"saya mohon lepaskan saya pak!,,,tidakk,,arhgg sakit" Mutia yang sedang meronta dibawah Kungkungan pria dewasa yang sialnya adalah guru di sekolahnya.
"diamlah,,,ini yang kamu mau kan sayang!"
hancur!! itu yang dirasakan Mutia, saat sang guru yang sangat dihormatinya mengambil kehormatannya dengan sangat tidak manusiawi.
bagaimana kelanjutan kisah tentang Mutia dan gurunya. apakah akan ada kebahagiaan yang menanti atau malah sebaliknya?
yuk baca!! "Hamil anak Guruku"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elyrna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 menjadi guru les
Dengan menaiki taksi online Berbekal alamat yang dikasih vio,Mutia saat ini berada didepan rumah mewah, rumah orang tua anak yang akan menjadi muridnya.
Rumah dengan interior mewah itu memiliki 2 lantai, dikelilingi pagar yang menjulang tinggi. Dengan warna kuning keemasan persis seperti rumah di cerita kerajaan. Rumah mewah itu juga dijaga ketat oleh beberapa orang satpam.
"permisi pak, apakah benar ini adalah rumah yang ada di alamat ini?" tanya mutia menunjukan hp nya pada salah seorang satpam yang berjaga.
"benar mbak, ada perlu apa ya" tanya satpam yang berambut plontos itu.
"saya mutia pak, guru les baru dirumah ini" satpam itu tampak tak percaya pasalnya mutia masih terlihat seperti masih terlalu kecil untuk menjadi guru les.
"baiklah, mari saya antar kedalam!" ucap satpam itu mengajak mutia kedalam rumah.
saat mutia masuk, dia dibuat kagum dengan hamparan tanaman hias yang tumbuh disekitar halaman rumah, dan banyak pohon pohon yang rindang, dan terdapat air mancur ditengah tengah taman bunga itu. Setelahnya mutia melewati garasi dan didalamnya terdapat mobil yang berjejer rapi dengan berbagai merk.
sesampainya didepan pintu dia disambut wanita paruh baya yang mengunakan pakaian seperti pelayan.
"bik, ini mbak mutia, katanya guru les baru untuk nona muda" ucap satpam berkepala plontos itu pada wanita paruh baya yang dipanggilnya bik itu.
"baiklah, mari masuk non mutia!" ajak si bibi kepada mutia.
"iya bu" jawab mutia dengan sedikit membungkuk memberi hormat.
"jangan panggil bu, nama saya bi ijah, panggil bi ijah atau bibik aja" ucap bi ijah tersenyum kepada mutia.
"baiklah bik, nama saya mutia bik" ucap mutia dengan membalas senyuman bi ijah.
Mereka pun masuk kedalam, lagi lagi mutia dibuat kagum dengan rumah itu. banyak barang barang mewah yang menghiasi setiap sudut rumah.
"silahkan duduk non mutia, sebentar bibi panggilkan nyonya dulu"
"iya bi" jawab mutia dan duduk disalah satu sofa di ruang tamu rumah itu.
ini pasti sofa mahal, empuk banget, batinnya.
Tak lama setelah bibi memanggil nyonya rumah, datanglah wanita paruh baya yang masih terlihat cantik berjalan menuju mutia, mutia kemudian berdiri dan tersenyum sopan kearah wanita paruh baya itu.
"nama kamu siapa?" tanya wanita itu dengan lembut. lalu wanita itu duduk disofa single yang ada di ruang tamu.
"nama saya mutia nyonya" jawab mutia dengan menundukkan badannya sedikit memberi hormat kepada nyonya rumah.
"duduklah mutia!"
"terima kasih nyonya" jawab mutia sopan dan kembali duduk ditempatnya semula.
"nama saya maya, kamu bisa panggil saya bu maya!" bu maya mulai mengenalkan dirinya kepada mutia.
"baik bu" jawa mutia
"kamu umur berapa, kok masih terlihat masih muda" tanya bu maya melihat mutia
"saya masih 18 tahun bu,saya baru saja lulus sekolah sma" jawab mutia dengan jujur kepada bu maya.
"lalu kenapa kamu mau menjadi guru les?dan kenapa tidak melanjutkan kuliahmu saja" tanya bu maya lagi, biasanya anak seumuran mutia masih suka sukanya jalan bersama teman temannya.
"karena saya hidup seorang diri bu, orang tua saya sudah meninggal saat saya baru lulus smp, maka dari itu saya harus bisa mencari uang sendiri untuk biaya sehari hari saya dan biaya kuliah saya nanti" jawab mutia sedih, bu maya yang melihat itu menjadi kasihan kepada mutia, dia teringat dengan masa lalunya dulu, dia mempunyai teman yang juga sangat pekerja keras dan mandiri.
"maaf nak, karena sudah membuat kamu mengingat masalalu mu dulu" ucap bu maya merasa bersalah kepada mutia.
"tidak apa bu, saya paham" jawab mutia sopan
bu maya tersenyum mendengar jawaban mutia.
Sepertinya dia gadis yang baik batin bu maya, dia menilai penampilan mutia yang sederhana dan sopan.
"baiklah mulai besok kamu biasa mengajar cucu saya setelah pulang sekolah ya!" ucap bu maya menerima maya menjadi guru les cucunya. Mutia yang mendengar itu tersenyum dan mengucapkan terimakasih kepada bu maya.
"terima kasih bu,insyaallah saya tidak akan mengecewakan ibu" jawab mutia dengan sumringah karena diterima kerja, dia akan membagi waktu antara kerja di cafe dan mengajar cucu bu maya
kemudian mutia pamit untuk pulang kepada bu maya, mutia pulang dengan menaiki taksi online yang dipesannya dengan senyum manis yang masih menghiasi wajahnya.
Bersambung
*
*
*
hi readers
gimana kabar kalian,
makasih ya yang masih setia menunggu kelanjutan ceritaku.
dan jangan lupa tinggalkan jejak.
Happy reading all 🤗
