NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Gadis Desa

Mengejar Cinta Gadis Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Nikahmuda / Mafia / Balas Dendam
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Ril

Raka terlahir dari keluarga kaya raya.

Raka hidup bergelimang harta, dengan semua kekayaan yang ia miliki, raka menjadi semau mau nya, berfoya foya bahkan pergaulan nya sangat bebas.

Al hasil kedua orang tua nya tidak tahan terhadap diri nya kemudian mengirim raka ke kampung halaman sang nenek.

Di sanalah cerita di mulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ril, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18

Cadar zea yang tertiup angin dan sedikit terangkat.

Meskipun zea dengan cepat menahan nya, akan tetapi raka bisa melihat sekilas bibir bawah zea.

Raka sedikit terdiam.

Secara tiba tiba raka tidak berbicara.

Zea sudah berjalan ke arah pak dul yang akan menimbang padi.

“Apakah dia tidak seburuk yang aku fikirkan?

Raka sedikit bertanya pada hati nya.

Raka melihat sekilas bentuk bibir dari zea.

“Den raka,” Ucap pak dul memanggil raka yang masih diam di tempat.

Seketika saja raka langsung sadar dari lamunan nya.

Sontak raka langsung berjalan ke arah pak dul yang memanggil nya.

“Ada apa pak dul?,” Ucap raka

“Den raka saya tadi lupa bilang, Saya tidak membawakan mereka air minum, Neng zea juga tidak lupa membawa air minum, den bapak minta tolong belikan air minum, padi yang akan kita timbang lumayan,” Sahut pak dul

Pak dul mengeluarkan uang lipatan lembaran dua puluhan ribu.

“Ah tidak usah, Harus nya ini tanggung jawab saya, biarkan saya yang pergi,” Ucap raka

Mulut raka yang berbicara namun mata nya hanya fokus pada cadar zea.

“Apa aku hanya halusinasi saja? Apa dia benae secantik yang di katakan dodi,” Ucap raka

Raka kembali termenung, sedikit ngelag membayangkan sekilas dia melihat bentuk wajah zea yang di tutupi cadar.

“Den raka?,” Ucap pak dul sembari memegang halus pundak nya.

“Eh astaga, Iya pak saya berangkat dulu,” Sahut raka

Raka pun langsung naik ke atas mobil grand max yang akan ia gunakan untuk membawa gabah.

Raka langsung tancap gas untuk pergi membeli minuman.

20 menit kemudian, raka pun sudah sampai pada salah satu kios yang ada di samping masjid.

“Buk beli minum dong,” Ucap raka

“Iya silahkan kamu pilih saja,” Sahut ibuk pemilik toko

“Ah saya tidak tau mau beli yang mana, buk biasa nya orang kalo ke kebun beli minuman yang mana?,” Sahut raka

“Itu yang ada di kulkas,” Sahut buk pemilik toko

Raka bingung karna memang dia tidak pernah membeli minuman di toko apalagi membelikan orang banyak.

“Ah saya tidak tau yang mana, Saya beli semua saja, biar nanti mereka yang pilih,” Ucap raka

“Semua yang ada di kulkas?

“Iya semua nya, Oh iya ini roti² sama ito rokok² nya naikin saja semua, total saja semua nya buk,” sahut raka

Buk siti pun sedikit kaget dengan raka yang memborong dagangan nya.

“945rb,” Ucap buk siti

“Hah murah sekali? Barang sebanyak ini tidak nyampai satu juta? Kenapa bisa murah sekali?,” Sahut raka

“Ini sudah mahal nak, Bagaimana bisa kamu bilang murah? Siapa kamu? Saya baru melihat mu di sini?,” Sahut buk siti

“Oh saya raka buk, saya cucu dari nenek bae,” Sahut raka

“Oh pantas saja, Nenek kamu orang kaya,” Sahut buk siti

Raka mengeluarkan dompet.

Setelah semua nya selesai dan semua barang barang di naikkan ke atas mobil.

Raka pun langsung bergegas menuju ke sawah.

Di tengah perjalanan, raka melihat ada ust maliki yang tengah berada di tengah sawah.

Raka langsung mengingat kejadian yang tadi malam.

Kebetulan sekali motor ust maliki berada sangat pinggir di jalan persawahan, di samping kiri dan kanan hanya ada bandar air lumayan besar.

“Mampus lo ust sialan,” Ucap raka

Raka pun berhenti tepat di samping motor milik ust maliki, mobil yang ia bawa sengaja berhenti tepat di samping supaya menghalangi penglihatan dari ust maliki.

