NovelToon NovelToon
Mysterious Girl

Mysterious Girl

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Genius / Murid Genius / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kegiatan Olahraga Serba Bisa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:308.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: AzaleaHazel

Achassia Alora adalah gadis misterius yang selalu menutupi identitasnya. Bahkan hampir semua orang di sekolahnya belum pernah melihat wajahnya kecuali beberapa guru dan kedua sahabatnya. Gadis yang di anggap miskin sebenarnya adalah cucu dari keluarga kaya raya yang terbuang. Begitu banyak rahasia yang ia sembunyikan, bahkan dari ibunya sendiri.


Setelah bertahun-tahun ia hidup tenang bersama ibunya, sang Kakek kembali datang dalam kehidupan mereka dan memburunya untuk kepentingan bisnisnya. Tentu saja Achassia selalu menghindar dengan cara apapun agar tidak tertangkap oleh Kakeknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AzaleaHazel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

Karena masih belum percaya jika ia sekarang benar-benar mempunyai adik, Arkan keluar dari kamarnya untuk melihat kamar di sebelah kamarnya. Sagara bilang itu kamar Cia. Tidak sadar ia sampai melompat senang karena benar-benar memiliki adik perempuan.

Saat masuk ke kamar Cia, Arkan langsung di sambut para boneka milik Cia. Cowok itu menggelengkan kepalanya melihat beberapa boneka yang di tata rapi di atas sofa.

"Lucu banget sih, masa bonekanya di dudukin di sofa." Ucap Arkan terkekeh.

Setelah mengelilingi kamar ini, Arkan tidak menemukan satu foto pun, ia jadi semakin penasaran bagaimana wajah adik barunya. Sudah puas melihat kamar Cia, Arkan kembali ke kamarnya. Tidak lupa ia juga mengambil foto kamar Cia sebagai bukti untuk di tunjukkan pada teman-temannya besok.

...🍃🍃🍃🍃🍃...

Achassia baru keluar dari kamarnya, sebenarnya ia masih mengantuk karena semalam begitu melelahkan. Apalagi saat Kainoa dan teman-temannya datang ke cafe Mama-nya, itu sangat membuatnya terkejut sampai lelah memikirkan hal itu. Belum lagi masalah Alin, entah apa yang akan gadis itu perbuatan padanya nanti.

"Are you okay?" Tanya Isvara melihat kedatangan putrinya yang tampak lesu.

Acha mendudukkan dirinya di kursi meja makan. "Emm." Gumamnya tidak begitu jelas.

Isvara melihat gadis itu menguap beberapa kali. "Kok masih ngantuk gitu?" Tanyanya.

Acha menggeleng. "Nggak tau, nanti juga ilang sendiri ngantuknya." Jawabnya menjatuhkan kepalanya di meja.

Isvara meletakkan sepiring makanan di depan gadis itu. "Ada-ada aja. Yaudah, cepet makan sarapannya." Suruhnya.

Achassia mengangguk, ia langsung memakan sarapannya. Jika tidak, Isvara akan memarahinya karena ini sudah hampir jam 7. Setelah sarapan gadis itu langsung pergi ke sekolah. Dalam perjalanan, ia sama sekali tidak semangat, tapi jika di ingat kembali, biasanya juga tidak pernah semangat.

Setibanya di sekolah, ia melihat geng Kainoa berjalan di depannya. Acha mendekat, ia menarik-narik ujung jaket Arkan seperti anak kecil, membuat cowok itu berhenti.

Arkan tersenyum kecil. "Kenapa, Ca?" Tanya Arkan pada gadis itu. Keempat temannya juga ikut menoleh kearah Acha bagitu Arkan menyebut namanya.

"Jaket Lo belum gue cuci, besok aja gue balikin." Kata Acha memberitahu, mungkin karena lelah dengan pikirannya ia sampai melupakan jaket Arkan yang ia bawa kemarin.

