Andre Christopher Sitorus pemuda yang sedang berusaha mencari lowongan pekerjaan diluar sana, apalagi dia hanya tamatan sma yang bisa dibilang sedikit pekerjaan yang menerima tamatan sma. Dia dari pagi sampai menjelang sore belum mendapatkan satu pun pekerjaan, sampai dimana dia mulai frustasi ada kejadian yang mengejutkan menghampirinya
*100% cerita fisik
*Don't plagiarize my story
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SUPARMAN SUPARMAN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
~SF•13~
~Samping pekarangan mansion~
Jam 24.50, Tengah malam. 10 menit sebelum pergantian tahun.
Natasya, Ryan, dan Andrew asik saling canda gurau, dimana Andrew suka menggoda Natasya dan Ryan hanya menertawakan saja.
"Ekhem."deham Scarlett yang mengageti mereka bertiga
"Nyonya."kaget mereka bertiga dan reflek berdiri
"Boleh saya bergabung."tanya Scarlett meminta izin
"Oh tentu saja, nyonya."kompak mereka bertiga
"Silahkan, duduk disini nyonya."sambung mereka bertiga kompak lagi
"Terima kasih."ucap Scarlett setelah duduk di depan tiga orang di depannya.
"Sama-sama, nyonya."balas tiga serangkai kompak
"Saya penasaran kalian membahas apa. Karena dari tadi saya perhatikan kalianlah yang paling heboh dari pada yang lain, sampai terdengar suara teriakkan Natasya dan anak baru."tanya Scarlett sambil menopang dagunya di meja
"Gak bahas apa-apa nyonya, kami hanya bercerita tentang kehidupan kami saja."jawab Natasya
"Oh ya kalo gitu kasih tau saya tentang cerita kehidupan kalian dari kecil sampai sekarang."tutur Scarlett makin penasaran mendengar jawaban Natasya
Scarlett berucap sambil menatap intens Natasya begitupun Natasya yang menatap balik Scarlett tak kala intens. Entah apa yang mereka pikirkan di benak masing-masing tapi yang pasti mereka sudah bertatapan selama 5 menit sampai Ryan dan Andrew heran melihat mereka berdua.
"Anu guys kenapa kita diam-diaman. Bukanny..."Andrew ingin mengakhiri kediaman mereka tapi malah di potong sama Amir
"Sayang Ayok sini, 5 menit lagi udah mulai hitung mundurnya."panggil Amir ke Scarlett untuk menghampirinya.
"Ah iya, aku akan kesitu."balas Scarlett setelah selesai tatap-tatapan dengan Natasya.
"Kalian juga ikut kesana kita akan lihat kembang api bersama-sama."ajak Scarlett ke tiga serangkai
"Baik nyonya."balas Tiga Serangkai kompak tanpa ada protes sama sekali
Tiga serangkai dan Scarlett menghampiri Amir yang udah berada di depan mansion untuk menyaksikan detik-detik pergantian tahun yang di dampingi 2 anaknya, sang putri berada di sebelah kanan sambil menggenggam tangan kanannya, sedangkan sang putra berda di dalam gendongan tangan kirinya.
"Sayang."panggil Scarlett ketika sampai di samping Amir, diikuti tiga orang dibelakangnya.
"Ah sayang. Sini-sini, sama aku kita lihat itu bareng. Eh tapi aku enggak bisa pegang tangan kamu."Amir menyuruh Scarlett untuk berdiri disampingnya namun sedikit gelisah karena enggak bisa memegang tangan sang istri.
"Gak papa, kamu tetap pegang anak-anak. Aku berdiri di samping kamu saja,"sahut Scarlett meredakan kegelisahan sang suami.
"Andrew, Ryan kalian di samping putriku, dan kamu Natasya di samping saya,"lanjut Scarlett memerintah mereka bertiga.
"Baik nyonya."Andrew, Ryan menuruti perintah Scarlett.
Dan mereka berdua mengambil posisi di samping Renata kecil, sedangkan Natasya malah bengong entah mendengarkan atau tidak.
"Natasya kenapa kamu malah bengong disitu, sini samping saya,"pinta Scarlett sambil beralan menuju Natasya yang masih bengong.
