NovelToon NovelToon
THE TWINS

THE TWINS

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Anak Kembar
Popularitas:533.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: Mommy Shine

Clara yang tak tau apa-apa.. malah terjebak pada malam panas dengan seorang pria yang tak dikenalnya akibat dari jebakan seseorang. Dan dihadapkan pada kenyataan jika dirinya tengah hamil akibat malam panas pada malam itu.

Akankah clara mempertahankan kehamilannya itu, atau malah sebaliknya? Dan siapakah pria yang telah menghamilinya? Dan siapa yang telah menciptakan konspirasi tersebut?

Yuk simak kisah clara disini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Shine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

"Ya.. Tentu saja, mengapa tidak?!" jawaban Airlen yang semakin membuat semua orang tercengang. "Karena ada yang mengatakan pada Airlen.., Jika membuat kekacauan sendiri, maka harus bisa membereskan kekacauan itu sendiri juga. Istilahnya, berani berbuat berani bertanggung jawab," ucapnya dengan tersenyum sembari terbayang sosok yang selama seminggu ini menemaninya.

Yang lainnya terus saja menatap tak percaya pada Airlen yang sekarang, sementara tuan Arkhana dan asisten Leo saling bertatapan.

***

"Ada apa dengan Airlen sebenarnya?" ucap tuan Arkhana setelah berada di ruang kerjanya bersama asisten Leo.

"Kenapa kau khawatir?! Bukankah bagus jika anakmu berubah semakin baik..!" ujar asisten Leo yang kini kembali menjelma menjadi sosok sahabat bagi tuan Arkhana.

"Bukan seperti itu maksudku..."

"Lalu??"

"Airlen, dia seolah bukan Airlen yang ku kenal. Dia seperti orang lain, dia seakan berubah menjadi pribadi orang lain dalam seminggu terakhir ini," ucap tuan Arkhana dengan tatapan yang menerawang jauh.

"Maksudmu, tuan muda Airlen memiliki kepribadian ganda, begitu?" tanya asisten Leo memastikan.

"Entahlah, aku tak bisa membayangkan jika itu memang benar adanya," tuan Arkhana berkata diiringi dengan desahan nafas kasar.

"Kau tak perlu khawatir.." ucap asisten Leo sembari menepuk-nepuk pundak tuan Arkhana yang saat ini adalah sahabatnya. "Selagi itu masih positif, kita biarkan saja dulu. Tapi tetap kita terus pantau," lanjutnya.

"Ya.. Kau benar."

"Oh ya, apa kau tak ada niatan ingin menyekolahkan Airlen diluar saja?" tanya asisten Leo saat tiba-tiba teringat akan hal itu, membuat tuan Arkhana yang tadinya sedang memikirkan sesuatu langsung menoleh dan menatap ke arahnya dengan alis terangkat sebelah. "Kasihan dia jika harus terus home schooling. Dia pasti juga ingin memiliki teman, sama sepertimu dulu," lanjutnya.

Ya, dulu tuan Arkhana juga home schooling, saat menginjak bangku kelas dua belas lah barulah dirinya merasakan sensasi bersekolah di luar. Setelah sebelumnya dirinya memaksa dengan beberapa alasan dan bujukan kepada keluarganya yang akhirnya disetujui dengan syarat, merahasiakan identitas.

Namun itu hanya sesaat dirasakannya, indahnya masa-masa remaja berubah menjadi petaka.

Tuan Arkhana remaja, yang ingin setara dengan teman-temannya yang lain karena latar belakang, tak sengaja mengungkapkan identitasnya pada teman sebayanya, yang ternyata orang tuanya adalah musuh bisnis setara keluarganya, yang pada masa itu memperebutkan sesuatu.

Dan entah sengaja atau tidak, benar atau salah, saat identitas tuan Arkhana sewaktu remaja terungkap, tuan Alfaro Davidson, daddy dari tuan Arkhana juga tiada pada saat itu juga. Membuat tuan Arkhana sedari kejadian itu hingga kini mengklaim jika dirinyalah penyebab tiadanya sang daddy. Karena sedikit banyaknya tuan Arkhana remaja mengetahui akan perseteruan antara dua keluarga itu.

"Haah... Entahlah, aku tidak tau," ucap tuan Arkhana dengan menghela nafas panjang agar bisa sedikit meringankan sesak yang tiba-tiba menyerangnya. "Aku tak ingin jika kejadian dahulu terulang kembali," lanjutnya dengan menatap ke sembarang arah.

"Jadi maksudmu.. Secara tidak langsung kau berharap kejadian masa lalu itu terulang kembali?" ujar asisten Leo. Dan sebelum tuan Arkhana merespon, asisten Leo kembali berucap, "Sadarlah Arkhan... Dengan kau seperti ini, secara tidak langsung kau menekan dan mengekang anakmu. Biarlah, biarlah Airlen bermain dan berteman dengan teman-teman sebayanya. Anakmu sangat cerdas, dia tidak mungkin melakukan hal bodoh jika kita memberitahu dan memberi pengertian dengan pelan-pelan."

"Jadi maksudmu aku bodoh?" tukas tuan Arkhana.

"Hah? Maksudnya?" ucap asisten Leo tak mengerti. Pasalnya dirinya tak pernah ada mengatakan jika tuannya itu bodoh.

"Sudahlah Leon... Kau berkata seperti itu, dengan beralasan anakku.. Tapi yang sebenarnya, secara tidak langsung kau ingin mengatakan jika aku bodoh, begitu kan??!"

"Mana ada seperti itu! Aku mengatakan hal yang sebenarnya mengenai Air__"

Ucapan asisten Leo terhenti saat merasakan adanya getaran dalam saku jaketnya. Segera tangannya meraih benda pipih yang terus saja bergetar itu dan segera menggeser ikon hijau yang terlihat di layarnya.

