Kehidupan Dengan Sistem Kekayaan

Setelah mendengar penjelasan Pak tua Sudra Lisin mulai menggunakan energi batinnya untuk melihat sekeliling rumah besar yang di huni pak tua Sudra dan apa yang Lisin temukan sangat mengejutkan di sebelah rumah besar tersebut ada pohon beringin besar dengan energi negatif yang sangat kuat.

"Doker Lisin... silakan masuk, jika ada sarana yang di butuhkan untuk praktek pengobatan istriku jangan sungkan mengatakannya" dalam memasuki rumah Lisin dapat merasakan perasaan creepy ala film horor.

"Ambilkan segelas air pastikan dari sumur langsung"

Pak sudra langsung menuruti keinginan Lisin untuk dan dengan segera mendapatkan segelas air tersebut. setelah melihat Lisin terdiam cukup lama Pak Sudra angkat bicara.

"Bagaimana... Dokter Lisin?"

"Di samping rumah ini ada Pohon beringin besar... dan Ada sesuatu yang bersemayam di sana" Tiba-tiba angin kencang datang dari luar... baik itu jendela atau pintu bergerak buka tutup.

"Aaaaaa... Sakit... " Teriakan seorang wanita datang dari arah kamar sebelah.

"Sayang... kamu tidak apa-apa..." Pak Sudra dengan rasa khawatir mendatangi istrinya yang berbaring terlentang di atas kasur.

"Perutku sakit pa... Sakit sekali pa... " Air mata dapat terlihat mengalir di pipinya.

Lisin yang memasuki kamar tersebut dapat melihat wanita paruh baya berperut buncit sedang merintih kesakitan. wanita itu jauh lebih mudah jika terpaut umur setidaknya memiliki perbedaan usia 20tahun.

"Pak Sudra minum kan air ini... "

Pak Sudra mengikuti saran dari Lisin kemudian meminumkan air tersebut kepada sang istri. melihat sakit yang di rasakan istrinya mereda Pak Sudra sangat bahagia.

"Untuk sementara sakit yang di deritanya akan mereda untuk beberapa jam saja... Pak Sudra kita lanjutkan pembicaraan kita sebelumnya, karena menurut penerawangan saya sifat dari masalah ini ada pada Pak Sudra dan istrinya"

"Seperti yang di harapkan dari Dokter Lisin... " Pak Sudra berkata dengan kagum.

Jangan sanjung aku seperti itu, aku jadi malu... ini semua karena sistem, orang lain juga bisa melakukannya jika punya sistem.

Kemudian keduanya duduk di ruang tamu. "Dokter Lisin yang bersemayam di pohon beringin besar itu Genderuwo kan"

Kok tau... pasti ayah kamu dukun ya... ni orang emang cari masalah udah tau jika ada genderuwo tapi masih bertanya kepadaku, pasti kamu ingin mengujiku kan, hade... dari awal suasana horornya udah dapet seperti di kebanyakan film horor, dan kamu merusak acara sakralnya, dimana-mana dukun itu harus lebih tau dari pasiennya, ini mah udah tau duluan apa aku harus pulang kamu saja yang menjadi dukunnya.

Menurut mitos jawa, genderuwo digolongkan sebagai makhluk halus berkelamin laki-laki yang merupakan arwah orang mati, namun kematiannya tidak sempurna. Oleh karena itu,orang yang mati karena bunuh diri, mengalami kecelakaan atau penguburan tidak sempurna, diyakini oleh sebagian masyarakat jawa akan menjadi genderuwo yaitu hantu yang tinggal di batu, bangunan tua, pohon besar, atau sudut-sudut lembap sepi dan gelap.

"Benar... ini adalah genderuwo para normal yang kamu beli" Lisin berkata dengan penuh kemenangan, Lisin gitu loh.

"Aku sudah tau tentang itu Dokter Lisin... " Pak Sudra berkata dengan mendesah.

Brengsek... ni orang sudah kubilang aku dukunnya di sini jadi aku harus tau segalanya seperti di sinetron azab lah ini sudah tau aja, jika kamu bilang sudah tau lagi aku tinggal pulang nanti.

Udah capek-capek datang bahkan menolak ajakan tante Anri agar cepat menyembuhkan pasien, Eh di sini saya sebagai dukun kuno tidak di hargai sama sekali, sedih aku... jika tau seperti ini aku akan Terima ajakan Tante Anri lalu bergoyang 5hari 5malam.

"Sebelumnya aku sudah mencari beberapa paranormal dan mereka cukup terkenal, mulai dari 1juta, 10juta, 100juta, ada juga yang 1Milyar namun tidak ada yang sanggup mengusir genderuwo penghuni pohon beringin tersebut"

Kamu itu cari pengobatan atau mau membeli es dawet sih banyak sekali tawaran harganya lalu bayaran ku berapa masa Mall doang.

"Jadi aku pilihan terakhirmu... "

"Benar... "

"lalu apa saja yang sudah mereka lakukan... " maksudku para dukun gadungan yang di sewa sebelum aku.

