recky saputra, adalah seorang pemuda dari bumi yang baru saja lulus sma, ketika recky sedang dalam perjalanan untuk interview kerja pertamanya, dia dihadang oleh penjahat yang mencoba merampoknya, tetapi tragisnya recky di tusuk hingga meninggal. ketika sadar kembali recky terbangun dan menyadari bahwa dirinya tidak sedang berada di alam baka, melainkan sudah bereinkarnasi menjadi karakter sampingan dalam sebuah novel ber genre Fantasy romance yang dia sukai dan di dunia ini recky bertekad untuk menyelamatkan dan menghindari sad ending seperti di novel aslinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maverick day hydra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perumahan Academy
singkat cerita..
sekarang aulia dan Austin sudah berada di perumahan yang di sediakan oleh Academy yang di perjual belikan.
tetapi karena ayah Austin sudah membeli salah satu rumahnya, Austin tidak perlu membelinya lagi.
"yah itu rumahnya lia, nomer 7" ucap Austin dan merogoh sakunya untuk mengambil kunci rumahnya.
"iya aku sudah di kasih fotonya oleh ibu mu Austin" ucap aulia memeriksa hpnya.
"sepertinya sekarang yang anaknya ibu adalah kamu bukan aku" canda Austin pada aulia.
"haha kasian kamu, yaudah gapapa nanti aku carikan ibu baru" balas canda aulia..
"tuan Austin, barangnya sudah saya keluarkan semua, apa perlu saya bantu masuk kan ke rumah? " tanya Henry.
"tidak perlu Henry, biar aku aja, kamu lebih baik segera berangkat pulang supaya nanti gak terjebak macet karena pemeriksaan di perbatasan," saran ku padanya
"baik tuan muda, kalau begitu saya kembali dulu ke rumah Duke, permisi juga nona lia, " ucap Henry berpamitan.
"baiklah henry, berhati hatilah dan semoga lancar sampai tujuan" ucap aulia dan Austin pun mengangguk.
Setelah mendapatkan persetujuan dari Austin dan aulia, Henry juga langsung masuk kembali ke mobilnya.
"oiya aulia, ini kunci nya tolong bukain dulu pintunya, biar aku yang bawa barang nya" ucap Austin sambil menyerahkan kunci rumah pada aulia..
Melihat kunci di tangan Austin, aulia pun tersenyum jail, tanpa lama langsung mengambilnya dan berjalan kearah pintu untuk membukanya..
melihat itu Austin kebingungan meskipun langsung melupakan nya, dan dengan begitu Austin langsung membawa barang bawaannya dan aulia..
"ceklek.. "
"kreek.. " dengan begitu pintu pun terbuka dan aulia serta Austin masuk, tetapi melihat aulia yang menahan diri untuk tertawa membuat Austin bingung dan langsung menanyakannya.
"aulia apa ada yang salah?, kok kamu kayak nahan tawa gitu, " tanya Austin bingung..
mendengar pertanyaan Austin, aulia pun tidak kuat menahannya dan tertawa.
"hahaha.. gapapa Austin, cuman lucu aja sih, lagian apa kamu lupa kalau aku punya cincin spasial?, jadi tidak perlu kamu angkut kayak gitu tetapi tetap saja, terimakasih ya sayang" ucapnya sambil tiba tiba mengecup pipi Austin.
"muah.. "
sedangkan Austin yang mendengar perkataan Austin pun malu, tetapi dia langsung beradaptasi dan mencoba berakting..
"ekhem, apa maksudnya aku lupa?, aku hanya ingin olahraga angkat beban aja kok, maka dari itu aku angkat tin kopernya, supaya lebih sehat aja" ucap Austin dengan percaya diri, meskipun aulia bisa melihat telinganya yang memerah malu.
melihat itu aulia pun hanya menggeleng kan kepalanya dan tidak ingin membuat Austin menjadi lebih malu..
"eh kalau gitu ayo cari kamar lia, gimana kalau cari kamar mu dulu?, " ucap Austin segera ingin mengalihkan obrolannya..
"mungkin maksutmu adalah kamar kita berdua?, " tanya aulia menggoda..
mendengar itu Austin pun benar benar tergoda
"apa kamu yakin lia?," tanya Austin ingin memastikannya sekali lagi
aulia pun mengangguk dan menjawab.
