NovelToon NovelToon
Selingkuh Itu Indah

Selingkuh Itu Indah

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia
Popularitas:22.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lalalati

Vino Bimantara bertemu dengan seorang wanita yang mirip sekali dengan orang yang ia cintai dulu. Wanita itu adalah tetangganya di apartemennya yang baru.

Renata Geraldine, nama wanita itu. Seorang ibu rumah tangga dengan suami yang cukup mapan dan seorang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Entah bagaimana Vino begitu menarik perhatian Renata. Di tengah-tengah kehidupannya yang monoton sebagai istri sekaligus ibu rumah tangga yang kesehariannya hanya berkutat dengan pekerjaan rumah dan mengurus anak, tanpa sadar Renata membiarkan Vino masuk ke dalam ke sehariannya hingga hidupnya kini lebih berwarna.

Renata kini mengerti dengan ucapan sahabatnya, selingkuh itu indah. Namun akankah keindahannya bertahan lama? Atau justru berubah menjadi petaka suatu hari nanti?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalalati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31: Rencana Masa Depan

Vino pun membalas pelukan itu. Vino masih tak percaya, rasa sakit yang selalu ia rasakan saat bertemu Rania, apalagi jika Rania sedang bersama dengan Logan, kini benar-benar hilang. Akhirnya ia bisa merelakan cinta pertamanya setelah ia terjerat dalam cinta yang bertepuk sebelah tangan itu selama kurang lebih enam tahun lamanya. Bahkan pelukan Rania ini, bisa Vino anggap hanya sebagai salam perpisahan.

Vino terhenyak, ternyata ia bisa melupakan Rania.

Dan semua itu berkat kehadiran Renata. Wanita itu yang membuat Vino bisa perlahan lepas dari rasa cintanya terhadap Rania. Tiba-tiba saja sosok Renata terbayang dalam benak Vino. Ia rindu pada wanita yang kini menjadi kekasih gelapnya itu.

Mereka pun saling melepas pelukan. "Makasih ya, Ran. Aku minta kamu bilang selamat dan doain aku lagi, saat pernikahan aku nanti." Vino ingin Rania mengucapkannya saat Vino benar-benar menikahi Renata, bukan saat pertunangan palsu ini.

"Pasti dong. Kakak pasti doain kalian," ucap Rania tulus.

Marsha meremas lengan Vino yang dipegangnya seakan berkata, 'maksud lo apa? Kita gak akan sampai nikah 'kan?' Namun Vino tentu saja mengabaikannya dan membalasnya dengan tatapan yang seakan berkata, 'gak gitu kali. Udah lo diem aja kalau gak ngerti.'

"Makasih ya, Ran. Kalian juga baik-baik di Miami. Kalau gak betah pulang aja ya, Ran. Biarin Logan di sana sendiri," canda Vino.

"Nyari perkara lo," ujar Logan dengan nada sedikit mengancam.

"Bercanda, Gan. Lo serius amat sih. Jagain kakak gue dan ponakan gue. Akhirnya gue bisa juga ngelihat kalian dengan perasaan bahagia kayak gini. Gue baru sadar ternyata kalian emang cocok banget," ucap Vino tulus.

Rania dan Logan menatap heran pada Vino namun kemudian sama-sama tersipu. Mereka pun merasa lega dengan kata-kata Vino barusan. Akhirnya cinta segitiga mereka bertiga berakhir dengan bahagia.

Hingga kemudian Vino tiba di malam hari di Bali. Ia segera berlari menuju apartemennya karena katanya Renata sedang berada di sana. Vino mengabari Renata bahwa ia berada dalam perjalanan pulang, kemudian Renata berkata bahwa ia akan berada di apartemen Vino saat ia pulang.

Sontak Vino membuka pintu apartemennya dan memasukinya. Kemudian ia melihat Renata berada di dapurnya sedang menyiapkan sesuatu yang di bawanya dari apartemen miliknya.

"Kamu udah pulang?" tanya Renata cerah.

Jantung Vino berdebar melihat sosok di depannya ini. Sekarang ia benar-benar yakin bahwa hatinya sepenuhnya sudah tertuju pada Renata. Ia mendekat dan langsung saja mencium bibir Renata dengan tidak sabar. Kemudian Vino mendekapnya dengan sangat erat.