"Banyak hal dokter Lisin, ada yang membuat sate gagak katanya sate gagak adalah kesukaan para genderuwo... "

"Oh... sate gagak ya... " kenapa tidak sekalian kamu bikin sate kambing... jelas-jelas ni genderuwo memiliki dendam pribadi jadi walaupun kamu menyenangkannya, genderuwo tersebut tidak akan takluk.

"Lalu apa lagi... " Lisin bertanya dengan malas pasti semua ritual dukun gadungan ini akan gagal.

"beberapa paranormal yang ingin melakukan bakar sate langsung ku tolak mentah-mentah mengingat metode ini tidak berhasil sebelumnya"

"Pintar... lanjut yang berikutnya" seperti yang di harapkan dari seorang pengusaha yang tidak ingin merugi.

"Yang berikut adalah yang terakhir dan ini sangat tidak sopan untuk di katakan" Pak Sudra berkata dengan malu.

"Ayo katakan... pelan-pelan saja... "

"Karena Genderuwo terkenal dengan sifat kemesuman nya maka Paranormal yang seharga 1Milyar ini mengusulkan menggoda si genderuwo dengan kemolekan tubuh seorang wanita"

"Enggh... " Lisin tersedak... ini ritual macam apa sih, emangnya ada wanita yang mau melayani genderuwo.

"Kenapa dokter Lisin?"

"Tidak apa-apa lanjutkan saja... "

"Semua bisa di beli dengan uang, jadi mulai gadis sekolah, tenang saja kami melakukan secara legal dengan melakukan perjanjian dengan kedua orang tuanya"

"Um... " Lisin mengangguk, Sial kok ada orang tua yang menjual anaknya ke genderuwo.

"Sayang sekali hasilnya gagal... berikutnya, wanita cantik dan dewasa dengan harga 80juta semalam"

"lalu..." Kenapa terdengar familiar ini bukan artis dalam negeri yang sempat kontroversi kan mbak siapa ya lupa namanya tulis saja di kolam komentar.

"Tetap saja gagal... kemudian kami mencari istri yang kesepian karena di tinggal suaminya, awalnya genderuwo sempet tergoda karena wanita seperti ini menjadi favorit di hati para genderuwo, namun berakhir gagal... " Pak Sudra menggeleng kan kepala.

"Um... " woi... istri siapa juga yang mau dengan genderuwo seperti tidak ada manusia aja.

"Berikut dan yang terakhir... aku tidak sengaja bertemu dengan alumni film jav yang saat ini berlibur ke bali, Tante Anri karena ingin memiliki pengalaman dengan mahluk mistis genderuwo dia tidak menolak nya"

"Enggah... " entah kenapa hati Lisin terluka mendengar Nama Tante Anri, sulit untuk mengatakan jika aku menolak tante Anri.

"Itu berakhir dengan kekecewaan, karena genderuwo tidak seperti para jomblo yang mengoleksi DVD bajakan tante Anri"

"Ini... " entah kenapa Lisin sangat terharu, genderuwo sepertinya kita adalah sahabat sejati yang terpisah karena dua alam.

"Itu semua upaya yang selama ini aku lakukan... aku tidak tau lagi bagaimana mengusir mahluk tersebut"

"Sabar pak Sudra... ini ujian... " Lisin memegang tangan pak Sudra sambil menyemangatinya.

"Terima kasih Dok... " Keduanya merangkul karena kesedihan yang mendalam.

"Menangis lah... karena itu membuatmu lebih tenang" Lisin menepuk bahu pak Sudra.

"Ya Dok... "

30 menit berlalu.

"Menurut Dokter Lisin bagaimana cara mengatasi semua ini... " Setelah tenang rangkulan terlepas Pak Sudra berkata.

"Ehm... ini ada di masa lalu Pak Sudra dan istrinya jadi bisa pak Sudra menjelaskannya... "

"Ini... " Dokter Lisin kenapa aku harus bercerita bukanya semua paranormal bisa menerawang masa lalu seseorang.

"Ya... bercerita lah... " haha... kamu ingin aku bercerita lalu kamu bilang sudah tau bagaimana aku tidak kesal, salahkan dirimu sendiri karena mengambil pekerjaanku sebagai paranormal.

"Pada jaman dahulu... Sepasang suami-istri yang menikah dengan usia terpaut 20tahun mendatangi seorang paranormal yang biasa di panggil Mbah Ireng, seperti paranormal yang ada di sinetron mbah ireng tau maksud kedatangan pasangan suami istri tersebut"

Mbah ireng... ni pasti dari Jawa ni paranormal yang merantau di bali ya pasti seperti itu Lisin mengangguk.

