NovelToon NovelToon
Menanti Bahagia Yang Hilang

Menanti Bahagia Yang Hilang

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:253.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: syitahfadilah

Istri mana yang tak bahagia bila suaminya naik jabatan. Semula hidup pas-pasan, tiba-tiba punya segalanya. Namun, itu semua tak berarti bagi Jihan. Kerja keras Fahmi, yang mengangkat derajat keluarga justru melenyapkan kebahagiaan Jihan. Suami setia akhirnya mendua, ibu mertua penyayang pun berubah kasar dan selalu mencacinya. Lelah dengan keadaan yang tiada henti menusuk hatinya dari berbagai arah, Jihan akhirnya memilih mundur dari pernikahan yang telah ia bangun selama lebih 6 tahun bersama Fahmi.

Menjadi janda beranak satu tak menyurutkan semangat Jihan menjalani hidup, apapun dia lakukan demi membahagiakan putra semata wayangnya. Kehadiran Aidan, seorang dokter anak, kembali menyinari ruang di hati Jihan yang telah lama redup. Namun, saat itu pula wanita masa lalu Aidan hadir bersamaan dengan mantan suami Jihan.

Lantas, apakah tujuan Fahmi hadir kembali dalam kehidupan Jihan? Dan siapakah wanita masa lalu Aidan? Akankah Jihan dapat meraih kembali kebahagiaannya yang hilang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21~ INGIN MEMILIKI

"Pak Fahmi, semua kue nya sudah kami bawa ke kantin." Lapor salah satu karyawan yang ditugaskan untuk mengambil kue di toko Nayra. "Dan yang ini untuk Pak Fahmi dan Pak Vano." Ujarnya seraya memberikan dua box yang disediakan khusus untuk manager kantor dan direktur utama.

"Baik, sebentar lagi waktunya makan siang. Tolong beritahukan pada yang lainnya untuk mengambil jatah masing-masing di kantin." Ucap Fahmi lalu segera menuju ruangan sang direktur utama.

Beberapa kali mengetuk, terdengar sahutan dari dalam yang mempersilahkannya masuk.

"Silahkan duduk,"

Fahmi mengangguk hormat seraya meletakkan dua box kue itu di atas meja, ia menarik kursi lalu duduk. "Semua kuenya sudah ada di kantin, Pak. Saat jam makan siang nanti para karyawan akan mengambil jatahnya masing-masing." Lapornya.

"Bagus, oh ya, kue yang dikirim ke kantor hari ini adalah menu baru di toko kakak saya dan menjadi menu favorit selama dua Minggu ini." Ucap Vano.

"Wah, rasanya pasti sangat enak ya, Pak." Ujar Fahmi.

"Iya, dan katanya yang membuat kue itu adalah pegawai barunya."

"Luar biasa, Pak. Siapapun dia, saya yakin orangnya pasti sangat berkompeten dan layak diberikan apresiasi."

"Kamu benar sekali. Oh ya, silahkan di coba," Vano membuka kotak kue miliknya. Pun demikian dengan Fahmi.

Raut wajah Fahmi seketika berubah begitu melihat kue tersebut, warna dan bentuknya mengingatnya pada kue yang dibuat Jihan hanya sebulan sekali setiap kali ia gajian kala itu.

"Kenapa cuma dilihat? Ayo dicoba, ini beneran enak loh," ucap Vano yang sudah lebih dulu mencicip kue itu.

Fahmi terhenyak, "Iya, Pak." Ia pun mengambil sepotong kue dan mencobanya. Dan lagi, ia tertegun, bahkan rasa kue itupun sama persis dengan buatan Jihan.

'Ah, apa yang aku pikirkan? Gak mungkin kue ini buatan Jihan. Lagipula, gak mungkin dia bisa bekerja di toko kue Pak Rian. Baik Pak Rian maupun istrinya gak akan mau mempekerjakan sembarang orang, apalagi perempuan seperti Jihan yang kemampuannya hanya setara pelayan dan asisten rumah tangga. Dan aku yakin setelah dia dipecat dari restoran, sekarang paling dia hanya jadi pembantu atau mungkin hanya jadi tukang cuci gosok,' gumamnya dalam hati. Sudut bibirnya tertarik.

.

.

.

"Kamu semakin akrab saja dengan Dafa, dan semakin hari kalian berdua itu terlihat seperti anak dan Ayah. Itu kemajuan yang sangat bagus, ambil hati anaknya dulu baru ibunya. Kalau anaknya sudah lengket sama kamu, ada kemungkinan gak sulit untuk mendapatkan ibunya juga."

Aidan tersenyum mendengar ucapan Rian, setelah mengantar Jihan dan Dafa pulang ke kontrakan waktu itu, keesokan harinya ia menceritakan tentang perasaannya pada kakak sepupunya itu.

Yang mulanya hanya sebatas kasihan, lama-lama menjadi sebuah rasa ingin memiliki. Terlebih setelah melihat sendiri bagaimana kondisi tempat tinggal Jihan dan Dafa, ingin rasanya ia merangkul keduanya dan membawanya tinggal bersamanya.

"Dafa pernah cerita kalau dia ingin sekali pergi ke taman bermain tapi Ayahnya tidak pernah sempat membawanya. Bahkan dia juga belum pernah merasakan bagaimana rasanya menaiki mobil Ayahnya sendiri. Ya Allah, aku tak bisa membayangkan bagaimana sedihnya dia saat itu." Aidan mengusap wajah, helaan nafasnya terdengar berat.