"Aku kangen banget sama Mbak."

Renata tersenyum heran, "sekangen itu? Padahal gak lama kita gak ketemunya loh."

"Emang Mbak gak kangen sama aku?" cemberut Vino.

Renata terkekeh, "kangen." Renata melingkarkan tangannya di leher Vino. "Kayaknya sekarang kita harus selalu ketemu setiap hari ya?"

"Ya udah kita nikah aja. Mbak cerai sama suami Mbak," saran Vino dengan nada sedikit bercanda. Namun sebenarnya ia sangat serius mengatakannya.

"Aku pengen kayak gitu, tapi..." Renata malah menatap Vino dengan sedih.

Kembali Vino merengkuh tubuh Renata. "Tolong pertimbangkan, Mbak. Aku janji bakal bahagiain Mbak dan juga Nathan."

Renata antara tercengang dan terenyuh. Biasanya Vino akan mengatakan tidak apa-apa jika ia menjadi yang kedua, tapi kali ini Vino menunjukkan egonya. Vino tak hanya berjanji akan membahagiakannya, namun juga sang putra. Itu membuat Renata semakin ingin menyambut Vino dalam hubungan yang sebenarnya.

"Aku akan coba. Tapi pelan-pelan ya. Aku takut Nathan akan terluka. Gak mudah punya orang tua yang bercerai buat seorang anak kecil, Vin," ujar Renata, walaupun dalam hati ia masih sangat bimbang memilih antara melanjutkan pernikahannya dengan Gavin, atau menyelesaikan semuanya dan memulainya dengan Vino.

"Iya, ya udah aku ngerti. Aku akan lebih sabar," tekadnya. "Tapi aku gak sabar buat yang satu ini."

Vino menelusupkan tangannya ke bawah dress yang Renata kenakan. Ia menemukan tak ada b ra yang menutupi kedua bulatan kenyal itu. Dengan leluasa Vino meremasnya dengan gemas. "Kok, udah gak pake? Udah persiapan nih?" goda Vino.

Renata tersenyum gemas, "biar gampang."

"Emang suami Mbak sekarang lagi gak ada?" tanya Vino. Padahal ia tahu, Marsha meminta Gavin untuk segera menemuinya. Ia juga melihat Gavin tadi di bandara, menjemput Marsha dan pergi ke apartemennya.

"Nathan udah tidur. Gavin 'kan dinas ke luar kota. Jadi dia gak ada," terang Renata.

"Kalau gitu suruh aja suami Mbak buat dinas tiap hari."

"Ide bagus," ucap Renata menimpali candaan Vino.

Kemudian keduanya pun mempersatukan bibir mereka, melakukan pemanasan untuk mencapai puncak kenikmatan bersama.

Hingga kemudian mereka kini kembali ke meja makan dan menyantap makanan yang Renata siapkan.

"Enak banget, Mbak. Masakan Mbak emang the best."

"Oh ya? Kalau gitu makan yang banyak," Renata menambahkan nasi dan lauknya lagi piring Vino.

Renata menatap Vino dengan bahagia karena ia begitu menikmati masakan yang Renata buat.

"Mbak gak makan?"

"Enggak, aku udah makan tadi. Ini udah jam berapa coba, kalau aku makan jam segini nanti gemuk."

"Mbak gak akan gemuk. Kalau gemuk juga gak apa-apa, aku bakal tetep suka."

"Beneran ya?"

"Benerlah. Eh, tapi aku mau nanya. Seandainya hubungan kita ke depannya dikasih kelancaran, kita bisa nikah, Mbak gak apa-apa nikah sama aku yang cuma karyawan biasa di tempat travel?"

"Gak apa-apa. Aku bakal nerima berapapun gaji yang kamu kasih buat keperluan kita sehari-hari. Aku akan manage dengan baik. Aku ini jago manage uang loh."

"Oh ya?"

"Iya. Aku lulusan jurusan akuntansi. Aku juga lulus cum laude. Aku suka kalau udah harus ngatur keuangan."

"Mantap pacarku ini. Kalau gitu aku gak usah khawatir. Nanti semua gaji aku bakal aku kasih semua ke Mbak kalau kita udah nikah."

