NovelToon NovelToon
Menikah Di Atas Perjanjian

Menikah Di Atas Perjanjian

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:13k
Nilai: 5
Nama Author: Merpati_Manis

Diputuskan begitu saja oleh orang yang sudah menjalin kedekatan dengannya selama hampir tujuh tahun, membuat Winda mengambil sebuah keputusan tanpa berpikir panjang.
Dia meminta dinikahi oleh orang asing yang baru saja ditemui di atas sebuah perjanjian.
Akankah pernikahannya dengan lelaki itu terus berlanjut dan Winda dapat menemukan kebahagiaannya?
Ataukah, pernikahan tersebut akan selesai begitu saja, seiring berakhirnya perjanjian yang telah mereka berdua sepakati?

Ikuti kisahnya hanya di lapak kesayangan Anda ini.
Jangan lupa kasih dukungan untuk author, ya. Makasih 🥰🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merpati_Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah Mama Arsen

"Maaf. Maafkan aku. Maaf, Sayang. Maaf ...."

Wanita seusia Winda yang memeluk erat tubuh atletis Bisma itu terus meminta maaf dengan air mata bercucuran. Sementara kedua tangan Bisma tetap berada di samping tubuhnya. Hanya sesekali terdengar, laki-laki itu mencoba menenangkan wanita yang mengenakan pakaian pasien rumah sakit jiwa tersebut.

"Iya. Lis. Aku sudah memaafkanmu. Tenang, ya."

"Aku salah, maaf. Maafkan aku. Aku tidak akan pergi lagi. Maafkan aku, Sayang. Aku salah. Maaf."

Lisa masih terus meminta maaf dan seperti menyesali sesuatu. Sementara Bisma berusaha untuk melepaskan pelukan wanita itu. Namun, Bisma tak berhasil karena pelukan Lisa terlalu kuat hingga membuat dada Bisma sedikit terasa sesak.

"Iya, tenang, ya. Ayo, aku antar ke tempat tidurmu."

"Tidak mau, aku tidak mau sendirian. Aku mau sama kamu, Sayang. Aku mau pulang. Aku mau pulang." Lisa semakin mengeratkan pelukannya.

"Iya, kamu pasti pulang. Tapi nanti, ya."

"Aku mau pulang, tapi aku gak mau bayi itu. Gak mau bayi itu. Gak mau ... aku cuma mau kamu."

"Kenapa diam? Kamu marah, ya?" tanya Lisa seraya melerai pelukan, setelah cukup lama tapi Bisma tak lagi membujuknya.

Bisma menggeleng. "Aku nggak marah. Ayo, aku antar ke sana. Sudah waktunya kamu minum obat. Kalau kamu nggak mau minum obatnya, kamu nggak boleh pulang."

Bisma terus membujuk hingga akhirnya Lisa mau kembali ke tempat tidurnya.

Sementara Winda yang sedari tadi masih berdiri tak jauh dari pintu ruang perawatan khusus itu, mencoba merangkai penggalan-penggalan kalimat yang diucapkan Lisa. Namun, meski sudah keras berusaha, Winda tak mampu merangkai dan menyimpulkannya.

"Siapa Lisa itu, Mas? Apa dia mantan istrimu, mamanya Arsen? Kenapa dia nggak mau sama anaknya sendiri?" cecar Winda setelah mereka keluar dari ruang perawatan Lisa.

Bisma sejenak menoleh ke arah Winda, lalu menggeleng. "Kita cari tempat ngopi dulu, ya. Kita bicara di sana."

Winda hanya bisa menurut saja ketika Bisma menggandeng tangannya menuju mobil. Sepanjang perjalanan meninggalkan rumah sakit jiwa itu, Winda masih saja memikirkan siapa Lisa sebenarnya dan apa hubungan wanita yang terganggu mentalnya itu dengan Bisma.

"Lisa bukan mamanya Arsen," kata Bisma, mengurai keheningan yang sedari tadi tercipta di kabin mobil karena Winda sibuk sendiri dengan isi kepalanya.

Winda yang tadinya menoleh ke arah kiri, seketika mengalihkan tatapannya. "Kalau dia bukan mamanya Arsen, lalu dia —"

"Kita udah sampai. Sabar, ya," kata Bisma sambil fokus mencari-cari tempat kosong untuk memarkirkan mobilnya.