Ia kembali menatap Dafa yang sejak tadi mengajari Adiva bermain balok susun. Melihat senyum anak lelaki itu saja membuat hatinya terasa menghangat, ingin rasanya ia mendengar Dafa memanggilnya dengan sebutan ayah. Akan ia penuhi semua keinginannya yang tidak pernah didapatkannya dari ayahnya kandungnya sendiri.

"Sebenarnya yang kamu taksir itu ibunya atau anaknya sih?" Gurain Rian.

Aidan terkekeh, "Seperti yang Mas Rian katakan tadi, ambil hati anaknya dulu baru Ibunya." Ia terdiam sejenak, kini tatapannya berubah fokus. "Jujur, aku bingung bagaimana harus menggambarkan perasaanku yang sebenarnya. Tapi satu hal yang pasti, aku benar-benar serius, Mas. Bukan hanya sekedar rasa kasihan, tapi tulus ingin memilikinya."

"Alhamdulillah kalau kamu benar-benar memiliki niatan yang serius, Mas senang mendengarnya. Sekarang kamu masih harus bersabar menunggu jalannya terbuka. Jihan itu belum lama bercerai dari suaminya, dan mungkin saja perceraiannya itu meninggalkan rasa trauma untuk membina rumah tangga kembali. Yang harus kamu lakukan sekarang adalah membangun komunikasi yang baik dengannya, Mas lihat Jihan masih terlalu canggung padamu." Ujar Rian.

"Iya, Mas, bahkan dia itu seperti enggan menatapku." Aidan terkekeh.

"Dekati perlahan saja, kalau ada kesempatan ajak dia bicara. Mungkin dengan seringnya kalian mengobrol akan menghilangkan kecanggungan nya." Ujar Rian.

"Kalau begitu, aku mau ke toko saja bantu-bantu. Sebentar lagi tutup, sekarang dia pasti sedang beres-beres." Aidan beranjak dari tempat duduknya, dan langsung menuju toko.

Namun, ia tak mendapati keberadaan Jihan disana, melainkan hanya ada Nayra yang membantu pegawainya.

"Bundanya Dafa lagi keluar buang sampah di depan," ujar Nayra begitu melihat kedatangan Aidan.

Aidan tersenyum, rupanya Rian juga sudah menceritakan pada istrinya. Dan sepertinya ia akan menjadi bahan olokan sepasang suami-istri itu bila setiap kali ia datang ke toko.

"Nah, itu orangnya." Tunjuk Nayra pada Jihan yang baru saja masuk.

Aidan seketika salah tingkah, sedang Jihan terlihat bingung. Ia langsung menghampiri Nayra, "Kenapa, Mbak?" Tanyanya.

"Nih, si Om Dokter nyariin kamu." Kata Nayra, kemudian pergi sambil menahan senyum.

'Ya ampun, Mbak Nay!' Aidan bergumam kesal dalam hati.

1
Tri Lestari Endah
thor , cerita fioma kknya aidan sudah adakah
Nurlinda: ada nanti kak, setelah janji CINTA sudah tamat
total 1 replies
Herdiani Herdiani
Buruk
Rizky Sandy
calon suami yg aneh
Ai Diah
yah betul pas ayah ku datang ke rumah dan menceritakan tentang penyakit nya aku tak bisa berkata apa apa hanya air mataku yg mengalir deras walou banyak ungkapan ungkapan yg ku pendam tapi tak mampu keluar dari ku seakan mulut ku terkunci rapat karena penyakit ayah yg sudah parah
Ai Diah
sama seperti ayah gagal ginjal yg harus Cuci darah seminggu 3 kali 😭😭
Ai Diah
bahkan aku masih sakit sampai sekarang 😭😭
Ai Diah
beda nya ibu tiri ku jahat dia semenjak bapak ku kena ginjal yg harus di cuci darah seminggu 3 kali dia lepas tangan mengusir ayah ku masih sakit hati ini karna perlakuan ibu tiri ku kepada ayah ku padahal satu tahun yg lalu ayah ku meninggal 😭😭😭
Ai Diah
beda nya aku dan sodara sodara ku di tinggal kedua orang tuaku pergi entah kemana semenjak bercerai 😭
Ai Diah
ya begitulah pas ketemu tapi lama lama aku tak tega kasihan beliau aku harus belajar sabar dan ikhlas atas takdirku sehingga ayahku sebelum menghembuskan kan napas terakhir nya terus menerus meminta maap sambil menangis 😭
Ai Diah
itu kisah nyata seperti kehidupan ku ayah ku semenjak sakit parah pengen di urus oleh ku sampai berbulan bulan aku mengurus ayahku sampai menghembuskan napas terakhir di pangkuan ku aku sudah memaafkan kan beliau semoga ayahku tenang di sana dan di tempat kan di surga nya Allah Al-fatihah Untuk ayah ku🤲😭🙏
Nurlinda: Alfatihah untuk Ayahnya, kak. 🤲🤲 Peluk jauh ❤️
total 1 replies
Indah Lestari
bagus 👍
ika
Luar biasa
Jetty Eva
typo thooor..Dafa bukan Aidan😊😊😊
Jetty Eva
Luar biasa
Jetty Eva
😁😁😁😁mama Denis n papa Kiara...🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ros
Kecewa
Ros
Buruk
Yati Syahira
pasangan iblis ,tunggu murkanya istri yg di dzolimi ,aksn ancur
Yati Syahira
laki laknat sama dgn mertua ntar nyungsep
imhe devangana
jngn blng klu dia dipecat, kejam sekali thor
biarlah dg jd clening service dia merenungi kesalahan & beruha memperbaikinya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!