NovelToon NovelToon
Xu Yiran

Xu Yiran

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Dunia Lain / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: YanYan.

Xu Yiran, seorang pemuda lumpuh di bumi yang hanya bisa bermimpi menjadi petarung MMA, mendapati hidupnya berakhir tragis dalam sebuah kecelakaan. Namun, takdir membawanya terlahir kembali di dunia brutal di mana kekuatan adalah segalanya. Ia terbangun di tubuh pemuda lain bernama Xu Yiran, satu-satunya yang tersisa dari pembantaian desanya oleh Sekte Seribu Bunga. Dipenuhi dendam dan tekad baja, Xu Yiran memanfaatkan pengetahuan seni bela diri modernnya untuk menciptakan gaya bertarung unik dalam kultivasi. Dengan setiap langkah, ia mendekati balas dendam dan memulai perjalanan menjadi penguasa dunia yang tak tertandingi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Interogasi

Di kediaman Guan Wei, suasana tegang perlahan mencair. Guan Lian telah dibawa ke kamarnya untuk beristirahat, sementara Guan Wei menjamu Xu Yiran di aula utama. Di meja besar itu, Guan Wei duduk dengan penuh penghormatan kepada tamunya.

“Aku harus mengakui,” kata Guan Wei sambil menuangkan teh untuk Xu Yiran, “bahwa aku tidak pernah melihat seseorang sepertimu. Kemampuanmu jauh melampaui usiamu. Jika kau tidak keberatan, bisakah aku tahu siapa namamu?”

“Xu Yiran,” jawabnya singkat, mengambil cangkir teh tanpa basa-basi.

“Xu Yiran…” Guan Wei mengulang nama itu, merenung sejenak. “Jika kau bersedia, aku akan senang membentuk hubungan baik denganmu. Orang sepertimu adalah sekutu yang sangat berharga.”

Xu Yiran hanya menatapnya, lalu berkata, “Aku bukan orang yang suka terikat. Tapi kita lihat saja nanti.”

Guan Wei tersenyum tipis, tampak puas dengan jawaban itu. “Baiklah. Untuk saat ini, kota ini adalah tempat perlindungan bagimu.”

Di sudut aula, Yu Meihua duduk di lantai, tangan dan kakinya terikat dengan rantai khusus. Wajahnya gelap, penuh kebencian, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa.

Xu Yiran akhirnya berdiri, menatap langsung ke arah Yu Meihua. “Kita punya banyak hal untuk dibicarakan, bukan?” katanya dengan nada dingin.

Yu Meihua mendongak, menatapnya dengan tajam. Namun, ada sedikit kilatan ketakutan dalam matanya. Dia tahu, tidak ada jalan keluar dari pemuda ini.

***

Di ruang bawah tanah kediaman Guan Wei, suasana begitu mencekam. Cahaya obor bergetar di dinding batu, menampilkan bayangan suram Xu Yiran yang berdiri tegap di depan Yu Meihua. Wanita itu tampak babak belur, dengan luka-luka di sekujur tubuhnya. Rambutnya yang acak-acakan menutupi wajahnya, namun tatapan matanya masih penuh dengan kebencian dan kesombongan.

“Bicara,” Xu Yiran memerintah dengan nada dingin, sembari menatap lurus ke arah Yu Meihua. “Katakan di mana Luo Feiyan dan sekte Seribu Bungamu.”

Yu Meihua tertawa kecil meski suaranya lemah. “Kau pikir aku akan membocorkan apa pun? Sekte kami mungkin telah kehilangan aku dan bawahan lainnya, tapi kau tidak akan pernah menemukan Luo Feiyan. Dia jauh di atasmu, bocah.”

Xu Yiran mendengus. Dengan kecepatan luar biasa, dia mengayunkan tinjunya ke dada Yu Meihua. Pukulan itu cukup untuk membuat darah mengalir dari sudut bibirnya, tapi Xu Yiran tidak berhenti di situ. Dia menekan titik-titik akupunktur di tubuhnya, menyebabkan rasa sakit luar biasa yang membuat wanita itu mengerang.

“Aku tidak suka membuang waktu,” ujar Xu Yiran dengan nada dingin. “Kau tahu apa yang kucari, dan aku punya semua waktu di dunia untuk memaksamu bicara.”

Yu Meihua tersenyum sinis, meski wajahnya pucat karena rasa sakit. “Siksa aku sebanyak yang kau mau, aku tidak akan mengkhianati sekteku. Kau tidak tahu dengan siapa kau berurusan, Xu Yiran.”

Xu Yiran terdiam sejenak, lalu menatapnya dengan tajam. Dengan gerakan cepat, dia menghunus pisau kecil dari pinggangnya dan memotong bagian bawah lengan Yu Meihua. Wanita itu menahan erangan, menggigit bibirnya hingga berdarah.

“Katakan, di mana Luo Feiyan?”

Yu Meihua tetap diam, hanya menatap Xu Yiran dengan tatapan penuh kebencian. Wajahnya menunjukkan tekad yang tak tergoyahkan, seolah rasa sakit fisik tidak ada artinya dibandingkan kesetiaannya kepada sekte.

Guan Wei yang mengamati dari sudut ruangan mulai merasa gelisah. Dia tahu bahwa Xu Yiran lebih kejam daripada yang dia perkirakan, tapi penguasa kota itu tidak menyela. Dia memahami pentingnya informasi itu, terutama jika menyangkut sekte Seribu Bunga.

“Aku kagum,” Xu Yiran akhirnya berkata, suaranya dingin. “Kesetiaanmu pada sektemu sangat kuat. Tapi kau tahu, aku lebih sabar daripada yang kau kira.”

