Bagaimana jadinya jika seorang wanita yang menjabat sebagai CEO di perusahaan itu menyukai seorang pemuda yang usia nya jauh berada di bawah nya?
Itulah yang di rasakan oleh Airyn Xylena Prameswari. Dia menyukai seorang pemuda bernama Arjuna Reksa, kedua nya bertemu secara tidak sengaja di sebuah cafe yang dimana, Juna bekerja disana.
"Aku menyukai mu, Jun."
"Apa yang Nona katakan? Anda tidak mungkin menyukai saya yang hanya pegawai cafe."
"Aku tidak peduli dan mulai saat ini, kau harus menjadi kekasihku dan aku tidak menerima penolakan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 - Menjemput Juna
Sedangkan di tempat lain, Airyn memilih untuk pulang ke apartemen milik nya. Tanpa sepengetahuan orang tua nya, Airyn memiliki satu unit apartemen yang cukup mewah hasil kerja keras nya sendiri. Terkadang, dia tinggal disini karena malas pulang ke rumah.
Tapi, Airyn tidak pernah mengatakan kalau dia berada dimana, dia hanya sering mengatakan kalau dia tidur di kantor. Padahal sebenarnya, dia tidur di apartemen nya.
"Hufftt, capek juga.." gumam Airyn, dia memijit pundak nya sendiri dengan perlahan. Dia menyimpan tas dan ponsel nya di atas meja nakas, lalu dia memilih untuk membersihkan tubuh nya yang terasa lengket setelah seharian dia bekerja di kantor.
Setelah selesai membersihkan tubuh nya, Airyn pun keluar dengan menggunakan bathrobe untuk menutupi tubuh polos nya. Hati perempuan itu tengah berbunga-bunga saat ini, dia senang karena besok dia akan jalan-jalan bersama Arjuna.
Entahlah, sebagian orang mungkin pasti akan mengatakan kalau dia adalah wanita yang agresif karena mendekati laki-laki duluan. Tapi menurut Airyn, itu tidak salah. Siapa yang akan mengatakan kalau menyenangkan diri sendiri adalah kesalahan? Tidak ada bukan? Jadi, bahagiakan saja diri sendiri dan jangan mendengarkan ucapan orang lain.
"Juna udah pulang belum ya?" Gumam Airyn. Dia pun mengambil ponsel dan langsung menghubungi nomor Arjuna. Tapi setelah beberapa kali Airyn mencoba, Juna tidak kunjung mengangkat panggilan dari nya. Dia melihat jam di atas meja nakas, masih menunjukkan pukul delapan malam. Mungkin saja Arjuna belum selesai bekerja dan sedang sibuk saat ini. Airyn mencoba untuk tetap berfositif thinking.
Akhirnya, Airyn pun memutuskan untuk pergi ke dapur dan memasak untuk makan malam. Untuk menu nya malam ini, dia memilih mie instan rasa pedas Korea dengan bakso dan sosis juga telur sebagai topping nya.
Dia malas memasak, jadi nya dia memilih menu yang terlihat simpel saja. Setelah matang, dia pun memakan nya dengan lahap. Meskipun kadang, dia meringis karena kuah mie nya yang panas dan pedas membuat lidah nya terasa kebas. Tapi rasa mie nya sangat enak, karena ini adalah mie instan kesukaan nya.
Airyn menikmati mie nya dalam kesendirian, sesekali perempuan cantik itu menghela nafas nya dengan perlahan. Dia merasa bosan harus kabur-kaburan seperti ini dari orang tua nya, tapi kalau saja orang tua nya tidak terus terusan menjodoh-jodohkan dirinya dengan anak teman arisan lah, anak kolega bisnis lah, mungkin saja Airyn akan berpikir seribu kali untuk melakukan hal seperti ini.
Beberapa kali, dia melirik ponsel nya yang tergeletak begitu saja di atas meja. Sesekali ponsel mahal nya itu berkedip beberapa kali, Airyn berharap kalau Arjuna yang menghubungi nya balik, tapi ternyata bukan. Puluhan pesan belum terbaca dan panggilan tak terjawab memenuhi notifikasi ponsel nya, tapi Airyn tak menghiraukan nya sama sekali. Dia fokus dengan mie di dalam mangkuk nya.
Hingga akhirnya, yang di tunggu-tunggu pun datang juga. Arjuna menghubungi nya kembali, Airyn tersenyum kecil sebelum mengangkat ponsel nya.
"Hallo.."
'Hallo, Nona. Maaf, tadi aku sedang beres-beres di restoran.'
"Ohh iya, maaf ya aku mengganggu mu bekerja." Ucap Airyn merasa tidak enak, tapi dia senang sekali karena Juna langsung menjelaskan alasan kenapa dia tidak mengangkat panggilan dari nya tanpa Airyn minta.
