Patah hati karena dikhianati oleh tunangan dan adik tirinya, Jiang Shuyi memutuskan untuk membalas dendam dengan meniduri pria perkasa yang dia temukan di club malam.
Ternyata, pria itu adalah paman sang tunangan, sekaligus penguasa kota ....
Bagaimana kelanjutan kisah Jiang Shuyi dengan tunangan dan sang paman?
Apakah Jiang Shuyi bersedia memaafkan tunangannya dan melupakan malam indah bersama 'Paman Perkasa' itu?
Simak kelanjutannya hanya di sini, ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Itu Tidak Sopan!
Jiang Shuyi terdiam untuk sesaat, sebelum akhirnya berkata dengan murung. "Aku akan menikah sebulan lagi, tapi baj*ngan itu berselingkuh dengan adikku."
Lu Zhiming mengangkat wajahnya, menatap Jiang Shuyi yang membalasnya dengan berani.
"Karena kamu bersedia, maka kita menikah saja hari ini," kata Jiang Shuyi tanpa beban pikiran.
Tanpa melepaskan pandangannya dari netra Jiang Shuyi yang berk*but, Lu Zhiming berbicara kepada asistennya. "Siapkan mobil, kita pergi ke Biro Urusan Sipil sekarang!"
"Biro Urusan Sipil sudah tidak bekerja," kata Asisten Han dengan tenang dan wajah datar andalannya.
Kantor pemerintahan mana yang masih buka hampir tengah malam begini?
Lu Zhiming sudah menggendong t*b*h Jiang Shuyi, dia berbicara dengan tak acuh. "Biarkan mereka bekerja lembur."
Asisten Han menelan saliva, dia hampir lupa bahwa bosnya adalah Penguasa Kota Harapan.
Orang g*la mana yang berani menolaknya?
Meski sedang t*dur atau bahkan tengah berm*sraan dengan pasangan masing-masing, mereka harus berhenti hanya untuk mel*yani Lu Zhiming.
Pada akhirnya, Asisten Han hanya bisa membuat keributan dengan menghubungi kantor Biro Urusan Sipil, lalu mengekori Lu Zhiming yang membawa Jiang Shuyi masuk ke dalam mobil.
Jiang Shuyi duduk di samping Lu Zhiming yang hanya berdiam diri, tidak bisa dipastikan apa yang ada di dalam pikiran pria itu.
"Kenapa kamu melakukan ini di usia yang begitu muda?" Jiang Shuyi menatap Lu Zhiming dengan rasa ingin tahu dan penuh minat.
Lu Zhiming menyentuh keningnya yang tiba-tiba berdenyut, dia tidak menduga Jiang Shuyi akan menganggapnya sebagai 'pria malam'.
"Tidak masalah, yang penting kamu dalam keadaan sehat." Jiang Shuyi tidak peduli dengan alasan Lu Zhiming, dia hanya ingin mencari seorang pria yang sehat untuk dit*duri.
Tidak peduli pria itu miskin atau bahkan g*golo sekalipun, dia sanggup menghidupinya.
"Jangan khawatir." Jiang Shuyi memb*lai wajah mulus Lu Zhiming dan berkata dengan mengg*da. "Kakak akan menjagamu dengan baik."
Lu Zhiming tak bergeming, dia hanya melirik Jiang Shuyi sekilas, lalu menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
Untuk pertama kalinya, Lu Zhiming merasa waktu berlalu sangat lambat dan kinerja Asisten Han dalam mengurus masalah pernikahannya juga agak lamban.
Dia sudah tidak sabar dan ingin segera menikmati hidangan lezat di sampingnya yang tidak berhenti menggodanya.
"Kenapa kamu diam saja? Itu tidak sopan!" Jiang Shuyi cemberut, dia mengangkat t*b*hnya dan duduk di atas pangkuan Lu Zhiming dengan kedua paha terbuka. "Kakak sedang bicara denganmu."
Lu Zhiming menelan salivanya dengan susah payah seolah-olah ada bongkahan batu yang menghalangi, sementara daging kecil di bawah sana telah mengeras dan meronta-ronta ingin dilepaskan.
'Wanita ini ... lihat saja bagaimana aku mengurusmu nanti.' Lu Zhiming menggeram di dalam hati, sementara tatapannya menyapu Jiang Shuyi dan netra gelapnya berhenti tepat pada bel*han rok yang memperlihatkan paha mulus Jiang Shuyi.
Melihat kembali pakaian yang dikenakan Jiang Shuyi, Lu Zhiming merasa itu pasti akan mempermudah perbuatan baiknya.
Entah menurunkan kedua tali spageti dari kedua baju Jiang Shuyi dan menyingkap roknya yang terbelah ke atas, atau bahkan mer0bek semua kain di tubuh wanita itu secara paksa ....
Lu Zhiming tidak sanggup lagi memikirkannya, dia ingin segera mempraktekkan imajinasi l*ar tentang Jiang Shuyi yang selama ini menghantui pikirannya.
'Shuyi.' Lu Zhiming menggeram di dalam hati sambil mendongak dan menutup matanya rapat-rapat.
Jiang Shuyi tidak menyadari bahwa tindakannya itu membuat Lu Zhiming hampir menggila karena harus menahan diri untuk tidak men*rkamnya saat itu juga.
