NovelToon NovelToon
Adikku Selingkuhan Suamiku

Adikku Selingkuhan Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: 01Khaira Lubna

Ayuna begitu shock ketika melihat video suami yang begitu di cintai-nya sedang bermesraan dengan wanita lain. akankah Ayuna tahu siapa wanita itu? dan apakah yang akan dia lakukan?

Yukkk bagi yang penasaran, baca cerbung ini sampai selesai, insya Allah menghibur dan tersemat pelajaran di dalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pelan-pelan karma datang

''Nina ... Nina ... Bangun! Kamu itu memang dasar pemalas yah, kamu lihat sekarang sudah jam berapa? Suami sudah pergi pagi-pagi buta buat mencari rizki, sedangkan kamu malah enak-enakan tidur'' teriak Kasmi membangunkan Nina yang masih betah berada di bawah selimut, sedangkan Yudha sudah pergi ke toko sembako miliknya dari pagi tadi.

''maaf ma, aku lagi nggak enak badan, aku lagi sakit'' kata Nina dengan suara begitu lirih, dia masih berada di bawah selimut, dia meringkuk di sana.

''alah gaya mu sok-sokan sakit, bilang saja kalau kamu itu pemalas, nggak mau beres-beres rumah. Sudah sana cepatan bangun! Piring kotor sama pakai kotor sudah numpuk tuh'' oceh Kasmi keras, setelah itu dia menarik selimut yang menutupi tubuh lemah Nina. Akhirnya tubuh Nina yang pucat bisa terlihat oleh Kasmi.

Nina merasa sudah tidak sanggup lagi menghadapi mertua seperti Kasmi, apalagi ucapan kasar Kasmi yang membuat nya meradang, dengan tubuh yang begitu lemah Nina berdiri kemudian menampar wajah judes Kasmi.

Kasmi yang sedang asyik mengoceh begitu kaget saat mendapat tamparan secara tiba-tiba, dia amat kaget, dia tidak menyangka Nina berani melakukan itu kepadanya, Kasmi memegang pipinya yang terasa perih dengan mulut menganga lebar.

''Mama kira aku akan selalu sabar dan diam diperlakukan seperti ini terus sama kalian, hah? Aku ini bukan budak kalian! Aku benar-benar sudah muak melihat sikap mama dan Tesya. Lebih baik mama keluar sekarang juga dari kamar ini!'' teriak Nina membentak dengan begitu lantang.

''oh ... jadi sekarang kamu sudah berani melawan mama, hah? Apa kamu nggak takut kualat! Dasar mantu nggak berguna. Sudah miskin, mandul, pemalas pula. Menyesal mama merestui pernikahan kamu bersama Yudha anakku dulu, masih mendingan Ayuna kemana-mana. Walaupun dia mandul, tapi dia nggak nyusahin kayak kamu'' balas Kasmi menohok. Setelah itu terjadi adu mulut beberapa saat antara mertua dan menantu itu, Kemudian Kasmi menarik rambut Nina kuat, karena dia masih tidak terima ditampar oleh menantu nya itu. Nina balas menarik rambut Kasmi, hingga terjadi adegan tarik menarik. Tesya yang mendengar keributan yang berasal dari dalam kamar Nina, kemudian dia berlari kesana. Dia melihat kalau mama dan iparnya itu sedang berkelahi, Tesya ikutan membantu sang mama. Tesya juga menarik rambut Nina, Nina yang memang sedang tidak sehat itu tiba-tiba tersungkur kelantai, Nina terjatuh tidak sadarkan diri, dia tidak kuat mendapat serangan mendadak dari dua orang sekaligus.

''rasain kau, dasar wanita benalu'' umpat Kasmi menunjuk Nina yang tak sadarkan diri di lantai sambil merapikan rambutnya.

''aduh ma, bagaimana ini? Kalau mas Yudha tau, bisa-bisa kita dimarahin'' ujar Tesya sedikit panik.

''sudah, kamu tenang saja sayang. Lebih baik kita angkat benalu ini ke atas ranjang nya. Nanti kalau mas mu tanya, bilang saja kalau kita nggak tau apa-apa.'' sahut Kasmi tanpa rasa bersalah sedikit pun.

