NovelToon NovelToon
Evil In The Dark

Evil In The Dark

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Dendam Kesumat
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Loka Jiwa

Kenzo Abriano sang mafia datang kenegara X untuk bertemu ibunya, ia tidak menyangka hari pertama kedatangan dia dituduh melakukan pembunuh, untuk membersihkan namanya ia harus berkerja sama dengan polisi, bagaimana ia akan menghadapinya saat orang terdekat dan tersayang menjadi terancam karena keterlibatannya mengungkap kematian saudaranya yang tidak memiliki kejelasan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Loka Jiwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 Penjahat besar

 Disebuah rumah sakit Rhyan sedang berkutat dengan komputer saat tiba-tiba seseorang masuk kedalam ruangannya,Rhyan melihat adiknya yang datang menenteng makanan.

" Ku dengar kakak diikuti orang saat pulang?" kata pria itu, Rhyan mengangguk lalu mengambil makanan yang dibawa adiknya.

" Itu Kenzo, aku tidak tau apa yang ingin dilakukannya, mungkin ingin menangkapku lagi." kata Rhyan, pria itu tertawa.

" Dia? jika dia menangkap kakak, dia tidak bisa menemukan bukti apapun karena kakak tidak pernah melakukan pembunuhan, jadi usahanya akan sia-sia."

" Aku tidak khawatir tentangku, tapi aku takut tidak bisa melindungimu."

" Apa yang perlu ditakutkan?"

" Kau tau, aku terikat keluarga Ashaka dia keluarga Abriano, kekuatan keluarga Ashaka bisa melindungiku tapi belum tentu akan melindungimu, aku khawatir..."

" Aku akan hati-hati." jawabnya memotong perkataan sang kakak karena ia terlalu khawatir.

" Bertahun-tahun aku meneliti obat untuk mengendalikan darah pembunuh di tubuhmu, tetapi hasilnya kau tetap membunuh tanpa bisa mengendalikannya."

" Apa kakak menyalahkanku sekarang? Aku lahir dari darah bajingan psikopat gila itu, jika aku tidak membunuh Aku merasa sakit, aku..." Rhyan memeluknya, ia tau rasa sakit adiknya yang tidak bisa mengendalikan darah pembunuh dalam tubuhnya, itu adalah penyakit yang sulit untuk disembuhkan, ia meneliti obat bertahun-tahun tetapi hasilnya tidak ada. Ia sempat berfikir apakah adiknya seharusnya tidak lahir, ia lahir sebagai monster yang mengerikan. Rhyan menghela nafas, dari awal mereka salah, kasih sayang yang diberi padanya masih kalah dengan darah dingin yang lahir darinya.

Kenzo, Yura, Calvin dan Han makan disebuah tempat makan dipinggir jalan yang bersebrangan dengan rumah sakit, tempat cukup terlindungi sehingga bisa memantau orang-orang yang berlalu lalang dirumah sakit.

" Adriana belum menghubungimu?" tanya Calvin, Kenzo menggelengkan kepala. Mereka lalu menoleh pada Han, Han menggeleng kepala juga.

" Kali ini aku juga tidak tau, Dia tidak menghubungiku." kata Han.

" Kenapa? Kalian rindu?" kata Adriana dibelakang mereka yang baru datang, ia tersenyum cerah melihat keempat orang itu serempak menoleh padanya, mereka tidak tau kapan Adriana datang.

" Adriana? Akhirnya kau datang juga, kau tau tuan muda kita hampir tidak pernah tersenyum sejak kau...akhhhh...." Calvin langsung berteriak kesakitan saat kakinya yang berada dibawah meja ditendang Kenzo.

" Kenapa kau menendangku?" keluh Calvin, Adriana tertawa ia menghampiri meja mereka, Yura berdiri membiarkan Adriana duduk disebelah Kenzo, Yura mengambil duduk diantara Han dan Calvin.

" Apa yang kalian lakukan disini?" tanya Adriana. Kenzo tidak menjawab membuat Adriana bingung.

" Bagaimana kau tau kami disini?" tanya Calvin. Adriana menatap Kenzo yang masih diam dan hanya fokus memandang rumah sakit. Wajah Adriana menjadi cemberut, Calvin dan Han menghela nafas melihat mereka berdua.

