Cerita Novel Penjaga Kuil Naga.
Selamat Datang kepada Para Pembaca.. Kali ini saya menulis Cerita tentang seorang anak yang sangat Miskin, Kuliah disalah satu Universitas ternama dikota Gowe, Namun dia selalu diremehkan dan tidak dianggap oleh Mahasiswa lain anak-anak orang kaya. Pemuda Miskin dan kurus yang diperankan oleh Pemeran utama adalah Lemon. Ada banyak Wanita yang mengagumi Lemon keprinadiannya, karna dia memiliki kemampuan yang luar biasa.
Dewi merupakan salah satu pengagum Lemon, bahkan bukan hanya Dewi. Tiwi Song dan beberapa gadis cantik yang lain, mengagumi keprinadian Lemon.
Penasaran dengan Alur Ceritanya...??
Silahkan ikuti terus Ceritanya...!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeprism4n Laia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. Ciuman Pertama Tiwi untuk Lemon
Lemon yang merasakan kecupan Ciuman dipipi kirinya, tubuhnya gemetar hebat bagaikan disambar petir dipagi hari.
Lemon bagaikan melayang diudara, Karna sampai pada umurnya yang sekarang ini, dia belum pernah merasakan ciuman pertama perempuan.
Lemon hanya bisa memegang pipinya bekas Ciuman yang diberikan Tiwi.
Tiwi yang sudah kelepasan mencium Pipi Lemon, Dia hanya bisa menundukan kepalanya karena merasa Malu dan tanpa kata sedikitpun Tiwi langsung berlalu pergi.
Melihat Tiwi yang sudah pergi, Lemon hanya bisa menghela nafas panjang dan menggelengkan kepalanya. Dewi yang melihat Adegan didepannya, merasakan hatinya bagaikan dihantam dan tertusuk duri.
Secara spontan Dewi merasakan amarahnya sangat meledak, namun dia menahannya mengingat dia dan Lemon hanya sebatas teman.
Dewi berjalan menghampiri Lemon yang masih berdiri seperti patung, kemudian berkata kepada Lemon "Wanita tadi sepertinya dari Keluarga song kan? Tiwi Song!".
"Iya betul.. Kamu mengenalnya?" Lemon berkata penasaran.
"Iyalah.. Siapa yang tidak kenal dengan keluarga Song, keluarga Nomor 3 dikota Gowe".
Mendengar Keluarga Song adalah keluarga nomor 3 dikota Gowe, hati Lemon terasa Sesak dan dia sangat terkejut.
Namun dalam sekejab Lemon menyadarkan diri dari lamunannya, dan dai mengajak Dewi untuk masuk kedalam kelas.
"Bagaimana rasanya dicium oleh gadis Cantik? Apalagi Gadis dari Keluarga Nomor 3 dikota Gowe?" Dewi bertanya dengan wajah masam.
Lemon berbalik dan melihat Dewi.
"Apa Maksudmu? Mana mungkin dia Mencium saya, kamu jangan banyak membual, nanti saya bisa dituntut kalau sampai keluarga Song mendengarnya" Lemon berusaha menyembunyikan hal ini kepada Dewi.
"Oh ya...kamu pikir saya tidak melihatnya sendiri!" Dewi langsung berkata terus terang.
Mendengar Dewi semakin menjadi-jadi, Lemon langsung bergegas pergi menuju kelas.
"Jangan sampai semua orang tau, kalau Tiwi Song kelepasan mencium saya! Kalau hal ini sempat terdengar dikeluarga Song, Saya bisa-bisa Mati tanpa Tulang" Batin Lemon dalam hatinya, seraya dia pergi dengan cepat.
Melihat Lemon yang pergi menjauh, Dewi hanya bisa menggigit bibir bawahnya, dan dia mengepalkan Tinjunya lalu pergi.
Didalam Kelas Dewi hanya bisa memasang wajah cemberut, apalagi ketika tatapanya jatuh melihat Lemon, wajah semakin merah bagaikan kawah gunung semeru.
Selesai perkuliahan Dewi dan Lea pergi kekantin untuk nongkrong, sedangkan Lemon bersama Dennis pergi keperpustakaan untuk belajar.
Dewi menceritakan kejadian semalam kepada Lea, Lea yang mendengar cerita Dewi seketika wajahnya menjadi pucat.
