Menceritakan seorang pemuda kampung yang bernama Daniel yang pergi ke kota untuk mengejar cita citanya menjadi seorang penyanyi solo di audisi pencari bakat, dan saat dia menemukan tempat tinggal barunya dia memiliki seorang tetangga wanita yang sangat bar bar, dikarenakan ruangan mereka hanya terhalang oleh dinding sangat tipis mereka seakan terganggu oleh kegiatan mereka masing masing, mereka pun mulai menganggu satu sama lain. seiring berjalannya waktu mereka pun mulai akrab dan timbul rasa nyaman di keduanya, walaupun tanpa mengetahui nama dan wajah satu sama lain mereka mencoba untuk menjalani hubungan yang cukup unik diantara mereka berdua, bagaimana ceritanya Yuk coba ikuti semoga Kalian suka ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 lulus audisi
" terimakasih, aku senang bisa bertemu denganmu sebelum menikah, aku masuk dulu" ujar bela yang meninggalkan Daniel di luar
" Ah baiklah" jawab Daniel yang melihat kepergian bela.
Dia hanya menatap bela yang sedang tertawa bersama teman temannya di dalam cafe itu, dan saat itu pula Daniel memilih pergi dari tempat itu tanpa sepengetahuan teman temannya.
Kini Daniel sudah sampai ke tempat tinggalnya.
Sang gadis yang sedang membuat karya tanahnya menoleh saat mendengar pintu kamar di ruangan Daniel terbuka dia langsung memberhentikan kegiatannya itu.
" Sekarang giliranmu tetapi kamu belum pulang, aku akan berbenah dulu jadi tunggu sebentar" ujar wanita itu.
" Baiklah santai saja" jawab Daniel Daniel pelan tidak semangat.
Wanita itu hanya diam mendengar suara Daniel yang terkesan sedang mempunyai masalah.
" Suara.. dari.. nafasmu saja.. aku memikirkanmu" senandung Daniel dengan pelan sambil menulis di bukunya
Sang gadis yang sedang sibuk dengan laptopnya menghela napas mendengar suara Daniel.
" Kau itu sedang berlatih atau sedang mabuk?" Tanya gadis itu dikarenakan suaranya seperti orang yang mabuk pikirnya.
" Apa bedanya, sekarang giliranku jadi jangan memperdulikan ku" jawab Daniel.
" Aku menyetujui audisi mu, kenapa kau seperti itu?" Ujar sang gadis.
" Aku sedang memperbaiki kondisi mentalku, aku sedang memulihkannya " jawab Daniel.
" Kau putus?" Tanya sang gadis
" Sudah cukup lama, dan dia akan menikah dengan pria kaya, jadi jangan ganggu aku malam ini" ujar Daniel.
" Dasar pecundang " ejek sang gadis
" Aku tahu, aku seorang pecundang, aku berusia 31 tahun tetapi tidak punya jas dan menganggur " ujar Daniel yang mengingat saat ia tak memakai jas saat menghadiri pernikahan temannya.
" Kau seorang penyanyi kan? Jika kau tidak menganggap dirimu sebagai seorang penyanyi, maka kau tidak bIsa bernyanyi dengan tulus, kau harus bangga dengan pekerjaanmu " ujar sang gadis sembari melihat lihat gambar Bonek beruang di laptop nya.
" Aku bangga" jawab Daniel dan diapun mendekati dinding itu.
" Namun, aku semakin bingung karena tanpa kemajuan apapun" jawab Daniel
" Tidak ada seseorang pun yang tidak pernah mengalami tanpa kemajuan, lihatlah segala sesuatu dengan cermat dan rasa cinta apapun itu. Mau benda, emosi, lalu kau akan mengalami kemajuan, klise sekali ya haha. Aku mau tidur dulu" ujar sang gadis
Daniel hanya mendengarkan ucapan sang gadis sambil memandang dinding itu seolah ia bisa melihat gadis itu.
Dan Daniel pun kembali berlatih menggunakan gitarnya.
" Suaramu.. nafasmu.. senandung Daniel yang menyanyikan lagu ciptaanya sendiri.
Sedangkan sang gadis yang sedang tidur mengunakan penutup telinga seketika membuka matanya dan melepaskan penutup telinganya sambil tersenyum.
Dan waktunya Daniel pun mulai ikut audisi babak kedua, dia menjadi percaya diri setelah mendapatkan pencerahan dari sang gadis.
" Aku mencintaimu selamanya" senandung Daniel mengakhiri lagunya.
Dan di depan ada tiga juri yang menilai penampilan Daniel.
" Daniel Al varo sampai ketemu di babak ketiga" ujar ketiga sang juri sambil tersenyum
Daniel pun tersenyum senang mendengar ucapan para juri.
" Aku berhasil" teriak Daniel saat berada di parkiran.
Dia sangat senang akhirnya bisa lolos ke babak ketiga.
