Rebirth Of Queen

Mengabaikan Gista, Aurelie berjalan menuju perpustakaan. Di jalan ia bertemu lagi dengan Gerald. Tatapan matanya melihat Aurelie berbinar, ia langsung mendekati Aurelie.

"Hai" sapa Gerald dengan senyum manis di wajahnya.

Aurelie malas meladeni cowok satu ini, dia terus berjalan mengabaikan sapaan Gerald. Namun Gerald terus mengikuti langkah Aurelie dan berjalan di sampingnya.

"Hmm, kamu mahasiswa baru ya? Kenalin aku Gerald" ucap Gerald mengulurkan tangannya.

Namun lagi-lagi Aurelie mengabaikan uluran tangan itu. Gerald menarik tangannya dan menggaruk leher belakangnya karena di abaikan.

"Aurel!" seruan Gista menghentikan langkah keduanya. Gerald juga ikut berhenti tepat di sampingnya.

"Kenapa kamu tinggal aku sih, tega banget. Eh, k-kak G-Gerald di sini juga" ucap Gista terkejut saat tahu Gerald saat ini berada di samping Aurelie.

"Kau kenal Gis? Eh tadi kamu panggil dia apa? Aurel?" ucap Gerald

"Tidak mungkin Aurel yang itu kan?" Gumam Gerald dalam hati

"I-iya Kak, dia sahabat aku Aurel yang sering aku ceritain" ucap Gista diam-diam mengepalkan tangannya, karena kecolongan Aurel mendekati Gerald.

Gerald lagi-lagi terkejut, ia tidak berpikiran sama sekali jika gadis di depannya adalah gadis ondel-ondel yang suka menempel padanya tiap saat itu.

Namun kini gadis itu tidak lagi berdandan menor dan memakai pakaian kekecilan. Sekarang ia sudah menjelma bak princess cantik, bahkan Gerald takjub dan cukup tertarik padanya.

Aurelie mengerutkan keningnya, ia malas untuk menonton drama yang tidak penting. Dia langsung meninggalkan mereka berdua.

Menyadari jika Aurel sudah pergi, Gerald dan Gista heran. Kalau benar itu Aurel, bukankah harusnya ia menempel seperti cicak padanya? Begitu pikir Gerald.

"Itu Aurel yang suka menempel padaku?" tanya Gerald, Gista mengangguk dengan enggan.

"Bukannya kamu bilang dia cuma gadis miskin? Kenapa dia datang ke kampus membawa mobil?" ucap Gerald, yang sukses membuat Gista terkejut.

"Mobil? Aurel ke kampus bawa mobil? Sial kenapa aku kecolongan lagi. Hmm aku harus mendapatkan mobil juga, dan membuat Aurel tidak lagi memakai pakaian bermerek dan membawa mobil ke kampus" Gumam Gista dalam hati

"Ah mungkin itu cuma mobil rental Kak" ucap Gista. Dia nggak mungkin mengaku jika yang Aurel bawa mobil miliknya. Karena sekarang ia memang tidak bisa menyetir mobil, yang ada Gerald curiga.

Gerald mengerutkan keningnya, bagaimana itu bisa jadi mobil rental? Mobil seperti itu mustahil di sewakan, karena mobil itu hanya di produksi 2 unit saja. Gerald tahu itu.

Bahkan dirinya saja tidak akan mampu membeli mobil itu, meski ia menangis dan berguling di depan orang tuanya. Karena harganya memang tidak main-main, bisa saja keluarganya bangkrut saat membeli mobil itu.

"Nggak mungkin, itu mobil limited edition. Ku sendiri tidak mungkin bisa membelinya dan lagi, pakaian yang ia kenakan itu pakaian bermerek" ucap Gerald

Lagi-lagi Gista terkejut, namun Gista segera berdalih

"Mungkin mobil dan pakaian itu dari sugar daddy nya. Ya kalau aku tidak salah dengar, Aurel sempat bilang jika ia punya sugar daddy" ucap Gista memfitnah Aurelie lagi dan lagi.

Gerald yang mendengarnya ragu, namun ia juga tidak bisa menepis kemungkinan itu. Jika yang di katakan Gista adalah benar, apalagi Gista adalah sahabat dari Aurel. Tidak mungkin Gista berbohong padanya.

Gerald pun dengan rasa kesal dan marah, mengingat jika kemungkinan Aurel adalah seorang ja**ng. Ia melangkah dan meninggalkan Gista di sana.

"Tidak akan aku biarkan kau mendapatkan perhatian Gerald, Aurel" ucap Gista dalam hati

...

