NovelToon NovelToon
Writer'S Block

Writer'S Block

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Epik Petualangan / Persahabatan / Romansa / Healing
Popularitas:705
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Dafy Kurniawan seorang penulis fiksi ternama. Karya-karyanya best seller dan berhasil diadaptasi menjadi film yang laris manis.

Setahun belakangan ia mengalami writer’s block. Kondisi dimana seseorang tidak mempunyai gagasan baru sama sekali.

Dafy bepergian melakukan kegiatan diluar kebiasaannya untuk mencari inspirasi dan ide-ide segar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Penutup

Pagi ini benar-benar panik. Situasinya serba-serbi tegang.

              Sejak Dafy bangun ia hanya menemukan dirinya sendiri bersama Tyran yang masih tidur.

              Kemana Klara pergi? Ia tidak meninggalkan pesan sama sekali.

              Dafy sudah mencari ke seluruh penjuru ruangan rumah. Tapi istrinya tidak ada.

              Dafy berkali-kali menghubungi nomor Klara. Tapi tidak dijawab. Pesan-pesannya juga urung dibuka.

              Di garasi mobil baru Klara sudah tidak ada. Ini lah petunjuk satu-satunya.

              Dafy melacak GPS tracker yang terpasang di mobil milik Klara. Lalu bergegas mengejarnya.

              Tyran yang masih belum genap berusia satu tahun akhirnya ikut terbangun. Bagusnya ia tidak rewel.

              Anak itu seperti kebingungan melihat ayahnya dari tadi mondar-mandir.

              “Kita akan pergi berdua mencari ibumu”,

              “Kamu tidak ingin kehilangan ibumu bukan?”,

              “Aku pun begitu”,

              Ucap Dafy kepada Tyran yang tampak mengerti.

              Dafy memacu mobilnya. Duduk di kursi depan di sampingnya ada Tyran.

              Pagi hari berkendara menuju ke arah timur. Matahari yang sudah muncul menyengat permukaan bumi. Sinarnya menyilaukan mata.

              Bapak dan anak itu sama-sama memakai kacamata hitam.

              Sepanjang perjalanan Dafy berusaha untuk selalu berprasangka baik. Ia harus menang melawan pikiran-pikiran buruknya.

              Apakah ternyata selama ini Klara benar-benar tidak berubah? Sekarang perempuan itu sudah mulai bosan hidup normal dan kembali kepada pelukan para hidung belang.

              Lalu bagaimana dengan Dafy dan Tyran? Apakah Klara sesungguhnya tidak menginginkan mereka?

              Isi kepala Dafy berkecamuk. Ia tidak boleh hanyut dalam gambaran-gambaran menyedihkan itu sebelum berjumpa dengan kenyataan yang sebenarnya.

              Akhirnya Dafy tahu kemana istrinya pergi pagi ini. Jalan yang ia lalui mulai terlihat jelas menunjukkan kemana ia akan berhenti. Tempat yang selalu dikunjungi.

              Sampailah Dafy dan Tyran di lapas perempuan. Rumah dimana ibu Klara selama ini tinggal. Dan benar saja mobil Klara sudah terlebih dahulu tiba di sana.

              Luluh sudah kecemasan yang bukan-bukan itu.

              Tapi ada gerangan apa Klara datang kemari? Hari ini bukan jadwalnya untuk keluarga datang berkunjung.

              Setelah lolos pemeriksaan ketat penjaga Dafy dan Tyran diperbolehkan masuk.

              Tyran masih dalam keadaan tidak terusik. Ia begitu nyaman di dalam dekapan gendongan sang bapak.

              Petugas lapas tidak menyuruh Dafy ke ruang tahanan. Dafy dibawa ke ruang layanan kesehatan yang ada di lapas tersebut.

              Dafy begitu lega menemukan Klara ada di sana. Ia memeluk istrinya yang tengah berpeluh kesedihan.

              Klara masih utuh.

              Yang ditakutkan oleh Dafy adalah apabila Klara mengalami kejadian yang tidak mengenakan di jalan. Karena tahu sendiri perempuannya itu kalau menyetir suka ugal-ugalan. Apalagi dalam kondisi yang genting.

*

              Beberapa jam sebelumnya,

              Pagi itu Klara terbangun lebih dahulu. Ia mendapat kabar dari petugas lapas jika ibunya tadi malam jatuh sakit.

              Sekarang ibu Klara dalam keadaan tidak sadar dan sedang dirawat.

              Sebelumnya ibu Klara sempat menitip pesan kepada petugas untuk disampaikan kepada putrinya. Ibu ingin bertemu dengan Klara.

              Hati Klara yang seketika sesak mendengar pesan itu langsung tancap gas untuk pergi menemui ibunya.

              Ia sempat melihat dua malaikat pelindungnya yang sama-sama masih tertidur lelap. Tidak apa untuk meninggalkan mereka sejenak. Klara tahu Dafy pasti akan menyusulnya.

              Sayangnya ketika Klara sampai di lapas, ibunya sudah tidak lagi bernafas. Ibu Klara sudah wafat.

              Baru kemarin ada yang datang dengan wajah gemas yang begitu menggembirakan.

              Tiba-tiba sekarang ada yang pergi tanpa pamit untuk meninggal.

              Dafy memberikan kehangatan kepada istrinya yang sedang dingin terpukul duka.

              Di tempat itu juga untuk kali pertama Tyran berjumpa dengan neneknya secara langsung.

              Tidak sama seperti yang ada di video call kemarin-kemarin. Anak itu tampak bingung.

              Nenek sekarang sudah tidak bisa bergerak dan mengeluarkan suara. Hanya bisa dilihat terbaring kaku di atas ranjang tidur.

              “Apa kamu berpikir aku akan meninggalkanmu?”,

              Tanya Klara kepada suaminya.

              Dafy hanya terdiam.

              “Sudah kubilang”,

              “Ingat, aku mencintaimu”, kata Klara.

*

              Di suatu pagi yang sama sekali berbeda,

              Dafy sedang sibuk bekerja menulis duduk di depan meja kesayangannya.

              Sambil melakukan itu ia juga sekaligus mengawasi dua buah cintanya.

              Tyran sedang asyik bermain.

              Tyran sekarang sudah mulai fasih berjalan. Langkah-langkah kaki kecilnya selalu ingin cepat-cepat.

              Tidak perlu dipertanyakan itu merupakan pengaruh keturunan dari DNA ibunya.

              Klara sedang serius menyetrika baju-baju cucian kemarin yang belum sepenuhnya kering.

             

              Sekarang Dafy jauh lebih baik.

              Ia sedang mengerjakan revisi naskah-naskah film buatannya yang sebelumnya ditolak.

              Ia juga mulai menulis cerita-cerita baru yang dahulu tema-temanya enggan untuk ia sentuh.

              Istilah writer’s block untuk Dafy Kurniawan sudah benar-benar runtuh dan hilang. Selamanya.

              Yang mengenyahkan penghalang-penghalang itu adalah hal-hal baru. Dari sebuah perjalanan mereka ditemukan.

              Dari Klara menjadi Tyran adalah anugerah cinta dan kasih sayang yang terindah.

              Dafy akan selalu mensyukurinya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!