NovelToon NovelToon
My Posesif Husband

My Posesif Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest
Popularitas:16.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Season 2 'Married With Ketos'

Menjalani hubungan jarak jauh itu susah dijalani bagi sebagian orang yang tidak kuat menahan rindu. Seperti kata Dylan, rindu itu berat dan..

Begitu juga yang sedang dijalani oleh pasangan muda Alsava dan Gerald. Ibarat kata baru diajak terbang tinggi kemudian harus terhempas pada sebuah kenyataan. Kenyataan bahwa salah satu dari mereka harus mengejar cita-cita dan impian.


Lalu bagaimana pertemuan mereka setelah lama terpisah? masih samakah hati yang dulu dirasa?

Jawabannya ada di kisah cinta mereka yang baru ya gaes 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bulepotan

Alsa baru saja selesai membuat kue. Lambat laun dirinya mulai paham bagaimana cara membuat kue dengan resep martuanya sendiri. Dan bahkan sudah beberapa kali Alsa membuat kue yang langsung mendapat pujian dari kedua martuanya.

"Done," senyumnya terlihat sangat manis melihat tampilan kuenya yang terlihat sangat menggoda.

Ekor matanya mencari sesuatu. Ada yang kurang dari kuenya. Sebelum akhirnya tangannya mengambil krim kue yang sudah berada di tempatnya. Dengan telaten Alsa sengaja memberi tulisan I love you di salah satu kuenya. Dengan niatan akan diberikan untuk Gerald nanti.

"Cantik," ucapnya tersenyum manis.

"Seperti yang bikin." Bunda Nimas datang dan langsung memuji kue buatan Alsa. Sekalian juga dengan orangnya.

"Bunda," sapa Alsa mencium punggung tangan Bunda Nimas.

Bunda Nimas tersenyum melihat kue buatan Alsa. "Makin pinter ya menantu Bunda," pujinya yang langsung mendapat senyum manis dari Alsa.

"Tapi nggak seenak buatan Bunda." Alsa merendah. Dia memang merasa kuenya belum bisa seenak buatan Bunda Nimas.

"Siapa bilang? kemarin pas kue buatan kamu Bunda bawa ke arisan semua teman Bunda bilang enak kok," jelas Bunda Nimas yang langsung membuat Alsa terbengong.

"Bunda bawa ke arisan?" tanya-nya tidak percaya.

Bunda Nimas mengangguk. "Kamu itu ada bakat buat buka toko kue sayang," sekali lagi Bunda Nimas memuji kehebatan yang dimiliki menantu cantiknya.

Alsa tersentuh dengan ucapan Bunda Nimas. Dia langsung memeluk Bunda Nimas dengan hangat.

"Aaa...Bunda, Al jadi malu," lirihnya di sela pelukan mereka. Dan langsung mendapat cubitan gemas dari Bunda Nimas di hidungnya.

Alsa melepaskan pelukan mereka. Menatap Bunda Nimas dengan wajah bahagia.

"Ya udah sana mandi dulu, bentar lagi suami kamu pulang kan? tunjukan kalau menantu Bunda ini sekarang sudah pintar masak dan buat kue," jelas Bunda Nimas yang dijawab Alsa dengan anggukan kepala dan jempolnya.

"Al ke atas ya Bund," pamitnya dan diangguki oleh Bunda Nimas.

Dari bawah. Tatapan Bunda Nimas tidak terlepas dari Alsa yang mulai menjauh. Gadis cantik yang menjadi menantunya itu sangat ceria. Meski Bunda Nimas tahu betul bagaimana kehidupan Alsa sebenarnya.

Jauh dari kedua orang tuanya yang tidak pernah mengunjungi atau bahkan menanyakan kabar membuat Bunda Nimas paham bagaimana rasanya menjadi Alsa. Gadis yang tidak pernah mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Terakhir kali bertemu ketika makan malam atas kelulusan Gerald. Mami Eva sempat bercerita kepada Bunda Nimas alasan menikahkan Alsa dengan Gerald. Itu karena kedua orang tua Alsa sadar tidak bisa menjaga Alsa sepenuhnya. Tidak bisa menjadi orang tua yang baik untuk putri mereka. Tetapi untuk alasan lebih jauhnya sampai kini mereka belum menjelaskan secara gamblang.

"Bunda harap, Gerald segera bisa menyelesaikan masalah kamu nak," ada harapan besar yang terselip dari doa seorang ibu martua yang begitu menyayangi menantunya.

Selesai mandi, Alsa langsung berjalan menuju ke lemari baju. Dengan perlahan Alsa mulai menanggalkan handuk yang dikenakan. Lalu memakai baju yang sudah dia ambil tadi di lemari.

