cerita ini bermula dengan pertemuan antara pemeran utama wanita dan pria yang bertemu di bangku sekolah menengah pertama
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uppa24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 29
"Hah... Maaf yah atas tempramen nona muda keluarga kami.... Baru kali ini dia begitu marah.." ucap pelayan itu sembari menbersikan luka pelayan tersebut
"Tidak apa-apa lagi pula ini pekerjaanku" ucap asisten itu mulai agak tenang
"Hah terimah kasih" ucap pelayan itu yang sudah selesai membersikan luka di kepala peayan tersebut dan tinggal membalut lukanya
"Apakah bibi sudah lama bekerja disini!!.." ucap asisten itu
"Aku sudah 20 tahun bekerja di sini dan aku yang merawat nona muda kita dari usia 5 tahun sebagai pengasuhnya" ucap pelayan itu fokus membalut luka asisten itu
"Apakah aku yang pertama kali mendapat hal seperti ini bibi!!..." Ucap asisten itu ragu-ragu
"Hah..... Kau adalah yang kelima dan mereka semua kabur kecuali dirimu ... " Ucap pelayan itu menghela napas dan melanjutkan perkataanya " sudah selesai nak pergilah dan kerjakan tugasmu" ucap pelayan itu menghela napas
"Terimah kasih bibi" ucap asisten itu pergi dengan tersenyum
"Hah dasar pria malang... " Ucap pelayan itu melihat asisten itu pergi
Beberapa jam kemudian pelayan itu kembali dengan informasi yang ia dapat
"Non... Saya sudah mendapat informasinya" ucap asisten itu membawa sebuah berkas di tanganya
"Cukup cepat juga kau... Padahal aku tidak sabar memenggal kepalamu seperti ke 4 asisten ku sebelumnya " ucap Aisya mengambil berkas itu
Asisten yang mendengar hal tersebut semakin gemetar namun, dia mencoba menahanya karna ia tak menyangka bahwa ke 4 asisten sebelumnya bukan kabur seperti yang pelayan itu katakan namun, di bunuh.
"Dasar wanita sialan" ucap Aisya kesal melempar berkas itu dan kembali melanjutkan perkataanya " saat smp dia yang menjadi perhatian dan aku bediam di belakangnya dna sekarang dia berani merebut apa yang ku miliki!!... Sialan " ucapnya yang kesal
"Hey pelayan rendahan!!.." ucap Aisya menatap tajam ke arah asistennya dan kembali berkata " sekarang kau carikan aku pembunuh profesional di kota tempat ia bertugas sekarang dan kau harus menjamin bahwa wanita jalang itu tidak akan pulang ke kota ini ....apa kau mengerti!!!..."
Asistennya yang mendengar hal tersebut hanya mematung terdiam karna kali ini dia di perintahkan untuk menghabisi nyawa seseorang
"Dasar pelayan sialan... Apa kau tuli ..." Ucap Aisya memukul meja dengan keras dan berjalan ke arah asistennya dan berkata " atau kau yang ingin mati kali ini" ucapnya memegang dasi asistennya
"Baik non saya akan lakukan segera " ucap asisten itu keringatan , apalagi di tatap tajam oleh Aisya
"Baiklah sekarang kau pergi" ucap Aisya melepaskan asistennya
Asisten itupun pergi dengan penuh ketakutan dan langsung mencari informan untuk mencari pembunuh profesional
📞" Kring-kring" suara hp asisten
📞"Halo.." ucapnya mengangkat telponnya
📞" Bos... Nomor pembunuh bayaran itu sudah aku kirim ke wa mu" ucap sesorang di telponya
📞"Baiklah... Bayaranmu sudah masuk" ucap asisten itu menutup telponya dan langsung memnghubungin pembunuh tersebut
📞"Halo... Aku mempunya tugas untukmu... Dan untuk bayaranya aku akan membayar dengan harga 200 jt untuk nyawa orang itu ..." Ucap asisten itu yang pura-pura sebagai bos yang dingin
📞"Hhahaahaha... Tawaran yang menarik ... Kirimkan fotonya dan akan ku bunuh targetmu dalam waktu kurang lebih seminggu bos besar " ucap pembunuh itu tertawa senang
📞"kenapa seminggu" ucap asisten itu dengan dingin
📞"karna kami harus medapatkan rincian tentang keseharian target dan lainnya bos " ucap pembunuh itu keringata
📞"Baik fotonya sudah ku kirim dan aku mau kau memastikan ornag dalam foto itu tidak dapat lagi melihat dunia esoknya... Dan ingat jangan sampai pembunuhan ini seperti pembunuhan kau mengerti!!.... " ucap asisten itu dan melanjutkan perkataanya "kalau sampai hal ini ketinggalan bukti atau tercium hukum maka kau yang akan menjadi targetku selanjutnya " ucap asisten itu menutup telponya
Asisten yang sudah melaksanakan hal tersebut langsung melapor ke aisya bahwa ia telah melakukan hal tersebut
"non ini saya..." ucap asisten itu di luar pintu ruang pribadi Aisya
"masuklah" ucap Aisya sembari melanjutkan perkataanya " ada apa!!.." ucap aisya fokus melihat berkas yang ia pegang
"saya telah memrintahkan pembunuh barsn untuk membunuh wanita itu non, tapi..." ucap asisten itu di sela oleh Aisya
"tapi apa.." ucap Aisya meletakkan berkas yang ia pegang
"anu non... Pembunuh itu berkata ia perlu waktu kurang dalam seminggu untuk membunuh target karna mereka perlu mengetahui keseharian target.." ucap asisten itu ragu-ragu
"oh baik lah kau boleh pergi" ucap Aisya dingin ke arah asistennya
Di sisi lain
Pembunu itupun langsung bergerak dan mencari cara untuk merekayasa pembunuhan tersebut dan ia mendapatkan caranya dimana ia akan membuat kendaraan syafia mengalami rem blok dan ia akan membayar supir truk yang ingin bunuh diri untuk menabrak mobil tersebut hingga hancur berkeping-keping bersama pak
Dan hari itu juga ia menjalangan rencananya mengawasi syafira selama beberapa hari dan melaksanakan pembunuhan tersebut tepat di 3 minggu syafira bertugas di rumah sakit tersebut karna menurut informasi yang ia dapat hari itu syafira akan ke sebuah desa yang tak jauh dari kota tersebut untuk memeriksa beberapa pasien di puskesmas tersebut