Agnia Pricilla Dewi harus menelan pil pahit ketika sang pacar yaitu Andre,pergi meninggalkannya dengan setumpuk hutang yang ia pinjam ke lintah darat sehingga hal itu membuat kehidupan Agnia harus dikejar kejar oleh lintah darat yang menagih hutang milik Andre.
Agnia yang kesehariannya hanya bekerja sebagai pelayan disebuah restoran,merasa tidak mampu untuk melunasi hutang milik Andre.
Hingga suatu ketika, restoran tempat Agnia bekerja didatangi oleh Arkan Farrel Arganta, seorang duda kaya yang dibuat tergila gila oleh Agnia.
Arkan pun lantas menawari Agnia untuk mau menjadi teman tidurnya dengan iming iming gaji dua ratus juta.
Akankah Agnia menerima tawaran Arkan untuk menjadi teman tidurnya? Meskipun taruhannya adalah ia akan kehilangan kesuciannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Pada saat Arkan tengah bahagia karena bisa mendapatkan hak asuh Azka dari Maya,di lain sisi tanpa sepengetahuan Arkan,Agnia tengah terlihat mengemasi semua barang-barangnya dan bersiap untuk pergi meninggalkan Arkan dan juga rumahnya.
Agnia terlihat sangat sedih dan terharu saat mengemasi barang-barangnya.Ia tidak bisa membayangkan bagaimana ia akan meninggalkan Arkan dan Azka,orang-orang yang ia cintai.
Tapi,Agnia merasa bahwa ia tidak memiliki pilihan lain.Ia merasa bahwa ia tidak bisa lagi tinggal di rumah Arkan setelah semua yang telah terjadi.
Saat Agnia selesai mengemasi barang-barangnya,ia terlihat berdiri di depan pintu rumah sembari memandang ke arah dalam rumah dengan sedih.
"Selamat tinggal mas, maafkan aku karena tidak bisa tinggal lagi di sisimu.Aku tidak mau mengganggu kebahagiaanmu dengan Azka." kata Agnia pada dirinya sendiri.
Arkan tidak menyadari bahwa Agnia telah pergi meninggalkannya.Ia masih terlihat bahagia dan puas karena bisa mendapatkan hak asuh Azka dari Maya.
Tapi,saat Arkan memasuki rumahnya,ia terkejut melihat bahwa Agnia tidak ada di sana.Ia terlihat bingung dan khawatir.
"Agnia?Agnia,di mana kamu?" panggil Arkan.
Tapi,tidak ada jawaban.Arkan terlihat semakin khawatir dan bingung.Ia mulai mencari Agnia di seluruh penjuru rumah,tapi tidak menemukannya.Ia kemudian memutuskan untuk mencari Agnia di luar rumah.
Arkan semakin ketakutan dan cemas ketika ia tidak menemukan keberadaan Agnia di luar maupun di rumah temannya,Rosa.Ia telah mencari Agnia ke mana-mana,tapi tidak juga menemukannya.
"Rosa,apakah kamu tahu di mana Agnia?" tanya Arkan dengan cemas dan membuat Rosa menggelengkan kepala.
"Aku tidak tahu,Arkan. Aku belum melihat Agnia di hari ketika Agnia memutuskan untuk kembali padamu setelah pertengkarannya denganmu." ucap Rosa.
Arkan merasa semakin khawatir.Ia tidak tahu apa yang terjadi pada Agnia dan tidak tahu ke mana ia pergi.
Sementara itu,terlihat Agnia yang sudah sampai di bandara internasional Soekarno-Hatta dan siap untuk pergi ke Surabaya,dimana rumah peninggalan kedua orang tuanya berada.Ia terlihat sedih saat memandang ke arah pesawat yang akan membawanya pergi ke Surabaya.
Agnia memasuki pesawat dan menemukan tempat duduknya.Ia merasa sedih saat memandang ke arah jendela pesawat sembari memikirkan tentang Arkan dan Azka yang telah ditinggalkannya.
Pesawat akhirnya berangkat dan Agnia merasa sedih saat memandang ke arah kota Jakarta yang semakin jauh.Ia tidak tahu kapan ia akan kembali ke Jakarta dan kapan ia akan bertemu lagi dengan Arkan dan Azka.
Sementara itu,Arkan masih terus mencari keberadaan Agnia dan tidak menemukannya.Ia merasa semakin khawatir dan cemas,tidak tahu apa yang terjadi pada Agnia dan tidak tahu ke mana ia pergi.
Ketika Arkan dibuat putus asa karena tidak juga menemukan keberadaan Agnia,ia tidak sengaja menemukan surat yang ditulis Agnia sebelum pergi.Surat itu tersembunyi di bawah bantal di kamar Agnia.
Arkan membuka surat itu dengan hati yang berdebar.Ia tidak tahu apa yang akan ia temukan di dalam surat itu.Tapi,ketika ia membaca isi surat itu,ia merasa seperti telah disambar oleh petir.
"Aku tidak bisa lagi tinggal bersamamu,mas Arkan,Kamu hanya peduli dengan Azka dan tidak pernah memperhatikan kalau aku juga butuh perhatian darimu mas.Aku merasa seperti tidak ada di dalam hidupmu." ucap Agnia yang tertulis dalam suratnya.