Menjadi Istri Cerdas Raja Perang

MU XIANZHAI tidak mau membuang waktu, segera bergegas ke depan. Tapi dia sama sekali tidak melihat sosok itu di mana pun. Hanya melihat darah kering. Belum lagi, dia juga melihat bubuk putih tersebar di sekitar. Setelah dia mengeceknya, ternyata penghalau ular. Mungkin, Li Chang Su masih hidup.

Jantungnya berdegup kencang. Gadisnya masih hidup. Setidaknya belum mati. Tapi ke mana kira-kiranya dia akan pergi saat ini. Tidak mungkin untuk memanjat dinding jurang dengan lancar.

Tidak ada tanda-tanda di tanah yang menandakan jika gadis itu menyeret tubuhnya dengan janggal.

"Su'er!!' Panggilnya agak keras.

Satu hal yang dipikirkan Mu Xianzhai hanya satu, ruang artefak. Naga perak telah menghukumnya begitu parah malam itu. Lalu berkata jika dia tidak akan memiliki hidup yang baik tanpa wanita yang ditakdirkan.

Bahkan naga perak itu mengutuknya begitu banyak. Berharap jika dia akan berlutut di depan gadis itu dan melakukan apa saja untuk mendapatkan maafnya.

Mu Xianzhai terus berteriak memanggil Li Chang Su berulang kali. Tapi tidak ada respon atau tanda-tanda keberadaannya. Jika benar ada di ruang artefak, seharusnya gadis itu muncul atau mampu mendengar teriakannya. Tapi berapa kali ia memanggil, tak ada apa-apa yang terjadi. Hanya ular-ular hitam muncul untuk mengerumuninya.

Sangat mudah untuk menyingkirkan semua ular. Tapi hatinya begitu sulit untuk mendapatkan gadis itu kembali. Setidaknya, Mu Xianzhai sudah berada dia di sekitar jurang selama setengah hari. Hingga sore pun tiba. Dia menatap sekitar dengan seksama sebelum akhirnya pergi dengan enggan.

Ketika kembali ke camp militer, Mu Hongzhi menanyainya. Tidak ada gadis itu, bahkan tanpa mayat? Melihat ekspresi sepupunya yang jelek, dia tidak mau memprovokasi perasaannya.

"Jadi, sepupu ... Mungkinkah dia sudah pergi?" Tanyanya menebak-nebak.

"Jika pergi, ke mana dia akan pergi?" Dia justru bertanya kembali.

"Maksudmu, dia sama sekali bukan dari negara ini?"

Dia agak terkejut.

"Dari manapun dia berasal, aku harus menemukannya. Sejak awal ....."

Mu Xianzhai seketika menghela napas berat. Sejak awal, gadis itu mungkin ingin meninggalkannya. Jika bukan karena takdir gelang naga perak, seharusnya Li Chang Su sudah pergi dengan mudah.

Ia mungkin akan sulit untuk menangkapnya. Tapi sekarang, dia melepaskan gelang naga perak. Satu-satunya pelacak yang dia punya sebenarnya ada di tangannya sendiri. Kenapa ramuan cinta yang diberikan Rongyu begitu kuat?

"Apakah kamu sudah mencari tahu tentang ramuan cinta itu?"

Mu Xianzhai curiga.

Sejak dulu, ramuan seperti ini jarang terlihat di Negara Bingshui. Terutama para keluarga bangsawan. Kediaman Jenderal Rong seharusnya tidak memiliki benda-benda seperti itu kecuali memesannya dari seseorang.

Atau, orang-orang kekaisaran ikut campur. Terutama, dia mencurigai putra mahkota yang selama ini ingin menekannya di mana-mana.

Awalnya dia hanya acuh tak acuh tentang ini. Berpikir jika masalahnya tidak akan terlalu besar. Namun Jenderal Rong ini terlalu berani memulai.

Tidak mungkin tanpa dukungan. Sekarang Rongyu terluka parah dan koma. Wajahnya setengah terbakar akibat serangan naga perak. Setahunya, itu akan meninggalkan bekas yang dalam.

Dan Jenderal Rong telah panik saat ini, membawa putrinya kembali ke ibukota dengan alasan panggilan mendadak. Masih putra mahkota yang membantunya.

Daripada membiarkan putrinya itu menikah dengannya, bukankah lebih baik jika memanjat tempat tidur putra mahkota?

"Transaksi bersih," Mu Hongzhi menjawab dengan tidak rela.

Mu Xianzhai mencibir, "Putra mahkota benar-benar mampu!"

"Bukankah Jenderal Rong ingin berada di puncak kekaisaran sebagai bangsawan nomor satu? Kenapa dia tidak menikahkan Rongyu dengan putra mahkota?"

Mu Hongzhi mengerutkan keningnya, bingung. Dia bahkan menurunkan nada bicaranya agar tidak di dengar pihak lain.

"Itu karena aku memiliki kontribusi kemenangan paling besar yang dinobatkan oleh pensiunan kaisar. Dan kaisar sendiri tidak mempermasalahkan hal ini. Selama negara aman dan makmur, dia masih berakal."

Sejak dulu, Mu Xianzhai selalu memiliki cara bicara yang buruk. Bahkan jika itu tentang ayahnya sendiri. Julukan raja perang diberikan oleh pensiunan kaisar sebagai penghormatannya terhadap negara.

Sejak saat itu, tak ada yang berani meremehkan otoritasnya sebagai raja perang. Belum lagi, dia memiliki gelang naga perak.

