis ini menganjing, dan tak mahu mengakui pernah berbuat salah dan tak pernah tahu memang sudah berbuat salah
Happy Family
sudah terbiasa membual.... penipu besar .... seperti kaum Yahud
Happy Family
Laaaa cara Nandin aku gak sokong ... hahahaha ... lain Nandin buat Anuwar masuk penjara...
Happy Family
cr penyakit
Happy Family
bapak durjana
Happy Family
balas je ... aku sokong ....
Happy Family
iblis jantan.... bukan mau insaf..... rasa nk bg penerajng je...
Happy Family
kan kan celaka punya perangai ...
Happy Family
nk ngintai bekas bini...nk mencari celah
Happy Family
kan kan kan.... dia tak berubah ... masih tamak ... masih tak nk usaha sendiri... sakit hati aku
Happy Family
tapi sekeliling kamu Vin... perhatikan dgn lebih saksama.... Anak² yg ada mak bapak , banyak yg gak benar tingkahnya... Nandin,Resti,Anuwar .. bagaimana hidup mereka? Apa yg mereka perbuat ... Hikmahnya kamu dibuang ADA . Walau perit, ia berhujung kebahagiaan.. lihat mereka yg ada mak bapaknya? Mak bapak yg egois... mak bapak kamu Vin, mereka tahu, mereka gak becus jd org tua,maka kamu di titipkan ke panti(asbab lain juga ada kemungkinannya)... Tidak semua anak² yg membesar dgn mak bapaknya berujung kebahagiaan... dan tidak semua anak² yang dibuang menderita di penghujung hidupnya. Kebahagiaan itu kita yg memilihnya. Bahagialah Vin... Kamu harus bangga, Kamu adalah seorang ibu ,dan anak² mu masih memiliki ibunya dan bapaknya( walau tiri ) ...
Muliana: Bapak tiri pun, berasa kandung. Baiknya, minta ampun /Heart/
total 1 replies
Happy Family
kn dh tua ... mestilah dh nikah ... bukan anak kelmarin sore.... aduhaiiii hahahahahaha
Happy Family
gila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!