Berkali-kali Dania memberikan pemahaman pada suaminya Alex agar hidup mandiri dan tinggal berpisah dari sang mertua,namun Alex tak pernah menghiraukannya. Sang suami enggan untuk meninggalkan kedua orang tuanya yang selalu memanjakannya dalam hal keuangan. Meskipun Alex telah bekerja,namun sang ibu masih sering memberinya uang apabila Alex membutuhkan. Hal inilah yang membuat Alex enggan tinggal berjauhan dari sang ibu tanpa memperdulikan nasib Dania yang mendapat perlakuan tak adil dari ibunya.
Hingga pada akhirnya Dania berontak karena sudah benar-benar merasa muak dengan semua hal tak adil yang diterimanya selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertama Kali Melawan Suami
Dania tiba di rumah tepat waktu. Tak ada yang menyadari bahwa dirinya sedang keluar rumah dengan berpergian jauh. Para tetangga rumah akan berpikir Dania keluar rumah karena pergi berbelanja kebutuhan dapur sesuai dengan kebiasaannya. Dania sudah memperhitungkan itu semua sehingga wanita itu turun dari taksi dengan jarak masih beberapa meter dari rumah.
Beberapa jam lagi para penghuni rumah akan pulang ke rumah. Secepat mungkin Dania segera membereskan semua pekerjaan rumah yang terbengkalai saat dirinya terburu-buru untuk keluar. Akhirnya semua pekerjaan selesai tepat waktu. Dania merasa lega. Dengan begini tak ada yang merasa curiga jika tadi ia berpergian. Sambil menunggu kepulangan para anggota keluarga,Dania segera mandi dan menggunakan pakaian yang rapi untuk menyambut kepulangan sang suami.
Tak lama kemudian setelah Dania sedang asik mengetik novel online nya terdengar bunyi mobil masuk. Ia sangat kenal bahwa itu adalah mobil suaminya. Dengan segera ia turun dari ranjang dan berjalan menuju pintu untuk menyambut kedatangan suaminya.
Alex turun dari mobilnya dengan tampilannya yang masih terlihat gagah meskipun baru pulang kerja. Pria itu tetap terlihat tampan di setiap waktu. Dania memang sangat mengakui kelebihan yang dimiliki suaminya itu. Wanita manapun pasti akan langsung terpesona ketika melihat kedatangan suaminya itu. Seperti saat ini, Dania begitu terpana menyambut kedatangan Alex. Namun sayangnya pria itu akhir-akhir ini semakin cuek dan terkesan tak perduli pada Dania.
"Mas." Sapa Dania dan berniat ingin meraih tas kerja sang suami. Namun Alex langsung berlalu meninggalkan Dania di depan pintu yang telah menyambutnya pulang.
Tak ingin terlihat bodoh berdiri sendiri,Dania segera menyusul langkah kaki suaminya ke dalam kamar. Di sana,di dapatinya Alex sedang membuka baju. Sepertinya pria itu hendak membersihkan diri di kamar mandi. Akan tetapi ketika melihat kehadiran Dania di dalam kamar,membuat ia menghela nafas panjang kemudian berkata.
"Kamu bisa nggak sih, nggak usah mondar-mandir di sekitar aku ? Udah capek pulang kerja,malah liat kamu yang bikin sakit mata. Kusam,dekil dan nggak menarik sama sekali. Kamu itu nggak pandai menyenangkan hati suami." Ucapan menghina dari Alex sontak membuat hati Dania begitu terluka. Ada rasa terkejut dalam hati ia rasakan ketika tiba-tiba hari ini dirinya mendengar perkataan tajam dari suaminya itu.
"Mas,jika kamu ingin aku cantik sama seperti wanita pada umumnya,maka berikan aku biaya untuk perawatan tubuh serta untuk membeli skin care dan beberapa lembar pakaian yang layak aku pakai." Ucap Dania hingga membuat Alex yang ingin masuk ke kamar mandi mengurungkan niatnya.
"Buang-buang uang saja jika aku memberikan biaya perawatan padamu. Kamu itu,biarpun perawatan mahal dan di salon terkenal sekalipun akan tetap kusam dan jelek." Setelah berkata,Alex segera menutup pintu kamar mandi dengan keras.
Dania meremas ujung bajunya dengan kuat. Hatinya terluka bercampur marah dan dendam.