Pensiunan kaisar ingin dia hanya memiliki satu istri seumur hidupnya. Menandakan jika selir tidaklah harus ada untuk menemaninya setiap kali bosan dengan istri sah.

Dia juga belajar dari pamannya. Membuat para wanita di ibukota telah kehilangan harapan untuk menjadi putri Istana Raja Perang.

Karena kaisar sendiri sangat damai, Mu Xianzhai tidak memiliki masalah hidup selama ini. Kecuali dari orang-orang yang berniat buruk terhadapnya.

Sejak remaja, dia sudah menjadi ancaman bagi putra mahkota dan beberapa pangeran lainnya. Tapi rata-rata, beberapa anak kaisar menjalankan bisnis di beberapa kota. Jauh dari perebutan takhta.

Entah itu nyata atau hanya berpura-pura, Mu Xianzhai tahu segalanya. Hanya saja dia terlalu malas untuk ikut campur dalam kubangan air keruh itu. Karenanya, dia lebih suka berada di luar ibukota dan pergi ke barak daripada menghadiri pengadilan istana.

...----------------...

NOTE: Pengadilan istana ini biasanya dihadiri oleh kaisar bersama para menteri terkait. Hal yang dibahas tak berbeda jauh dengan memecahkan masalah negara dan kasus sulit lainnya yang berpotensi merugikan atau mengancam negara.

...----------------...

Mu Xianzhai yakin jika Jenderal Rong akan membersihkan dirinya sendiri dan mendorong putrinya untuk bertanggung jawab. Tapi Jenderal Rong tidak bodoh.

Sebagai orang yang telah berpengalaman dalam segala hal intrik politik dan rencana licik, mengorbankan Rongyu terlalu berisiko. Kemungkinan besar, kambing hitam akan dimunculkan.

"Sepupu, sebenarnya aku selalu bingung, kenapa kamu terpengaruh oleh ramuan cinta itu? Apakah ... Apakah ilmu tenaga dalam mu tidak cukup?"

Mu Hongzhi memberanikan diri untuk bicara tentang ini.

Awalnya dia ingin bertanya jauh-jauh hari setelah Mu Xianzhai lepas dari ramuan cinta. Tapi tubuhnya sedang dalam masa hukuman gelang naga perak. Dia hanya bisa menyaksikannya dengan iba dari dekat.

Selama hukuman itu berlangsung, tak ada seorangpun yang berani mengganggu Mu Xianzhai. Tenda tampak sangat tenang.

Namun jauh di dalam, Mu Xianzhai tersiksa selama hampir satu minggu lamanya. Penyiksaan tulang yang melebihi ekspektasi. Bahkan sekarangpun, Mu Xianzhai masih bisa mengingat dengan jelas seperti apa rasanya patah tulang, retaknya tulang hingga seperti dipotong oleh pisau yang berkarat.

Dia menyalahkan Rongyu di dalam hatinya. Hanya saja rasa impulsif itu tidak cukup untuk balas dendam. Masih ada cara dan banyak jalan di masa depan. Saat ini, Rongyu cacat. Kemungkinan besar tidak akan tampil banyak di masa depan.

"Ilmu tenaga dalam ku sudah mencapai batasnya. Ini sudah beberapa tahun lalu. Sampai saat ini, aku sendiri tidak tahu apa masalahnya. Dan yang jelas, selama serangan batin lawan lebih kuat, aku terpengaruh juga. Rongyu benar-benar memukul titik lemah ku kali ini. Bahkan aku khawatir jika hampir semua musuhku tahu tentang ini ...," Dia menjelaskan.

Inilah alasannya kenapa dia tidak mau berurusan dengan orang-orang yang mengandalkan ilmu tenaga dalam.

Dalam seni bela diri, dia masih yakin hampir seluruh kepercayaan hidupnya. Karena seni bela diri ini tidak perlu terlalu mengandalkan ilmu tenaga dalam.

Mu Hongzhi berduka untuk sepupunya. Pria yang kejam, raja perang, telah mengalami ilmu tenaga dalam yang terblokir. Tidak tahu siapa yang mungkin mampu melakukannya. Kemungkinan besar tabib kekaisaran tidak mampu menangani masalah ini.

Sementara Mu Xianzhai sudah melupakan hal ini. Dia tidak terlalu peduli dengan ilmu tenaga dalamnya yang terblokir. Dulu dia menemukan seorang ahli yang mampu membuka seluruh jaringan meridian di tubuhnya yang menghambat kultivasi.

Tapi syaratnya sungguh membuat dia berkata tidak mungkin memenuhinya. Seorang ahli itu masih seorang wanita yang ingin menjadi selirnya.

"Sepupu, kakak ipar ... Masih hidup kan?"

Tiba-tiba Mu Hongzhi menanyakan ini, membuat alis Mu Xianzhai yang tersembunyi di balik topeng peraknya pun tertaut.

Walaupun dia tidak tahu seperti apa keadaan Li Chang Su saat ini ...

Selama satu minggu ini tentunya, seharusnya masih hidup. Dia pasti masih hidup. Karena gelang naga perak jelas mengabaikan dia, merajuk. Ini sudah membuktikan jika Li Chang Su masih hidup.

Memegang gelang naga perak dengan hati-hati, sorot matanya yang dingin mengeluarkan sentuhan penyesalan.

"Dia masih hidup. Yakinlah, aku pasti akan menemukannya dan membiarkanmu kembali padanya," dia berkata seolah-olah gelang naga perak itu mampu mendengarnya.

Sementara itu ... Di sisi lain , Jenderal Rong mungkin tidak setenang dia ....