siap baper dan siap ngakak guling-guling..
Bab ratusan mungkin sampai ribuan ya..
Karna semua kumpul jadi satu!
Biar gak pusing bacanya ...
eits... tapi jangan sawan dulu pas liat babnya. .. satu bab isinya sedikit emang paling enak kalo Marathon bacanya.
masih ongoing karna reasders setia gak mau pindah kamar!
Kisah ini bercerita tentang seorang pemuda berumur 27tahun yang di nikahkan secara mendadak oleh orangtuanya dengan gadis cantik berumur 20tahun seorang anak yatim yang bekerja di sebuah panti asuhan.
Reza..
sosok pria yang humoris dan berhati hangat siap tak siap mau tak mau akhirnya menyetujui menjadi suami dadakan untuk Melisa, ia menerima pernikahan itu karna lelah terpuruk di tinggal kan kekasihnya.
Melisa yang Polos dan biasa mengurus semuanya sendiri membuat Reza merasa nyaman dengan nya..
meski pada akhirnya kerikil kerikil kecil datang menghantam rumah tangga mereka yang baru saja merasakan kekuatan cinta.
sanggupkah keduanya bertahan?
konflik gak berat ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20
🌻🌻🌻
Semua yang berada di meja makan bergeming, kini mata mereka tertuju pada benda sebesar benang berwarna putih berkilau yang di pegang Melisa.
" Aku pamit, Ra!" Reza merampas kasar kalung itu kemudian mencium kening istrinya sebelum beranjak keluar rumah,
tak ada kata-kata manis atau ritual CapCipCup yang biasa suaminya lakukan di teras rumah mewah itu.
Mama membuang pandangannya, ia merasa tak enak hati saat melihat perilaku anaknya yang diluar kebiasaannya, sedang papa hanya menggeram kesal menahan kecewa.
" Aaaaaaaakh" teriak Reza saat menepikan mobilnya dipinggir jalanan yang sepi, ia mengusap wajahnya kasar dan memukul stir mobilnya bekali kali untuk meluapkan amarahnya..
"Harusnya gue buang dari dulu!!" ucapnya dengan emosi yang meluap, ia tatap benda itu dengan nanar.
" Jangan pernah hadir lagi," lirihnya, kini ada genangan air bening di sudut wajah tampannya.
****
BRAAKKK
Suara pintu kasar terbuka diruangannya.
"Papa!!" ucap Reza terkejut dengan kedatangan papanya yang tiba tiba.
" Apa maksud tadi pagi?" tanya papa langsung tanpa basa basi.
pria paruh baya pemilik perusahaan ini tengah berdiri tegap menahan rasa kesalnya di hadapan meja kebesaran sang anak yang selalu ia banggakan.
"Pah, Reza belum sempet buang!!"
" Dua tahun apa belum cukup untuk kamu membuang di tempat sampah?"
"Pah..Aku mohon, Pah. ini gak kaya yang papa fikirin" Reza bisa melihat raut kecewa diwajah wibawa papa nya.
" Jika kamu belum bisa berdamai dengan masalalumu, lepaskan masa depanmu"
DEG...
Ucapan pria dihadapan Reza bagai petir di siang hari yang menamparnya secara mendadak. ia tahu maksud semua itu.
"Enggak, Pah.. Reza gak akan lakuin itu!"
" Biarkan istri mu pergi jika kamu memilih bersama jalang itu lagi"
Setelah mengucapkan kata-kata itu, papa pergi meninggalkan putranya tanpa menoleh lagi, ia bawa rasa kecewanya dengan langkah tergesa keluar dari gedung pencakar langit itu.
Reza hanya menghela nafasnya berat, kepalanya terasa ingin pecah saat ini..
masa lalu yang hadir saat masa depan ada di genggamnya..
Ia meraih ponselnya yang berada di saku jas hitam miliknya..
"KHUMAIRAHku" lirihnya sebelum memencet tanda panggil..
Tuuut tuuuut tuuuuuut
Hanya nada itu yang ia dengar Walau tiga kali ia mencoba menghubungi istrinya.
"Kemana sih,Ra?, apa kamu marah sama aku?" gumam Reza.
Ia semakin kesal saat melihat tumpukan dokumen diatas meja kerjanya, Reza tak bisa meninggalkan pekerjaannya lagi hari ini.
______________
Jam makan siang di manfaatkan Reza untuk pulang, setelah beberapa saat lalu ia mencoba menghubungi mamanya menanyakan keberadaan istrinya, untunglah hari ini Melisa tak jadi ke panti asuhan.
Dengan langkah tergesa ia menaiki tangga menuju kamarnya, kamar yang kini ia tinggali bersama istrinya.
Ceklek..
pengisi hatinya menoleh, ada senyum manis disana yang Reza lihat yang mampu membuatnya lepas dari rasa penat juga lelah.
"Raaaa" Reza mendekat kearah istrinya yang sedang berdiri di balkon kamar.
"Mas Reza ko pulang?" tanya Melisa heran.
" Aku mengkhawatirkan mu, kenapa aku telepon gak diangkat?"
" Iya kah?" Melisa terkekeh lalu memeluk Suaminya.
"Maaf, maafkan aku!" ucap Reza.
" Untuk apa? apa mas Reza melakukan kesalahan?"
"Sepertinya begitu,Ra" jawab Reza lirih.
"Baiklah, aku maafkan walau aku gak tau apa kesalahanmu" senyum Melisa bagai pisau yang menghujam hati Reza..
sesempurna itukan hati istrinya...
bahkan ia tak menanyakan apapun padaku..
" Udah makan?" tanya Melisa membuyarkan lamunannya
" Eh, iya belum,Ra" jawabnya tergagap.
" Yuk, makan aku juga laper"
Keduanya makan siang bersama dirumah, diselingi dengan candaan Reza membuat segalanya tak berbeda.
Aku Takan bertanya apapun padamu mas..
aku akan menunggu saat saat kamu menjelaskan siapa Amanda padaku!!
biarkan segala rasa curigaku.. kunikmati sendiri.....
"Aku pamit kekantor lagi ya. atau mau ikut sekarang jadi bisa langsung pulang?"
"Aku udah janji sama Ameera siang ini, makanya aku gak jadi ke panti asuhan"
"Ya sudah, kita pulang malam ini"
" Malam?" tanya Melisa..
"Iya, pekerjaan ku masih banyak!"
Melisa hanya mengangguk paham, ia lepas suaminya pergi dengan senyuman getir di sudut bibirnya..
*Aku akan coba percaya semua perkataan mu..
.
.
.
💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔
**Like komennya yuk ramaikan
anak ayam mana suaranya
❤️❤️❤️❤️***