Kelas sudah selesai, Aurelie mendapatkan pesan dari Alexa. Jika ia pulang pemotretan jam 4 sore nanti dan sekarang masih pukul 13.15.

Aurelie melangkahkan kakinya, meninggalkan kelas. Melihat Aurelie keluar, Gista buru-buru mengejarnya. Hingga kini sudah berada di area parkir.

Mata Gista membola, saat melihat mobil sport mewah terparkir di sana. Terlebih saat Aurelie mendekati mobil itu.

"Aurel!! Hah..Hah.. " ucap Gista dengan nafas tersengal karena lari.

Aurelie berhenti melangkah dan melepaskan tangannya dari gagang pintu mobil. Ia menoleh mendapati Gista yang berjalan menghampirinya.

"Rel kamu mau pulang? Loh ini mobil siapa? Mobil kamu? Pasti daddy kamu yang beliin mobil ini ya? Waahh Mobilnya keren sekali, pasti mahal deh" ucap Gista

Aurelie hanya diam dan menyimak, membuat Gista kesal. Karena sikap Aurelie hari ini sangatlah berbeda dan terus mengabaikannya

"Rel kok diam aja sih" ucap Gista

"Mau kamu apa?" ucap Aurelie tidak ingin basa basi.

"Hmm, aku hanya ingin bilang, jika aku juga menyukai mobil seperti ini. Kamu luar biasa bisa mendapatkan mobil sekeren ini. Andai aku juga bisa punya mobil seperti ini" ucap Gista

"Oh" ucap Aurelie

"Cuman Oh doang? Aurel kenapa berubah gini sih. Biasanya dia akan memberikan barang apapun yang aku sukai, jika ia memilikinya. Bahkan jika ia tidak punya pun, ia berusaha mendapatkannya untukku, karena aku adalah sahabatnya. Kenapa sekarang dia terus cuek tak menganggap aku ada. Bikin kesel" Gumam Gista kesal dalam hati

Aurelie tersenyum tipis sekali, bahkan nyaris tak terlihat. Ia mendengar apa yang di ucapkan batin Gista, yang benar-benar tidak tahu malu.

"Kenapa kamu bawa mobil ke kampus? Kan kamu tahu jika Kak Gerald tidak suka cewek kaya yang arogan" ucap Gista

"Terus?" ucap Aurelie menatap datar dengan sorot mata tajam. Gista meneguk salivanya kasar.

"hmm Bukan aku ngatain kamu loh. Tapi bukannya kak Gerald jadi menganggapmu buruk jadinya" ucap Gista

Dia yakin jika Gerald adalah senjata yang tepat. Karena ia tahu, betapa Aurelie mendambakan Gerald sebagai Crush nya.

"Tidak tertarik" ucap Aurel kemudian membuka pintu mobilnya.

"Eh mau kemana? Aku ikut ya?" ucap Gista meskipun ia kesal. Namun ia juga tidak menyia-nyiakan kesempatan duduk di mobil mewah.

"Tidak menerima tumpangan" ucap Aurelie langsung masuk dan menutup pintu mobil kemudian melesat jauh meninggalkan Gista yang berdiri melongo di sana.

"Cewek sialan!! Berani sekali dia mengabaikanku!" teriak Gista tertahan melihat mobil Aurelie pergi.

"Kenapa dia bisa berubah gini? Nggak mungkin kan dia tahu atau sadar, jika selama ini aku memanfaatkan dia? Hah tidak boleh, ia harus menjadi Aurel yang dulu, sebagai lumbung emasku" monolog Gista.

...

Aurelie mengendarai mobilnya menyusuri kota, karena Alexa masih sibuk ia memutuskan untuk berangkat ke sebuah tempat.

Di mana dulu dia melatih tubuhnya, bukan hanya dia yang tahu tepat itu. Keegan dan Daniel pun tahu karena mereka berlatih di sana juga, jika pekerjaan mereka senggang.

Aurelie ingin melatih tubuh lemahnya sekarang, agar bisa sekuat dulu. Dia tidak ingin terlena, karena bisa saja bahaya itu terjadi kapan saja tanpa ia tahu kapan datangnya. terlebih jika ada misi khusus nantinya di DN dan dia harus turun tangan sendiri.

Ia merasa lapar sekarang, karena saat di kantin ia hanya makan sedikit. Aurelie mampir di sebuah minimarket terdekat sana.

"Aurel..." Sebuah suara laki-laki serak dan berat menyapanya dari belakang.

...