NovelToon NovelToon
Painkiller

Painkiller

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti / Cinta Paksa / Angst / Penyesalan Suami / Trauma masa lalu
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: pink berry

Kehilangan mengajarkan mereka apa arti cinta yang sesungguhnya.
Ketika kehilangan datang menghampiri, mereka menyadari bahwa cinta yang sesungguhnya bukan hanya tentang memiliki, melainkan tentang pengorbanan, keikhlasan, dan bertahan di tengah luka yang mendalam. Akankah takdir memberikan mereka kesempatan kedua, atau justru memisahkan mereka untuk selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pink berry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

(6) Luka yang Tak Terlihat

Kaluna membuka kedua mata nya dengan perlahan, cahaya mentari pagi mulai menusuk ke indera penglihatan nya. Ia mengerjapkan matanya dengan lembut agar terbiasa. Bau antiseptik mulai menusuk ke indera penciuman nya, tanda bahwa Kaluna masih berada di rumah sakit.

Ia melihat ke sekitar nya. Tempat ini nampak asing baginya. Dimana dirinya sekarang? Orion... Kaluna ingat sekarang. Pertengkaran dirinya dengan Orion terakhir lalu dan Kaluna tidak dapat mengingat apa yang terjadi selanjutnya. Ia menyentuh kepalanya yang masih diperban. Luka dikepala nya belum sepenuhnya sembuh ternyata.

Ia menatap kearah jendela dengan tatapan yang begitu kosong. Di luar, pemandangan Seoul terlihat begitu indah. Gedung-gedung tinggi yang menjulang dan hiruk pikuk jalanan kota. Perlahan Kaluna tersenyum melihatnya. Mungkin jika situasi nya lebih baik akan menyenangkan untuk dirinya berjalan menikmati suasana riuhnya kota ini.

Sayangnya, semua itu hanya angan-angan belaka, sekarang Kaluna masih terperangkap di tempat yang tidak ia tahu ada dimana dirinya sekarang. Tapi dilihat dari tulisan yang ditampilkan di layar televisi yang menyala dan bahasa yang dipakai oleh perawat yang merawat nya, Kaluna bisa langsung menebak jika dirinya ada di Seoul, Korea Selatan sekarang.

Berada di tempat baru tapi tidak dengan ingatan di dirinya yang begitu menyakitkan. Kaluna bagaikan burung yang terperangkap di dalam sangkar.

Seorang perawat wanita datang menghampiri Kaluna yang terlihat sedang melamun. Perawat tersebut memanggil Kaluna dengan lembut dengan senyuman yang ramah di wajahnya. Orang-orang dirumah sakit ini memanggil nya dengan panggilan 'Perawat Na'. Perawat yang ditugaskan untuk merawat dan menjaga Kaluna sejak Kaluna datang.

"Kaluna, sudah waktunya untuk pemeriksaan", ucap Perawat Na lembut. Yang mulai membantu Kaluna untuk naik ke kursi roda. Kaluna hanya mengangguk pelan tanpa berkata sepatah kata pun.

Perawat Na membawa Kaluna keluar dari kamar tempat ia dirawat dengan hati-hati. Takut jika terkena Kaluna yang masih diperban. Perawat Na benar-benar menjaga Kaluna dengan hati-hati. Seperti apa yang sudah diperintahkan untuk nya.

Ketika Kaluna melewati koridor rumah sakit, ia merasakan tatapan para dokter dan perawat yang berpapasan dengan dirinya menatap dirinya dengan penuh kehormatan. Kaluna yang melihat nya jelas merasa bingung, Kaluna bukan siapa-siapa disini. Tapi kenapa diperlakukan begitu istimewa?

Ketika sampai di ruang pemeriksaan, ia melihat seorang pria dan wanita yang berdiri di dekat pintu masuk ruang pemeriksaan. Wajah pria itu terlihat begitu dingin. Sama sekali tidak ada kesan keramahan disana.

Berbeda dengan wanita yang berada di samping nya. Ia menatap Kaluna dengan senyum yang begitu ramah. Wanita ini begitu cantik pikir Kaluna. Kulit nya putih bersih. Tubuhnya begitu ramping dan mungil. Mungkin usianya tidak begitu jauh dari Kaluna. Wanita itu terlihat sedang tersenyum kepada Perawat Na. Senyumnya begitu lembut dan menawan.

"Perawat Na, terima kasih banyak ya, maaf sudah merepotkan", ucap wanita yang berdiri di hadapan Kaluna dengan suara nya yang begitu lembut. Perawat Na yang mendengarnya tersenyum sungkan. "Tidak masalah, Nona muda. Senang bisa membantu anda", ucap Perawat Na dengan wajah yang penuh hormat.

Wanita itu beralih menatap Kaluna. Senyum manis tidak pernah berhenti dari wajah cantik nya. "Eonnie, biar aku bantu ya", ucap wanita itu mengambil alih kursi roda Kaluna.

