"Kiara Cristina Albian"yang kecewa setelah memergoki calon tunangannya yang tidur bersama dengan sahabat baik nya di sebuah hotel, mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi sehingga menabrak mobil yang ada di depan nya dan membuat pemilik mobil itu lumpuh.
"Ardan Ganendra"Adalah seorang CEO muda dari perusahaan Ardan grup, meminta tangung jawab Kiara yang telah membuat nya lumpuh mengantikan calon istri nya yang kabur karena tidak Sudi menikah dengan pria lumpuh seperti nya.
"Bagaimana kami bisa menebus semua kesalahan putri kami?
"Aku ingin dia menjadi istri ku."
Penasaran dengan keseruan nya? Ayo ikuti terus episode-episode novel "Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26
Meskipun begitu susah untuk mendorong kursi roda di pasir pantai itu, Kiara tetap tidak menyerah dan akhirnya mereka pun tiba di bawah pohon itu.
"Wahhh,di sini dingin sekali, sudah lama tidak menghirup udara segar seperti ini,aku sudah lama tidak jalan-jalan keluar."Ucap Kiara pelan.
Sementara itu Ardan hanya diam dan melihat Kiara yang ke sana ke sini menikmati suasana pantai tersebut.
"Jangan lepas kan sendal mu, kau bisa terluka terkena kulit-kulit keong yang sudah mati."Tegur Ardan melihat Kiara yang berlari sementara sendal nya sudah ia lepas kan.
Kiara yang asik dengan suasana yang sudah lama tidak di rasakan nya itu pun tak mendengar kan apa yang di katakan oleh Ardan.
"Mengapa aku tiba-tiba perduli kepada nya? Mengapa aku takut dia kenapa-kenapa?"Batin Ardan yang masih diam di bawah pohon rindang itu sambil melihat Kiara yang seperti anak kecil berlarian ke sana kemari.
Sejenak Ardan menatap Kiara yang terlihat begitu bahagia, rasa bencinya kini seperti nya sudah perlahan memudar.
"Mengapa hati ku rasanya selalu merasa bersalah saat aku menyiksa nya? Mengapa aku mulai melupakan jika dia yang membuat aku menjadi seperti ini?"Batin Ardan kembali berkata.
Lama termenung dan larut dalam pikiran nya, Ardan pun kembali melihat Kiara dan sekeliling nya.
Terlihat Kiara yang sedang berjongkok dan seperti memungut sesuatu.
"Apa yang dia lakukan?"Batin Ardan penasaran.
Kiara terlihat asik berjongkok dan memainkan sesuatu sampai-sampai ia tidak mempedulikan Ardan yabg ia tinggal kan sendiri.
Namun tidak lama kemudian Kiara berdiri dan terlihat berjalan ke arah Ardan.
"Lihat lah apa yang ku bawa."Kiara mendekati Ardan dengan sesuatu yang ada di genggaman tangan nya.
"Apa?"Tanya Ardan penasaran.
"Buka."Kiara berlutut di depan Ardan sambil menyodorkan tangan nya agar Ardan membuka nya.
Ardan yang penasaran pun akhirnya membuka genggaman tangan Kiara dan kaget dengan apa yang ada di atas telapak tangan Kiara.
"Taraaa! Ini adalah kura-kura kecil yang ku temui di air sana."Tunjuk Kiara dengan imut nya.
"Astaga,lepas kan dia."Ucap Ardan kepada Kiara.
"Mengapa melepaskan nya?"Kiara menatap Ardan dengan wajah sedih.
"Ya tentu saja kau harus melepas nya, sudah ayo kita pulang."Ardan menatap Kiara dengan wajah malas nya.
"Aku akan pulang,tapi tuan,ijin kan aku membawa nya,dia pasti takut sendirian di sini."Kiara memasang wajah iba.
"Bodoh, lepas kan, dia bukan kura-kura,dia adalah seekor anak penyu, yang benar saja kau ingin memelihara seekor penyu."Jelas Ardan di buat pusing oleh Kiara.
"Apa? Anak penyu?"Kiara kaget dan menatap anak penyu yang masih ada di tangan nya.
"Iya, seperti nya itu baru saja, dia masih kecil, dan kau tau ibu nya pasti sedang mencari nya, mungkin dia terpisah dari ibu nya."Ardan pun kembali menjelaskan.
"Tapi..."Ucap Kiara seperti tidak percaya.
"Kembali kan dia atau kau aku tinggal dan hidup lah bersama penyu mu itu."Ardan kesal karena Kiara tidak bisa di bilang.
"Ba,baik lah."Ucap Kiara yang kembali berdiri dan berjalan pelan melepas penyu itu.
Tidak lama kemudian ia pun kembali menghampiri Ardan dengan wajah lesu.
"Ayo."Ucap Ardan kepada Kiara.
Kiara hanya diam sambil beberapa kali menatap kebelakang nya melihat pantai.
Ia pun akhirnya mendorong kursi roda Ardan menjauh pantai menuju mobil mereka.
Mereka pun masuk ke dalam mobil dan meningal kan pantai tersebut.
Di dalam perjalanan pulang Kiara hanya diam, ia tidak berkata sepatah kata pun sejak dari pantai tadi.
"Ada apa dengan mu?"Tanya Ardan menoleh ke arah Kiara yang terlihat manyun.
"Tidak ada tuan."Kiara menjawab nya dengan nada kesal.
"Oh iya, minggu ini bagaimana?"Ardan kembali bertanya.
"Ada apa? Minggu ini?"Ucap Kiara lagi.
"Apa kau lupa? Pesta pernikahan mereka yang mengundang mu?"Tanya Ardan.
"Sudah ku bilang tuan, aku tidak ingin menghadiri nya."Jawab Kiara Tampa menatap wajah Ardan.
"Aku rasa kau terlalu bodoh, jika kau tidak datang, mungkin mereka akan lebih menghina dan meremehkan mu, atau kau memang masih mencintainya?"Ucap Ardan menekan cinta di ujung kalimat nya.
"Aku tidak punya sesuatu yang harus di banggakan dan aku juga malas pergi melihat wajah kedua penghianat itu,aku mohon tuan jangan memaksa ku."Ucap Kiara menolak.
"Kau bisa pergi bersama dengan Bima."Ucap Ardan.
"Tuan Bima? Bukan kah tuan melarang ku dekat dengan nya? Mengapa sekarang malah menyuruh? Dan mengapa harus dengan tun Bima?"Kiara melontarkan begitu banyak pertanyaan.
"Karena dia juga di undang, dia adalah rekan bisnis mereka."Jawab Ardan.
Kiara kaget dengan jawaban Ardan, Ardan menjawab semua pertanyaan nya dengan hanya satu jawaban dah itu cukup jelas.
"Benarkah?"Tanya Kiara kaget.
"Ya."Jawab Ardan singkat.
"Kalau begitu, baik lah,aku akan pergi."Jawab Kiara yang tiba-tiba bersemangat.
Ardan pun terdiam mendengar jawaban Kiara barusan,ia tidak menyangka jika Kiara akan langsung mau jika bersama Bima, hal ini menimbulkan sedikit rasa cemburu di hati nya.
Bersambung....