NovelToon NovelToon
Beast Mask: Macan Yang Tertidur

Beast Mask: Macan Yang Tertidur

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:623
Nilai: 5
Nama Author: Khara-Chikara

Dalam distrik ini, dunia kriminal berlaku sangat bebas meskipun masih banyak orang normal yang tinggal di apartemen.

Para kriminal ini lah yang paling di utamakan dalam pengejaran, apalagi nama dari perampok "Topeng Buas" Akan langsung mengundang banyak perhatian. Anggota kriminal satu ini hanya berisikan 3 orang saja yang selalu menggunakan topeng penutup wajah mereka. Tubuh mereka dominan tinggi dan kuat.

Tapi bagaimana jika topeng macan itu selalu ingin tidur di paha lembut milik seorang gadis manis yang agak polos ini. Ini adalah kisah romantis dari seorang penjahat dan kisah aksi untuk seorang gadis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khara-Chikara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 20

Beast Mask: Macan yang Tertidur Chapter 20

Lalu Tora menatap ke Leandra dengan memegang bagasi nya. “Hei, kau baik-baik saja?” tatapnya, rupanya ia bertanya soal kondisinya.

Leandra terdiam polos dan membalas. “Ah, ya, aku baik-baik saja...” ia menatap, tapi ia terdiam. “Eh, tunggu...” sepertinya dia menyadari sesuatu. “Suara ini! Kamu lagi?!” dia sudah mengetahui bahwa itu adalah Tora hanya dengan suaranya, dia tidak mengenali dari awal karena Tora memakai helmet itu, bukan topeng yang jadi identitas nya itu.

“Aku tidak tahu kenapa kita selalu berakhir seperti ini melalu sebuah pertemuan, Tapi itu benar-benar semakin aneh, kau seperti penguntit brengsek,” tatap Leandra.

Tapi mendadak Tora memegang kedua bahunya. “Aku katakan padamu sekarang, jangan dekati dia, ini bukan permainan game, kau hanya akan di buat buruk olehnya nanti, jangan menempel padanya,” tatap nya sambil menunjuk-nunjuk membuat Jouris tersinggung.

“Hei, pardon,” Leandra menyingkirkan tangan nya. “Kau harus nya juga tahu diri, kau menempel padaku,” dia menatap kesal.

Hal itu membuat Tora terdiam sebentar, lalu meminta Leandra turun. “Keluarlah dari bagasi, aku akan mengantar mu pulang...” tatapnya lalu dia menoleh ke Jouris.

“Dan kau! Berhenti mendekatinya,” tatapnya dengan mengancam membuat Jouris terdiam kaku dan gemetar.

Tapi ponsel nya berbunyi pesan di belakang celananya. Hal itu membuat Tora berhenti dan melihat ponselnya.

“Dan apa itu?” Leandra menatap penasaran dengan wajah datarnya.

Lalu Tora mengambil ponsel nya. “Ini terus berbunyi sepanjang malam, hm... Tinder match, mereka bilang ini seperti aplikasi kencan,” balasnya sambil menatap ponsel nya.

“Ugh, siapa yang mau berkencan dengan mu, bisa aku lihat,” Leandra mengulur tangan lalu Tora memberikan ponsel nya sambil mengatakan sesuatu. “Yang satu ini bilang, ‘Hei tampan,’ mungkin maksudnya orang aneh atau tolol, terkadang autocorrect membenarkan omong kosong itu, dan itu cukup menjengkelkan.”

Leandra yang mendengar itu menjadi terdiam polos, lalu melirik. “Aku, tak mengerti...”

“Apakah gadis itu begitu polos!” Jouris menatap mengejek.

Hal itu membuat Tora yang menoleh membuat Jouris terpaku dengan tolehan terkaman itu. Apalagi Tora langsung menunjuk. “Diamlah Jou!!”

“A, iya, iya, aku diam...” Jouris tampak ketakutan.

“Memang nya kenapa jika aku tak tahu semacam aplikasi ini...” Leandra menatap kesal.

“Itu baik, masa depan mu cerah,” kata Tora membuat Leandra terdiam aneh, tapi ia menatap kembali ponsel Tora karena melihat foto dari postingan random lelaki yang terlihat tampan. “Um... Apa aku hanya perlu geser ke kanan jika menyukai nya?” tatapnya.

“Yep,” Tora membalas.

Lalu Leandra menatap kembali ponsel itu dan siapa sangka, dia menggeser nya ke kiri.

“. . . Aku bilang kanan, tapi kau menggeser nya ke kiri,” tatap Tora sambil menyilang tangan menunggu.

“Oh, aku mengerti,” Leandra membalas polos lalu kembali menggeser, tapi ia kembali menggeser ke kiri yang artinya dia memang tidak tertarik dengan wajah polos nya itu.

“Tidak, kau melakukan nya lagi,” tora menatap.

“Ha?” Leandra bingung, bahkan dia menatap Tora sambil terus menggeser layar ponsel ke kiri membuat Tora terdiam menatapnya.