" Kami sedang memantau Rhyan." jawab Kenzo lalu menoleh pada Adriana yang wajahnya sudah cemberut, Adriana langsung membuang muka lalu berbicara pada Han.

" Han, petunjuk apa yang kalian miliki?" kata Adriana, Kenzo memutar bola matanya malas.

" Lebih baik tanya pada Kenzo." jawab Han cengengesan.

" Dia tidak ingin bicara denganku untuk apa aku bicara dengannya." Jawab Adriana ketus.

" Itu Louis?" Kata Calvin tiba-tiba, mereka serempak menoleh kerumah sakit saat melihat Louis keluar dari rumah sakit.

" Louis..." panggil Han melambai diseberang jalan, Louis tersenyum segera menghampiri mereka. Kenzo membuang muka. " Saingan datang." kata Calvin pelan berbisik pada Yura.

Yura pertama kali melihat Louis, ia memperhatikan pemuda yang tersenyum pada mereka. " Apa yang kalian lakukan disini?" tanya Louis, ia menoleh pada Yura yang terus memperhatikannya.

" Kami sedang memantau dokter Rhyan." kata Han pelan yang bisa didengar diantara mereka saja.

" Ouh... Kenapa Kenzo melihatku seperti melihat musuh?"

" Karena kau pergi berlibur dengan Adriana saat Adriana cuti..." Adriana menatap Kenzo setelah mendengar apa yang dikatakan Han.

" Siapa yang mengatakan itu?" tanya Adriana.

" Kau yang mengatakannya." jawab Han, Adriana mencoba mengingat apa yang dikatakan pada Han, ia spontan langsung memukul bahu Han.

" Sembarangan, orang tuaku datang, karena itu aku meminta cuti untuk menemani mereka selama 3 hari disini, tadi aku baru pulang mengantar orang tuaku ke bandara, saat lewat melihat kalian disini jadi aku ke sini." jelas Adriana, Han mengangguk, ia sengaja memancing Adriana menjelaskan agar tidak ada salah paham terhadap seseorang yang selama 3 hari ini memasang wajah kesal.

" Kenapa kau kesana? Kau tidak bekerja dirumah sakit itu." tanya Calvin.

" Aku mengantar hasil forensik seorang pasien dirumah sakit itu." jawabnya.

" Setauku kau tidak menangani mayat beberapa hari ini." kata Kenzo, mereka semua langsung menatap pada Louis.

" Apa kau fikir Dokter forensik mengurus mayat saja? dokter forensik itu menganalisis sampel cairan tubuh di laboratorium menggunakan barang bukti yang beragam untuk menganalisis bukti. Ini termasuk teknik penyelidikan DNA dengan cara menggunakan sel kulit, darah, air liur atau akar rambut. Tujuannya untuk mengetahui identitas korban kekerasan seorang anak yang kemarin ditemukan tanpa identitas yang dibawa kerumah sakit, jadi mereka meminta bantuan dokter forensik." jelas Louis panjang lebar, mereka mengangguk pura-pura mengerti.

" Wah...aku tidak tau bahwa pekerjaan dokter forensik sangat keren, harusnya aku jadi dokter forensik saja bukan polisi." kata Han. Calvin langsung memukul Han.

" Polisi lebih keren, bisa menangkap penjahat." jawab Calvin.

" Polisi adalah pekerjaan yang tidak jujur, mereka suka makan uang suap." celetuk Yura, Calvin ingin menggeplak kepala Yura, tapi tangan tergantung diudara saat Yura menatap padanya, Han menatap Yura tidak percaya bahwa ia bisa begitu tidak menyukai polisi.

" Tidak semua, hanya oknum tertentu, contohnya kami adalah polisi jujur, jangan pukul rata semua polisi." kata Adriana tidak terima.

" Bukankah pembisnis juga banyak tidak jujur, mereka memeras tenaga karyawan dengan upah sedikit, juga mereka kadang menekan karyawan." kata Calvin.

" Kami tidak memaksa orang lain untuk bekerja, itu adalah kesukarelaan." jawab Yura.