Renata tersipu senang. "Ada apa sih kamu tiba-tiba jadi ngomongin nikah terus? Jangan lupa ya Vin aku ini udah 32 tahun. Kita beda 9 tahun. Kamu yakin mau nikah sama aku? Bentar lagi saat kamu masih seger bugar, aku pasti udah keriput."

"Aku akan cinta sama Mbak mau kayak gimana pun Mbak. Mbak akan tetap cantik di mata aku," ujar Vino jujur.

"Sekarang aja bisa ngomong gitu. Nanti gak tahu," sanggah Renata berpura-pura menggerutu.

"Pokoknya aku cuma mau sama Mbak. Gak peduli apapun. Makanya aku mohon, Mbak cerain Gavin secepatnya ya. Aku pengen kasih tahu semua orang kalau Mbak adalah punya aku," Vino meraih tangan Renata dan mengecup punggung tangannya.

Renata bahagia sekali. Namun Renata juga sangat bimbang. Tiba-tiba saja Vino berubah menjadi lebih terbuka dengan keinginannya untuk menjalin hubungan yang sebenarnya dengan Renata. Tapi di sisi lain, bercerai dengan Gavin juga bukan pilihan mudah bagi Renata.

Perasaannya terhadap Gavin terkadang memang pasang surut sekalipun tak ada Vino yang hadir diantara mereka. Namun untuk memilih Vino sepenuhnya dan mengakhiri rumah tangganya yang sudah terjalin 9 tahun, sangat sulit diputuskan.

Kemudian setelah Vino makan, Renata pun pamit. Vino mengantar Renata ke pintu. "Gak akan nginep di sini aja?"

"Nathan gimana?"

"Oh iya, lupa." Vino pun membuka pintu.

"Dah," Renata melambaikan tangannya.

Tepat saat itu seseorang melihat Renata keluar dari apartemen Vino.

"Bunda?"

1
Mak e Tongblung
hamidun juga?
Anastasia Arita
ceritanya seru, semoga happy ending.
lalalati: makasih ulasannya kaaak 🥰
total 1 replies
Mak e Tongblung
next episode semoga seru 😂🤣😅
Mak e Tongblung
sampyo, sama2 ada ketinggalan jejak
Anita Elmawati
Luar biasa
lalalati: makasih ulasannya kak 🥰
total 1 replies
lalalati
maap ada revisi dikit. Gavin harusnya lagi dinas ya, bukan lagi lembur. Udah aku benerin. happy reading 💕
Mak e Tongblung
Gavin 🤔🤔
Mak e Tongblung
sudah ku tebak pasti Gavin juga punya
Mak e Tongblung
lhoooo rak nggenah ik
Esih Mulyasih
seru.... bikin deg deg degan 🙈😁
semoga endingnya membahagiakan semuanya sich 🤭😁🤪
lalalati: makaaih kak ulasannya 🥰
total 1 replies
Esih Mulyasih
up lebih byk Thor 💪😁😍
Esih Mulyasih
lanjut Thor 💪😍
Cevineine
Lanjutttt
Yuniarti Yuniarti
KEHABISAN IDE
lalalati: halah. anda cuma baca hey, tahu apa?
total 1 replies
George Lovink
Bangga yach cerita soal selingkuh...jijik
lalalati: Bangga? 🤔 kalau jijik gak usah baca kak. makasih tapi udah komen. jadi rame deh lumayan.
total 1 replies
Esih Mulyasih
lanjut Thor...up Lebih banyak donk 💪😁
lalalati: semoga bisa ya kak. makasih udah baca 🥰
total 1 replies
Esih Mulyasih
vino...jgn sakiti Renata dg nyebut Rania 😌🥲 . Renata sdh tersakiti oleh suaminya 🥲 moso hrs disakiti lg oleh mu Vin 😏
move on vino dari Rania 💪
Esih Mulyasih
jiahh.. Gavin ternyata selingkuh jugaaaaa 😬😬😬😬
lanjutin jaa Renata ma vino 🤭🤭🤭 situ merasa bersalah sdngkn suami mu sendiri dh selingkuh duluan 🙈😬😞😞
Esih Mulyasih
kacau vino 🙈🙈🙈
Cevineine
Follow back ya thor, btw ceritamu bagus2👍
lalalati: makasih kaaak💕
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!