Arkan tersenyum seraya menepuk pucuk kepala gadis itu. "Kirain ada apa. Kalau Lo mau, nggak di balikin juga gapapa kok." Kata Arkan yang di balas gelengan dari Acha.

Arkan mengerutkan keningnya, ia menyadari jika ada yang berbeda dari gadis ini. Ia melihat Acha yang tampak lesu. Meskipun terlihat tidak ada bedanya sama sekali dari biasanya.

"Kok lesu gitu?" Tanya Arkan.

Acha menggeleng. "Gue duluan." Ucapnya lesu.

Kelima cowok itu menatap kepergian Achassia. Sepanjang jalan gadis itu hanya menunduk, sampai tubuhnya tidak terlihat lagi dari pandangan mereka.

"Tuh anak kaya lagi banyak pikiran nggak sih?" Tanya Chaziel membuat mereka berempat mengangguk setuju.

"Ada masalah kali." Kata Bumi mengendikkan bahunya.

"Yakin sih gue kalau Alin bakal bully dia." Ucap Gavin.

Kainoa mengerutkan alisnya. "Maksud Lo?" Tanyanya tidak mengerti.

Gavin mengambil nafas dalam-dalam lebih dulu. "Ya pikir aja, tiap hari Alin usaha ngajak Lo ngomong tapi nggak Lo sahutin, ehh pas Acha lewat malah Lo tanyain mau kemana, mana Lo pake megang tangannya lagi." Jelasnya panjang lebar.

"Awasin aja dulu. Lagian Acha keliatannya juga bukan cewek lemah." Sahut Chaziel membuat mereka mengangguk setuju.

Mereka melanjutkan langkahnya untuk pergi ke kelas, Chaziel beberapa kali memperhatikan Arkan, hari ini temannya itu tampak aneh karena terus-terusan tersenyum sejak datang tadi. Lebih baik ia tanyakan nanti saja saat di kelas.

Setibanya mereka di kelas, Chaziel tidak langsung bertanya pada Arkan. Ia memperhatikan Arkan lagi, masih sama. Temannya itu masih senyum-senyum sendiri, karena sudah tidak tahan ia mendekat kearah Arkan.

"Lo kenapa sih? Dari tadi senyum-senyum mulu." Tanya Chaziel sudah tidak tahan melihat tingkah Arkan yang terus saja tersenyum tidak jelas.

"Kirain gue aja yang sadar." Sahut Gavin, sejak tadi ia juga memperhatikan Arkan.

"Gila Lo?" Tanya Bumi melirik aneh kearah Arkan.

"Tiba-tiba apa?" Tanya Arkan membuat mereka semua menatapnya aneh.

Daritadi mereka bertanya padanya, tapi tidak ada satupun yang di jawab. Sekarang ia malah balik bertanya, tentu saja keempat temannya menatapnya aneh. Apalagi peryataan tidak jelas.

"Tiba-tiba Lo ga jelas." Ucap Chaziel bergidik ngeri melihat tingkah aneh Arkan.

"Tiba-tiba Lo aneh." Sahut Gavin.

"Tiba-tiba gue punya adek woyyy!!!" Ucap Arkan heboh, ia sampai menggebrak mejanya karena senang.

Kainoa, Bumi, Chaziel dan Gavin langsung terdiam mendengar ucapan Arkan. Sepertinya Arkan memang aneh hari ini, mereka tau jika Arkan memang menginginkan adik perempuan, tapi tidak harus seperti ini juga kan? Tanya mereka dalam hati.

Chaziel menghela nafas. "Masalah ginian bukan buat becandaan, Kan." Ucapnya merasa prihatin, ia menganggap Arkan hanya mengada-ada saja.

"Ya kali kemarin Lo bilang pengen adek, terus tiba-tiba sekarang udah punya aja." Sahut Gavin.

"Beneran njir, ya kali gue becanda." Ucap Arkan sedikit kesal, tapi ia sudah menduga hal ini akan terjadi.

"Ngomong yang bener." Kata Kainoa membuat Arkan mengangguk.