'Tidak apa-apa kok, Nona. Saya sudah selesai dan sedang beristirahat, beberapa menit lagi jam kerja selesai dan saya akan pulang.' Jawab Arjuna. Dia tengah berada di dapur sendirian, karena Dika dan yang lain masih belum selesai dengan tugas masing-masing.
"Mau aku jemput?" Tawar Airyn. Tentu nya, dia tidak akan keberatan kalau semisal Juna meminta nya untuk menjemput ke mall.
'Tidak usah, Nona. Sudah malam, lagian saya sudah biasa pulang naik bus.' Jawab Arjuna.
"Malam ini aku jemput ya?"
'Tidak perlu, Nona..'
"Tapi aku tidak suka di bantah." Jawab Airyn.
'Hmm, baiklah kalau begitu terserah Nona saja.' Pasrah Arjuna, kalau sudah begini ya dia bisa apa?
"Oke, aku tunggu di bawah ya nanti. Aku siap-siap dulu." Jawab Airyn. Juna mengiyakan dan setelah itu dia pun bersiap-siap untuk pergi menjemput Arjuna. Pemuda yang sekarang ini tengah mengisi kekosongan hati seorang Airyn Xylena Prameswari.
Airyn pun keluar dari unit apartemen milik nya, dia membawa tas yang biasa dia tenteng. Tapi, hari ini Airyn terlihat sangat anggun dengan menggunakan dress berwarna biru langit. Cantik sekali, sesuai dengan orang yang memakai nya.
Rambut panjang yang terurai, menambah pesona seorang Airyn. Dia memang sosok yang cantik dan anggun, selain itu dia juga baik hati. Itu adalah nilai plus bagi Airyn.
Wanita itu mengemudikan kendaraan roda empat miliknya dengan kecepatan rata-rata, kebetulan sekali jarak dari apartemen ke mall tempat Arjuna bekerja tidak terlalu jauh. Hanya membutuhkan waktu sekitar lima belas menit saja, karena tidak ada kemacetan jadi akan di tempuh jauh lebih cepat.
Sesampai nya di basement mall, Airyn kembali menghubungi nomor ponsel Juna. Tak butuh waktu lama, Pemuda itu langsung mengangkat panggilan dari Airyn.
"Aku udah di bawah, Jun. Di parkiran basement." Jelas Airyn.
'Baik, Nona. Saya bimbingan dulu sebentar, setelah selesai saya akan langsung kesana.'
"Iya, Jun." Jawab Airyn. Dia pun mematikan sepihak panggilan telepon nya, Airyn pun memutuskan untuk bermain ponsel sembari menunggu kedatangan Juna.
Airyn sebenarnya tidak terlalu suka dengan hal yang nama nya menunggu, tapi demi Arjuna dia rela menunggu. Meskipun tidak lama, karena hanya berselang beberapa menit kemudian, Arjuna datang ke basement dan celingukan mencari mobil milik Airyn.
Dia mana tahu kalau Airyn menggunakan mobil yang mana, merk apa dan berapa plat nomor nya. Jadi dia kebingungan sendiri sekarang ini, pemuda itu menggaruk kepala nya yang tak gatal.
"Juna.." Panggil Airyn, ternyata sedari tadi Juna celingukan di samping mobil milik Airyn.
"Eehh, Nona.." Jawab Juna sambil tersenyum kecil.
"Masuk, Jun."
"I-iya, Nona." Jawab Juna, dia pun membuka pintu mobil bagian depan, tepat nya di samping Airyn.
"Pasang seatbelt nya, Jun." Ucap Airyn, dia menyimpan ponsel nya di dashboard dan mulai memarkirkan kendaraan roda empat nya lalu keluar dari basement, tapi sampai keluar dan menjauhi area mall, Arjuna malah belum juga mengenakan seatbelt nya.
"Susah, Jun?" Tanya Airyn.
"Hehe, Iya Nona. Soalnya Juna gak biasa naik mobil, kalo naik bus kan paling sambil berdiri." Jawab Juna sambil tersenyum kecil. Airyn menghentikan laju kendaraan nya di pinggir jalan, dia mendekat membuat jantung pemuda itu berdetak lebih cepat dari biasa nya.
Juna menahan nafas nya karena saat ini posisi mereka benar-benar dekat, Airyn mengambil seatbelt dan memasang nya di tubuh Arjuna.
"Sudah, kamu bisa bernafas sekarang." Ucap Airyn, membuat wajah Juna merona. Dia malu, benar-benar malu karena kelihatan benar kalau dia sedang di landa salting brutal sekarang ini.
.....
🌻🌻🌻🌻