"Ah iya, kenapa nyonya?,"tanya Natasya agak gak konsen
"Sudah, ayok,"ajak Scarlett berjalan kembali ke samping Amir sambil memegang tangan Natasya
"Kenapa kamu suka sekali melamun, hm?,"tanya Scarlett ke Natasya setelah mereka berdiri berdampingan
"Maaf nyonya, ada yang lagi saya pikirkan,"jawab Natasya menundukkan kepalanya
"Emang apa yang lagi kamu pikirkan?, jangan sampai kamu sakit,"ucap Scarlett sambil mengangkat dagu Natasya biar menatapnya
"Baiklah nyonya,"balas Natasya sambil menatap kedua mata Scarlett
Scarlett dan Natasya asik saling natap satu sama lain, terkadang Scarlett memperbaiki rambut Natasya yang berantakkan. Sampai mereka tidak sadar semua orang sudah mulai hitung mundur.
"10 9 8 7 6 5 4 3 2 1."mereka mulai menghitung mundur dan saat angka 1 disebut langit dipenuhi kembang api yang super meriah.
Dan akhirnya mereka tersadar ketika mendengar suara letusan kembang api, ketika melihat keatas sudah ada ratusan kembang api yang diletuskan. Mereka semua sangat senang karena berarti saat ini sudah masuk tahun 2025, dan terdengar jeritan suara Andrew yang membuat mereka tertawa melihat tingkah anak itu.
"HAPPY NEW YEAR GUYS, AKHIRNYA UDAH BERGANTI TAHUN."Andrew berteriak sambil berlari menghampiri para bodyguard yang lagi berkumpul dan mulai menari gak jelas.
"Astaga anak itu, ajaib sekali,"ujar Natasya sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah ajaib Andrew
"Hahahaha."Scarlett hanya bisa tertawa saja sampai dia tersentak ketika sadar ada yang memegang tangannya dan dia melihat siapa yang berani memegangnya.
Dan ternyata itu Amir, suaminya,"Happy New Year, sayang,"ucap Amir ke Scarlett sambil tersenyum lebar dan dilanjutkan suara anak mereka.
"Happy new year mom,dad,"ucap putra dan putri mereka bareng
Scarlett tersenyum bahagia melihat keluarganya dan membalas,"Happy new year sayang."Dan mereka tertawa bersama sambil menatap ke atas.
Natasya tersenyum melihat mereka, dan setelahnya dia merasa sedih ketika merasa dia harus ikhlas dengan semuanya tapi akhirnya dia melihat ada tangan lain yang menggenggam tangannya erat, dan ketika dia melihat ke depan ternyata itu tangan Scarlett yang masih melihat ke atas.
Akhirnya dia balas tangan itu tidak kalah erat, dan ikut melihat pemandangan di atas. Pokoknya mereka malam itu sangat gembira, gembira karena selain melihat pergantian tahun juga gembira melihat tingkah absurd Andrew yang menari gak jelas sambil memegang botol wine.
~1 jam kemudian~
"Dre, Andrew bangun hey."Ryan menepuk-nepuk bahu Andrew untuk mencoba membangunkan Andrew yang udah Hangover
"Hmm, apa sih buk Andre masih pengen tidur."Andrew mengigo sambil mengusap air liurnya
"Astaga malah ngigo dia,"kaget Ryan,"Eh bangun malah lanjut tidur pula, BANGUN ANDREW."lanjut Ryan dan berteriak diakhir kalimat
"Ah, paman kenapa ada disini. Bukannya aku ada di panti ya?"tanya Andrew linglung sambil mengangkat kepalanya dari meja
"Astaga.. hey sadar hey, ini bukan lagi di panti. Dan kamu kembali ke kamar kamu kalo mau lanjut tidur,"perintah Ryan sambil mengambil piring dan gelas di meja
"Ah iya,"balas Andrew yang masih berusaha mengembalikkan kesadaran,"Oh iya paman, yang lain mana?"sambung Andrew bertanya
"Itu,"ucap Ryan menunjuk menggunakan mulut ke arah para bodyguard lain yang sibuk merapihkan halaman yang kotor
"Ah bukan itu, maksudku itu orang Natasya, tuan, dan nyonya."Andrew bertanya lagi ketika mengetahui Ryan tidak mengerti dengan pertanyaannya.
