Menceritakan kisah Raditya Sukma yang terjerat dengan Seorang CEO cantik bernama Amelia Artmaja.
Sebagai manusia terkuat dibumi ini.Raditia terpaksa patuh pada Amelia. dan berperan sebagai pengawalnya. tidak hanya itu, Raditia juga terjerat hubungan dengan beberapa wanita selama menjadi pengawal amelia. Hinga pada akhirnya, dia memutuskan menikahi setiap wanita yang memiliki ikatan cinta denganya..
So jika kalian penasaran langsung cekidot ceritanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SATO_WOW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENAGIH HUTANG
Amelia menepuk dahinya dengan tangannya dan berbisik di telinga Claudia pada saat yang sama, "Claudia, jangan bersikap bodoh!"
"Hahaha!" Raditia yang duduk disebrang, tidak bisa menahan diri dan tertawa.
"Bajingan! Jangan tertawa! Ingat, aku akan menusuk matamu!" ancam Claudia sambil cemberut pada Raditia, terlihat sangat imut.
"Claudia, sebenarnya ada jenis olahraga yang bisa dilakukan bersama oleh pria dan wanita, yang tidak hanya bisa meningkatkan kecerdasan, tetapi juga membentuk tubuh," ujar Raditia sambil tersenyum.
"Sungguh?" seru Claudia, bahkan matanya berbinar
Amelia disamping memanyunkan bibirnya dan mencubit perut Claudia.
"Jangan dengarkan omong kosongnya! Dia hanya ingin memanfaatkan kepolosanmu!" bisiknya.
"Bajingan besar!" pipi Claudia memerah,tangannya segera menutupi gunung kembarnya seolah dia mengerti sesuatu, lalu menatap Raditia dengan Galak.
"Aku hanya ingin mengajakmu bermain badminton di tama, bukankah ada raket di ruang tamu?" ucap Raditia, acuh tak acuh.
...
Setelah sarapan, Amelia dan Claudia kembali ke kamar, mandi dan berdandan.
Disisi lain, Raditia membereskan bekas sarapan, mengambil jaketnya dan bersiap pergi bekerja naik ojek online.
Bukannya Raditia tidak ingin pergi bekerja bersama Amelia atau Claudia.
Tetapi ketika memikirkan kejadian saat pulang kerja kemarin, Raditia tahu bahwa hubungan mereka masih terlalu dini.
Raditia tidak ingin terlalu terburu-buru, dia berpikir bahwa suatu saat nanti, dia akan menikmati kehidupan sebagai seorang suami yang bisa mengantar pergi jemput istri cantiknya kapan saja.
"Istri pertama, istri kedua, Aku kerja dulu!" ucap Raditia sambil tersenyum, kemudian berbalik dan hendak pergi keluar.
Siapa sangka, tiba-tiba suara Amelia datang dari lantai atas, "Tunggu sebentar, Raditia!"
"Ada apa?" Raditia membeku, berbalik dan melihat ke lantai dua.Segera melihat Amelia dan Claudia,berjalan sambil bergandengan tangan.
Amelia mengenakan kemeja lengan panjang berwarna merah. Namun tali pakaian dalam warna hitam masih bisa sedikit terlihat. Bagian bawahnya adalah Rok hitam yang melewati lutut dengan renda hitam. Rambut hitam jatuh kebawah,Tampak seperti wanita pintar.tetapi masih terlihat seksi.
Melihat Claudia, ada kemeja hitam ketat dan Rok pendek hitam, yang menonjolkan dua aset besarnya dan bokongnya.
Ada juga kacamata hitam menempel di wajahnya, dan seluruh penampilannya seperti wanita nakal. Keduanya berjalan menuruni tangga bersama.
Namun, Claudia menatap Raditia dengan mata Galak. Disisi lain Amelia tampak tenang, dia melirik Raditia dan berkata,"Temani kami pergi ke suatu tempat! Kami butuh bantuanmu!"
"Oke!" jawab Raditia sambil tersenyum.
Namun, Ketika Raditia melihat penampilan mereka berdua, dia tahu bahwa Amelia dan Claudia akan melakukan sesuatu yang aneh lagi.
Segera, Raditia meninggalkan Gateway Pasteur bersama Amelia dan Claudia. Ketika orang itu mengendarai Honda Jazz merah Amelia, Karena mereka pergi bersama Raditia mau tak mau menjadi sopir.
Adapun Amelia dan Claudia, mereka duduk di kursi belakang setelah masuk ke dalam mobil. Ada semangat di mata Claudia, dapat dilihat bahwa Claudia penuh dengan harapan untuk kejadian selanjutnya.
Sebaliknya, Amelia tampak acuh tak acuh, Tetapi ketika dia melirik Raditia melalui kaca spion, dia menunjukkan simpati.
Mengikuti arahan Amelia, Raditia mobil ke arah sebuah bangunan kosong di daerah kota Baru Parahyangan Bandung barat.