Jiang Shuyi memb*lai wajah Lu Zhiming, jari mulusnya mer*yap meny*ntuh leh*r pria itu yang tampak turun naik dan sangat mengg*da.
Ketika tangan Jiang Shuyi bergerak turun semakin ke bawah dan hampir meny*ntuh yang seharusnya tidak dis*ntuh, Lu Zhiming segera membuka mata dan menggenggam tangan wanita itu sambil berkata dengan suara serak. "Tahukah kamu apa yang kamu lakukan?"
Dia sudah berusaha menahan diri, tetapi Jiang Shuyi lagi dan lagi meruntuhkan pertahanannya.
Berada di dekat Jiang Shuyi, Lu Zhiming tidak tahu bisa menahan diri berapa lama lagi.
"Aku tahu, ayo kita periksa barangnya," kata Jiang Shuyi tanpa beban seolah-olah tidak sedang membicarakan hal-hal nyeleneh.
"Sakittt." Jiang Shuyi merengut sambil mencoba melepaskan pergelangan tangannya dari genggaman Lu Zhiming.
Lu Zhiming merasa bersalah dan segera melepaskan pergelangan tangan Jiang Shuyi yang tidak sengaja dia pegang dengan erat.
Setelah dilepaskan, Jiang Shuyi justru langsung ingin memb*ka kancing kemeja Lu Zhiming.
Namun, lagi-lagi pria itu menghentikannya.
"Kenapa kamu tidak beraksi sama sekali?" Jiang Shuyi mengerutkan keningnya, tampak tak senang dan menatap Lu Zhiming dengan sorot meragukan. "Jangan bilang kamu tidak bisa melakuk*nnya."
Lu Zhiming menggertakkan giginya dengan geram, dia tidak bisa menerima penghinaan ini dan merasa harga dirinya yang setinggi langit telah diruntuhkan.
Tanpa kata, Lu Zhiming langsung meny*tukan b*birnya dengan b*bir Jiang Shuyi hingga membuat wanita itu terkejut, bahkan sampai lupa bernafas dan matanya pun berkedip berkali-kali.
'Shuyi, kamu yang memintanya.' Mengabaikan keterkejutan Jiang Shuyi, Lu Zhiming tidak hanya mene*mpelkan b*bir mereka, dia juga mengg*git dan menyed*t seakan ingin membuktikan bahwa dirinya lebih dari bisa.
Jangankan hanya melakukannya, Lu Zhiming bahkan bisa membuat Jiang Shuyi lu*mpuh di bawah kendalinya!
Tidak cukup mengg*git bib*r yang selama ini dia dambakan, Lu Zhiming juga menyentuh t*b*h Jiang Shuyi sesuka hatinya, membuat wanita itu berkali-kali meracau n*kmat.
Asisten Han yang baru saja menyelesaikan misinya langsung memasuki mobil, tetapi dia justru disambut dengan adegan tak pantas dan suara-suara l*knat.
Dia sudah terbiasa menjadi patung bernyawa di sisi Lu Zhiming, jadi tidak masalah diperlakukan sebagai orang b*ta dan tul*.
Hanya saja, kegiatan Lu Zhiming dan Jiang Shuyi sungguh mengg*urkan hingga membuatnya panas dingin.
Tidak ingin mandi air dingin di tengah malam, Asisten Han dengan murah hati menurunkan sekat antara ruang pengemudi dan penumpang.
Kemudian, dia juga dengan tahu diri melajukan mobil ke Fangzi Breeze—kediaman Lu Zhiming.
...
Begitu mobil berhenti, Lu Zhiming menggunakan long coat hitamnya untuk membungkus t*b*h Jiang Shuyi yang telah kehilangan cr*ptop-nya.
Dia dengan cepat keluar dari mobil, lalu menggendong Jiang Shuyi yang tidak berhenti menggel*at seperti cacing kepanasan.
Sama seperti dirinya, Jiang Shuyi juga pasti sudah tidak tertahankan dengan p*manasan-pem*nasan yang mereka lakukan di dalam mobil beberapa saat lalu.
P*rmainan yang sesungguhnya harus segera dilakukan!
Lu Zhiming dengan lembut meletakkan t*bu*h Jiang Shuyi ke atas r*njang, lalu segera meny*ngkap long coat hitam miliknya demi menikm*ti t*b*h indah wanita itu.
Puas mengagumi t*b*h Jiang Shuyi dengan netra gelapnya yang telah berkabut, Lu Zhiming juga ingin memberikan kesempatan pada b*bir dan tangannya untuk beraksi. Dia segera menyer*ng Jiang Shuyi, men*ndih dan mengg*gitnya tanpa ampun.
Lu Zhiming dengan intens menj*mah t*b*h Jiang Shuyi, seolah-olah tidak ingin memberikan kesempatan padanya untuk menghirup napas.
Tentu saja, Jiang Shuyi senang dibuatnya.
Jangankan memberikan penolakan, Jiang Shuyi bahkan sangat pasrah menerima s*ntuhan mem*bukkan yang agak kasar dari Lu Zhiming, sang pemilik aroma t*b*h Aucuba Japonica.
Kini, di dalam ruangan yang hanya meminjam cahaya rembulan dari luar dinding kaca, hanya terdengar suara 'm*nja' saling bersahutan di antara kedua insan yang tengah mem*du k*sih dengan penuh gel*ra.