Gagal menikah yang kedua kalinya membuat Raisa Marwa memberanikan diri melamar Satria Langit Bos dikantornya yang terkenal playboy.
Bagaimana perasaan Satria?
Bagaimana juga dengan kekasihnya Satria yang bernama Rega?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31
Gerimis masih terus mengguyur kota J dipagi hari,hari ini aktifitas sudah mulai kembali seperti sedia kala,meski sibuk dengan Abai dan Lala tidak pernah sekali saja Raisa tidak menyiapkan sarapan,meski ada banyak pembantu dirumahnya Raisa tetap menyiapakan untuk Lala dan Satria.
Abai sudah bersama Mami saat Raisa sibuk didapur,Satria keluar dari kamarnya dengan pakaian siap kekantor.Sekian lama tidak memakai dasi rasanya begitu sulit dilakukan sendiri.
"Sa,bisa bantu sebentar."kata Satria meminta tolong
"Apa Mas?"tanya Raisa
"Sini sebentar."jawab Satria
Raisa melenggang begitu saja setelah menyiapkan semua dimeja makan,Satria menunjuk dasinya yang tidak bisa rapi,Raisa membantu memasang dengan menarik lebih kencang.
"Gak gitu juga kali."canda Satria
"Abisnya,modus sih."kata Raisa menahan tawa
"Sayang,bisa antar aku."kata Satria dengan mesra
Raisa mundur beberapa langkah dengan kedua tangan dilipat didada,dia melihat kearah suaminya dengan senyum dan beberapa kali gelengan kepala.
"Terus setelah sampai aku gak boleh pulang?"tanya Satria
"Maksudku begitu."jawab Satria
"Udah ah,ayo makan aku lapar."kata Raisa
Lala,dan Papi sudah menunggu sementara Mami masih bersama cucunya.Rama dan Tamara juga turut bergabung bersama,wajah Tamara masih pucat karena merasa mual dipagi hari.
"Kak wajahmu pucat sekali."kata Satria
"Iya Kak,apa gak bisa makan sesuatu?"tanya Raisa
"Aku pingin makan sedikit pedas apa boleh?"tanya Tamara
"Makan aja Ra,dikit-dikit daripada kosong perutnya."jawab Mami
"Apa boleh Mam?"tanya Rama
"Mami dulu juga gitu,semua baik-baik saja.Tuh hasilnya sama itu."kata Mami menunjuk Satria dan Tamara
Tamara minta sama Bi Minah untuk memasak masakan pedas,Satria pamit setelah selesai sarapan,Raisa mengantar Satria keluar namun Satria melupakan sesuatu dan dia kembali menemui Tamara.
"Kak,siapa pengganti Sean?"tanya Satria
"Randi,kerjanya bagus banget."jawab Tamara
"Mas Rama gak pergi?"tanya Satria
"Kami mau kedokter Sat."jawab Rama
Satria hanya mengangguk dan berjalan kembali keluar,Lala mengikuti dibelakang dan menghampiri Raisa,wajahnya sangat manyun karena Satria tidak sempat menyapanya.
"Papi."panggil Lala
"Apa sayang."jawab Satria
"Papi mau kemana?"tanya Lala
"Papi harus kembali kerja nak,Lala baik-baik dirumah ya."pesan Satria
Lala dan Raisa melambaikan tangan,melihat mobil Satria berjalan sampai menghilang dibalik tembok dan pagar besi.
Lala menggandeng Raisa masuk kerumah,kembali duduk dimeja makan dan menghabiskan sarapannya.Raisa melihat perkembangan Lala hanya tersenyum,gadis mungil yang pertama kali dilihat ditepi pantai dulunya sangat manja,namun Raisa dan Satria berhasil mendidiknya dengan baik.
"Mami,Lala sudah selesai.Apa boleh menemani adik Abai?"tanya Lala
"Iya sayang."jawab Raisa
Lala meninggalkan meja makan,Raisa masih melanjutkan sarapannya sendiri karena Papi sudah selesai dan Tamara meminta sarapan dikamar.
****
Satria sampai dikantor tanpa memberitahu sebelumnya,karyawannya terkejut karena posisi Presdir kembali dipegang oleh Satria.Saat masuk ruangan Randi langsung menyiapkan semua berkas yang sudah menumpuk dimejanya.
"Pagi Pak."sapa Randi
"Pagi."jawab Satria
"Semua tinggal ditanda tangai Pak,setelah coffe break kita ada meeting bersama pimpinan."kata Randi
"Iya,terimakasih banyak.Ran,bisa tidak kamu tinggal dirumah menggantikan Sean?"tanya Satria
"Bisa Pak."jawab Randi
Satria menangguk dan melanjutkan pekerjaannya,Randi keluar karena masih ada beberapa berkas yang belum sampai dimejanya.Gadis menemuinya dengan setumpuk kerjaan yang sudah diselesaikannya.
