Dokter Amelia, seorang mata-mata cantik dan cerdas, menyusup ke dalam kehidupan Gubernur Tantra. Misinya adalah mencari kelemahan Tantra untuk kepentingan musuh politiknya. Namun, keadaan berubah ketika Tantra jatuh cinta padanya dan menikahinya. Amelia terjebak antara tugas dan cinta.
Bagaimana kelanjutannya, selamat membaca.....
Ada Giveaway untuk pembaca setia yang mau ikut komen di setiap episodenya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 31 Kecupan
Setibanya di rumah Tantra membaringkan Amelia di sofa. Johan sibuk mengambil kompres di dapur. Tantra duduk di pinggiran sofa sembari melepas sepatu yang di kenakan Amelia.
"Apa ini sangat sakit?" Tantra menggerakan perlahan telapak kaki Amelia.
Amelia meringis menahan sakit hingga wajahnya memerah.
"Sakit mas..."
"Johan! mana kompres nya?"
Johan setengah berlari meletakkan kompres di atas meja. Tantra dengan sigap menempelkan kompres pada pergelangan kaki Amelia yang terkilir.
"Bisa kau jelaskan siapa dia?" sorot mata Tantra sudah tidak sabar ingin mendengar penjelasan dari Amelia.
Sejak siang Tantra sudah merasa tidak enak, Amelia terlihat sedikit berbeda dari biasanya. wajahnya cemas dan juga gelisah.
"Dia itu anak dari salah satu pasien di rumah sakit. ia membawa ibunya tapi sudah dalam keadaan kritis. kondisinya tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi....."
Amelia menceritakan semua pada Tantra, agar Tantra tidak mencari keberadaan pemuda itu. Amelia tidak ingin anak itu terkena masalah. ia sudah cukup malang karena kehilangan ibunya jadi jangan sampai Tantra memenjarakannya karena berbuat kriminal pada ibu gubernur.
"Mas maafkan dia ya, dia hanya perlu waktu" kata Amelia.
Tantra terdiam, ia menatap Amelia dengan sorot mata sulit diartikan. Tantra membelai rambut Amelia. ia menarik perlahan Amelia kedalam pelukannya.
"Kau tahu aku cemas jika terjadi sesuatu padamu" kata Tantra.
Amelia mengangguk perlahan, ia mengusap dada Tantra menenangkannya. rasanya nyaman sekali berada di pelukan Tantra hingga Amelia melupakan semua ketakutan dan kecemasannya.
"Sepertinya kakimu akan bengkak, kau pasti lebih tahu obat apa yang harus kau minum biar Johan membelikan ke apotik" kata Tantra.
"Johan tolong belikan aku obat ini" Amelia menulis resep untuk dirinya sendiri.
"Baik Bu"
Tantra mengangkat tubuh Amelia berjalan menaiki anak tangga menuju kamar. Amelia tersenyum memandang wajah Tantra. ia melingkarkan kedua lengannya di leher suaminya itu.
"Kenapa memandangku begitu?" omel Tantra. ia salah tingkah kalau Amelia menatapnya seperti tadi.
"Tidak apa, aku hanya beruntung pak gubernur masih muda jadi masih kuat menggendongku"
Tantra tersenyum lebar, rasanya ia ingin menggigit Amelia karena gemas. Tantra membaringkan Amelia di atas ranjang.
"Mas terimakasih ya" Amelia mengecup pipi Tantra.
Tantra terkejut tapi senang, ia pura-pura biasa saja sampai Tantra masuk ke kamar mandi dan tersenyum lebar di depan cermin sembari mengusap pipinya yang tadi di kecup Amelia.
Hati Tantra terasa berbunga-bunga, ia sungguh jatuh cinta pada dokter Amelia. tidak peduli ia penyusup atau mata-mata musuh Tantra tapi yang jelas, Tantra tidak akan melepas Amelia sampai kapanpun.
"Oh mungkin aku harus memperketat penjagaan untuk Amelia, profesinya sangat beresiko sekali" gumam Tantra.
Rasanya Inka saja tidak cukup mengawal Amelia, tapi Amelia juga keras kepala ia jarang mau di kawal oleh Inka.
Ah dia membuatku pusing....
Tantra berjalan ke area mandi, menyalakan shower dan mengguyur tubuhnya. ia mengingat kejadian tadi bagaimana Amelia berada dalam bahaya. untuk dirinya dan Johan datang tepat waktu. Tantra kembali menyentuh pipinya, baru kali ini Amelia mengecup mesra dirinya. biasanya memang ada interaksi ciuman tapi itu pasti Tantra yang memulai duluan.
Selesai mandi Tantra bergegas mengenakan pakaian santai. kaos hitam polos dan celana panjang berwarna putih. di lihatnya Amelia tertatih-tatih berjalan menuju kamar mandi.
"Biarkan aku membantu mu"
"Tidak perlu mas, aku bisa"
bersambung .....
terimakasih thor sdh up .. Next,🙏