"Mbah ireng mengerti jika pasangan suami istri tersebut tidak kunjung punya keturunan lebih dari 15 tahun menikah, setelah melakukan ritual paranormal seperti yang ada di sinetron azab, pasangan tersebut di beri sebuah kotak kecil tertentu dan harus di tanam di bawah pohon beringin besar, selama proses tersebut pasangan suami istri tidak di perbolehkan membuka kotak tersebut"

Hm... masuk akal... sepertinya ini awal mula kenapa genderuwo itu ada.

"Pasangan tersebut menanam pohon beringin di samping rumahnya beserta kotak dari paranormal tersebut. merasa sudah melakukannya dengan benar pasangan tersebut menunggu terus menanti sang buah hati"

Tunggu sebentar jika itu baru menanam pohon beringin lalu berapa tahun pohon beringin itu tumbuh besar... lanjut saja dah takut cerita kepanjangan Lisin mengangguk.

"Selama lebih dari 5 tahun pasangan tersebut tidak di perbolehkan tidur bersama apa lagi Ehem... ehem... oleh Mbah ireng"

Bukanya kamu ingin punya anak lalu kenapa kamu harus berpisah ranjang.

"Di tambah sang suami memiliki bisnis di luar kota sang istri pun tidur sendiri di rumahnya dan di temani beberapa pembantu perempuan untuk mengurus kebutuhan sang istri"

"Satu tahun kemudian sangat istri mengandung untuk kali pertama dan sang suami sangat bahagia karena selama ini dia tidak Ehem... Ehem... dengan sang istri tetapi bisa membuat istrinya mengandung anak pertamanya"

Aku curiga jika anak itu bukan anak sang suami...

"Kemudian-"

"Stop dulu ceritanya... " Lisin menghentikan cerita pak Sudra.

"Ada apa Dokter Lisin..." sudah mencapai bagian dari keseruan cerita eh di hentikan nanggung tau, ini seperti nonton sinetron di mana Andin di bawah pergi oleh pria lain dan saat kepergok eh bersambung bagaimana Emak-Emak yang menontonnya tidak marah.

"Pak Sudra... saya kan tamu di sini kenapa tidak ada minuman atau makanan sebagai suguhan" Kan lebih enak jika mendengarkan cerita dengan makan dan minum.

"Maaf... Dokter Lisin saya lalai... " setelah beberapa menit kemudian beberapa makanan dan minuman tersedia di atas meja.

"Gini dong... ada makanan" sebenarnya ingin pak Sudra mengulang lagi cerita dari awal agar aku bisa menikmatinya sambil makan dan minum, tapi sudahlah tidak perlu di ulang.

"Di lanjut ini ceritanya?"

"Iya dong... " masa harus aku yang melanjutkannya dan kamu mendengarkan sambil makan dan minum enak saja.

"Kemudian... sampai mana tadi ya... oh ya saat sang istri mengandung, dengan sangat bahagia sang suami merawat istrinya yang mengandung, sang istri memiliki mimpi yang selalu sama semenjak tidur berpisah ranjang dengan sang suami dan itu mimpi melakukan Ehem... Ehem... dengan sang suami namun ini sangat berbeda saat melakukannya langsung karena dalam mimpinya sang suami yang biasanya 5 menit menjadi berjam-jam lamannya"

"Setelah itu anak pertamanya lahir dan itu bukan kebahagiaan yang di dapat melainkan kengerian. anak pertama mereka memiliki kelainan fisik, seperti mata merah juga berbulu, ada taring kecil itu hampir sama dengan genderuwo yang ada di sinetron"

"Sulit menerima kenyataan jika anaknya adalah genderuwo sang istri membunuh anaknya sendiri sambil menangis tersedu-sedu, hal ini membuat genderuwo yang mendiami beringin besar itu menjadi marah kepada sang istri, Genderuwo itu merasa jika cintanya di khianati"

Bagaimana tidak marah dia kan papanya pasti genderuwo berfikir jika sang istri hanya ingin enak saja mengingat genderuwo itu tahan lama tidak 5menit setelah membuahkan hasil eh tidak mau merawatnya melainkan membunuhnya.

Jika bayinya tidak di bunuh itu pasti seprti bayi Bajang yang ada di sinetron, dan setelah dewasa menjadi grandong.

"Kemudian-"

"Sudah cukup selebihnya aku mengerti pasti genderuwo yang marah itu membuat sang istri seperti istri mu saat ini" kamu lupa ya aku juga dukun kale.

"Benar Dok.. "

"Ini mah bukan santet dari orang tertentu, tapi santet dari papa genderuwo yang tidak di hargai setelah bekerja keras" Lisin mengangguk tetap saja yang namanya santet tetap santet.

"Jadi bagaimana caranya mengusir genderuwo dan menyembuhkan istriku Dok? " pak Sudra bertanya dengan gugup, takut jika Lisin tidak memiliki solusi untuk masalahnya.

"Mudah... "

Bersambung...

*Untuk bab kali ini autor membuat cerita seseram mungkin jadi persiapkan jantung kalian.

*Like dan komentar agar perjalanan Lisin terus berlanjut.

*Terimakasih.