Lisya menjadi siswi pindahan di sekolah isinya kalangan atas. Demi sebuah misi yang penuh teka-teki saat di telusuri. Bermodal sebuah buku diary yang isinya juga tidak jelas. Tapi Lisya mempunyai tekad kuat untuk membalas dendam kepada para pembully.
Ternyata ada seorang peneror yang yang aneh. Mengirim pesan aneh pada orang orang tertentu. Lebih anehnya lagi peneror itu memakai nama who?
Akhirnya Lisya tau jika Velia bukan bunuh diri melainkan ada campur tangan orang lain
"Who is the perpetrator?" "(siapakah pelakunya?)"
Apakah ada hubungannya dengan peneror itu?
Semua urusan itu susah jika lelaki sudah masuk kedalamnya. Itu yang terjadi pada Lisya yang terjebak dengan laki-laki yang dekat dengan para pembully. Ia memanfaatkan laki-laki itu untuk membalas dendam tanpa tau jika laki-laki itu menaruh perasaan pada Lisya.
Mari lihat kisah manis percintaan ini dan bagaimana akhir kisah manis itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinkacill, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengakuan Sasya
Sasya merapikan rambutnya dengan pelan. Sekarang jam istirahat dan ia berada di taman sekolah, sendirian. Ia mendapatkan pesan dari pujaan hati untuk meminta bertemu karena ada hal yang harus dibicarakan.
Kira-kira apa ya?
Sasya hanya menatap taman yang sepi karena jarang murid mengunjungi nya.
"Sasya" ujar Jewar yang sudah menghampiri Sasya yang sedang duduk di bangku panjang disana
"Hai Jewar!" sapa Sasya dengan ramah
"Ngapain nih ngajak ketemuan? Eh wajah lo kok luka?" ujar Sasya menatap prihatin wajah pemuda di depannya
"Gak penting. Ada hal yang harus dibicarain" ujar Jewar datar
"Apa? Sampai harus banget di taman sekolah yang sepi padahal kan bisa di kelas atau ruang OSIS " ujar Sasya bergurau
"Rame" jawab Jewar
Sasya mengembangkan senyumnya. Berarti Jewar memang sengaja milih taman karena sepi biar berdua saja. Ugh- dadanya mendadak berdebar dengan keras.
"Berhenti nyebarin omong kosong" ujar Jewar tiba-tiba
Sasya nge blank dengan rasa berbunga bunga yang mulai sirna
"Hah? Omong kosong apa?" tanya Sasya bingung
Jewar membuang nafas nya kasar "lo ngomong ke orang kalau gue jelasin sesuatu ke elo biar elo gak cemburu?" ujar Jewar panjang tapi tidak membuat Sasya senang.
Sasya yang mengerti menjadi gegalapan. Karena rumor pacaran Jewar dan Lisya, banyak juga orang yang bertanya padanya selaku orang yang paling dekat dengan Jewar, menurut orang-orang. Jadi dia menjawab rumor itu tidak benar karena Jewar sudah menjelaskan padanya.
Kebohongan yang selalu ia lakukan dan selalu dipercaya orang-orang.
"Maksud lo apa sih gue gak ngerti?" tanya Sasya dengan senyum kecil
"Pokoknya berhenti nyebar rumor gue sama elo" tekan Jewar
"Rumor apa? Yang mana war?" ujar Sasya pura-pura tidak tau
"Gue gak bisa lo bodohi! Jelas lo tau maksud gue. Elo terlalu banyak nyebar omong kosong tentang gue sama lo" Jewar menaikkan suaranya satu oktaf
"Gue gak tau, war. Mungkin akun lambe sekolah yang nyebarin" elak Sasya yang sudah gemeteran
"Tapi komen lo seolah mengiyakan"
"Gak ada Jewar" bantah gadis itu
"Gue udah liat semua berita gak penting yang ada nama gue sama lo. Mentang mentang gue gak pernah buka itu grup, elo jadi seenaknya nyebarin berita" skakmat. Kedoknya terbongkar sekarang
Memang benar banyaknya rumor ia dan Jewar karena Sasya yang membuat scenario seolah-olah mereka sedang backstreet.
"Jewar gue cuma bercanda" ujar Sasya lalu tertawa terpaksa
"Itu gak bercanda! Semua yang dipost itu palsu dan gue gak pernah terlibat berdua sama lo"
"Iya, gue tau kok kalau kita cuma sebatas ketos dan waketos. Gue cuma komen aja" ujar Sasya dan masih dengan nada ramahnya
"Kenapa gak pernah lo bantah?"
"Gu- gue itu em- anu" gadis itu gegalapan
"Gak bisa jawab. Apa mau lo sebenarnya "
Sasya merasa tersudut kan. Belum lagi tatapan Jewar yang seolah mengutilinya.
"Gue suka sama elo! Gue suka saat orang jodoh jodohin kita berdua. Gue suka banyak rumor kita. Gue suka saat grup ngebahas kita berdua. Gue suka banyak postingan tentang kita berdua walau sebenarnya itu cuma bohong. Gue suka ngeliat orang percaya kalau kita punya hubungan diam diam. Maka dari itu gue pengen semua orang percaya sama kebohongan itu. Percaya kalau kita deket dan lo jadi sadar, gue cewek yang dirumorin sama lo yang pantas buat lo" Sasya benar-benar mengungkap semua hal yang ia lakukan dan sangat ia sukai.
"Dan gue enggak. Hilangin semua rasa suka yang lo sebut" sarkas Jewar
Dengan frustasi Sasya menjawab "gak bisa! Gue beneran cinta sama lo. Gue bahkan rela masuk OSIS biar bisa deket sama lo tapi ternyata, dilirik aja enggak. Gue bahkan cerita ke temen gue dengan keras biar kedengaran semua orang kalau kita punya hubungan. Ayo kita bikin itu nyata!"
"Gak peduli! Ilangin semua omong kosong lo" tekan Jewar lalu pergi dari sana. Ia sudah terlalu emosi dan takut malah melakukan kekerasan walau gadis itu pantas dikasari.
"Jewar elo mau kemana?" tanya Sasya memekik tapi tak di jawab Jewar
Sasya yang mendadak lemas langsung terduduk. Ada baiknya meletakkan ekspektasi serendah rendahnya. Karena jadinya tidak sesuai keinginan, sakitnya luar biasa.
Dari sekian lama dan banyaknya kebohongan yang ia ciptakan kenapa sekarang Jewar bisa tau.
Untuk pertama kalinya mereka mengobrol panjang tapi hanya untuk memakai Sasya yang sudah melebihi batas.
Sasya kemudian mengingat ucapan Jewar. 'lo ngomong ke orang kalau gue jelasin sesuatu ke elo biar elo gak cemburu?' ucapan itu mengandung arti bahwa ada yang mengadu pada Jewar. Tapi siapa?
Sasya hanya terpikir satu orang, tapi apakah mungkin itu Lisya?
Tiba-tiba notif ponselnya berbunyi. Sasya membuka pesan yang masuk dalam ponselnya dengan keadaan masih frustasi. Ia melotot saat nomor asing mengirim video dan beberapa pesan. Nomor dengan nama who?.
Who?
Send a video
'So funny'
'Bagaimana jika disebar?'
Sasya langsung gemetaran saat membuka video dari nomor yang tak dikenal itu. Video ia yang melakukan pengakuan pada Jewar.
Sasya meremas ponselnya. Ia harus mencari pemilik nomor tersebut dan menghentikan nya. Sebelum itu benar-benar disebar dan Sasya tidak akan dapat membayangkan rasa malunya.
...----------------...