"Lihat saja,aku akan membalaskan semua rasa sakit ku selama ini. Aku akan membuatmu menyesal karena telah melukai ku hari ini." Gumam Dania dengan kilatan amarah yang terlihat begitu jelas di matanya.
Mengesampingkan kemarahan dalam hati,Dania segera menyiapkan pakaian ganti untuk suaminya. Biar bagaimanapun ia adalah seorang istri dan harus melakukan kewajibannya.
Tak lama kemudian Alex keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang terlihat segar dan harum. Ketampanannya semakin bertambah kali lipat dengan tampilan tubuhnya yang terlihat kekar karena hanya menggunakan handuk yang terlilit di pinggang.
Alex hanya melirik sekilas pada pakaian yang sudah disiapkan istrinya,namun ia tak berniat untuk menggunakan pakaian yang telah dipilih oleh Dania. Pria itu lebih memilih untuk mengambil sendiri dari dalam lemari sesuai dengan seleranya. Dania yang melihat itu merasa tersinggung dan dalam hati berjanji tak akan lagi melakukan hal itu. Justru itu lebih baik menurutnya karena tak perlu capek-capek mengurus suaminya.
Tak ingin semakin dongkol dengan tingkah sang suami,Dania bergegas keluar dari kamar dan menuju ke dapur. Di sana sudah ada sang ibu mertua yang tengah duduk sambil menikmati teh hangat kesukaannya.
Dalam hati Dania bertanya-tanya,tumben wanita cerewet itu tak menyuruhnya membuatkan minuman. Biasanya akan teriak-teriak minta dibuatkan. Namun dalam hati,Dania merasa bersyukur karena ia tak direpotkan. Kemudian ia terus melangkahkan kakinya menuju kulkas untuk mengambil telur karena ingin membuat nasi goreng untuk suaminya.
Saat akan mulai memasak,Dania teringat akan handponenya yang lupa ia letakkan di mana karena tadi terburu-buru menyambut kedatangan suaminya. Ia pun kemudian kembali menuju kamar. Tiba di dalam kamar wanita itu mendapati suaminya sudah terlihat rapi. Seperti nya akan berpergian keluar rumah.
"Mas mau ke mana ?" Tanya Dania hati-hati. Meskipun takut di marahi karena banyak bertanya,namun ia tetap ingin tahu sang suami ke mana perginya. Karena merasa dirinya berhak untuk tahu.
"Apa urusan mu bertanya semua hal yang ini aku lakukan ? Jadi wanita itu jangan cerewet. Aku mau ke mana itu bukan urusanmu. Kamu cukup diam dan lakukan tugas mu di rumah. Dasar beban." Kalimat terakhir dari Alex sontak membuat Dania meradang.
"Mas,aku bukanlah beban." Tegas Dania dengan penuh amarah.
"Jika bukan beban. Lantas apa ? Tiap hari nggak bekerja dan hanya makan tidur di rumah."
"Aku ini istrimu Mas. Kamu berkewajiban menafkahi ku. Dan kamu bilang aku tidur bangun ? Trus menurutmu pekerjaan rumah siapa yang lakukan ? Hantu ?" Amarah Dania sungguh sudah tak terbendung lagi. Ia merasa terhina dan sangat marah dikatakan hanya beban dan tak melakukan apa-apa dengan pekerjaan rumah tangga yang setiap hari ia lakukan.
"Ohh...jadi sekarang kamu sudah bisa membangkang ?" Tanya Alex dengan wajah yang terlihat jelas sangat marah. Untuk pertama kalinya ia melihat Dania yang selama ini patuh berani menjawabnya.
"Aku tidak sedang membangkang Mas. Tapi aku membela diri." Sahut Dania penuh emosi. Ia sudah tak takut berdebat dengan suaminya. Ia benar-benar sudah tak tahan dengan semua hal yang membuatnya sakit hati.
"Terserah kamu. Aku ingin keluar. Lihatlah tingkahmu saat ini. Tak mematuhi ku sebagai suami. Mana bisa aku betah dengan wanita seperti mu." setelah berkata,Alex segera keluar dari kamar dan berjalan keluar dari rumah.
Dania menitikkan air mata karena kesal. Betapa selama menjadi istri dari seorang Alex ia tak sedikitpun dihargai. Hatinya terluka dan marah hingga perlahan-lahan menimbulkan sebuah dendam. Rasa sakit yang begitu besar yang telah ia dapatkan selama ini,berhasil membangkitkan sisi lain dari diri seorang Dania Atmajaya.