“Lupakan saja, dia bukan tipe orang yang gampang tertarik… Baiklah cukup, aku akan carikan orang tampan lain nya nanti,” Tora mengambil pelan ponsel nya. “Kemudian turunlah, dan kita pulang, aku akan mengantar mu,” tambah nya.

“Kenapa begitu?”

“Kenapa apanya?”

“Kenapa kau mengantarku?”

“Karena kau akan menempel pada dia, kau tidak lupa pada apa yang aku katakan bukan? Dia hanya akan membawamu semakin buruk, jangan bergaul dengan nya,” Tora Kembali menunjuk-nunjuk Jouris membuat Jouris tampak terkejut mendengar pernyataan itu.

Tapi Leandra tampak menyilang tangan. “Maaf ya, bukankah kau juga harus bercermin, aku sedang tidak bergaul dengan siapapun di sini, kita tidak setara,” dia menatap sombong.

“Ha… lupakan itu, intinya sekarang cepat pulang dan aku akan mengantarmu, itu saja, kau mengerti?”

“Kau tidak bisa melakukan nya,”

“Ck, kenapa lagi?” Tora terdengar sedikit kesal.

“Karena, aku harus bekerja,” Leandra menatap.

“Kau bekerja apa? Pelacur?–

“Diamlah Jou!!” Tora langsung menyela lagi membuat Jouris terdiam kesal dan menyilang tangan. “Kau hanya akan membela gadis ini pastinya.”

“Yep, karena dia itu cantik,” tambah Tora membuat suasana terdiam. Bahkan Leandra menjadi menatap Tora.

“Apa? Jangan bilang kau mengatakan dirimu sendiri aneh?” tatap Tora.

“Tidak, terima kasih untuk itu, aku hargai itu, tapi tetap saja aku tidak akan mau berkenalan dengan mu,” Leandra membuang wajah dengan kesal.

“Baiklah, itu cukup,” Tora memegang kedua bahunya dan menurunkan Leandra dari bagasi mobil, tapi Leandra tetap membuang wajah dan berjalan pergi.

“Hei, kemana? Aku akan mengantar mu kan?” Tora menatap.

“Aku sudah bilang bahwa aku akan bekerja, aku bilang apa padamu huh!”

“Berapa jam kau akan bekerja!?”

“Sekitar 4 jam... Sampai jumpa!!” Leandra langsung berlari pergi membuat Tora dan Jouris terdiam, lalu mereka saling menatap.

“Kau!” Tora tiba-tiba mengancam. “Jika kau mendekati dia lagi, aku akan membakar rumah mu, kau benar-benar menyebalkan,” tatapnya membuat Jouris kembali gemetar ketakutan.

--

TUK, TUK

Leandra tampak mengetuk pintu rumah dekat jalanan batako itu. Lalu ada wanita membuka pintu. “Ah, kamu pengasuh bayi yang aku hubungi, tolong ya,” tatapnya.

“Ya, aku akan menjaga bayi mu,” balas Leandra lalu dia menjaga bayi, rupanya dia dari awal memang bekerja sambilan menjaga bayi, selain membantu orang lain, dia juga mendapatkan upah tambah jajan.

Sementara itu, Tora dengan topeng nya berada di atap balkon, terbaring di atas pagar balkon dengan ponsel nya di atas perutnya, dan juga topeng serigala duduk di samping nya di bagian arah kaki Tora.

“Benar-benar menyebalkan,” kata Tora.

Lalu Topeng Serigala menatap nya bahkan dia langsung mengatakan tebakan nya tanpa berpikir. “Kau putus dengan pacarmu?” tatapnya membuat Tora bangun menatap.

“Kenapa kau berpikir aku punya pacar?”

“Aku mendengarnya dari si Rakun...” yang dimaksud Topeng Serigala adalah dia mendengar nya dari Topeng Rubah.

“Dia hanya mengarang saja,”

“Lalu apa yang sedang kau sebalkan?”

“Ini bukan urusan mu, aku hanya berpikir, aku lupa meletakkan jaket ku dimana...” tatap Tora.

“Bukankah kau itu kembali pada kita dengan menggunakan jaket mantel itu, milik siapa itu? Kau bahkan merobek nya dengan sekali pakai...”

“. . . Itu tidak muat di badan ku oke... Jangan bahas itu, hm... Itu membuat ku berpikir, jaket ku mungkin ada di rumah nya...” Dia sudah ingat bahwa dia meninggalkan jaket dan kaos hitam nya di ruangan Leandra.

“Siapa? Pacar mu? Lelaki atau perempuan?” tatap Topeng Serigala membuat Tora terdiam.

“Pertanyaan macam apa itu...”

1
AravZA
ini ceritanya hampir persis sama komik bl yang pernah aku baca, bedanya karakter utamanya di ganti jadi cewek ya di sini. covernya pun, itu si singa kan, si ketua.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!