" Rhyan keluar, ayo." kata Kenzo, mereka langsung bubar, Han dan Calvin satu mobil, Kenzo, Yura dan Adriana satu mobil, mereka sudah merencanakan bahwa mobil Kenzo yang akan menghadang orang dan mobil Han yang akan mengikuti. Louis melihat mereka yang pergi begitu saja, lalu mengeluarkan ponsel mengirim pesan pada seseorang.

Sesuai dugaan, mobil Kenzo diikuti mobil lain saat ia mengikuti Rhyan, mereka sudah menyusun rencana bahwa Han dan Calvin akan melewati jalur berbeda dan bertemu di persimpangan saat mobil pengawal Rhyan sudah muncul. Yura melaju mobil yang mengikuti mereka juga melaju, mobil itu tiba-tiba melewati mobil Yura jadi Yura mengejarnya mengabaikan mobil Rhyan, targetnya adalah mobil itu.

Mobil yang tidak diketahui siapa orang yang mengendarainya, Adriana bingung karena mereka mengikuti mobil berbeda, Yura mengimbangi kecepatan mobil itu lalu melaju melewati mobil dan langsung membanting setir menghalangi mobil itu sehingga mau tak mau mobil itu harus berhenti mendadak.

" Siapa dia?" tanya Adriana, Kenzo menceritakan kejadian kemarin pada Adriana membuat gadis itu terkejut, selama 3 hari ia cuti ternyata banyak kejadian yang tidak ia ketahui.

Dia orang keluar dari mobil itu, menggunakan jaket coklat bertopi dan memakai masker sehingga tidak tampak wajahnya.

" Bersikap misterius." Yura mendengus kesal, Kenzo dan Adriana tetap berada dalam mobil, hanya Yura yang menghadapi dua orang itu.

Kedua orang itu berlari kearah Yura, dua lawan satu tetapi beladiri kedua orang itu cukup tangguh berhadapan dengan Yura. Serangan mereka mematikan menyerang Yura, Yura tentu membalas menyerang. Salah satu dari mereka maju, Yura menyerang dengan kecepatan dan kekuatan membuat orang itu kewalahan, Yura memangkas jaket orang itu lalu menendang pria itu hingga jungkir balik hingga menampakkan tato dipergelangan tangan pria itu.

" Tato peluru? Penjahat dari Rusia bekerja untuk keluarga Ashaka." Kata Yura melihat tato itu, orang itu sudah terkapar, seorangnya lagi menyerang melihat temannya jatuh, kekuatan mereka berdua tidak sebanding dengan Yura saat tiba-tiba sebuah peluru melintas mengenai titik buta diantara mereka, Yura terkejut lalu mencari arah peluru yang ditembakkan. Dari jauh ada sebuah mobil Van putih dengan moncong senjata yang diarah pada mereka, mobil Van itu tertutup rapat hanya kaca dibuka sedikit untuk mengeluarkan moncong senjata, Yura segera bersembunyi.

Kedua orang itu segera memasuki mobil dan pergi saat serangan bertubi-tubi peluru diarahkan padanya saat Yura ingin menghentikan mereka kabur. Mobil yang dikendarai Kenzo anti peluru sehingga terkena peluru tidak akan apa-apa. Saat kedua orang itu berhasil kabur, mobil Van itu berhenti menembak lalu pergi.

Yura berjalan memasuki mobil.

" Tato peluru dan senjata vektor dilengan mereka, partisan Rusia berkerja untuk keluarga Ashaka." kata Yura, Kenzo terdiam, kini bukan lagi tentang satu orang tapi sebuah organisasi pejahat besar.

" Apa itu partisan?" tanya Adriana.

" Perjahat pembunuh terbesar dirusia."

" Wah, bagaimana keluarga Ashaka bisa terlibat dengan penjahat besar."

" Setauku pemimpinnya adalah Carlos, minta Khanva untuk menyelidikinya." Yura mengangguk lalu mereka pergi. Han dan Calvin melihat Rhyan memasuki perumahan apartment mewah lalu menghubungi Kenzo alamat mereka.

1
Yuni Susanti
Kecewa
Yuni Susanti
Buruk
Kaworu Nagisa
Gue ngerasa kayak lagi masuk ke dunia dalam cerita ini, thor! Keren!
🌻🍪"Galletita"🍪🌻
Kepalang suka deh!
putri baqis aina
Finalnya epic banget! Bahkan akhirnya aku tak bisa tidur!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!