Setelah mendapatkan ruang kosong dan setelah mobil hitam metalik itu terparkir sempurna, Bisma segera mengajak Winda untuk turun. Lalu, dengan bergandengan tangan mereka memasuki kafe yang cukup ramai tersebut.

"Dia bagian dari masa laluku." Bisma membuka percakapan kembali setelah mereka berdua mendapatkan tempat duduk yang cukup nyaman dan sudah memesan minuman.

"Mantan tunanganku tepatnya," lanjutnya sambil membetulkan posisi duduknya.

Di seberang meja, Winda masih diam memperhatikan.

"Aku dan Lisa menjalin hubungan sejak kami masuk perguruan tinggi. Aku selalu mendukung apa pun kegiatannya, termasuk kegiatan Lisa di dunia seni peran."

Bisma menjeda ceritanya ketika minuman yang mereka pesan datang.

"Kami hampir menikah waktu itu, tapi dia memilih mundur ketika aku memutuskan mengurus Arsen. Dia mundur karena tak mau direpotkan dengan kehadiran anak kecil."

Dalam hati, Winda masih bertanya-tanya, di mana mamanya Arsen? Kenapa Bisma yang harus merawat anak itu? Tapi, Winda memilih diam dan mendengarkan.

"Beberapa bulan kemudian, aku dengar kabar dia menikah dengan produsernya sekaligus pemilik PH tempatnya bernaung. Namun, pernikahan mereka tak lama. Ternyata, Lisa adalah istri kedua."

Sejenak, Bisma menjeda ceritanya. Sementara tatapannya sama sekali tak beralih dari Winda.

"Apa Lisa kemudian diceraikan?" tanya Winda.

"Bukan hanya diceraikan, tapi dia juga didepak dari rumah produksi yang ternyata milik keluarga istri pertama produser tersebut. Semua kontraknya dihentikan dan Lisa juga dituntut untuk membayar ganti rugi. Selain itu, namanya langsung viral sebagai pelakor."

"Jadi, dia depresi?"

Bisma mengangguk.

"Kasihan orang tuanya," gumam Winda, tapi karena tempat duduk mereka hanya dibatasi meja kecil, Bisma tetap dapat mendengarnya.

"Orang tuanya sudah meninggal. Mereka meninggal karena tekanan batin, nggak kuat menanggung malu."

Winda mengangguk-angguk. Dari raut wajahnya, Bisma dapat melihat jika wanita yang telah sah menjadi istrinya itu turut prihatin dengan apa yang terjadi pada Lisa.

"Sebelum meninggal, Om Raka sempat berpesan padaku agar aku menjaga Lisa. Om Raka adalah sahabat papaku. Karena itulah aku tak bisa mengabaikan Lisa begitu saja apalagi kondisinya seperti tadi," lanjut Bisma.

"Apa jika dia sudah sehat, Mas akan menerima dia kembali?" tanya Winda yang terdengar cemburu.

Mendengar pertanyaan istrinya itu, Bisma mengerutkan kening. "Apa jika Leon memutuskan hubungannya dengan Lidya, kamu mau kembali padanya?"

"Tidak!" tegas Winda.

"Kenapa?" kejar Bisma.

"Karena hati yang telah patah, tak 'kan mungkin dapat kembali utuh seperti semula."

"Tepat! Dan seperti itu pula jawabanku," sahut Bisma, membuat senyum di bibir Winda terbit seketika meski samar.

"Aku menceritakan semua tentang Lisa dari awal karena ini ada kaitannya dengan janji yang kuminta," lanjut Bisma.

"Maksudnya?"

"Aku terikat janji dengan sahabat Papa, untuk menjaga putrinya. Janji yang masih berhubungan dengan masa laluku. Apa kamu tidak keberatan jika aku masih memenuhi janjiku itu dan menjaga Lisa?"

"Asal Mas tahu batasan dan bisa memilah serta memilih mana yang memang seharusnya menjadi prioritas, nggak masalah bagiku."

Bisma mengangguk-angguk mendengar jawaban Winda.

"Apa kamu juga mau berjanji akan tetap di sisiku, entah ke depan kehidupanku akan seperti apa?" tanya Bisma kembali.

"Tetap di sisi Mas? Memangnya, Mas sudah bisa menerimaku sebagai istri yang seutuhnya? Bukan istri sementara seperti perjanjian yang aku tawarkan saat itu?"