Setelah memarkir mobil, Amelia mengeluarkan selembar kertas dari tas tangannya dan memberikannya kepada Raditia di kursi depan,"Ini adalah bukti catatan hutang dari sebuah perusahaan pakaian, totalnya sekitar 100 juta dan kantor mereka berada di gedung ini! Sekarang kamu harus masuk ke dalam dan dapatkan uang kamu kembali!"
"Ya, kamu bisa melakukannya atau tidak?" Claudia yang duduk disamping tidak bisa menahan diri untuk berseru,"orang-orang di perusahaan itu bukan orang baik, dan mereka sangat kasar. Kami sudah meminta bantuan kepada kelompok satpam terkuat di perusahaan, tetapi mereka semua di pukul, sekarang salah satu dari mereka masih di rawat rumah sakit."
"Claudia!!" bentak Amelia menghentikan, melirik Claudia dengan marah dan berpikir pada dirinya sendiri bahwa sahabatnya sangat bodoh.
"Kenapa kamu memberitahu kartu Truf kita kepada Raditia? Astaga, kamu benar-benar bodoh..." batin Amelia mengeluh.
Ternyata inilah yang mereka berdua rencanakan tadi malam untuk membalas dendam pada Raditia, menurut rencana Amelia, Amelia akan menyuruh Raditia untuk menagih hutang.
Tentu saja, sisi gelap dan kasar dari perusahaan pakaian, Lenolieum, harus disembunyikan terlebih dahulu.
Dari sudut pandang Amelia dan Claudia, Raditia akan sangat ketakutan ketika melihat orang-orang kasar dan tak bermoral dari perusahaan Lenolieum.
Setelah Raditia keluar dan menderita di dalam sana, Amelia bisa bernegosiasi dengannya. Mungkin saja Raditia akan sangat berterimakasih dan pergi dari apartemen dengan patuh.
Siapa sangka, Claudia tidak bisa menahan diri, dan langsung membocorkan kartu Trufnya. Itu membuat Amelia merasa bodoh.
"He he he he." Claudia menepuk dua aset besarnya dengan tangannya dan tersenyum aneh.
Disisi, Amelia menggelengkan kepalanya tanpa daya dan berkata pada Raditia,"Seperti yang dikatakan Claudia, karyawan perusahaan Lenolieum bukanlah orang baik, dan Manager Umum perusahaan mereka, Bram adalah bajingan..."
"Oke, aku paham." ujar Raditia, menghentikan ucapan Amelia,"Intinya mereka semua bajingan yang berhutang padamu dan cukup membawa kembali uangnya,kan?"
Setelah selesai berbicara, Raditia melihat paha mulus Claudia dikursi belakang dari kaca spion.
"Brengsek! Jaga matamu!" bentak Claudia sambil memelototi Raditia.
"Oke,Oke, jika kamu sudah paham, kamu bisa pergi sekarang!" perintah Amelia, menggelengkan kepalanya sedikit.
"Tunggu sebentar, istri pertama." Mata Raditia segera beralih, dia menatap wajah Amelia dengan sungguh-sungguh,"Bagaimana jika aku berhasil mendapatkannya?"
"Jangan mimpi! Kamu pikir kamu siapa? Kamu adalah bajingan besar yang hanya berani menggertak wanita cantik seperti kita," balas Claudia.
"Claudia!" Amelia menghentikan Claudia lagi, lalu menatap Raditia dengan tenang dan berkata,"Jika kamu bisa mendapatkannya, Aku bisa mengabulkan satu permintaanmu!"
"Sungguh??" seru Raditia dengan mata berbinar.
Ketika Claudia mendengarnya, dua aset besar Claudia bergoyang tampak seperti ingin meledak.
Tapi Amelia segera memegang tangan Claudia,"Raditia, apa menurutmu aku seperti seorang pembohong?"
"Oke, Aku percaya." ucap Raditia sambil menunjuk ke bibir Amelia,"Jika aku berhasil, aku ingin mencium bibirmu."
"Setuju!" ucap Amelia mengangguk tanpa ragu.
"Oke, jangan sampai kabur seperti wanita yang di sebelahmu," cibir Raditia, segera membuka pintu dan keluar dari mobil.
Berjalan beberapa langkah, Raditia mengeluarkan sebatang Roko, menyalakannya dan menghisapnya dengan nyaman. Lalu melangkah ke dalam bangunan dengan selembar kertas di tangan kirinya.
Ketika Claudia melihat Raditia benar-benar pergi untuk menagih hutang, matanya tidak bisa menahan takut.
"Amel, dia benar-benar masuk ke dalam dengan wajah tak tahu malu. Aduh, aku merasa sedikit bersalah sekarang, aku khawatir dia akan dipukuli hingga babak belur," ujarnya tampak agak bersalah..
BERSAMBUNG.