Seorang gadis tampak kaget melihat kedua orang tuanya bersimbah darah dihadapan seorang pria yang dengan santainya menatap kearah sang mayat kedua orang tua sang gadis tersebut. Sang pria mengatakan pada gadis tersebut kedua orang tuanya memiliki hutang dan jaminannya adalah si gadis tersebut. Sang Pria tau kondisi sang gadis susah menawarkan sang Gadis untuk menikah dengan pria tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 17
Meskipun mereka sudah berada di dalam mobil dan mulai menjauh dari keramaian, perasaan cemas masih menggantung di udara. Mobil itu melaju cepat melalui jalanan kota, berbelok tajam dan melewati beberapa persimpangan untuk menghindari kemungkinan pengawasan atau pengejaran.
Lee Young duduk di kursi samping, memegang tasnya dengan erat, matanya yang masih penuh ketegangan mengarah keluar jendela.
"Aku tidak tahu berapa lama kita bisa terus seperti ini, Ji," katanya dengan suara serak.
"S.Coups akan terus mengejar kita. Kita seperti tikus yang selalu diburu." sambung Lee Young
Young Ji mengarahkan pandangannya ke depan, menyadari betul bahwa meskipun mereka sudah berhasil menghindari satu ancaman, itu bukan akhir dari semuanya.
"Aku tahu, Lee. Tapi kita harus berpikir lebih jauh. Kita harus merencanakan langkah selanjutnya. Tidak ada jalan lain selain terus bergerak."ucap Young Ji
Beberapa saat kemudian, mobil berhenti di sebuah jalan yang lebih sepi, jauh dari pusat kota. Sopir yang menunggu mereka di sana adalah salah satu kontak yang diberikan oleh Mina. Seorang pria bernama Joon, yang tampaknya sudah terbiasa dengan situasi seperti ini.
"Tempat yang aman sudah disiapkan," kata Joon singkat.
"Kita harus segera pergi. Ini hanya sementara, tapi cukup untuk memberi kita waktu untuk berpikir." sambung Joon
Young Ji mengangguk dan memberi isyarat pada Lee Young untuk ikut. Mereka berdua segera keluar dari mobil, berjalan cepat ke sebuah rumah kecil yang tersembunyi di antara pepohonan, jauh dari perhatian. Tempat itu terlihat sederhana, tetapi itu adalah tempat yang aman untuk mereka sementara waktu.
Di dalam rumah kecil yang sederhana itu, mereka duduk di ruang tamu yang hangat, meskipun ketegangan di dalam hati mereka tak juga mereda.
"Jadi, kita di sini sementara waktu?" tanya Lee Young dengan suara datar.
"Ya," jawab Young Ji.
"Kita akan tetap di sini selama beberapa hari, mencari cara untuk keluar dari negara ini dan merencanakan langkah selanjutnya." sambung Young Ji
Lee Young mengangguk, tapi masih ada keraguan yang menggantung di benaknya.
"Aku takut, Ji. S.Coups bisa berada di mana saja. Aku tidak tahu berapa lama kita bisa terus menghindarinya." ucap Lee Young
Young Ji menatapnya dengan penuh perhatian, berusaha memberi keyakinan.
"Kita akan lakukan ini bersama-sama. S.Coups memang kuat, tapi kita lebih kuat bersama. Kita akan temukan cara untuk bebas darinya." ucap Young Ji
Malam itu, mereka berdua duduk bersama, mencoba merencanakan langkah-langkah selanjutnya. Mereka tahu mereka tidak bisa bertahan lama di tempat yang sama, tetapi setidaknya ini memberi mereka sedikit ruang untuk bernapas. Lee Young menghela napas dalam-dalam, merasa sedikit lebih tenang karena ada seseorang yang mendampinginya.
Namun, ketika malam semakin larut, ponsel Young Ji kembali berdering. Nomor yang muncul di layar adalah nomor yang tidak dikenal, tetapi Young Ji tahu siapa yang menelepon yaitu S.Coups.
Tanpa ragu, Young Ji menekan tombol untuk mengangkatnya, berbicara dengan suara tenang meskipun hatinya berdebar.
"Ada apa S Coups ssi? " sapa Young Ji dengan nada datar.
"Saya tahu kamu tidak akan bisa bersembunyi selamanya," suara S.Coups terdengar dari ujung sana penuh dengan ketegasan.
"Lee Young tidak bisa pergi begitu saja, Ji ssi. Kamu tahu itu. Aku akan menemukan kalian." sambung S.Coups
Young Ji menahan napas, berusaha untuk tetap tenang. "Kamu mungkin bisa mencari kami, tapi kami tidak akan berhenti. Kami sudah cukup. Kami akan bebas. Dan bukannya kamu memberikan kami kebebasan" kesal Young Ji
"Tidak ada yang bebas dari aku Young Ji ssi" jawab S.Coups, suara dingin dan penuh ancaman.
"Kalian hanya menunda yang tak terelakkan." sambung S.Coups
Panggilan itu berakhir dengan suara klik yang tajam, meninggalkan Young Ji terdiam. Lee Young yang duduk di sampingnya bisa merasakan ketegangan yang semakin meningkat.
"Dia akan terus mencari, Ji ah. Aku tidak tahu berapa lama kita bisa bertahan." kata Lee Young dengan suara rendah.
Young Ji menatap sahabatnya, mencoba memberi ketenangan meskipun di dalam hatinya sendiri ia merasakan kepanikan yang sama.
"Kita harus terus bergerak, Young ah. Kita harus berpikir lebih jauh dari sekadar bersembunyi. Ada banyak cara untuk menghilang, kita hanya perlu menemukan jalan itu." ucap Young Ji
Lee Young mengangguk pelan, meskipun rasa takut di dalam dirinya tak mudah hilang.
"Aku tidak tahu apa yang akan terjadi, tapi aku percaya padamu, Ji." pasrah Lee Young. Young Ji menarik napas dalam-dalam.
"Kita tidak akan berhenti. Kita akan terus berjuang Young ah. Kita akan menemukan jalan keluar dari semua ini." ucap Young Ji
Malam itu, meskipun ketegangan masih ada, mereka berdua tahu satu hal yang pasti bahwa mereka tidak akan menyerah. Mereka akan terus berlari, terus mencari kebebasan, tidak peduli seberapa berat tantangan yang akan mereka hadapi.
Karena meskipun S.Coups bisa mengintimidasi mereka dengan kekuasaannya, mereka tahu bahwa dalam hati mereka, ada kekuatan yang lebih besar untuk melawan segala ancaman yang datang.