Winda tersenyum kemudian. Wanita itu merasa yakin jika Bisma pasti akan kesulitan menjawab pertanyaannya. Karena menurut Winda, Bisma yang masih belum mau melaksanakan kewajiban sebagai suami itu, pasti masih menganggap jika pernikahan mereka hanya sebatas pernikahan di atas perjanjian.

"Nggak perlu dijawab, Mas, jika Mas keberatan. Aku juga sudah dapat mengira apa jawaban Mas," lanjut Winda. "Sekarang, tolong jawab pertanyaanku yang sedari tadi belum kamu jawab."

"Pertanyaan yang mana?"

"Jika bukan Lisa, lalu siapa mamanya Arsen, Mas? Dia anak dari selingkuhan Mas atau bagaimana? Kalau dia anak Mas dengan wanita lain, pantas saja Lisa menolak menikah, lalu meninggalkan Mas?"

Mendengar serentetan pertanyaan serta tuduhan Winda itu, awalnya Bisma mengerutkan kening dengan dalam. Tapi, sedetik kemudian laki-laki itu tertawa.

"Kenapa tertawa, Mas?" protes Winda. "Dari tadi, tuh, aku menanyakan tentang siapa mama Arsen, tapi Mas muter-muter seolah enggan untuk membuka identitasnya." Winda cemberut kemudian.

Bisma menghela napas panjang sebelum menjawab pertanyaan Winda. "Habiskan dulu, yuk, kopinya. Setelah ini, kita ke rumah mama Arsen."

Mau tidak mau, Winda kemudian menghabiskan kopi yang baru dia cicipi sedikit itu agar rasa penasarannya terhadap mamanya Arsen, segera terobati.

bersambung ...

Maaf, yah ... update-nya telat.

Tapi, vote-nya jangan ikutan telat, yak. Mode malak 🤭

1
CintaAfya
masih penasaran siapa mama Arsen yg sebenarnya.. apakah mama Arsen sudah meninggal atau masih hidup.. bnyk pertanyaan yg bermain di pikiran.. semoga terungkap segala masa lalu Bisma
Mulaini
Masih di buat penasaran sama author dan Bisma dan jangan-jangan mereka pada lagi kerja sama nih buat penasaran hehehe...
Hafifah Hafifah
yah g sabar deh nunggu lanjutannya
Hafifah Hafifah
jangan" mamanya arsen udah meninggal nih
Hafifah Hafifah
cie cie cie seneng nih ye lw sibisma g akan pernah kembali ama mantan
Hafifah Hafifah
padahal udah g sabar deh nunggu penjelasannya si bisma🙊🙊🙊
Murni Zain
Mbak Hind... please jangan buat sembuh s Lisa tu ya' ☺ aku takut dia jd ngerecokin Rt Bisma dn Winda. 🙏🙏🙏
🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀OMADEVI💜⃞⃟𝓛
eih penasaran ni thor gimana lanjut
Zaskia Natasya
lanjut kak diusahain up doubel dong/Good//Good/
Sonya Kapahang
Mudah²an Lisa ga ngerecokin hubungan Bisma sm Winda..
Zayyin Arini Riza
Mbak Hind.... jangan lama update nya ya.... penisirin nih sama si misterius mas Bisma.
Nar Sih
mulai terungkap msa lalu bisma ,seperti nya suami mu udah mulai ada rsa pada mu winda ,kak thorr masih penasaran dgn mama arsen nih...lanjut kakk👍
Yulafti Sandra
lanjut dong thor
Zayyin Arini Riza
Sedikit demi sedikit mulai terkuak jati diri Bisma...
Zaskia Natasya
lanjut kak semangatttt/Rose/
Naning Erwina
Makasih jg udh Up Kak Hind...
Semangat terus Kak.... qt selalu nungguin Bisma-Winda Up lg...❤🌹
Mulaini
Apa nona Lisa adiknya Bisma atau mantan ya dan benar Winda ikutan pusing nih kepala menebak² siapa Bisma dan nona Lisa sebenarnya hehehe...
Sonya Kapahang
Iiiiihhhhh... Mbak Hind.... Aku penasaraaaaannnnnnnn... 😖😖😖
Putri Chaniago
apa mungkin Lisa adiknya Bisma n Arsen anaknya anak hasil pelecehan
🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀OMADEVI💜⃞⃟𝓛
jangan ya thor kalau itu lisa mama arsen potek ding hati dedek winda
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!