"Tuan ada di atas menidurkan anak-anak, sedangkan Natasya dan nyonya aku enggak tau."jawab Ryan kemudian
"ooooh."Andrew mengangguk-anggukkan kepalanya paham
"Ryan, Andrew kalian ada nampak istri saya tidak?"tanya Amir yang mendatangi mereka tiba-tiba
"SELAMAT MALAM TUAN,"hormat Ryan dan Andrew
"Sudah sudah, sekarang bukan saatnya untuk kalian terlalu formal. Saya mau tanya kalian ada nampak istri saya tidak?"protes Amir dan mengulang pertanyaan diakhir
"Tidak tahu tuan,"jawab mereka kompak
"Begitu ya,"lemas Amir mendengar jawaban mereka
"Emang enggak ada diatas tuan,"tanya Andrew
"Enggak ada, saya udah cari ruangan dalam mansion tapi tetap enggak ada. Makanya itu saya tanya sama kalian ada nampak tidak,"ungkap Amir merasa frustasi setelah mencari istrinya
"Gitu ya,"lontar Andrew,"eih tenang saja tuan, mungkin sekarang nyonya sama Natasya berendam di onsen. Karena sekarang pun Natasya lagi enggak ada disini, jadi tuan tenang saja biarkan para perempuan itu bersenang-senang."sambung Andrew menenangkan Amir yang masih kelihatan gelisah
"Begitukah, sekarang Natasya pun gak nampak?"Amir bertanya ketika mendengar ucapan Andrew
"Iya tuan, biarkan saja mereka, nah sekarang kita juga bersenang-senang,"jawab Andrew sambil menarik Amir untuk duduk dibangku kosong
"Bersenang-senang?"tanya Amir penasaran
"Ya bersenang-senang maksudnya yaitu minum, ayo tuan"jawab Andrew
"Minum?."Amir bertanya tidak mengerti maksud yang diucapkan Andrew, Ryan ikut bingung dengan ucapan -nya.
"Iya minum, paman tolong ambilkan kami beer dan wine,"suruh Andrew ke Ryan
Ryan dan Amir bingung dengan perkataan Andrew yang bilang mereka akan bersenang-senang dengan minum.
"Paman kenapa bengong, tolong ambilkan kami 1 botol bir dan 1 botol wine,"suruh Andrew lagi
"Ah iya."walaupun bingung Ryan tetap mengambilkan suruhan Andrew dan akhirnya dia tersadar kalo Andrew memerintahnya. Dia kesal yang akhirnya dia kembali ke meja Andrew dan ingin memarahi Andrew
"Relaks saja tuan, bagus kita bersenang-senang disini."Andrew berucap sambil merangkul bahu Amir
"Ah iya, tapi...,"ucapan Amir terpotong
"Sudah santai saja. Tengok paman udah kembali sambil bawa pesanan kita,"sela Andrew tidak membiarkan Amir berucap sedikitpun dan tidak menyadari bahaya akan menghampirinya
"BRAK"suara botol yang diletakkan secara kasar
"Yo paman, terima kasih sudah di.. Aduh aduh sakit paman, kenapa kupingku dijewer, SAKIT."Andrew mengadu kesakitan karena kupingnya dijewer sangat kuat oleh Ryan
"Kau tanya kenapa, karena kau berani menyuruhku anak kecil,"hardik Ryan masih menjewer kuping Andrew
"Iya maaf-maaf, dan tolong lepaskan ini paman"sesal Andrew meminta maaf
"Cih bagus kau sadar."Ryan akhirnya melepas jewerannya. Sedangkan Andrew menggerutu gak jelas karena kupingnya benaran sangat sakit saat ini
"Ini mau buat apa?"tanya Ryan menunjuk 2 botol alkohol di depannya
"Ya tentu saja ini untuk diminum, masa dilihatin aja,"jawab Andrew dan heran dengan pertanyaan tak berfaedah Ryan
"Ya masalahnya..."Ryan menggantung ucapannya
"Apa sih... gak jelas, sudah ayo sini tuan minum sama -sama,"ajak Andrew mengambil botol wine dan membukanya, setelah itu dia teguk sebanyak 5 kali
"Haaah, enak banget,"ujar Andrew,"Ini tuan cobalah, aku tau tuan belum pernah coba. Makanya itu aku kasih tuan untuk mencoba kenikmatan surga dunia ini tuan."lanjut Andrew sambil mengasih botol wine itu ke Amir.
