NovelToon NovelToon
Menanti Bahagia Yang Hilang

Menanti Bahagia Yang Hilang

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:29.5k
Nilai: 5
Nama Author: syitahfadilah

Istri mana yang tidak bahagia bila suaminya naik jabatan. Yang semula hidup pas-pasan, tiba-tiba memiliki segalanya. Namun, itu semua tidak berarti bagi Jihan. Kerja keras Fahmi, yang akhirnya mengangkat derajat keluarga nyatanya justru melenyapkan kebahagiaan Jihan.

Suami yang setia akhirnya mendua, ibu mertua yang penyayang pun berubah kasar dan selalu mencacinya. Lelah dengan keadaan yang tiada henti menusuk hatinya dari berbagai arah, Jihan akhirnya memilih mundur dari pernikahan yang telah ia bangun selama lebih 6 tahun bersama Fahmi.

Menjadi janda beranak satu tak menyurutkan semangat Jihan menjalani hidup, apapun dia lakukan demi membahagiakan putra semata wayangnya.

Kehadiran Aidan, seorang dokter anak, kembali menyinari ruang di hati Jihan yang telah lama redup. Namun, saat itu pula Fahmi hadir kembali bersamaan dengan wanita masa lalu Aidan.

Lantas, apakah tujuan Fahmi hadir kembali dalam kehidupan Jihan? Dan siapakah wanita masa lalu Aidan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21~ INGIN MEMILIKI

"Pak Fahmi, semua kue nya sudah kami bawa ke kantin." Lapor salah satu karyawan yang ditugaskan untuk mengambil kue di toko Nayra. "Dan yang ini untuk Pak Fahmi dan Pak Vano." Ujarnya seraya memberikan dua box yang disediakan khusus untuk manager kantor dan direktur utama.

"Baik, sebentar lagi waktunya makan siang. Tolong beritahukan pada yang lainnya untuk mengambil jatah masing-masing di kantin." Ucap Fahmi lalu segera menuju ruangan sang direktur utama.

Beberapa kali mengetuk, terdengar sahutan dari dalam yang mempersilahkannya masuk.

"Silahkan duduk,"

Fahmi mengangguk hormat seraya meletakkan dua box kue itu di atas meja, ia menarik kursi lalu duduk. "Semua kuenya sudah ada di kantin, Pak. Saat jam makan siang nanti para karyawan akan mengambil jatahnya masing-masing." Lapornya.

"Bagus, oh ya, kue yang dikirim ke kantor hari ini adalah menu baru di toko kakak saya dan menjadi menu favorit selama dua Minggu ini." Ucap Vano.

"Wah, rasanya pasti sangat enak ya, Pak." Ujar Fahmi.

"Iya, dan katanya yang membuat kue itu adalah pegawai barunya."

"Luar biasa, Pak. Siapapun dia, saya yakin orangnya pasti sangat berkompeten dan layak diberikan apresiasi."

"Kamu benar sekali. Oh ya, silahkan di coba," Vano membuka kotak kue miliknya. Pun demikian dengan Fahmi.

Raut wajah Fahmi seketika berubah begitu melihat kue tersebut, warna dan bentuknya mengingatnya pada kue yang dibuat Jihan hanya sebulan sekali setiap kali ia gajian kala itu.

"Kenapa cuma dilihat? Ayo dicoba, ini beneran enak loh," ucap Vano yang sudah lebih dulu mencicip kue itu.

Fahmi terhenyak, "Iya, Pak." Ia pun mengambil sepotong kue dan mencobanya. Dan lagi, ia tertegun, bahkan rasa kue itupun sama persis dengan buatan Jihan.

'Ah, apa yang aku pikirkan? Gak mungkin kue ini buatan Jihan. Lagipula, gak mungkin dia bisa bekerja di toko kue Pak Rian. Baik Pak Rian maupun istrinya gak akan mau mempekerjakan sembarang orang, apalagi perempuan seperti Jihan yang kemampuannya hanya setara pelayan dan asisten rumah tangga. Dan aku yakin setelah dia dipecat dari restoran, sekarang paling dia hanya jadi pembantu atau mungkin hanya jadi tukang cuci gosok,' gumamnya dalam hati. Sudut bibirnya tertarik.

