NovelToon NovelToon
Seseorang Yang Merubah Pandangan Hidupku

Seseorang Yang Merubah Pandangan Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Anime / Romansa / Slice of Life
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hamdi Kun

dayn seorang anak SMA intorvert yang memiliki pandangan hidup sendiri itu lebih baik daripada berinteraksi dengan orang lain, tapi suatu hari pandangan hidupnya berubah semenjak bertemu dengan seorang gadis yang juga bersekolah di sekolah yang sama, dan disinilah awal mula ceritanya dayn merubah pandangan hidupnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hamdi Kun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hubungan yang kembali mulai membaik

Aku mengejar Yuka secepat mungkin, langkahku terasa berat seolah-olah ada beban di dadaku. Tepat di depan gerbang sekolah, aku akhirnya berhasil meraih tangannya. Yuka berhenti, membalikkan badan dengan perlahan. Aku bisa melihat air mata yang hampir jatuh di sudut matanya, meskipun dia berusaha keras untuk menahan.

"Yuka," panggilku dengan suara pelan namun tegas. "Tolong jangan pergi seperti ini."

Dia menggeleng, mencoba tersenyum walaupun ekspresinya penuh kesedihan. "Aku nggak apa-apa, Dayn. Aku cuma nggak mau hubunganmu dengan Rika dan Meira jadi rusak gara-gara aku. Aku benar-benar minta maaf," katanya dengan suara bergetar.

Aku menggelengkan kepalaku, merasa bersalah karena dia harus merasa seperti ini. "Yuka, dengar aku. Ini semua bukan salahmu. Aku tahu Rika dan Meira hanya belum mengenalmu dengan baik. Kalau mereka tahu sisi baikmu, aku yakin mereka akan menerimamu."

Yuka menatapku, ragu sejenak, tapi kemudian senyumnya perlahan kembali. "Kamu yakin, Dayn? Apa mereka benar-benar bisa menerimaku?"

"Aku yakin," jawabku dengan mantap. "Kamu nggak salah apa-apa, dan aku akan pastikan mereka mengerti itu."

Beberapa detik berlalu dalam keheningan, sampai akhirnya Yuka menarik napas panjang dan mengangguk pelan. Namun, sebelum kami bisa melanjutkan percakapan, aku mendengar langkah kaki mendekat. Ketika aku menoleh, kulihat Rika dan Meira berjalan mendekat. Wajah mereka terlihat ragu dan penuh penyesalan.

Aku tetap diam, membiarkan mereka mengambil langkah pertama. Rika akhirnya menghentikan langkahnya di depan Yuka, menatapnya dengan ekspresi yang sulit dijelaskan.

"Yuka," kata Rika, suaranya sedikit gemetar. "Aku... Aku minta maaf. Selama ini aku bersikap dingin dan sinis padamu. Aku tahu itu nggak adil, apalagi kamu cuma mencoba bersikap ramah. Kalau kamu memang teman Dayn, aku harusnya juga bisa menerimamu."

Yuka terlihat terkejut mendengar permintaan maaf itu, tapi dia tetap mendengarkan dengan saksama. Setelah Rika selesai berbicara, Meira melangkah maju. Meskipun biasanya dia tampak percaya diri, kali ini suaranya terdengar lembut dan penuh penyesalan.

"Yuka, aku juga minta maaf," ujar Meira. "Aku tahu nggak seharusnya kami menjauhimu atau bahkan membencimu. Aku cuma... terlalu terbawa perasaan pribadi. Kami harusnya bisa merangkulmu sebagai murid baru, bukannya membuatmu merasa tidak nyaman."

Yuka terdiam sejenak, menatap mereka berdua dengan mata berkaca-kaca. Lalu, dia tersenyum tipis. "Terima kasih. Aku benar-benar menghargai permintaan maaf kalian. Aku hanya ingin diterima di sini, bukan sebagai pengganggu, tapi sebagai teman."

Mendengar itu, aku merasa lega. Akhirnya, ketegangan di antara kami mulai mencair. Aku menatap Yuka, Rika, dan Meira bergantian, merasa senang karena mereka mulai mencoba untuk saling memahami.

Setelah beberapa saat keheningan, Yuka berbicara dengan nada yang lebih ceria. "Kalau begitu, bagaimana kalau kita mulai dari awal? Aku ingin berteman dengan kalian semua, bukan hanya Dayn."

Rika dan Meira saling pandang, lalu tersenyum kecil. "Tentu saja," jawab Rika. "Maaf kalau aku terlalu lama menyadari ini."

Meira mengangguk setuju. "Aku juga ingin kita bisa berteman. Mungkin kita bisa saling mengenal lebih baik mulai sekarang."

Aku merasa senang melihat mereka akhirnya bisa berbicara dengan baik. "Bagaimana kalau kita pulang bersama? Anggap ini langkah pertama untuk memperbaiki semuanya," usulku.

Yuka mengangguk dengan semangat, sementara Rika dan Meira setuju dengan senyum kecil di wajah mereka. Kami mulai berjalan bersama menuju gerbang, suasana yang sebelumnya tegang perlahan berubah menjadi lebih santai.

Di sepanjang jalan, kami mengobrol ringan. Rika mencoba bertanya pada Yuka tentang masa kecil kami, sementara Meira mulai berbagi cerita tentang kesukaannya pada manga tertentu. Meskipun ini baru awal, aku bisa melihat secercah harapan bahwa hubungan kami akan menjadi lebih baik.

Aku menatap mereka bertiga sambil tersenyum kecil. Mungkin perjalanan ini tidak akan mudah, tapi setidaknya aku tahu kami semua berusaha. Dan itu sudah lebih dari cukup bagiku.

episode 35 Bersambung....

1
Nurilah Purwanti
waduh gimana tuh nasib dayn masih nyari si meira
Nurilah Purwanti
kasian meira
Arul 2007
bagus bangettttt
Nurilah Purwanti
menarik ceritanya
Bunny Koo
❤️❤️❤️ Cerita jadi semakin hidup berkat tulisanmu thor!
Theros
Fakta kehidupan
Sandy
Pengen baca lagi!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!