Di tempat sang gadis kini dia sedang melihat ke arah pintunya.
" Siapa?" Tanya sang gadis kerena dia bingung ada seseorang yang memencet belnya, dikarenakan sang Kaka tidak pernah memencet bel dia langsung masuk saja se enaknya.
" Pengantar pesan " jawab orang itu.
Gadis itu pun membuka pintu itu
" Dengan Bu Amanda?" Tanya pengantar surat itu
" Iya saya sendiri" ujar gadis itu
" Ada surat buat ibu" ucap sang pengantar surat itu sembari menyerahkan surat ke Amanda
Setelah itu dengan pengantar surat pun pergi.
Kini Amanda langsung membuka surat itu dan terlihat amanda langsung pucat saat membaca isi surat itu.
Surat itu tertulis kasus pelanggaran hak cipta, tentang desain boneka yang di buat oleh Amanda.
Kini Amanda terlihat lemas dan bersender di dinding tipis.
Dan Daniel pun pulang dengan keadaan hati yang sangat senang, saat dia memasuki ruangan dia langsung melempar tasnya ke sembarang tempat, dan dia langsung menghampiri dinding itu sambil mengetuk nya dengan pelan.
" Halo? Kau disana?" Tanya Daniel tersenyum
" Kenapa?" Jawab Amanda lemah
" Aku lulus" bisik Daniel sambil tersenyum
" Aku lulus audisi kedua" ujar Daniel tertawa.
Amanda hanya diam tanpa menjawab ucapan Daniel dikarenakan dia kini sedang merasakan lemah akibat penyakit mudah syoknya kambuh.
" Apa kau sibuk?" Tanya Daniel disaat Amanda tidak menjawab ucapannya.
" Tidak teruskan" jawab Amanda lemah
" Oh kau dibawah sini" ujar Daniel langsung duduk dikarenakan dia mendengar suara Amanda di bawah dinding itu, dan kini Daniel pun duduk berhadapan dengan dinding itu.
" Maka dari itu, aku akan mentraktirmu makan malam ini" ujar Daniel
" Sungguh?" Tanya Amanda
" Ya, kau pernah bilang, aku harus melihatnya dengan cermat dan cinta, dan itu sangat efektif jadi aku akan belikan apapun yang kau inginkan sebagai traktiran dariku, Jadi apa yang kau inginkan?" Tanya Daniel
Amanda hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Daniel.
" Apa ku sulit menentukannya, akan kuberikan pilihan.
Korea, Tiongkok, barat atau tunggu aku kan lagi boke sekarang " ujar Daniel pelan
Tetapi ucapannya itu terdengar oleh Amanda yang langsung membuat nya tersenyum.
" Kita makan bakso atau seblak aja gimana, wanita suka seblak kan, gimana menurutmu lumayan kan" ajak Daniel memutuskan
" Diam" jawab Amanda sambil tersenyum.
" Kau tidak menyukainya, bagaimana kalo sate" ujar Daniel
" Ssttttt, aku tidak bisa makan malam denganmu " ujar Amanda
" Kenapa tidak bisa?" Tanya Daniel
" Malam ini kurang menyenangkan bagiku, alih alih" ujar Amanda.
" Alih alih apa?" Tanya Daniel tersenyum
Dan mereka pun mengambil minuman kaleng yang sama.
" Kau menghadap kemana?" Tanya Amanda sambil melihat dinding itu
Tok tok Daniel pun mengetuk dinding itu.
" Disini" ujar Daniel
" Baiklah kita buka kalengnya dan bersulang" ujar Amanda yang membenturkan kalengnya kedinding di ikuti oleh Daniel.
" Bersulang" jawab Daniel tersenyum
Dan mereka pun minum bersama, sedangkan Amanda tidak meminum minuman Sodanya dia meminum air putih yang iya bawa sekalian, dikarenakan dia sedang tidak enak badan.
" Ini juga menyenangkan" ujar Daniel tersenyum.
Dan Amanda pun tersenyum mendengar ucapan Daniel.
Besoknya Amanda kini sedang meminum obatnya, dia baru meminum obatnya lagi dikarenakan penyakitnya kambuh lagi akibat surat yang iya baca kemarin siang.
" Apakah tidurmu nyenyak?" Tanya Daniel.
Amanda yang mendengar suara Daniel pun berhenti melangkah saat ia hendak keluar dari rumahnya itu.
" Bisa dibilang begitu" jawab Amanda
" Manfaatkanlah waktunya hingga malam hari dikarenakan aku akan keluar mengurus sesuatu" ujar Amanda yang melanjutkan langkahnya menuju pintu keluar.
" Mengurus apa?" Tanya Daniel tetapi tidak ada jawaban dari Amanda.
" Sampai jumpa" jawab Amanda tiba tiba
Dan Daniel hanya tersenyum mendengar ucapan anda itu