Setelah di rasa aman, raka pun mendorong motor ust maliki dan terjun bebas masuk ke dalam bandar.

“Mampus lo ust goblok,” Ucap raka

Tanpa berfikir panjang, raka pun tancap gas tanpa ada rasa bersalah sedikit pun.

Hampir 1 jam lama nya raka pergi, dan kali ini dia sudah kembali lagi ke tempat penimbangan gabah.

Terlihat para bapak bapak tengah sibuk memikul gabah dan ada juga yang tengah menimbang.

“Pak dul suruh mereka berhenti dulu, Minuman sudah datang,” Ucap raka

Raka mengambil satu botol minuman, kemudian berjalan ke arah batang pohon mangga yang di mana di sana ada pondok kecil.

“Nih minum, gue tau lo pasti haus kan,” Ucap raka

Zea sedikit terkejut saat uluran tangan dengan satu botol minuman berada di depan wajah nya.

“Eh astaga kak, zea kaget,” Ucap zea

“Ga usah lebay, masak gitu aja kaget,” Sahut raka

“Kaget kak, tapi makasi udah dibawain minuman, minuman nya taruh di situ aja kak, nanti zea ambil,” Sahut zea

“Ya elah nih lo ambil aja, nanggung banget tinggal di ambil, nih lo pegang,” sahut raka yang menarik tangan zea dan memberikan nya sebotol minuman.

“Astagfirullah kak, Ga boleh main pegang pegang, kita bukan muhrim,” Sahut zea

“Hhhh bosen gue denger lo ngomong kek gitu, muhrim² terus,” Sahut raka

Raka berjalan menghampiri pak dul yang masih sibuk menimbang gabah.

“Pak dul saya bilang istirahat dulu, Bapak² semua nya denger sini, Ada waktu nya kita bekerja dan ada waktu nya kita untuk istirahat, lepas kerjaan kalian dulu, ini sudah jam 10 pagi, kalian istirahat dulu, inu minuman sama makanan,” sahut raka

“Nanggung den, dikit lagi,” Sahut salah satu bapak yang memikul gabah

“Ga ada nanggung² kalian istirahat dulu, Pak dul denger gak yang saya ngomong,” Sahut raka

Mendengar itu pak dul pun langsung menaruh timbangan

“Bos muda sudah marah, Silahkan istirahat dulu,” Ucap pak dul

Mereka semua pun bergegas naik ke atas untuk beristirahat.

Saat pak dul dan yang lain sampai di mobil, mereka sungguh terkejut saat melihat banyak nya makanan dan minuman bahkan rokok yang ada di atas mobil.

“Masya allah den, ini den raka mau jualan atau apa?, banyak sekali,” ucap pak dul

“Wah banyak sekali, Aduhhh pak bos ini tau saja kita sedang haus,” Sahut bapak² yang lain nya.

“Gpp itu nanti sisa nya kalian bawa pulang aja, Oh iya saya tunggu di pondok ya,” Sahut raka

Para pekerja merasa heran dengan raka.

Begitupun dengan pak dul, pak dul tau nya raka orang yang judes dan cuek, tapi ternyata raka sangat royal.

“He gadis ninja,” Ucap raka kembali menghampiri zea

“Astagfirullah kak, bisa ga sih ga usah ngagetin, Zea kaget loh,” Sahut zea

“Ah lo kaget² terus, Eh lo umur berapa sih?

“20 tahun kak, emang nya kenapa?,” Sahut zea

“Haa? Seriusan lo baru umur segitu? Gue kira lo umur 17-18 tahun,” Sahut raka

“Alhamdulillah saya udh umur 20 tahun, kalo kakak sendiri?,” Sahut zea

“Coba lo tebak deh berapa umur gue?,” sahut raka

“Emmm 19 tahun,” Sahut zea

“Widih 19 tahun, Berarti gue gk tua² amat ya,” Sahut raka

“Salah ya kak, emang kakak umur berapa?,” Sahut zea

“Gue kelahiran tahun 2000, udh masuk 24 tahun,” Sahut raka

Uhuk uhuk.

Zea terbatuk saat mendengar umur raka.

“Lah napa lo batuk? Ga percaya lo sama gue?,” Ucap raka

Zea mengangguk.

“Hhh gue itu udh umur 24, Lo mau liat ktp gue?,” Ucap raka

Namun zea menggelengkan kepala nya.

Seketika saja zea tersadar dari lamunan nya, dengan tatapan yang mengarah ke arah jalan.

“Kenapa?

Raka berbalik dan ternyata di jalan ada ust maliki yang datang bersama dengan salah satu warga.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!