.

.

.

"Kamu semakin akrab saja dengan Dafa, dan semakin hari kalian berdua itu terlihat seperti anak dan Ayah. Itu kemajuan yang sangat bagus, ambil hati anaknya dulu baru ibunya. Kalau anaknya sudah lengket sama kamu, ada kemungkinan gak sulit untuk mendapatkan ibunya juga."

Aidan tersenyum mendengar ucapan Rian, setelah mengantar Jihan dan Dafa pulang ke kontrakan waktu itu, keesokan harinya ia menceritakan tentang perasaannya pada kakak sepupunya itu.

Yang mulanya hanya sebatas kasihan, lama-lama menjadi sebuah rasa ingin memiliki. Terlebih setelah melihat sendiri bagaimana kondisi tempat tinggal Jihan dan Dafa, ingin rasanya ia merangkul keduanya dan membawanya tinggal bersamanya.

"Dafa pernah cerita kalau dia ingin sekali pergi ke taman bermain tapi Ayahnya tidak pernah sempat membawanya. Bahkan dia juga belum pernah merasakan bagaimana rasanya menaiki mobil Ayahnya sendiri. Ya Allah, aku tak bisa membayangkan bagaimana sedihnya dia saat itu." Aidan mengusap wajah, helaan nafasnya terdengar berat.

Ia kembali menatap Dafa yang sejak tadi mengajari Adiva bermain balok susun. Melihat senyum anak lelaki itu saja membuat hatinya terasa menghangat, ingin rasanya ia mendengar Dafa memanggilnya dengan sebutan ayah. Akan ia penuhi semua keinginannya yang tidak pernah didapatkannya dari ayahnya kandungnya sendiri.

"Sebenarnya yang kamu taksir itu ibunya atau anaknya sih?" Gurain Rian.

Aidan terkekeh, "Seperti yang Mas Rian katakan tadi, ambil hati anaknya dulu baru Ibunya." Ia terdiam sejenak, kini tatapannya berubah fokus. "Jujur, aku bingung bagaimana harus menggambarkan perasaanku yang sebenarnya. Tapi satu hal yang pasti, aku benar-benar serius, Mas. Bukan hanya sekedar rasa kasihan, tapi tulus ingin memilikinya."

"Alhamdulillah kalau kamu benar-benar memiliki niatan yang serius, Mas senang mendengarnya. Sekarang kamu masih harus bersabar menunggu jalannya terbuka. Jihan itu belum lama bercerai dari suaminya, dan mungkin saja perceraiannya itu meninggalkan rasa trauma untuk membina rumah tangga kembali. Yang harus kamu lakukan sekarang adalah membangun komunikasi yang baik dengannya, Mas lihat Jihan masih terlalu canggung padamu." Ujar Rian.

"Iya, Mas, bahkan dia itu seperti enggan menatapku." Aidan terkekeh.

"Dekati perlahan saja, kalau ada kesempatan ajak dia bicara. Mungkin dengan seringnya kalian mengobrol akan menghilangkan kecanggungan nya." Ujar Rian.

"Kalau begitu, aku mau ke toko saja bantu-bantu. Sebentar lagi tutup, sekarang dia pasti sedang beres-beres." Aidan beranjak dari tempat duduknya, dan langsung menuju toko.

Namun, ia tak mendapati keberadaan Jihan disana, melainkan hanya ada Nayra yang membantu pegawainya.

"Bundanya Dafa lagi keluar buang sampah di depan," ujar Nayra begitu melihat kedatangan Aidan.

Aidan tersenyum, rupanya Rian juga sudah menceritakan pada istrinya. Dan sepertinya ia akan menjadi bahan olokan sepasang suami-istri itu bila setiap kali ia datang ke toko.

"Nah, itu orangnya." Tunjuk Nayra pada Jihan yang baru saja masuk.

Aidan seketika salah tingkah, sedang Jihan terlihat bingung. Ia langsung menghampiri Nayra, "Kenapa, Mbak?" Tanyanya.