"Semalem gue pulang ke rumah utama, terus gue di kasih tau kalau punya adek." Jelas Arkan membuat mereka mengerutkan keningnya, bukankah orang tua Arkan selalu sibuk dengan pekerjaannya.

"Anak nyokap bokap Lo?" Tanya Chaziel.

Arkan menggeleng. "Om gue." Ucapnya memberitahu.

"Bukannya Om Lo duda ya?" Tanya Gavin, tentu saja mereka tau. Lagipula siapa yang tidak mengenal Sagara Zavier? Bahkan orang tua mereka pernah terlibat kerja sama dengan pria itu.

Arkan mengangguk. "Ya bukan anak kandungnya sih, tapi tetep aja gue seneng beneran punya adek." jelasnya.

"Anak angkat maksud Lo?" Tanya Bumi.

Arkan menggeleng. "Kata Oma, Om gue mau nikahin Mama-nya adek baru gue." Ucapnya.

"Adek gue adek gue mulu dari tadi. Emang nggak punya nama?" Kesal Gavin, ia jadi bingung karena Arkan terus menyebutnya adik terus-terusan.

Arkan tertawa mendengar gerutuan Gavin. "Oh iya gue lupa. Namanya Cia, usianya cuma beda beberapa bulan sama gue." Ucapnya memberitahu.

"Berarti SMA dong?" Tanya Chaziel membuat Arkan mengangguk membenarkan.

"Ahh nggak percaya gue, Lo ngibul kan?" Kata Gavin, lagipula mana bisa keinginan Arkan terwujud hanya dalam beberapa jam.

Arkan menghela nafas sebelum mengeluarkan bukti yang sudah ia siapkan. Ia memperlihatkan foto kamar Cia yang di ambil semalam, teman-temannya menatap tidak mengerti saat Arkan menunjukkan foto itu.

Gavin menggaruk kepalanya. "Apaan?" Tanyanya tidak mengerti.

"Ini kamar Cia, semalem sengaja gue foto buat di jadiin bukti ke kalian." Ucap Arkan mendengus.

"Kalau masih nggak percaya kalian dateng aja ke rumah utama gue." Lanjut Arkan karena ia sudah malas menjelaskan pada mereka.

Kainoa, Bumi dan Chaziel memikirkan kembali cerita Arkan. Sulit untuk tidak mempercayai Arkan, karena dia tidak suka berbohong. Beda lagi jika Gavin yang bicara, mereka tidak akan bisa mudah percaya. Setelah beberapa saat berpikir, mereka bertiga percaya pada cerita Arkan dan ikut senang karena keinginan temannya itu benar-benar jadi kenyataan.

1
See SS008
sangat menarik
Arryanti Ar
kenapa sampe sekarang gak ada notif up nya ya thor...
Imas Suryani
Luar biasa
#ayu.kurniaa_
.
Alejandra
🥰🥰🥰🥰🥰
Reka Cantika
lanjut
Ri
bener2 saraf tu alin2 terlalu pede
kr_ka
gw kira sifatnya bakal lurus gitu aja, ternyata...
Ri
moments yang g bisa di ulang lagi
Sean71
thor perbanyak dong up nya🥺🥺🥺
Sakura 💚🤍
jangan lama ya update nya hehehe
Sakura 💚🤍
semangat thor
Nurmala_Neen
🙌
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Yeeee komen pertama ... 😂🤣🤣🤣🤣 kasian anya ma luna
Hasmi Asmi
di tunggu up nya ya
Reka Cantika
lanjut
Erna Ismail
Luar biasa
Emy Bundanya Aisyah
ditunggu kelanjutannya ya thor 😍, smngat...smoga thn baru, othor jd lbh sering update dan banyakin up nya 😀😀🥳🥳, sehat selalu thor
Sean71
akhirnya up juga ni author,,,,,, kemana aja nih beberapa hari ini ko jadi jarang up ya🤔🤔
ANI SAHRINIDA PUTRI
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!