Seorang gadis yang ternodai oleh sang kekasih dan ditinggal, sang gadis hamil dan kedua orang tuanya menanggung malu, tapi dengan setia dia menanti kedatangan kekasih meski kehamilannya sudah besar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eritasyofia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERJEBAK DITANGAN PRIA TUA
BAB 40.
Rida masih di Singapore bersama bosnya , sementara Marten sudah kembali dari kampung Dini.
Marten mencari rumah kontrakan jauh dari rumahnya dan tidak berapa jauh dari kantor dan dia mendapatkannya.
Sebuah rumah berpagar beton tinggi , rumah mungil dengan halaman yang cukup luas.
Besok pagi sekali Marten sudah berangkat menjemput Dini dan ibunya serta membawa barang barang yang diperlukan saja.
Setelah mengambil cuti tiga hari untuk mengurus pindahan Dini, Marten pulang kerumah , Rida masih belum pulang, Marten kerumah mertuanya menjemput Wenny dan mengajak Wenny main ke Mall.
Malam itu di Singapore acara bisnis Rida sudah selesai, besok dia akan kembali ke Indonesia tapi dia sangat kaget ketika bosnya Beni membawanya ke kamar hotelnya, tidak biasanya dia begitu , Rida menyangka hanya urusan bisnis rupanya tidak.
Beni sang bos duduk di sofa mendekat pada Rida dan tangan sebelahnya diletakkannya dipundak Rida.
" Pak ".
" Kenapa Rida ".
Pelan Rida memindahkan tangan Pak Beni, tapi tangan itu berpindah ke pinggangnya.
" Bapak kenapa gini ".
" Gak apa apa Rida, jangan takut ".
" Tapi pak ".
Pak Beni langsung mencium bibir Rida, Rida mendorongnya pelan.
" Rida, saya tahu hubungan kamu dengan Roby, jadi kamu gak usah menolak saya, saya juga tahu hubungan kamu dengan Kapten bule itu ".
Jantung Rida berdebar kencang.
" Jadi bapak mau apa ? ".
" Saya hanya ingin kamu melayani saya, itu aja".
Pak Beni semakin nekat dan semakin dekat.
Dia merebahkan Rida di sofa dan menghimpitnya, melumat bibir Rida tangannya menyusup ke dalam kemeja Rida.
" Pak , jangan ".
Pak Beni sudah berumur, karena perusahannya miliknya pribadi jadi dia belum mau untuk istirahat atau pensiun.
Lelaki 65 tahun itu sangat bernafsu, Rida agak sedikit kurang nyaman karena pria yang dilayaninya selama ini adalah pria pria perkasa.
Tapi dia tidak bisa berbuat apa apa.
Pak Beni menuntunnya ke pembaringan, Rida mengikut saja.
Disana , diatas pembaringan Beni melaksanakan aksinya, Rida malu melihatnya saat mulut itu menyicipi putik buah kembarnya Rida membayangkan seorang bayi yang sedang dahaga dan tangannya meremas remas.
" Ah aku geli dan jijik " .
Bisiknya dalam hati, karena Pak Beni mengetahui rahasianya, Rida melayaninya.
Tongkat sakti yang tidak begitu keras menembus gua gelapnya, sungguh tongkat itu kurang energi,
Rida berusaha melayaninya agar semua berakhir dengan cepat dan betul saja, nafas pria tua itu tersengal seperti mau putus, dia terhempas terbaring disisi Rida.
" Rida, pantas Roby dan kapten suka kamu, kamu memang istimewa ".
" Hmm iya pak ".
" Rida, pegang dong ".
Ya ampun Rida sudah menahan rasa mau muntahnya tapi bosnya malah meletakan tangannya disatu tempat dibawahnya dan jari jari bos itu juga bermain di area sensitifnya, itu Rida merasa senang tapi memegang tongkat saktinya yang sulit berdiri Rida tidak suka.
" Rida ".
Tangan bos meraih kepalanya dan menyuruhnya melakukan sesuatu.
" Pak ".
" Lakukan saja Rida, buat saya seperti kapten dan Roby ".
Dengan terpaksa Rida harus melakukannya , seperti anak kecil yang sedang menghabiskan permennya.
Kemudian pria tua itu menghubungkan tubuhnya dan Rida.
Sekali lagi Rida terpaksa melayaninya karena kunci As nya ada pada bosnya.
Tak lama kemudian bos nya mengerang tanda selesai permainan, setelah itu dia tidur disebelah Rida.
" Rida, kamu nikmat sekali nanti setiap dinas luar saya akan bawa kamu ".
" Tapi pak saya punya suami ".
" Ini kan menyangkut pekerjaan Rida ".
" Iya pak ".
" Ingat Rida saya pegang rahasia kamu ".
" Iya pak "..
" Sekarang kamu boleh ke kamar kamu saya mau istirahat, tapi sebentar ".
" Ini bonus kamu saya transfer ke rekening kamu ".
" Terimakasih pak ".
" Sama sama, oh ya tiket pesawat saya tunda satu hari, saya masih ingin sama kamu ".
" Gimana saya bilang suami saya nanti pak ".
" Pandai kamulah, selama ini kamu kan gak pernah ketahuan biar sama kapten atau sama Roby ".
" Iya pak ".
Rida kembali kekamarnya, membuka pakaiannya dan langsung mandi, dia menghidupkan shower , dia merasa jijik dan menggosok gosok seluruh tubuhnya sampai merah.
" Dasar orang tua sialan menjijikan ".
Rida menangis, kemudian dia keluar dari kamar mandi dan langsung naik ke kasur untuk tidur.
Bangun tidur dia menelpon Marten, Marten tengah asyik bermesraan dengan Dini.
" Halo Rida ".
" Bang, kerjaan Rida belum selesai mungkin besok belum bisa pulang ".
" Iya gak apa², selesaikan saja".
" Iya bang, aku mau istirahat dulu ya ".
" Iya sayang ".
" Siapa bang ".
Tanya Dini.
" Rida, besok belum pulang, masih ada kerja ".
" Oh, berarti kita masih punya waktu untuk tidur bersama".
" Iya sayang "
Mereka yg saat ini sedang terhubung melanjutkan kembali permainannya.
Dini merintih saat putik buah kembarnya dilumat Marten.
" Bang "..
" Ya sayang ".
" Aku ingin punya anak lagi ".
" Ini kita lagi buat, doa kan aja jadi ".
" Iya bang ".
Mereka betul betul menikmati malam yang indah, setelah sekian lama berpisah, bisa serumah lagi seperti dulu.
mampir juga dinovelku jika berkenan /Smile/