''mama ada benar nya juga, ya. Mama aku emang pintar, deh'' puji Tesya tersenyum lebar.

''ma, minta uang dong, nanti malam aku mau jalan sama om tampan yang waktu itu'' kata Tesya lembut, setelah mereka selesai membaringkan tubuh lemah Nina di tempat tidur, Tersya kembali fokus dengan ponsel yang selalu berada ditangannya.

''iya sayang, nanti mama minta uang sama mas mu. Mama juga pengen shopping sayang!'' sahut Kasmi tersenyum simpul, setelah itu mereka melangkah keluar dari kamar Nina.

*****

"Nina mana ma, ini aku bawakan makan siang buat kalian?'' tanya Yudha saat pulang di jam makan siang, di tangannya terdapat dua kresek putih yang berisi nasi bungkus.

''mama nggak tau, dari tadi pagi nggak keluar-keluar tu istri mu'' jawab Kasmi acuh, dia dengan begitu antusias mengambil makanan yang dibawa Yudha.

''ya sudah kalau begitu aku lihat Nina sebentar ya ma, mama makan saja duluan bareng Tesya.'' kata Yudha, setelah itu dia berjalan ke arah kamarnya.

Yudha membuka pintu pelan, dia melihat istrinya itu sedang berbaring terlentang dengan selimut menutupi tubuhnya sedada.

''Nina ... Bangun, sana makan siang dulu. Mas bawakan makan siang buat kalian'' ucap Yudha, sambil menggoncang tubuh Nina pelan, dia belum menyadari kalau istrinya itu pingsan. Setelah mencoba beberapa saat, Nina masih belum bangun, yang membuat Yudha di landa rasa panik.

''Nina, Nina ... Hey, kamu kenapa?'' ucap Yudha sedikit keras dengan menggoyang-goyang tubuh istrinya itu dengan sedikit kuat.

''mama, ini Nina kenapa, ma?'' teriak Yudha dari dalam kamar.

''mana mama tahu Yudha, dari pagi tadi mama belum ada ketemu sama dia'' balas Kasmi berteriak dengan cuek, dia asyik menyantap makan siang bersama Tesya.

Yudha lalu merasakan suhu tubuh Nina, dia menyentuh kening sang istri, kening Nina terasa begitu panas, dia mengambil air di baskom beserta kain, Yudha ingin mengompres istrinya itu. Sebenarnya Yudha tidak begitu peduli lagi terhadap Nina, dia melakukan ini semua karena dia merasa kasihan saja sama istrinya.

Ting ... ting!

Bunyi pesan masuk yang berasal dari ponsel milik Yudha. Yudha lalu membuka aplikasi bewarna hijau tersebut.

''[mas, bagaimana makanannya enak tidak? Mama kamu suka nggak?]''

''[mas aku kangen]''

Yudha kemudian membalas pesan tersebut.

''[enak sekali Sar, tadi mas sudah menyicipi makanan yang kamu kasih di toko, dan sepertinya mama mas juga suka banget sama masakan kamu]''

''[mas juga kangen, Sar]''

Yudha membalas pesan yang dikirim oleh Sarah si janda muda dengan senyum-senyum sendiri. Yudha dan Sarah sudah mulai bermain serong dibelakang Nina. Yudha merasa hubungan nya dengan Nina semakin hari semakin dingin dan hampa. Tidak bisa dipungkiri dia memang butuh seseorang yang menggoda dan bisa melayani nya seperti Sarah.

Saat sedang asyik dengan ponselnya tiba-tiba sebuah suara mengagetkan nya, ''mas, mas Yudha'' lirih Nina, ketika dia tersadar dari pingsannya.

''N--nina, kamu sudah sadar sayang? Kamu tunggu disini ya, biar mas ambilin makanan dulu buat kamu'' ucap Yudha sengaja menghindar sebentar dari Nina.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Ditempat yang berbeda, Arya dan Ayuna sedang melepas kepergian Bayu. Mereka mengantar Bayu ke bandara.

''mas baik-baik ya disana, Ayuna selalu mendoakan mas di mana pun mas berada. Ayuna pasti akan sangat merindukan mas'' ucap Ayuna.