"Makasih Dis."kata Randi
"Yoi.Mas jadi Presdir kita sudah kembali ya?"tanya Gadis
"He hem."jawab Randi
"Kamu dapat bonus ya?"tanya Gadis
"Tidak,aku diminta tinggal dirumahnya menggantikan Pak Sean."jawab Randi
"Ah begitu,selamat ya akhirnya kamu menjadi asisten sepenuhnya.
Randi tersenyum kepada Gadis,dia orang pertama yang memberi selamat,padahal pekerjaannya bisa dua kali lipat melelahkan,mungkin juga Presdir sudah memperhitungkan mengapa harus tinggal dirumahnya.
Hari berjalan dengan begitu cepat,tanpa terasa sudah waktunya jam kantor usai mungkin karena hujan yang membuat waktu cepat berlalu.
"Ran,kamu bisa pindah malam ini?"tanya Satria
"Bisa Pak."jawab Randi
"Bawa ini,ambil barang-barangmu."kata Satria menyerahkan kunci mobilnya
"Saya bawa mobil Presdir?"tanya Randi
"Kenapa?jangan bilang kamu gak bisa nyetir?"tanya Satria
Randi menerima kunci mobil dengan wajah bengong,rasanya masih belum percaya bisa membawa mobil milik Presdir,dulu hanya angan-angan saja bahkan mendekati juga tidak berani.
Satria menghubungi seseorang,dia masih menunggu diruangannya ternyata dia memesan taxi online,karena mobilnya dibawa Randi
Suasana kantor sudah sepi saat taxi yang dipesan Satria kembali menghubunginya,tanpa menunggu lagi Satria bergegas meninggalkan ruangannya.
****
Disudut kota lain hujan juga masih setia menamani hari,bahkan sudah beberapa hari.Terlihat disebuah ruang dua orang yang sepertinya sedang menjalani kehidupan dengan membuka lembaran baru.Sean dan Isna selalu bersama setiap jam pulang kerja,mereka terkadang saling menunggu siapa yang belum selesai bekerja.
"Sean,tumben kamu lama banget?"tanya Isna
"Entahlah,rasanya hari ini sangat malas."jawab Sean
"Apa kamu sakit?"tanya Isna
"Tidak,hanya malas saja."jawab Sean
"Boleh aku mampir?biar aku masak untukmu."tanya Isna
Sean tersenyum mendengarnya,rasanya langsung semangat.Isna yang sebelumnya gadis yang keras kepala kini menjadi lebih kalem dan lembut,entah apa yang merubahnya Sean tidak berani bertanya
Sean merapikan semua yang berserakan dan berantakan,dia melangkah keluar disusul Isna.
"Pak,kamu baik-baik saja?"tanya Isna tidak yakin
"Entahlah,bisakah kamu pindah kesini?"tanya Sean
"Tentu saja."jawab Isna
Sean dan Isna pindah tempat,saat perjalanan mereka hanya diam tidak ada percakapan,sesekali Sean mengucap itu juga hanya bilang belok kanan dan kiri.
Sampai diapartemen Sean langsung menghempaskan tubuhnya disofa sementara Isna langsung membuka kulkas dan mengeluarkan apa yang ada didalam,makan makanan berkuah mungkin bisa membuat Sean kembali bertenaga.
"Pak,bangun.Makanan sudah siap."kata Isna mengguncang tubuh Sean
Sean tidak bergerak sedikitpun hanya tangannya yang tiba-tiba meraih tangan Isna dan meletakkan didadanya.
Isna berusaha menarik kembali tangannya namun tenaga Sean lebih kuat meski sebenarnya terlihat letih,tidak lama kemudian Sean bangun tangannya masih menggenggam tangan Isna,wajah Isna merah sudah seperti kepiting rebus.
"Is,ayo kita menikah."ajak Sean
"Jangan bercanda."kata Isna menarik tangannya dan berdiri namun Sean kembali menarik sampai Isna terduduk dipangkuan Sean.
****
Randi hanya membawa barang seperlunya,dia masih bisa mengambilnya esok hari,hari ini sudah menghubungi kedua orang tuanya bahwa dia sudah mendapatkan kepercayaan sepenuhnya dari perusahaan Langit.
Hai pembaca setia...❤️
Setelah masalah dengan para mantan-mantan usai apakah masih ada godaan lain yang mewarnai kehidupan Satria?
Masih bingung juga nih sama Randi,kira -kira dia bisa dipercaya atau tidak?
Makasih yang sudah mengikuti jalan ceritanya,jangan lupa tinggalkan jejak.