NovelToon NovelToon
Istriku Tak Gendut Lagi

Istriku Tak Gendut Lagi

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: nenah adja

Monica Harvey memiliki berat badan hampir 100 kg karena kebiasaan makannya yang tidak teratur, dia tak peduli meski dia sering di bandingkan dengan sang kakak Alexa yang mempunyai body yang sekssiii dan berwajah cantik.

"Mo, jika kau gendut tidak akan ada yang mau menikah denganmu"

"Maka aku tidak akan menikah.." namun seolah dunia mengejeknya belum genap 24 jam dia bicara, Monica harus menerima pernikahan yang tidak di inginkannya.

Marvin Alfaro terpaksa menikah dengan gadis gendut pilihan kakeknya sebelum sang kakek meninggal dunia , lalu memilih mengabaikannya setelah menikah, dengan dirinya yang tinggal di kota berbeda, namun betapa terkejutnya tiga tahun kemudian dia melihat sebuah dokumen perceraian dari istrinya yang hampir dia lupa keberadaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misteri Marvin

Tidak ada yang tahu batin Marvin bergejolak saat ini, semua tekanan dalam hidupnya seolah menunggu untuk meledak..

Marvin melihat ke arah Monica yang benar- benar tertidur setelah dia ancam akan dia cium jika tidak diam.

"Kau benar- benar tak ingin aku cium ya..." Marvin terkekeh.

"Maafkan aku.." Marvin menyingkirkan poni di wajah Monica, lalu mengelus lembut pipinya "Sepertinya kau akan semakin membenci ku nanti.." Marvin mengeratkan pelukannya, lalu memejamkan matanya dan ikut tertidur.

...

Monica membuka matanya saat mencium aroma masakan menusuk hidungnya, lalu bangun dan tidak menemukan Marvin, Monica merasa tidurnya sangat nyaman meski hanya sebentar, apa karena dia tidur di pelukan Marvin, awalnya Monica tak ingin tidur namun merasakan pelukan Marvin terasa hangat dia tiba- tiba mengantuk.

Monica pergi Kearah dapur, Monica melihat Marvin memakai celemek sedang berkutat dengan masakannya, lengan kemejanya di gulung ke siku hingga terlihat tangan kekar itu sedang memegang sutil.

"Kau memasak?" Marvin menoleh dan mendapati wajah Monica yang masih lusuh karena baru bangun tidur.

"Sudah bangun? cuci muka dulu, setelah itu kita makan.." Monica tak bicara hanya pergi ke arah wastafel untuk mencuci wajahnya.

Saat sedang menunduk, Monica merasakan tangan besar meraup rambutnya yang terurai dan menggulungnya menjadi satu.

"Harusnya ikat dulu agar rambutmu tidak basah.." Monica tertegun, dan melanjutkan kegiatannya mencuci wajah.

Saat berbalik Monica melihat handuk kecil di depannya, tentu saja Marvin yang memberikannya.

"Keringkan wajahmu, ayo kita makan.." Monica berjalan mengikuti Marvin ke arah meja makan, dengan handuk yang masih dia genggam lalu duduk di kursi yang sudah Marvin tarik lebih dulu untuknya.

Suasananya hening hingga Monica melihat Marvin yang sedang menatapnya dengan tersenyum, apa dia tak salah lihat , ada apa dengan Marvin, dulu wajahnya lebih banyak datar, tapi sekarang Marvin bahkan diam pun terus tersenyum.

"Kau bisa memasak?" Monica menatap takjub makanan di depannya sepertinya terlihat enak.

"Aku tinggal di luar negeri saat kuliah dan cukup mandiri"

Monica mengangguk "Setelah ini kau akan kemana?"

"Aku akan ke gudang, memeriksa beberapa hal"

Marvin mengangguk "Baiklah kita makan dulu"

...

"Kenapa kau tidak pergi juga.." Monica mendengus melihat Marvin mengikutinya ke gudang anggur.

"Bukannya aku bilang akan tetap disini.."

Monica menghentikan langkahnya lalu berbalik "Apa kau tak punya pekerjaan, bagaimana dengan perusahaan jika kau terus menempel padaku..?"

"Ada David, dan aku hanya perlu mengikuti rapat online.."

Monica mendengus "Pantas saja, dia tidak terlihat, tapi tetap saja jangan ikuti aku!"

"Aku tidak mengikutimu sia-sia aku akan membantu pekerjaanmu"

Marvin terus menempel dan mengikuti kemanapun Monica pergi, meski tak dapat di pungkiri Marvin memang membantu pekerjaannya, bahkan Marvin menjelaskan apa yang belum Monica mengerti hingga Monica merasa terbantu dengan penjelasannya.

Pagi hari Monica dan Marvin akan pergi ke gudang dan mengecek perkebunan dan malam hari mereka akan pulang ke pondok, Awalnya Monica risi dengan tidur di ranjang yang sama dengan Marvin, namun Marvin berjanji tidak menyentuhnya jika tidak Monica sendiri yang memintanya.

Monica hanya bisa mendengus saat mendengar ucapan dari Marvin, memang siapa yang ingin di sentuh.

Dan akhirnya Monica mengizinkan Marvin untuk tidur dengannya, dengan catatan tidak ada sentuhan fisik.

Ada rasa bersalah saat berkata seperti itu, mengingat kewajibannya sebagai seorang istri, tapi Monica tak ingin di sentuh saat dia tak yakin dengan perasaan Marvin, dia takut kejadian dulu terulang kembali saat Marvin menyebut nama wanita lain.