"Ada apa?" tanyanya pada orang yang menghubunginya.

(".....")

"Kalau begitu langsung saja kau kirimkan ke Imel ku."

("......")

"Ada apa?" tanya tuan Arkhana segera setelah melihat asistennya menurunkan benda pipih nya dari dekat telinganya.

"Sebentar lagi kau juga akan segera tau," jawab asisten Leo.

Ting!

Tak sampai satu menit, terdengar suara notifikasi dari ponsel milik asisten Leo.

Segera asisten Leo membuka dan membaca isi dari notifikasi tersebut. Sesekali dirinya mengerutkan kening sembari mengangguk-anggukkan kepalanya.

Tuan Arkhana yang penasaran, tak kuasa untuk tak kembali bertanya, "Ada apa? Sepertinya serius sekali."

"Kau bacalah sendiri," ucap asisten Leo sembari menyerahkan ponselnya kepadanya.

Tuan Arkhana pun menerimanya dengan kening mengerut dan segera membaca apa yang tercantum didalamnya.

Tuan Arkhana menganggukkan kepalanya setelah beberapa saat membacanya. Dan melihat ulang sebelum menyerahkan kembali ponsel milik asistennya.

"Kau terkejut?" tanya asisten Leo.

"Sedikit," ucap tuan Arkhana. "Karena sebelumnya aku sudah sedikit curiga pada mereka berdua," sambungnya.

"Kau benar. Aku juga sama curiganya sepertimu," ucap asisten Leo menyetujui perkataan tuan Arkhana. "Pantas saja nona Azura bisa mengetahui letak ruang rapat itu, ternyata.., heh."

"Ya.. Kau benar."

"Dan pantas saja jika nona Azura dan nona Bella seperti saling mengenal, akan tetapi seperti musuh," ucap asisten Leo lagi. "Tapi pertanyaannya..., Bagaimana bisa perusahaan perhiasan Sierra pearl dimiliki nona Bella, sedangkan itu adalah murni milik mendiang mama nona Azura, yang tak lain adalah...."

"Clara Bramastya," ucap asisten Leo dan tuan Arkhana secara bersamaan.

Keduanya saling mengangguk-anggukkan kepalanya, seolah telah menemukan celah untuk mengurai benang kusut yang beberapa hari ini menggangu fikiran keduanya.

"Bagaimana bisa perusahaan itu menjadi milik nona Bella, sedangkan ahli warisnya masih hidup," ucap asisten Leo.

"Itu bukanlah pertanyaan utamanya. Karena itu bisa terjadi karena dia adalah saudari tiri nona Azura, sedangkan nona Azura yang tidak ada waktu itu.. Membuat peluang besar baginya untuk menggantikan posisi mendiang mama nona Azura yang saat itu membutuhkan seorang pemimpin," tuan Arkhana menjeda ucapannya sejenak. "Sehingga mungkin tuan Bramastya lah yang saat itu menunjuknya," lanjutnya.

Asisten Leo hanya mengangguk-angguk menanggapi ucapan tuan Arkhana.

"Pertanyaannya disini... Mengapa nona Azura sampai meninggalkan kemewahan yang dirinya memang adalah ahli waris yang sah. Tidak hanya itu, nona Azura bukan hanya meninggalkan kemewahannya saat itu, tapi juga sampai meninggalkan nama serta latar belakangnya, itu mengapa???" ucap tuan Arkhana.

"Ya, kau benar untuk itu," respon asisten Leo.

"Disana juga dijelaskan jika selama pelarian nona Azura temannya lah yang menemani dan mensupport nya. Tapi teman nona Azura itu__"

"Ya, aku tau. Aku juga membacanya," potong tuan Arkhana.

"Cih," asisten Leo berdecih menanggapi ucapan tuan Arkhana.

"Aku merasa masih ada lebih banyak lagi kisah nona Azura ini," ucap tuan Arkhana.

"Ya.. Kau benar," ucap asisten Leo. "Emmm... Apa perlu aku mengorek informasi pada temannya nona Azura ini??!" lanjutnya.

Dan pertanyaan asisten Leo kali ini seketika membuat tuan Arkhana menoleh ke arahnya.

***

1
Ismalinda
Luar biasa
Nur Azizah
terima aja clara kasihan anak"mu yg butuh keluarga yg utuh
Nur Azizah
oayyooo lanjuuttt kakak authoooorr
Nur Azizah
top markotopppp lanjuttt kak auutthor
Nur Azizah
woooww kereen pokoknya ceritanya kak author lanjuutt
Nur Azizah
ayoo lanjutt kak author
Nur Azizah
jgn buat Readers penasaran kaka author ayo cepat buka rahasia besar ini
Nur Azizah
cepet buka kebusukan Bella kak aurhor
Nur Azizah
ssmakin penasaran kak author
Nur Azizah
jgn mbulat mbulet kam author ceritanya
Nur Azizah
siapa yg memaggil clara yaaahh
Nur Azizah
sambut bahagiamu mulai hari ini clara
Nur Azizah
siapa yg menegur clara mungkinkan asisten leo
Nur Azizah
lanjuuuttt kakakk aauttthhorr
Nur Azizah
semoga kalian berjodoh arkhana sama clara leo sama eliza
Nur Azizah
lanjuutttt siapa lg yg datang yaaa,,
Nur Azizah
Bella
Nur Azizah
bener"anak GENIUS Arsen
Nur Azizah
jgn lama"kak author mempertemukan twin brsama ke 2 orang tuanya
Nur Azizah
haduuuh ketahuan Airline
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!