"Untunglah ada pria Misterius yang membantu kita, sehingga 3 orang Pria yang ingin melecehkan kita dibuat babak belur" Dewi bercerita dengan sungguh-sungguh.
Tangan Lea menjadi Gemetar seakan dia tersengat Listrik, tidak bisa dia bayangkan, apabila mereka sampai Jatuh ditangan pria-pria jahat itu.
Pasti hidup mereka berakhir bagaikan berada diNeraka.
"Kita harus berterimakasih kepada Pria Misterius itu" Kata Lea dengan suara sedikit gemetar.
"Hemm.. Tapi kita tidak tahu keberadaan Pria itu, karna dia pergi begitu cepat, sehingga saya tidak bisa menahannya" Dewi berkata sambil menghela Nafas.
"Tapi bayangan Pria itu, sepertinya saya pernah melihatnya" Dewi terus berkata dengan penasaran.
"Ciri-ciri pria itu bagaimana?" Lea berkata dengan wajah serius.
"Badannya Kurus, Tinggi dan suaranya sangat tegas bagaikan suara malaikat pencabut nyawa" Dewi menjelaskan ciri-ciri pria misterius tersebut.
Diperpustakaan Lemon yang sudah selesai belajar berkata Kepada Denis: "Ayo kita Makan Siang diluar, kamu boleh pesan apapun yang kamu suka!" Lemon berkata dengan santai.
Dennis yang mendengar Lemon mengajaknya Makan siang, tidak menghiraukan perkataan Lemon dan membalas Lemon dengan berkata:
"Kalau Miskin.. Ya, Miskin saja. Kamu jangan banyak membual...!! Bilang saja kalau kamu ingin makan makanan Mewah!".
Selesai berkata Dennis tertawa terbahak-bahak.
Dennis yang tertawa keras, seketika dia ditegur oleh Pegawai Perpustakaan. Dennis hanya bisa menutup mulutnya ketika dia dibentak oleh pegawai perpustakaan.
Tanpa berkata-kata Lemon menarik tangan Dennis, namun Dennis tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa menurut ketika tangan Lemon menariknya Keluar.
Sesampainya mereka diAreal Taman Kampus dan hendak keluar menuju Loby Kampus.
Tiba-tiba Dewi berteriak memanggil Dennis, Dewi bersama sahabat akrabnya Lea.
"Dennis Kamu mau kemana!" Dewi bertanya kepada Denis, ketika Dewi berdekatan dengan mereka berdua, Dewi hanya melirik Lemon yang sedang berdiri disamping dan memutar bola matanya.
"Eem.. Kami Keluar, kami mau Makan Siang" Dennis berkata dengan terbata-bata.
"Oh.. Boleh kami gabung makan siang dengan kalian?" Dewi berkata memprovokasi, sambil menatap Lemon yang tidak memperdulikannya.
Lemon membuang muka ketika Dewi berkata, dia takut Dewi membeberkan Adegan Antara dirinya dengan Tiwi.
Mendengar Dewi berkata ingin bergabung dengan mereka untuk makan siang, seketika wajah Dennis menjadi serius.
Karna dia tahu jika Wanita ini bergabung dengan mereka, pasti biaya pengeluaran menjadi sangat besar, sementara dia tahu Lemon sama dengan dirinya yang tidak memiliki banyak Uang.
Lemon memutar pandangannya kearah Dennis, kemudian dia berkata: "Tidak masalah jika mereka Ingin bergabung dengan kita! Masih sanggup saya mentraktirnya!".
Mendengar Lemon berkata yang sedikit arogan, Dewi mengernyitkan Keningnya dan berkata
"Okey.. Sangat Bagus! Sekarang ada orang kaya baru yang siap mentraktir kita, karna dia memiliki Pacar orang kaya dikota ini!".
Selesai berkata mereka langsung bergegas pergi "Kita semua Naik Pakai Mobilku saja" Dewi mengajak mereka semua.
Namun Tiba-tiba Lemon berkata: "Tidak Perlu! Kami berdua naik taksi saja, kalian berdua bisa duluan dihotel Soechi, kami pasti.menyusul".
Dennis sedang berada di Mall Matahari-Jakarta dia sibuk Menelpon Keluarganya dikampung....
tp yg gratis.. dijakarta g ada susah nyarinya?
ko kalo naek ke langit terus kalo d tempat terbuka boleh lah kalo naek ke atas langit 😂😂😂
tanpa mengotori tanGAN mc
kadang2 author ini