"Bener juga kata tuh dosen, gue indah pakai baju apa aja," gumamnya seraya menggeleng. Geli saja dengan ucapannya sendiri.

Bahkan tanpa Alsa sadari. Ucapannya sampai membuat seseorang yang juga berada di kamar itu menahan senyum.

Langkahnya tertuju dimana letak cermin besar di kamarnya. Matanya melotot melihat pantulan seseorang yang terlihat dari cermin di depannya. Dengan spontan Alsa menoleh ke arah dimana Gerald sedang tiduran dengan mata mengamati gerak-gerik Alsa sedari tadi.

"Gerald..!" teriak Alsa seraya menutupi bagian dadanya.

Gerald terkekeh. "Ck, ditutup, gue udah pernah lihat, bahkan bagian bawah juga udah nikmati," cibir Gerald membuat Alsa melotot.

"Resek!" kesal Alsa membuat tawa Gerald pecah.

"Puas lo?" Alsa menatap geram ke arah Gerald.

Gerald menggeleng sebagai jawaban. "Gimana bisa puas? kita belum ngapa-ngapain hari ini," ucap Gerald membuat Alsa menggeleng.

"Rald... nggak lucu deh!" kesal Alsa kembali membelakangi Gerald.

Masih dengan rasa kesalnya karena ulah dan ucapan Gerald yang terkesan menggoda.

Gerald beranjak dari ranjang. Melangkah ke depan dan memeluk Alsa dari belakang. "I know Al," ucapnya mengecup lembut pundak Alsa.

Tangan Gerald mengusap lembut di sekitar perut rata Alsa. "Kenapa tadi di kampus pakai baju kurang bahan gitu?" pertanyaan Gerald membuat Alsa seketika terdiam.

Lalu tatapan matanya lurus ke depan cermin. Dimana wajah Gerald kini sedang mengendus-endus bagian pundak dan lehernya.

"Atau mau bikin gue-?" Gerald menjeda pertanyaannya, dan langsung mendapat gelengan kepala dari Alsa.

"Gue nggak bisa marah Al, tapi gue cemburu dan nggak rela banget yang lain sampai lihat bentuk tubuh lo." Gerald mempererat pelukannya.

"Sorry Rald, gue kayak bocah banget tadi," hanya itu yang bisa Alsa katakan.

"Lo tahu...lo cuma milik gue, biar gue pertegas. Y**ou are mine, fore*ve***r Alsava Mabella," bisik Gerald seraya mengecup singkat bagian telinga Alsa.

Alsa terpejam. Menikmati sentuhan bibir Gerald di sekitar leher dan pundaknya.

"Lo udah bikin gue ingin," bisik Gerald membuat Alsa terdiam.

Keduanya sama-sama saling pandang. Dengan deru napas yang sudah tersengal tetapi pelan.

"Lakukan," ucap Alsa membuat Gerald semakin menatap dalam manik mata indah Alsa. Sebelum akhirnya kembali melancarkan aksinya yang sering dia sebut dengan proses membuat anak sekarang.

_____

Pukul 7 malam. Gerald sedang menatap layar laptopnya. Bibirnya digigit kecil melihat informasi kedua orang tua Alsa. Ada kaki tangan Gerald di negara luar sana. Negara yang menjadi tempat tinggal kedua orang tua Alsa sekarang, yang tanpa ingat dengan anak kandung mereka sendiri.

Ceklek

Alsa keluar dari kamar mandi. Melihat Gerald yang sedang fokus dengan layar laptopnya membuatnya mendesah kesal.

"Belum makan?" Alsa duduk di sebelah Gerald.

Gerald menoleh. Menatap Alsa dengan senyum dan juga gelengan kepala. "Nunggu tuan putri dong."

"Paan sih?" Alsa menggeleng dengan tangannya mengeringkan rambutnya.

"Buat lo." Gerald menyodorkan beberapa batang coklat dengan ukuran lebih besar.

Alsa terdiam. Menatap manik mata Gerald yang juga sedang menatapnya. "Ini aman?" pertanyaan Alsa membuat Gerald tertawa.

"Aman buat kesehatan lo, tapi nggak sama hati lo," jelas Gerald membuat Alsa mengernyit.

"Lo tahu kenapa?" Gerald menatap lekat Alsa. Dan dijawab Alsa lagi-lagi dengan anggukan kepalanya.

"Karena udah gue kasih racun cinta... hati lo nggak akan bisa berpaling dari gue kalau udah makan coklat ini," jelas Gerald membuat Alsa bersemu.

"Hmmm...gue rasa lo di sana bukan cuma kuliah Rald. Tapi juga belajar ngegombal." Alsa mengambil salah satu coklat dengan ukuran yang cukup besar itu.