"Nih, si Om Dokter nyariin kamu." Kata Nayra, kemudian pergi sambil menahan senyum.

'Ya ampun, Mbak Nay!' Aidan bergumam kesal dalam hati.

1
Adelia Rahma
semoga Jihan menerima niat baik Om dokter segera agar gak ada lagi yang merendahkan jihan
kaylla salsabella
wah Kiara klu ngomong langsung Mak jleb 🥺🥺🥺
Sunaryati
Upnya rutin Thoor
Sunaryati
Semoga Jihan juga punya perasaan yg sama dengan Om Dokter.
Deuis Lina
duh kasihn Jihan ,,,
Siti Zulaiha
bagus cerita nya
Nurlinda: terima kasih kak
total 1 replies
Ainisha_Shanti
semoga mama doktor aidan tak kejam dan bermulut puaka
Dwi Rustiana
sering2 aja double up Mak 🤭🤭🤭
hadech mama Kiara jangan galak2 dong bisa jantungan itu si Jihan papa Denis berasa Dejavu g tu anaknya mau mepet janda 🤭🤭🤭
Dwi Rustiana: g papa sekarang emang lagi jamannya janda lebih menggoda 😂😂😂
Nurlinda: wkwkw iya kan nurunin bapaknya /Facepalm/
total 2 replies
Dwi Rustiana
ye si onta picik bgt itu pikiran minta digeplak emang awas aja ya ntar kalo Jihan dah sukses dan kamu blangsak ngemis2 psti minta balikan 😡😡😡
ayo om dokter Pepet terus jangan kasih kendor dah pasti dibantuin nyomblangin kok ama bang Rian n Nayra 🤭🤭🤭
Eva Karmita
waaahh ketemu camer ni mbak Jihan semoga mama Kiara merestui dan mendukung mas Ai untuk mempersunting mbak Jihan tapi jangan keburu buru ya ma pelan" saja yang penting pasti 😍🥰🤭
Eva Karmita
sombong kamu Fahmi kamu pikir mantan istrimu itu cuma bisa jadi babu apa seperti yg kamu lihat hari" waktu masih di rumah mu 😤😏 sorry ya itu dulu waktu masih jadi wanita bodoh masih bucin sama kamu tapi sekarang Mbak Jihan udah berubah menjadi wanita mandiri pintar sampai" mas dokter terpesona dengan pandangan pertama 😍❤️ , teruntuk kamu Fahmi nikmati aja semuanya sebelum kamu terpuruk di cabut nikmat dari Allah dipecat jadi pengangguran dan punya anak idiot dan si pelakon ningali kamu pas sudah kere"nya setelah itu jangan harap ada simpati dari mbak Jihan biar kamu ngesot ketanah , guling" kek ora urus no comen masa bodoh pokoknya no pikir no debat nikmati saja sendiri wkwkwk 👻😂😂😂😂😂
Eva Karmita: apa ...🤣🤣🤣🤣
Nurlinda: udah dijawab Mak soalnya /Hey/
total 4 replies
Ilfa Yarni
apakah Aidan direstui?covernya bagus kok thor
Heri Wibowo
Terima kasih double update-nya Kak, semoga retensi tetap lancar jaya.
Nurlinda: amiin /Kiss/
total 1 replies
Suren
apakah ibu nya Aidan tdk menyukai atw setuju dg Jihan. jgn lah thour😁😆
Sugiharti Rusli
waduh bagaimana nanti tanggapan kedua ortu Aidan setelah ketemu langsung sama Jihan,,,
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Nurlinda: terima kasih kk
total 1 replies
kaylla salsabella
semua aidan
Deuis Lina
semangat bang Aidan untuk mengambil hati Jihan pelan2 aja
Ilfa Yarni
Sambong sekali kau Fahmi semoga kau dipecat vano setelah kau menikah LG dgn sesama karyawan
Sugiharti Rusli
tapi bagus deh keluarga Aidan yang notabene masih saudara sepupunya, ga pernah memandang orang dari kedudukan nya dan mereka mendukung kalo hal itu baik buat masa depan sepupunya,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!