"iya, kebetulan aku sudah di beri tau ibu mu, bahwa kamar utama ada di lantai dua, kalau gitu ayo naik, " ucap aulia segera menaiki tangga dan berjalan ke lantai dua, dengan di ikuti Austin yang masih mengangkat koper.
Setelah sampai di lantai 2 aulia pun langsung membuka berjalan kearah pintu yang bagus dan besar.
"nah disini Austin," ucap aulia dan langsung membuka pintunya..
"kreek.. " suara pintu terbuka.
"wah beneran bagus dan luas kamarnya, bahkan kasurnya besar juga, " ucap aulia kagum, meskipun kamar ini tidak sebagus kamar aulia di rumah nya.
Austin yang berjalan ke arah kamar dan melihat itu pun sama mengangguk, karena untuk rumah yang berada di Academy, desain interior dan segalanya sudah di persiapkan dengan matang, bahkan termasuk mewah, tetapi sepertinya rumah ini sudah melakukan banyak pergantian perabotan dan desain karena memang sering berganti pemilik, ketika pemiliknya akan lulus dari Academy.
"memang sudah sangat bagus kok lia, " ucap Austin.
Dengan begitu Austin menurunkan kopernya dan segera ingin menata pakaian serta hal lainnya.
Dengan begitu aulia langsung membuka lemari, karena disana sudah ada baju baju mereka berdua, karena memang ibu Austin sudah meminta tolong para pelayan rumahnya untuk pergi ke rumah ini sebelum Austin untuk merapikan dan membersihkan rumahnya.
tetapi meskipun begitu, aulia dan Austin juga membawa baju tambahan untuk berjaga jaga saja karena lebih banyak lebih baik.
Sedangkan untuk para pelayan, mereka hanya boleh membantu untuk merapikan rumah sebelum siswa memasuki Academy, dan setelah siswa mulai datang/masuk, maka pelayan juga akan dilarang, karena di Academy dilarang membawa pelayan.
"kenapa bisa tepat sekali ada di kamar utama dua duanya lia?, " tanya Austin bingung dan tidak curiga pada ibunya..
mendengar itu aulia pun malu, karena ini semua adalah saran dari ibunya dan ibu Austin untuk satu kamar, dan aulia pun dengan senang hati menyetujui nya.
"mungkin para pelayan lelah, dan merasa lebih baik di jadikan satu saja agar tidak repot repot, " ucap aulia dengan polos.
mendengar itu, Austin pun langsung percaya.
"ah mungkin bisa begitu, lagian ini juga bukan salah mereka kalau mereka capek, yaudah deh tinggal aku tambahin aja ini baju bajunya" ucap Austin dan segera membuka koper satu persatu dan menata nya dengan rapi.
Sedangkan aulia, dia semarang ingin memeriksa semua isi rumah dan bahan makanan, karena dia yang akan memasak sarapan, meskipun ketika istirahat pelajaran mereka berdua akan lebih memilih makan bersama di Academy.
"wah, udah selesai deh natain semua baju nya, meskipun kayaknya 80 persen ini punya aulia, dan bahkan di lemari yang besar ini, sudah di dominasi pakaian aulia, " ucap Austin dengan memperhatikan isi lemari..
"sedangkan untuk pakaian ku sendiri, meskipun aku sudah merasa membawa banyak, tetapi kenapa di hadapan punya aulia cuman terasa dikit, " keluh austin pada dirinya sendiri.
"ah tau lah, kalau gitu mending aku cari aulia aja, " ucap Austin segera berjalan keluar kamar dan mencari aulia..
Sedangkan aulia sekarang sedang memeriksa bahan makanan dan daging.
"daging ayam ada, daging sapi ada, bumbu bumbu juga sudah ada, " ucap aulia pada dirinya sendiri.
"sayang.. " panggil Austin tiba tiba dari belakang..
"ah Austin, apakah sudah selesai?, " tanya aulia
"sudah sayang, kamu udah juga kan?, " tanya Austin kembali padanya.
"hmm sudah selesai kok, dan bahan makanan nya juga lengkap" jawab aulia sambil mengangguk.
Austin yang mendengar jawaban aulia pun langsung maju, memeluk aulia dan menggendong nya dalam gendongan putri..
"ahhh... Austin kenapa tiba tiba menggendong ku?, " tanya aulia panik..
"tidak apa apa, aku hanya ingin memanjakan mu karena kamu terlalu lucu, jadi ayo berduaan menonton TV" ucap Austin menggendong aulia dan membawanya ke ruangan keluarga untuk menonton TV..