"Tepat, gue nggak mau balik tanpa ada bekal yang bisa bikin lo-" jeda Gerald dengan tatapan matanya tepat di bibir Alsa yang sedang memakan coklat darinya.

"Biar gue ajarin gimana cara makan coklat yang bisa bikin nikmat." Gerald sudah tepat berada di depan wajah Alsa.

Bahkan Alsa sampai berhenti mengunyah. Ekor matanya melirik ke arah Gerald yang mulai mendekatkan bibirnya lalu menyapu di sekitar bibir.

Setelahnya, Alsa mulai memejamkan matanya. Mereka baru saja melakukan, tetapi Gerald selalu bersikap demikian seakan tidak ada habisnya.

Jika di kampus mereka bukan siapa-siapa. Maka lain cerita ketika di rumah.

Tok

Tok

Tok

"Alsa! Rald!" teriak Bunda Nimas tepat di depan pintu.

Deg

Keduanya berhenti, saling diam dan saling pandang, sebelum akhirnya Gerald kembali akan mel**at bibir Alsa, tetapi sudah lebih dulu didorong oleh Alsa.

"Rald stop!" cegah Alsa membuat Gerald terkekeh.

Alsa bersiap diri sebelum menjawab. Lalu sedikit menjauh dari Gerald. "Masuk Bund!"

Ceklek

Bunda Nimas membuka pintu, terlihat wanita paruh baya itu dari balik pintu. Matanya menyipit melihat Alsa yang sedang mengunyah coklat, tetapi bekas coklatnya ada pada bibir Gerald.

Dengan gelengan di kepala, Bunda Nimas tersenyum. "Makan dulu nak, jangan lupa kue buatan kamu juga," jelas Bunda Nimas yang diangguki oleh Alsa. "Iya Bund."

Bunda Nimas kembali menoleh. "Oh ya Rald. Kalau makan coklat jangan kayak anak kecil. Belepotan," cibir Bunda Nimas seraya terkikik, sebelum akhirnya pergi.

Ekor mata Alsa melirik ke arah Gerald. Sebelum akhirnya tawa Alsa pecah melihat coklat di bibir Gerald. "Pantesan!"

Alsa lebih mendekat ke arah Gerald. Dengan tubuh setengah membungkuk. "Mainnya masih kurang rapih Rald," ledek Alsa lalu kabur dari kamar mereka.

Gerald mengusap dengan jemarinya coklat dibagian bibirnya. Senyumnya terukir. "Sengaja sayang," lirihnya lalu beranjak untuk menghampiri Alsa.

1
Nouna Chaca
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
qilaaazxxx
bahkan lebih dari itu!!luka yg dirasain alsa!!!
qilaaazxxx
demi apaa!!!university of oxford dongg😭😭
Nouna Chaca
/Smile//Smile//Smile//Smile/
Nouna Chaca
/Awkward//Awkward//Awkward/ aku yg malu
Lenni Namora
Luar biasa
Qamaa
gak ada lanjutannya damarrel kak
MPit Mpit MPit
bagussss ih ceritanya akuh cuma punya 1 vote syudah akuh layangkan padamu Thor...
MPit Mpit MPit
akuh akan bilang sama author..thorr titip 1 cowok kaya Gerald untuk anak akuh..hihihihi
ALVARO DIRGANTARA
Luar biasa
novi 99
Leona sama seperti maminya ..

gak da tali pernikahan sudah punya anak ..

yang penting happy ending .

semoga Verrel sama Viko gak ada dendam dengan keluarga Alsa saat mereka bebas dari penjara nantinya
novi 99
astaga Gerald .../Facepalm/...
ajak aja Alsa untuk rencana tambah adik untuk El.



mami Eva sudah nyakitin batin Alsa masih juga nampar Alsa dua kali .
salah mam Eva sendiri , pas kembali datang malah nyakitin Alsa lebih dalam .
walaupun alasan apapun gak boleh dong gitu
novi 99
banyak yang suka sama Alsa.

mungkin aska , masih gak bisa move on
Anonymous
keren
novi 99
Gerald teledor , mana pengawal yang biasa jagain Alsa , sudah tau Verrel pasti datang kan sidang cerai.
novi 99
sweet banget mereka ...
cuma maminya aja yang durjana ...


vereel balik , musuh dalam selimut ..
novi 99
fix ini Gerald yang ngidam ....bener kata abim ..

gak usah alibi Gerald... bilang aja lagi Gemes/Facepalm/
Hana keun💜
Lumayan
Tamariska Almendi
seru sihhhh tapi kadang bikin kesel juga soal nya ada aja yg suka sama gerald atau alsa tapi ini seruuuu ,bikin season 3 nya ya buat abim sama icha
Tamariska Almendi
thor bikin season 3 kek Abim sama icha nikahh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!