Sejauh ini Monica merasa nyaman akan kehadiran Marvin dan mereka sudah lebih banyak bicara banyak basa- basi.

...

"Kenapa kamu tidak menjualnya saja padaku?"

Monica mendengus tidak menjawab, sejak awal dia tidak berniat menjual perkebunannya sama sekali "Harusnya kamu hanya diam dan bersenang- senang dengan uang yang setiap bulan aku kirim." Monica mendongak.

"Kau lupa kau pemilik saham di perusahaan 30%"

Monica membelalakan matanya "Kau bercanda?"

"Ah, kau lupa rupanya" Monica menggeleng.

"Tidak, aku ingat bukankah milikku 50%" Marvin menoyor kening Monica.

"Lima puluh persen dari saham kakekku adalah 60% di bagi dua, sedangkan 40 % lainnya milik pemegang saham umum"

"Namun tiga tahun terakhir aku berhasil menangguhkan posisiku hingga aku menjadi pemilik saham 50%, di tambah dengan sahammu milik kita menjadi 80%, dan aku menjadi pemimpin utama"

"Wah, kau pasti keren" Monica menatap Marvin dengan tatapan kagum.

"Tentu saja, aku bahkan bekerja sangat keras.." Marvin berbangga.

Monica mengangguk "Tentu saja, itu hasil kerja keras yang luar biasa, untuk itu kau bahkan melupakan istrimu.." Monica menaikan alisnya.

Marvin tertunduk "Ya, kau benar.."

Hanya beberapa kata dari Monica dapat menghentikan ucapan Marvin, dan harus Marvin akui dia selalu kalah jika bicara dengan gadis itu, dan itu terjadi sejak dulu pertama kali dia bertemu di rumah sakit.

Gadis gendut itu bahkan menghimpitnya di tembok dengan tangan besarnya hanya agar dia diam.

Marvin tersenyum dengan tatapan menerawang, jika di fikir lagi adegan itu terasa lucu.

Melihat Marvin termenung sesaat lalu tersenyum, membuat Monica mengeryit "Kau sehat?" Monica menyentuh dahi Marvin, dan membuat Marvin mengeryit "Tapi kau tidak demam.."

"Aku, tidak.."

"Aku takut melihat mu tersenyum sendiri tanpa sebab, aku kira kau gila.."

Marvin mendengus, dan Monica tertawa bahkan hingga terbahak.

Monica merasa lucu, setelah melihat wajah Marvin yang beragam, sombong merasa hebat, lalu kalah telak oleh ucapannya, kemudian terlihat bingung oleh perlakuannya.

Marvin tertegun saat melihat Monica tertawa begitu lepas, bahkan baru Marvin sadari jika sejak bertemu tiga tahun lalu Monica tidak pernah tertawa bahkan tersenyum, hanya beberapa kali senyum yang Marvin tahu itu di paksakan.

Dan sekarang Marvin melihat Monica tertawa sangat cantik dengan mata menyipit, Monica bahkan sesekali menutup mulutnya yang tertawa lebar.

"Kau senang sekali rupanya ya..?"

Monica menghentikan tawanya namun masih tersengal "Kau lucu sekali.."

Marvin terkekeh, "Aku mengerti.. Aku tidak keberatan terus terlihat bodoh agar kau bisa tertawa.."

Dan tawa Monica terhenti..

Monica berdehem "Sudah malam, ayo pulang.." Monica merapikan kertas- kertas di mejanya lalu keluar ruangan.

Marvin mengikuti Monica dengan santai melihat dari belakang tubuh kecil itu berjalan sedikit salah tingkah.

Marvin tersenyum lalu menunduk melihat kakinya, kemudian senyum itu hilang berganti dengan tatapan nanar.

Jika dia tidak bisa meluluhkan Monica, apa yang akan terjadi pada dirinya, sudah satu bulan berjalan namun Monica belum terlihat luluh, meski mereka sudah lebih akrab, terbukti dari kata- kata Monica yang kadang menusuk tepat sasaran dan membuatnya terdiam, bukankah itu berarti Monica masih mendendam padanya.

....

1
Adawiyah Bulia
Luar biasa
A&R
/Smile/
May Keisya
gantian🤣🤣🤣
May Keisya
kalo Momo tau bakalan ga mau n klo udah tau pun pasti kecewa bgt
May Keisya
emang oon🤣🤣🤣
May Keisya
mau ngancem pke vidionya...yaelah diaka istri km sendiri 🤣
May Keisya
nyesek bgt😭😭😭
May Keisya
kasian momo😭😭
May Keisya
bagus momo biar gepeng trs geprek😂🤣
Linda Antikasari
Luar biasa
Masitoh Itoh
lanjut ceritanya
Masitoh Itoh
lanjut thour, nulisnya semangat
Masitoh Itoh
marvin ngidam hire
Masitoh Itoh
semangat othour
Masitoh Itoh
terkejut kan marvin dengar pengakuan david
Masitoh Itoh
oh ya ampun tertangkap deh monica biar seru
Masitoh Itoh
siapakah yg mau membeli ladang anggur monica
Masitoh Itoh
ya ampun marvin ga ngenalin istri yg dlu gendut ya
Masitoh Itoh
tragis sekali hidup momo, kehilangan kaka kini ayahnya menyusul kakanya alexa
Masitoh Itoh
seperti kawin kontrak saja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!