''ya adikku yang bawel. Kamu juga baik-baik ya Ay. Layani Suamimu sebaik mungkin. Dan buat lho Arya, mas titip adik mas, Jaga dia dengan baik, karena kalau sampai dia kenapa-napa, awas saja lho'' kata Bayu sambil menggoda Ayuna dan Arya.

''mas tenang saja, aku akan menjaga Ayuna dengan sebaik mungkin, mas.'' jawab Arya menimpali dengan senyum tipis.

''Ayuna, sebelum mas pergi, mas saranin supaya kamu menutup kepala mu itu dengan hijab, supaya tanda merah di leher kamu itu tidak kelihatan.'' nasehat Bayu pelan, tapi berhasil membuat Ayuna malu dan tidak nyaman.

Ya sudah kalau begitu mas pergi dulu. By ...'' ucap Bayu lagi berlalu, lalu melambaikan tangannya.

''e--eh iy, mas. Hati-hati mas'' kata Ayuna sedikit berteriak, sambil memegang lehernya, dia merasa sangat malu atas apa yang barusan dikatakan sang kakak.

''mas! kamu kok diam aja sih? Kenapa tadi nggak ngasih tau ke aku?'' ujar Ayuna merasa sebal menatap lekat ke arah Arya.

''maaf sayang, mas lupa kasih tau kamu. Tadi pagi kan kamu lagi kerepotan bangat menyiapkan makanan untuk bekal mas Bayu, mas nggak sempat bilang'' sahut Arya menggaruk kepalanya.

''kamu sih tadi malam liar bangat'' ketus Ayuna dengan muka di buat cemberut, lalu sedikit bersemu, dia merasa malu mengingat apa yang telah mereka lakukan tadi malam.

''tapi kamu suka kan, sayang?'' goda Arya menangkup wajah sang istri dengan kedua tangan nya.

''suka bangat, mas'' balas Ayuna dengan senyum manis yang menghiasi wajahnya.

Arya merasa amat bahagia, karena ternyata Ayuna juga suka menggoda nya.

Mereka kemudian melangkahkan kaki, berlalu masuk ke dalam mobil.

Tanpa mereka sadari, ternyata seseorang sedang memegang senjata api yang mengarah ke arah Ayuna, orang itu akan melepaskan pelurunya kepada Ayuna.

Sisil benar-benar sudah kehilangan akal sehat nya. Dia akan melakukan apapun untuk melenyapkan Ayuna.

1
Ayii Endah
Luar biasa
Surati
bagus
Mawar Merah
Luar biasa
Yuliati Soemarlina
yuda tdk bersyukur punya istri cantik & baik..malah selingjuh..begitu akibatnya...
ibeth wati
Luar biasa
ibeth wati
ceritanya sat set tanpa mbulet saya suka
Rismawati Damhoeri
memangnya kasus pembunuhan, kasusnya bisa di cabut yaa...?
Endang Supriati
klu laki2 waras dan cerdas engga bakal mau nikahi perempuan model nina. murahan,liar tdk takut dosa tdk takut Tuhan.Gen nya gen rusak liar helo gimana anak2nya nanti.
sebejad2 nya laki2 pasti cari istri yg bener.
Iqbal Yunita
ceritanya seru, gk muter2, karmanya dtg dgn wktu yg sgt singkat👍
Iqbal Yunita
karmanya cpt bgt 🤭😀
Iqbal Yunita
nekat juga tu orang
Ainur Uilah
Luar biasa
Ainur Uilah
Lumayan
pipi gemoy
🌹🌹👍
The Lovely
Mampus lo salsa kalau perlu Rere sma Sisil sekaligus mati
The Lovely
Jngn harap lo Tests bsa dpttin Arya wanita murahan sprti lo gak pantas
The Lovely
Oh pantes gak tau diri ternyata bkn adik kandung
The Lovely
Rasain pengkhianat dan jg adik gak tau diri sprti lo gak pantas buat bahagia pantas dpt penderitaan
The Lovely
Dasar adik gak tau malu lebih baik nyusul ortu kalian psti jg di atas sma ortu kalian malu slh satu anaknya itu pelakor
Rizky Sandy
jgn2 Wiguna kena HIV thor, suka jajan kelamin dia,,,🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!