"Ah iya,"gugup Amir,"Tapi Andrew sebenarnya ada yang ingin saya bilang dari tadi sama kamu."lanjut Amir sambil menatap Andrew
"Apa itu tuan?"tanya Andrew penasaran
"Sebenarnya saya islam, dan islam gak boleh minum-minum kayak gini. Karena ini termasuk haram bagi kami,"jawab Amir menjelaskan
Andrew terkejut mendengarnya, dia tidak menyangka bahwa majikannya itu islam dan dia buru-buru mengambil botol itu dan berucap,"Aduh maaf tuan, saya tidak tau kalo tuan itu islam. Maafkan saya tuan."Andrew benar-benar meminta maaf sebesar-besarnya karena telah salah.
"Makanya itu, jangan sok ingin menghibur tapi enggak tau privasi orang lain."Ryan menyindir Andrew
"Ya maaf aku kan enggak tau, soalnya muka tuan kristen banget sih jadi kupikir pun emang kristen."Andrew menundukkan kepalanya malu
Ryan memarahi Andrew abis-abisan dan Amir yang melihat itu tidak tega dan akhirnya membuat keputusan yang tidak menjatuhkan 2 pihak
"Sudah-sudah, kasihan dia Ryan. Tengok tuh ah dia mau nangis itu,"
"Mana ada nangis, dikira anak kecil apa."Andrew kesal karena disamakan sama anak kecil padahal dia bentar lagi mau 20 tahun.
"Eh dibaikin malah ngelunjak lu,"ucap Ryan sambil menggetok kepala Andrew
"Sudah, gimana kalo saya minum cola sedangkan kalian minum ini. Bagaimana"saran Amir
"Boleh juga tuh, bentar."Andrew setuju dengan ide Amir dan berjalan ke kulkas xang berada di dalam untuk mengambil cola.
"Ini tuan, anda minum ini sedangkan kami minum 2 botol ini."Andrew mengasihkan kaleng soda tersebut
"Terima kasih,"ucap Amir berterima kasih
"sama-sama,"balas Andrew," dan paman ini ambil 1 yang belum terbuka, tunggu paman enggak islam kan."tanya Andrew sebelum mengasih botol itu
"Ya enggaklah, gak tengok kau tadi aku minum bir kaleng,"jawab Ryan rada kesal
"Ye mana kutau,"sahut Andrew
"Sudah, jangan berantem mulu. Ayo minum,"lerai Amir
"Cheers"ucap mereka kompak dan segera meminum minuman masing-masing setelah itu mereka melihat satu sama lain.
"Hahahaha,"mereka tertawa bareng
"Oh iya Andrew kamu udah taukan kalo besok kamu cuti"ucap Amir setelahnya
"Sudah. Saya dikasih tau sama Natasya, tuan,"sahut Andrew sambil minum bir
"Bagus, ini,"ucap Amir sambil mengasih amplop coklat tebal
"Ini gaji kamu, itu belum semua nanti sisanya saya transfer ke rekening kamu."sambung Amir
"Ah benarkah, tapi bukannya saya baru seminggu disini kok udah digaji aja tuan."Andrew terkejut setelah dikasih amplop berisi uang
"Ya, terserah saya dong. Kalo gak mau yaudah sini saya ambil lagi"Amir bercanda
"Eh enggak saya tadi cuman iseng tanya aja tuan, ehehe."Andrew cengengesan sambil menggenggam amplop itu kuat takut diambil balek sama Amir
"Mau..nya, tapi pake sok nanya-nanya lagi,"sindir Ryan
"Apa sih paman, berisik tau gak,"kesal Andrew
"Hahaha, sudah-sudah sekarang kita nikmatin minum pagi ini,"lerai Amir
"Benar apa kata tuan,"sahut Andrew,"paman lebih baik kita hentikan pertengkaran kita, lebih baik kita nikmatin suasana yang lagi bahagia ini. Jadi ayo semua katakan cheers."lanjut Andrew sambil mengangkat botol winenya kedepan
Amir dan Ryan saling pandang dan tersenyum yang langsung saja mereka juga mengangkat minuman mereka dan menabrakkan ke botol Andrew dan mengatakan.
"CHEERS,"ucap mereka barengan
"Hahahahaha,"kekeh tiga pria beda usia tersebut
Mereka sungguh bersenang-senang seperti kata Andrew sampai melupakan tujuan awal Amir, mereka terus minum sampai ayam jantan berkokok dan akhirnya mereka tertidur karena terlalu mabuk.