Dia berbalik, melangkah menjauh dari Yu Meihua. Namun, tepat saat dia hendak meninggalkan ruangan, dia berhenti. “Aku akan membiarkanmu berpikir sejenak,” katanya tanpa menoleh. “Tapi ingat, setiap detik yang kau sia-siakan hanya akan memperburuk nasibmu.”

Xu Yiran melangkah keluar, meninggalkan Yu Meihua dalam kesunyian. Guan Wei menyusulnya di luar ruangan, terlihat ragu. “Apa kau yakin dia akan bicara?”

Xu Yiran memandangnya dengan tatapan tenang. “Tidak ada orang yang tidak bisa dihancurkan. Aku hanya perlu metode yang tepat.”

Guan Wei mengangguk meski tampak ragu. “Jika kau membutuhkan apa pun, aku akan memberikannya. Putriku aman karena kau, dan aku berhutang padamu.”

Xu Yiran hanya mengangguk dan melangkah pergi, meninggalkan Guan Wei dalam kebingungan dan rasa hormat yang semakin mendalam terhadap pemuda itu.

Di dalam ruangan, Yu Meihua menatap ke lantai dengan napas berat. Tubuhnya gemetar karena rasa sakit, tapi pikirannya tetap jernih. Dia tahu, Luo Feiyan tidak akan mudah ditemukan. Dan dia yakin, selama dia tetap diam, sektenya akan memiliki waktu untuk mempersiapkan langkah berikutnya.

Namun, di sudut pikirannya, ada sedikit ketakutan. Xu Yiran bukan orang biasa, dan dia sadar, jika dibiarkan, pria itu mungkin menjadi ancaman besar bagi sekte Seribu Bunga.

***

kali ini Xu Yiran berencana untuk menggunakan metode yang berbeda. Berdasarkan ingatannya dari film yang dulu dia tonton, yang berfokus pada seni interogasi psikologis, Xu Yiran tahu bahwa terkadang tidak perlu menggunakan kekerasan fisik untuk memecahkan keteguhan hati seseorang. Seiring waktu, ia belajar bahwa kelemahan seseorang dapat ditemukan dalam tekanan mental dan kebingungan yang disebabkan oleh permainan pikiran.

Dengan langkah pelan, Xu Yiran mendekati Yu Meihua. "Kau tahu, aku bukan orang yang suka menyiksa hanya untuk mendapatkan informasi. Aku hanya ingin tahu satu hal yang sangat penting. Lokasi Sekte Seribu Bunga."

Yu Meihua tidak mengatakan apa-apa, hanya mengalihkan pandangannya, berusaha tetap tenang meskipun jelas terlihat rasa sakit dan keputusasaannya.

Xu Yiran melanjutkan dengan nada lebih lembut, "Kau mungkin berpikir jika kau bertahan, mereka akan datang untuk menyelamatkanmu, bukan? Tapi tahukah kau, aku bisa menghancurkan semua yang kau percayai. Sekalian menghapus jejak sekte yang kau lindungi."

Suara Xu Yiran semakin tajam, menekan pikiran Yu Meihua yang mulai ragu-ragu. Xu Yiran kemudian duduk di hadapan Yu Meihua dan berkata, “Kau tahu, meskipun aku bisa membunuhmu dan semua orang di sekitarmu, itu bukan yang aku inginkan. Yang aku butuhkan hanyalah informasi tentang keberadaan mereka. Sekali aku mendapatkannya, aku akan pergi, dan kau bisa hidup—jika kau bisa terus bersembunyi dari mereka.”

Mata Yu Meihua berkilat, dan meskipun dia berusaha keras untuk mempertahankan ketegarannya, Xu Yiran bisa melihat keraguan mulai tumbuh di dalam dirinya. Dia tahu Yu Meihua sangat berharga bagi sekte itu, tetapi tekanan mental dan pengaruh dari kata-kata Xu Yiran perlahan-lahan mengikis pertahanannya.

Akhirnya, setelah beberapa detik yang panjang, Yu Meihua membuka mulutnya, "Selatan Kekaisaran Qing... di wilayah yang tersembunyi, jauh dari pengawasan. Itu yang bisa aku berikan padamu... tidak lebih."

Xu Yiran menatapnya dengan serius. "Apa yang ada di sana?" tanyanya.

Yu Meihua hanya bisa menatap Xu Yiran dengan penuh kebencian dan berkata, "Aku tidak tahu... hanya itu yang aku bisa beri. Pergilah ke sana jika kau ingin tahu lebih banyak."

Xu Yiran memandang Yu Meihua dalam diam, menganalisis setiap kata yang keluar dari mulutnya. Itu bukan informasi yang dia inginkan sepenuhnya, tetapi cukup untuk mengarahkannya. Wilayah selatan Kekaisaran Qing. Xu Yiran tahu itu adalah langkah pertama untuk mengetahui lebih lanjut tentang Sekte Seribu Bunga.

Dia berdiri dan melangkah menuju pintu, kemudian berbalik lagi ke arah Yu Meihua. "Terima kasih untuk informasi yang kau berikan," katanya, meskipun suaranya datar. Dengan gerakan cepat, Xu Yiran keluar dari ruangan bawah tanah itu, memikirkan langkah selanjutnya.

1
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih mantaaap
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih
Ardi Provision
lambang dajal ya thoor😂😂😂
saniscara patriawuha.
sikatttt manggg xuuuu....
Anonymous
mantap, lanjut thor.
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih mantaaap
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!