Pria yang bersamanya hanya menghela nafas. Mungkin sudah biasa dengan tingkah gadisnya. Kaluna hanya merespon dengan senyum sungkan. Ia bingung harus merespon seperti apa. Kaluna baru pertama kali melihat mereka. Hatinya bertanya-tanya dari tadi, siapa mereka berdua?

Suasana di ruang pemeriksaan terlihat lengang. Sama sekali tidak ada yang memulai untuk berbicara. Qian Kun yang melihat nya menatap serius kearah dokter yang berada didepannya. "Bagaimana hasil pemeriksaan nya?", tanya Qian Kun tanpa menoleh kearah Kaluna atau wanita disamping nya.

Ya, pria itu Qian Kun. Orang yang membawa Kaluna pergi atas permintaan kekasih nya. Alreisha. Alreisha Putri Aruna adik dari Rayyan Skylar Aruna, dokter yang berada di hadapan mereka sekarang. Yang merespon dengan dengusan kecil. Ia menatap kesal kearah Qian Kun.

Benarkan apa kata Rayyan dulu, Qian Kun memang terkadang terlihat menyebalkan. Alreisha yang melihatnya hanya tertawa kecil. Kaluna melirik nya, bagaimana bisa wanita disamping nya ini ketika tertawa pun masih terlihat begitu cantik? Malah kecantikan nya semakin bertambah.

Jujur Kaluna mulai sedikit kagum dengan nya. Wanita ini dari ujung rambut hingga ujung kaki begitu sempurna. Pembawaan nya benar-benar begitu tenang. Bagaikan putri seorang bangsawan.

Rayyan berdeham pelan, "progres nya baik, tapi trauma dikepala nya masih perlu pemantauan. Ingatan dan emosi nya bisa terpengaruh nantinya. Ada saatnya emosi nya akan terlihat tidak stabil. Tapi tidak masalah, selagi masih ada orang yang mendukung nya, semuanya akan baik-baik saja", ucap Rayyan tegas.

Qian Kun mengangguk pelan, lalu menatap Kaluna. Rayyan yang melihatnya berdeham kuat. "Ekhem! Biasa aja liatnya", ucap Rayyan menatap sinis kearah Kun. Kun yang melihatnya menatap sinis kearah Rayyan. Menyebalkan, pikirnya.

"Kak Ray, Kun Ge jangan diganggu terus ih", ucap Alreisha sambil tersenyum. Kakak dan kekasih nya ini memang terlihat suka mengganggu satu sama lain. Kun yang melihatnya tersenyum kemenangan. Ia menatap Rayyan dengan wajah mengejek.

Rayyan yang melihatnya berusaha mengontrol emosi di wajahnya. Teman nya ini ketika sudah menjadi kekasih adiknya semakin menjadi-jadi kelakuan nya. Benar-benar tidak sadar akan umur nya.

"Bagaimana dengan baby nya? Apa baik-baik saja? Seharusnya Daddy kan yang memeriksa Kaluna Eonnie?", tanya Alreisha. Gadis itu begitu penasaran sekarang, seharusnya yang memeriksa Kaluna adalah sang Daddy, karena itu adalah spesialisnya.

"Daddy lagi sibuk, jadi minta Kak Ray untuk menggantikan. Baby nya baik-baik saja. Jika tidak ada perubahan HPL nya sekitar dua bulan lagi", ucap Rayyan sambil menatap Kaluna. Kaluna yang mendengarnya melihat Rayyan dan menyentuh perutnya yang sudah terlihat membuncit.

Anaknya, sebentar lagi akan lahir ternyata. Tapi, kenapa Kaluna tidak begitu senang. Seperti ada penolakan dalam dirinya. Tidak. Kaluna belum siap. Kaluna belum siap untuk melihat anaknya yang sebentar lagi akan melihat dunia. Kaluna belum siap untuk menjadi seorang ibu. Itu terlalu berat baginya.

"Wahh, Eonnie, selamat ya? Semoga Eonnie dan baby nya sehat-sehat terus sampai waktu persalinan tiba", ucap Alreisha dengan wajah yang begitu tulus. Ia turut bahagia dengan kabar baik ini. Sebentar lagi dirinya akan punya keponakan. Alreisha benar-benar tidak sabar untuk menunggu nya.

Qian Kun yang melihat Kaluna yang tidak berbicara menatapnya dalam. Kaluna yang melihatnya mengalihkan wajahnya. "Kaluna... Kamu tidak sendiri sekarang, ada banyak orang yang akan mendukungmu. Jangan berfikir jika kamu akan sendirian. Kamu salah. Kami semua ada disampingmu. Semua yang terjadi di masa lalu, biarlah berlalu. Yang terpenting sekarang, kamu dan anakmu harus hidup", ucap Qian Kun lembut.

Walaupun suaranya sudah selembut mungkin, tapi ekspresi wajahnya tidak bisa berbohong. Wajah dingin dan tegasnya masih terlihat. Kaluna yang mendengarnya terdiam. Air mata mulai mengalir di pipinya.

Kata-kata Qian Kun barusan berhasil menyentuh hatinya. Setidaknya berhasil mengobati sedikit rasa takut nya. Meskipun begitu, setelah ini hidupnya tidak akan pernah sama lagi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!